jangan lupa follow
Ig 👉🏻 uqiee1391
tiktok 👉🏻 uqiee1391
karena dendam itu, aku sampai lupa caranya mencintai, yang ada dalam pikiran ini hanya dendam dan dendam, sehingga mengabaikan cinta tulus seseorang dan melukai hatinya hanya untuk mencapai ke titik dimana dendam ini bisa tersalurkan, namun takdir tidak cukup sampai di sana, setelah mencapai dendam ini, justru Masalah baru muncul kembali dan membuat wanita yang begitu aku cintai terauma ~ Marquez
mari simak kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqie Alhaq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
"Kak" lirih Raya yang kini berdiri di hadapan kakaknya yang tengah sarapan, dia menunduk sambil meremas tangannya sendiri, Raya tau kalau Kakak nya pasti sangat marah, apa lagi dia sudah mabuk, hal yang tak pernah iya lakukan selama ini, Meski suka pergi ke club malam.
"Cepat makan!" Bentak Zay.
Tanpa membantah Raya segera duduk dan makan, bahkan Raya seperti kucing manis yang sangat menurut ketika di beri jatah makan, Lian juga tidak Berani banyak kata, dia tahu kalau saat ini suaminya sangat marah.
Setengah jam berlalu, Raya kini duduk di ruang tamu bersama Zay dan Lian, sedangkan putra mereka sedang di bawa pengasuhnya.
"Ceritakan!"
Raya menelan Saliva nya susah paya, apa yang bisa iya jelaskan, dia sendiri tidak tau apa yang terjadi, yang dia tau cerita dari Kakak iparnya yang mengatakan dirinya di bawa sang kakak ke mari dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri.
"Raya lupa kak, Raya hanya ingat meminum satu gelas, namun tidak lama Raya merasa pusing, hanya itu yang Raya ingat" lirih Raya.
"Bagus ya kamu Ray, dimana pikiran mu hah! Apa kamu tidak tau, yang kamu lakukan itu bisa merusak nama baik keluarga kita, seharusnya kamu itu berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu!"
"Kakak juga dulu seperti itu."
"Diam!"
Raya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia tidak sengaja, itu hanya spontan saja iya katakan, "Maafkan Raya kak, Raya tidak akan mengulang semua ini lagi."
"Memang sepantas nya seperti itu! Jika kamu mengulang lagi, kamu akan tahu akibatnya, ingat waktu kamu sebentar lagi akan habis, dan lupakan dokter tidak berguna itu!"
Raya melotot, enak saja kakak bilang pria pujaannya dokter tidak berguna, apa kakak nya tidak tau, kalau dokter tidak berguna itu begitu tampan dan mapan, "Asal Kakak tahu ya, pak Marquez itu pria paling tampan yang Raya kenal," protes Raya karena merasa tidak terima.
"Kakak tidak peduli, yang jelas lupakan pria itu jika waktunya sudah tiba, jangan mengemis cinta, kamu tidak begitu jelek, dan pasti banyak yang ingin denganmu, ingat itu!" Zay berdiri dan berlalu dari sana meninggal Raya bersama Lian di ruang tengah.
"Sudah turuti saja kakak mu, sudah bagus hari ini kamu hanya di tegur, bagaimana kalau masalah semalam sampai ke papah dan mamah, apa kamu yakin bisa keluar rumah lagi?" Ujar Lian Manahan tawa, dia merasa lucu melihat adiknya cemberut dengan wajah acak acakan.
"Kakak ipar kan bisa bikin kakak nurut, jadi tolong bantu Raya, agar papah dan mamah tidak tau Masalah ini, apa lagi papah, dia pasti akan mengikat kakiku dengan rantai, meski bisa keluar rumah" keluh Raya, Raya paham betul sikap papah yang sangat posesif pada anak gadisnya itu.
"Tidak janji, tapi akan Kakak usahakan, besok lagi kalau ada pesta, biarkan saja papah menyuruh orang mengikuti kamu Raya, dari pada kejadian ini terulang lagi, untung kamu belum di apa-apain sama orang, bagaimana kalau sesuatu yang tidak di inginkan terjadi, gak kasihan kamu sama mamah dan papah."
Raya menghembuskan nafasnya panjang, dia membenarkan apa yang Kaka iparnya katakan, menjadi keluarga terpandang bukanlah hal yang begitu nyaman seperti yang orang lihat, ada banyak hal yang harus iya jaga, dari nama baik dan lain sebagainya "Semoga tidak ada kejadian seperti itu kak, dan semoga ini untuk terakhir kalinya."
"Iya Kakak harap juga seperti itu, oya, segera hubungi teman kamu itu, sebelum kakakmu memberi Masalah sama dia."
"Niko!" teriak Raya sangat ingat temannya itu.
sabar bi ira sabar..memang begitulah nasib pembokat selalu saja dari sasaran kemarahan bos, benar atau salah tetap pembokat yang jadi sasaran /Drowsy//Drowsy/
Marquez : "Kau lari akan Q kejar... "
Netizeen: " telat bambaaangg"
mau ngapain ambil kunci nyusulin raya yak dah jauh dia nah loh bingung dah lo
Biarin aja si Marquez nikah sendirian... biar kapookk