NovelToon NovelToon
JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

JANDA SHOLEHAH JODOH CEO DUDA AROGAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Janda / Romansa
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Tiara Pradana Putri

Nicholas Bryan. 35 tahun. CEO sebuah TV Swasta. Masuk dalam Jajaran Konglomerat. Arogan, Dingin, Jarang Tersenyum dan Sangat menyayangi putri satu-satunya. Seorang Duda memiliki seorang putri berusia 7 tahun. Istri Nick meninggal setelah melahirkan putri mereka. Sejak kepergian istrinya Nick larut dalam kesedihannya dan ia melampiaskan pada pekerjaannya hingga kini tak diragukan lagi Nick menjadi salah satu pengusaha papan atas yang digilai para wanita. Tidak ada satupun wanita yang mampu mengetuk hati Nick yang telah tertutup hingga suatu ketika Putri, Caca memanggil seorang perempuan dengan sebutan Bunda yang membuat Nick tidak suka dengan wanita tersebut. Nick yang sangat menyayangi putrinya tanpa sengaja membentak putrinya saat melihat Caca memeluk wanita asing dan memanggilnya. Siapakah wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Guru Privat Caca

Sabtu pagi sebelum ayam berkokok Kanaya sudah terjaga memulai harinya dengan melaksanakan shalat tahajud setelahnya mengaji sambil menunggu waktu subuh tiba dan ditunaikan.

Kanaya yang tak pernah putus menitipkan bait-bait doa dan harapannya di sepertiga malam kepada sang pemilik dunia dan segala isinya.

Setelah selesai membereskan pekerjaan rumahnya Kanaya bersiap memenuhi rutinitas barunya menjadi guru les privat bahasa Mandarin untuk Caca putri semata wayang Nick yang tak lain adalah putri tercinta Boss Killernya.

Kanaya memulas tipis wajahnya dengan bedak dan lipcream nude dengan memadupadankan gamis dan kerudungnya senada berwarna pastel.

"Selamat pagi Bu Kanaya. Saya sopir Tuan Nick yang diminta menjemput Ibu."

Kanaya yang sedang bersiap berangkat dan mengunci pintu dikejutkan oleh kedatangan pria baya yang mengaku sebagai supir Nick.

"Silahkan Bu."

Tampak pintu mobil dibukakan dan Kanaya masuk kemudian sang sopir menutup kembali pintu dan masuk dibelakang kemudi siap meluncur.

Kanaya yang tadinya berniat akan naik bus menuju rumah si Boss tak menyangka bahwa akan dijemput dengan seorang supir seperti kata-kata Nick waktu itu.

Kini Kanaya kembali ke rumah yang belum ada seminggu ia datangi.

"Silahkan Bu. Tuan, Nyonya Oma dan Nona Caca sudah menunggu di dalam."

Sopir membukakan pintu mobil Kanaya dan menyampaikan pesan sang si pemilik rumah.

"Terima kasih Pak."

Kanaya menundukkan wajahnya kemudian ia dibawa oleh seorang pelayan rumah tersebut menemui pemilik rumah megah dan mewah ini.

"Assalamualaikum."

Kanaya mengucapkan salam saat melihat Oma Marisa dan Caca hendak menghampirinya.

"Waalaikumsalam Nak Naya." Senyum Oma Marisa begitu bahagia melihat kehadiran Kanaya.

"Waalaikumsalam Tante. Ayo Tante masuk."

Caca mencium punggung tangan Kanaya tentu saja Kanaya terkejut dengan sikap Caca.

Kanaya tertegun dan melamun seketika.

"Naya, ayo masuk."

Oma Marisa menepuk bahu Kanaya yang terlihat termenung menyadarkannya.

"Iya Nyonya. Terima kasih."

Oma Marisa, Caca dan Kanaya kini duduk di ruang keluarga mereka.

Oma Marisa tentu saja mengajak Kanaya berbincang dahulu.

Dengan alasan agar Kanaya beristirahat dulu setelah perjalanan kerumah mereka.

"Terima kasih ya Nak Naya sudah mau datang. Maaf kalau Caca mengganggu waktu libur Nak Naya."

"Tidak apa Nyonya. Saya senang Caca mau belajar. Lagi pula, Saya juga hanya bisa sedikit. Saya hanya sekedar membantu agar Caca bisa memahami pelajarannya di sekolah."

"Nick, ada Kanaya!" Oma Marisa yang melihat Nick turun segera memanggil putranya agar bergabung dengan mereka.

Kanaya melihat Nick dalam busana santai.

Nick yang saat itu baru saja selesai berolahraga dengan kaos putih dan celana training begitu pas dibadannya ditambah cucuran keringat yang masih menetes dari dahi membuat Nick terlihat tak biasa bagi Kanaya.

"Pagi Boss." Sapa Kanaya singkat.

"Pagi." Jawab Nick singkat.

"Dia pikir mau pengajian pakai baju begitu?" Gumam Nick dalam hati.

"Tante Naya ayo kita mulai belajarnya, Soalnya Caca ada tugas dari sekolah."

Panggilan Caca dengan sentuhan dilengan Kanaya membuyarkan keterpesonaan Kanaya pada Nick.

"Astagfirullah. Iya ayo. Boss, Nyonya Saya ikut Caca dulu. Permisi."

Kanaya beristigfar karena menyadari ia sempat melamun dan tersadar saat Caca menggandeng tangannya.

"Memangnya aku setan! Dia sampai nyebut begitu!" Gumam Nick.

"Nick? Kau baik-baik saja?" Oma Marisa melihat Nick menatap Kanaya lekat meski sang wanita telah berlaku bersama sang putri tercinta.

"Iya, ada apa Mom?" Tampak Nick gelagapan sendiri mendengar suara Ibundanya.

"Kenapa kamu? Kok kayak kesambet gitu? Terpesona ya sama Kanaya? Kanaya Cantik ya Nick!"

Jurus sat set mak jleb Oma Marisa mulai meluncur bebas tanpa tedeng aling-aling.

"Hahaha, cantik? Kayak mau pengajian begitu! Yang benar saja!" Nick tertawa memaksakan dan kemudian memilih pergi meninggalkan Ibundanya yang tersenyum dengan tingkah putra dudanya yang kini seding bersikap aneh.

"Ya, sangkal saja perasaanmu Nak, Mom tahu keberadaan Kanaya telah mengusik hatimu. Semoga kamu segera jujur dengan perasaanmu." Gumam Oma Marisa melihat Nick yang selalu gede gengsi.

Caca begitu bersemangat belajar bahasa Mandarin bersama Kanaya.

Caca dan Kanaya belajar di gazebo taman belakang.

Nick sesekali tampak mencuri pandang kepada keduanya.

Betapa tidak, Nick melihat tawa lepas Caca yang seolah tak pernah ia lihat sebelumnya bila Caca berada didekat wanita yang mendekati Nick.

"Wah, ternyata bahasa Mandarin itu asik ya Tante. Caca jadi suka. Tante mau kan setiap minggu kesini ajarin Caca. Atau Caca deh yang kerumah Tante." Caca tersenyum senang ia kini bisa melihat sisi menyenangkan dari mata pelajaran yang sebelumnya ia anggap sulit.

"Insha Allah Tante mau sayang. Boleh. Tapi pasti Caca ga akan nyaman kalau belajar dirumah Tante. Soalnya rumah Tante sempit dan tidak ada AC." Kanaya mengakui keadaannya apa adanya.

"Tante jangan bicara begitu. Caca suka dimanapun selama orang yang bersama Caca tulus menyayangi Caca."

Kanaya mengusap mahkota indah Caca yang tergerai lurus.

"Caca cantik dan manis. Pasti Daddy sangat menyayangi Caca. Caca harus rajin belajar dan jadi anak yang berbakti ya."

Naluri keibuan Kanaya muncul tanpa sadar ia mengatakan sebuah nasihat kepada Caca.

"Tante Naya, boleh Caca bertanya?"

"Caca mau tanya apa?"

"Apakah Tante sudah menikah dan punya anak?"

Tentu saja ditanya oleh anak berusia SD seperti itu Kanaya sedikit bingung menjelaskannya.

"Tante sudah berpisah dengan suami Tante, dan Tante tidak memiliki anak."

"Mohon maaf Tante Naya, Caca tidak tahu. Maaf atas pertanyaan Caca."

Wajah Caca sedikit sedih karena ia takut membuat Kanaya bersedih.

"Tidak apa Caca. Ayo kita lanjut lagi belajarnya."

Caca dan Kanaya kembali saling melanjutkan kegiatannya.

Oma Marisa yang melihat Nick tengah siap duduk di meja makan untuk menikmati makan siangnya seketika bersuara.

"Nick, ajak Caca dan Kanaya makan siang bersama kita. Kamu panggil mereka."

Nick yang akan meminta bantuan pelayan seketika melihat kode dari sang Mommy yang memintanya mengerjakan sendiri titah Mommynya.

"Baik Mom. Nick akan panggil Caca dan dia."

Oma Marisa tersenyum mengiringi langkah kaki Nick menuju gazebo di taman belakang tempat Caca dan Kanaya berada.

"Daddy. Kesini Dad. Caca mau kasih lihat. Caca sekarang bisa menulis kata-kata dalam bahsa Mandarin. Tante Naya membuat Caca lebih mudah memahami pelajaran ini."

Caca dengan antusias memberitahukan sang ayah akan kemajuannya.

"Itu karena Caca yang pintar dan cepat memahami. Asalkan sering dilatih lama-lama akan terbiasa."

Nyesss

Bagai oase di gurun sahara, hati Nick begitu sejuk melihat bagaimana Kanaya dan Caca berinteraksi.

"Andai kamu masih ada disini bersama Kami pasti Caca tidak akan memuji wanita lain dan sedekat itu dengan Kanaya." 

Ada kepiluan dihati Nick mengingat mendiang Aurel yang seharusnya menjadi tempat Caca bermanja dan memuji.

1
Nur Koni
apakah calon jodoh masa depan gusti msh bocil
Nur Koni
klu mulut dan hati ga singkron ya bgt.... apa yg ga ada kaitannya hrs d hubung2kan jdnya ga nyambung.... pak Bos pak bos.
Kardi Kardi
BISMILLAHHH. BELAH DUREN NICHHH
Kardi Kardi
HMMM. SAYANGGG. AYOLAHHH
Kardi Kardi
HMMM. SAYANGGG. AYOLAHHH
Kardi Kardi
HAIIII KAPALLL. JANGAN KAGETTT BERGOYANG YAHHHH. HEEEEE
Kardi Kardi: haaaaa. hmmmm
total 1 replies
Kardi Kardi
ADOUHHHH. GAS. GAS. GASSSSS.
Kardi Kardi: heheeee. gas pollll
total 1 replies
Kardi Kardi
OUWWW YEACHHH. SARAPAN GOMBALLLL
Kardi Kardi: yuppp. gombal speak uppp
total 1 replies
Kardi Kardi
OUW. OUW. OUWWW. WOWWWWW
Kardi Kardi: co cwitttttt
total 1 replies
Kardi Kardi
GOOD WORKSSSS😘
Kardi Kardi
AWAS JONIIIII. YANG TAHANNNN
Kardi Kardi: hmmm. jon. jonoooo
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHH. BERKAH SEMUANYA. AMIN YA ALLAHHH
Kardi Kardi: amin ya ALLAHHH
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHH. BERKAHHHH YA ALLAHHH. AMIN YA RABBB
Kardi Kardi: amin ya ALLAHHH
total 1 replies
Kardi Kardi
HMMM. GOOD JOBBBB MOMMMM
Kardi Kardi: hmmm. yuppp. mommmm
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHHH. COME ON ALLLLL
Kardi Kardi: hmmm. come onnn
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHH. BERKAHHH. AMIN YA ALLAHHH
Kardi Kardi: hmmmmm. amin ya ALLAHHH
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHHH. YA ALLAHHH
Kardi Kardi: subhamallahhh
total 1 replies
Kardi Kardi
BISMILLAHHHH. NIKAHHHHH. SAHHHH
Kardi Kardi: alhamdulillahhh
total 1 replies
Kardi Kardi
BISMILLAHHH. QOBILTUUUU. MELAMARRRR
Kardi Kardi: bismillahhhh
total 1 replies
Kardi Kardi
NEVER GIVE UP MR BOSSSS
Kardi Kardi: yuppp. SPIRITSSSS
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!