NovelToon NovelToon
Kukira Impoten Ternyata Hyper

Kukira Impoten Ternyata Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:76.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Vanya sengaja menyamar menjadi sekretaris yang culun di perusahaan milik pria yang dijodohkan dengannya, Ethan. Dia berniat membuat Ethan tidak menyukainya karena dia tidak ingin menikah dan juga banyaknya rumor buruk yang beredar, termasuk bahwa Ethan Impoten. Tapi ....

"Wah, ternyata bisa berdiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33

"Mama ingat sama Papa?" tanya Ethan tiba-tiba, suaranya sedikit tercekat. Setiap kali ada kejadian bahagia yang dia alami, Mamanya pasti akan mengingat Papanya, dan seketika rasa bersalah itu kembali muncul, menyentuh luka lama di hatinya.

Bu Clara tersentak. Dia tahu putranya masih memendam rasa bersalah atas kematian suaminya. "Ethan, bukan begitu," katanya lembut. "Mama cuma bahagia melihat kalian berdua. Sebentar lagi, Mama juga akan punya cucu. Bagaimana kondisi Vanya?" Bu Clara buru-buru mengalihkan pembicaraan, dia menggandeng lengan putranya dan berjalan keluar dari area rumah sakit.

Vanya menatap wajah Ethan dari samping yang berubah seketika. Dari yang awalnya berseri-seri karena calon anak, kini terlihat sangat sedih. Dia mengerti, mungkin Ethan teringat Papanya dan merasa bersalah lagi karena merasa tidak layak mendapatkan kebahagiaan.

Vanya berbalik menghadap kedua orang tuanya. Dia menggandeng tangan Ethan dan menariknya mendekat. "Mama, Papa. Aku pulang sama Kak Ethan ya. Aku mau mengajaknya ke suatu tempat dulu mumpung hari masih belum gelap."

"Iya, tentu saja. Tidak apa-apa," kata Pak Bima.

"Bu Clara pulang sama kita saja. Kita makan malam bersama di rumah untuk merayakan kebahagiaan ini," usul Bu Ella, berusaha mencairkan suasana.

"Iya, tentu saja," jawab Bu Clara, mengangguk setuju.

Vanya akhirnya berjalan cepat, dia terus menggandeng tangan Ethan. "Kak Ethan, lemas tidak? Kalau lemas, besok saja kita perginya," tanyanya penuh perhatian.

Ethan terus menatap Vanya, bingung dengan tujuannya. Mendengar panggilan 'Kak' dari Vanya membuat dadanya berdebar.

"Kak?" Vanya menatap Ethan karena Ethan belum juga menyahutinya.

"Tidak. Aku selalu bersemangat saat bersama kamu," jawab Ethan, meski senyumnya terasa sedikit dipaksakan.

"Oke." Vanya menepuk bahu Raka yang sudah menunggu mereka di dekat mobil lalu membisikkan sesuatu di telinganya.

Raka hanya mengangguk serius. "Oke, siap. Dekat kalau dari sini."

Setelah mereka semua masuk ke dalam mobil, mobil itu segera melaju menuju tempat yang diminta Vanya.

"Kita mau kemana?" tanya Ethan. Dia terus merengkuh pinggang Vanya dan menyandarkan kepalanya di bahu Vanya. Dia memejamkan matanya, berusaha mengalihkan pikirannya agar tidak kembali mual.

"Sebentar lagi sampai," jawab Vanya lembut, membiarkan Ethan mencari kenyamanan.

Hanya sepuluh menit, mobil itu berhenti di depan gerbang pemakaman elit yang dikelilingi pagar tinggi dan pepohonan rindang. Ethan membuka kedua matanya. Dia terkejut saat melihat mobil itu berhenti di depan gerbang tempat di mana Papanya dimakamkan.

"Mengapa kita ke sini?" tanyanya.

Vanya hanya tersenyum dan membuka pintu mobil itu. Dia turun terlebih dahulu lalu menarik Ethan agar segera turun dari mobil. "Kita harus mengatakan kabar bahagia ini pada Papa."

Dada Ethan terasa sesak. Dia memang sangat jarang ke makam Papanya, karena setiap kali datang, dia akan diserang rasa bersalah. Dia mengikuti langkah kaki Vanya yang membawanya masuk ke dalam pemakaman itu.

"Di mana? Aku tidak tahu tempatnya," tanya Vanya.

Ethan menghentikan langkah kakinya sesaat. Dia kemudian berbelok ke salah satu blok dan berhenti di depan makam yang sangat terawat, dengan batu nisan yang bertuliskan Davian Mahardika.

Lutut Ethan terasa lemas. Dia terduduk di dekat makam dan mengusap nama yang tertera di batu nisan itu. Tidak ada kata yang mampu dia ucapkan, hanya hening yang penuh duka.

"Om Davian, ini pertama kalinya aku datang ke sini," Vanya ikut duduk di samping Ethan. "Mulai sekarang, aku akan panggil Papa ya. Karena Papa akan punya cucu." Vanya berbicara sendiri, tangannya menangkup perutnya yang masih rata.

Ethan sama sekali tak menyahutinya. Dadanya semakin terasa sesak. Selama ini ternyata dia sangat pengecut dan terus lari dari kenyataan.

"Selama ini, aku terus merasa bersalah," lirih Ethan, suaranya bergetar. "Kadang aku berpikir, aku tidak pantas bahagia. Aku hanya fokus pada perusahaan tanpa mau mengenal wanita manapun karena aku merasa tidak pantas mendapatkan cinta setelah membuat Mama menangis kehilangan Papa untuk selamanya."

Vanya mengusap punggung Ethan yang mulai bergetar hebat. "Kak Ethan, sudahi rasa bersalah itu. Papa Davian pasti bahagia kalau Kak Ethan juga bahagia."

Ethan terisak tertahan. Air mata mengalir begitu saja di pipinya tanpa suara, melepaskan beban bertahun-tahun yang dia simpan.

"Jangan bersedih lagi. Kalau Kak Ethan kangen, Kak Ethan bisa datang ke makam ini dan bercerita apapun yang Kak Ethan rasakan," bisik Vanya, air matanya juga mulai menetes karena simpati. "Dengan begitu, Kak Ethan akan merasakan kehadirannya."

Ethan menganggukkan kepalanya. Kemudian dia memeluk Vanya erat-erat, membiarkan bahu Vanya menjadi tempatnya menumpahkan semua rasa sakit dan penyesalan. "Terima kasih. Beban yang selama ini aku simpan dalam hatiku seperti terlepas."

Vanya tersenyum tulus. Dia masih terus mengusap punggung Ethan. "Iya, sama-sama. Sekarang saatnya Kak Ethan bahagia."

***

"Iya, aku akan pulang sekarang. Kebetulan aku juga sudah selesai," kata Vian bicara dengan mamanya di telepon.

Setelah itu dia memutuskan panggilan mamanya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dia memakai jasnya lalu membawa tas kerjanya berjalan keluar dari kantor. Hari sudah gelap, rasanya dia sangat lelah dengan pekerjaan yang menumpuk setiap harinya.

"Mau pulang, Pak?" tanya Satpam yang membukakan pintu untuk Vian.

"Iya, sepertinya sudah tidak ada staf di dalam. Kamu periksa sekali lagi ya."

"Baik, Pak."

Vian keluar dari perusahaannya dan berjalan menuju tempat parkir. Dia masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya perlahan meninggalkan area tempat parkir perusahaannya.

Dia menambah kecepatan laju mobilnya karena keluarganya sudah menunggunya makan malam bersama di rumah.

Namun, tiba-tiba ada yang berlari cepat menyeberang di depannya.

Vian menginjak rem secara mendadak namun terlambat. Mobilnya menabrak orang itu cukup keras.

Buru-buru Vina keluar dari mobilnya dan melihat kondisinya. Dia melihat Nika, sahabat Vanya, yang kesakitan sambil memegang kaki kanannya.

"Nika! Maaf, aku tidak sengaja. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit." Vian mendekat dan akan membantunya berdiri.

Namun, Nika mencengkeram jasnya dengan kencang dan terlihat sangat ketakutan. "Kak Vian, ada yang mengejarku. Tolong, bawa aku pergi dari sini!"

Vian melihat dua orang preman yang berlari ke arahnya. Dia segera menggendong Nika dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Tanpa menunggu waktu lagi, dia segera melajukan mobilnya. "Nika, siapa mereka?"

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya Allah,jangan sampai terjadi apa² sama Ethan dan Vanya
Ila Lee
cari thu dimna m.nika berada masa seorang CEO bodoh amat 🤭
Ila Lee
Akhirnya nika bertemu keluarga kandungnya 😭😭
aristi
makeup penyamarannya luntur dong🤭😄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Akhirnya Nika bertemu keluarganya 😥
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ada aja yang julid..ckck
Ila Lee
nika susah cari lelaki yg mencintai kita jgn lepas lelaki sebaik vian😍
Ila Lee
bantu b vanya kn byk cara untuk siuntung muntah🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
yeee si bos ngintipin karyawan nya 😅😅
Ila Lee
mantap vian berani meluahkan perasaan pada nika biar jelas
Ila Lee
vian jika vanya tahu cuma mahu megata kn suka sama nika ajer berncn2 alasab
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
nah gitu Vian harus gentle jadi laki😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat berjuang Vian💪💪
Ila Lee
semoga berbahagia hingga ke akhir hayat
Ila Lee
mengapa bilang adik ckp lh kerana aku sayang kamu nika itu ajer susah mahu gomok vian2
Mundri Astuti
ya elah Vian masa kalah sama vanya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan insecure Nika🥹🥹
Ila Lee
tentu lh vian siapa lagi yg mahu menolong mi nika
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat ya untuk kalian berdua..
Ila Lee
bimil mahu manja2 papa Ethan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!