NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Ghaluna

Cinta Untuk Ghaluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Luna,panggilan untuk gadis manis berhidung mancung tersebut.terbiasa hidup sederhana sejak kecil membuatnya jadi sosok yang mandiri,karna ia tinggal bersama bibi dan paman nya.
siapa sangka tiba-tiba ia harus menikah, karna paman nya terlilit hutang.
bagaimana kelanjutannya?
akankah Ghaluna bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Luna di kamarnya sedang menggerutu. Bagaimana tidak, Vano mengajak nya ke hotel sekitar jam 09.00 pagi. Tapi kini sudah jam sebelas, Vano belum juga datang.

Sudah dari tadi Luna bersiap-siap. Sekarang dia memilih berbaring di ranjangnya. Yang membuatnya tambah kesal, Vano bahkan tidak mengirim pesan padanya jika memang tidak jadi pergi.

“Kurang ajar!, belum juga jadi suami, sudah tidak bisa dipegang ucapannya. Bisa-bisa nanti setelah menikah hari-hari aku di tipunya. Bilang nya rapat dan ketemu klien, rupa nya karaoke di temani LC.’’ Begitulah Luna. Dari tadi tidak henti nya menggerutu kesal. Samapi akhirnya dia ketiduran.

*

Vano baru saja tiba pukul 11.30wib. Kini dirinya sedang makan siang bersama paman Hari dan Bi Fitri. Luna beralasan sedang mandi ketika bibinya mengajak makan bersama. Sengaja Iya mengulur waktu, demi balas dendam pada tunangannya itu.

“Don't be mistaken auntie. she is very good at cooking and baking.’’ Vano yang menjawab memuji tunangan nya.

Sehingga 1 jam kemudian, Luna tak kunjung keluar kamar.

“Kemana sih Luna ini?... Masa mandinya mandia dan bersiap-siap hingga 1 jam begini!. Sebentar ya Van, Bibi susul dia ke kamarnya dulu.’’ Bi Fitri menuju kamar Luna.

.

.

“Luna, kamu nggak ketiduran kan? Vano udah nungguin kamu dari tadi loh!_’’ Tanpa mengetuk pintu, Bibi langsung masuk saja.

“Ini kamu sudah siap-siap begini kenapa nggak keluar dari tadi toh Lun?’’ Bi Fitri menggelengkan kepala heran.

“Luna kesal sama Vano, belum apa-apa ucapannya nggak bisa di percaya. Janjinya itu pukul sembilan loh Bi, jemput Luna. Luna udah dua jaman menunggunya!’’ Luna mengeluarkan uneg-uneg nya. Bi Fitri menghela nafas nya.

“Mungkin saja Vano ada pekerjaan sebentar.’’ mencoba memadamkan api kemarahan Luna.

“Setidaknya kasi tahu lah. Ni kirim pesan aja nggak ada!. Ya udah, Ayo kita keluar!’’ Luna menggandeng tangan Bibinya. Beriringan menuju ruang tamu.

Terlihat Vano sedang makan bolu tape keju.

Luna hanya diam berdiri.

“Pamab, Bi, Vano pamit ya bawa Luna’’

“Iya, hati-hati kalian’’

Setelah Salim dan pamit keduanya kini berangkat menuju hotel.

Di sepanjang perjalanan, terjadi keheningan. Luna sama sekali tidak menikmati perjalanan kali ini. Dirinya malah menatap jalanan melalui jendela kaca mobil. Sementara Vano, dirinya tidak berniat mengganggu Luna. Dia tahu tunangan nya ini sedang kesal. Dia juga menyadari kesalahannya. Tadinya setelah olah raga, Vano istirahat sebentar, tidak tahu nya dia malah ketiduran.

Sesampainya di parkiran hotel. Vano tidak langsung turun. Dia menghadap ke arah Luna.

“Sayang, aku minta maaf ya!, aku sadar kok aku salah. Dan aku juga tidak berniat membela diri. Tetapi aku hanya menjelaskan saja, jika penyebab aku telat dan nggak ngasi kabar, aku ketiduran setelah nge-gym. Kamu boleh marah, tapi jangan lama-lama ya!?’’ jelas Vano panjang lebar dan dengan hati-hati.

Setelahnya, Vano menanggalkan seat belt dan keluar dari mobil, membuka pintu untuk Luna.

Luna mengikuti Vano dari belakang. Melihat sang kekasih malah berjalan di belakangnya, Vano berhenti sejenak dan menggandeng tangannya. Luna hanya diam, mau menolak tidak mungkin, karena banyak orang.

Semua karyawan yang berpas-pasan dengan mereka, mengangguk hormat pada pemilik hotel ini. Vano hanya tersenyum saja.

.

.

.

Keluar dari lift, Vano membawa Tiara ke roof top. Disana telah disiapkan meja kursi santai. Luna pernah beberapa kali ke hotel ini, tapi roof top tidak di hias seperti ini. dirinya sedikit merasa heran.

“Katanya kamu ada kerjaan, kok kita malah kesini sih Van?. Kalu memang nggak ngapa-ngapain mending aku pulang aja.’’ Ujar Luna agak kesal.

Baru saja Luna berbalik Seorang perempuan paruh bawa telah berdiri di hadapannya. Perempuan itu menatapnya penuh rasa haru, rindu dan bercampur aduk. Potret mendiang Ibunya terlukis di wajah Ghaluna anaknya.

“Ghaluna Virnia?’’ Ucap nya terbata-bata.

“Maaf, Tante siapa ya?... Apakah kita pernah ketemu sebelumnya?!’’ tanya Luna heran, wanita ini malah berkaca-kaca melihat ke arah Luna.

“Tidak!, Kita tidak pernah bertemu. Tapi kamu sudah berada di dekatku saat dalam kandungan.’’ jawabnya masih berdiri dari jarak dua langkah.

Luna masih mencerna ucapan nyonya Valery. Sampai akhirnya dia merangkai kata 'Dalam kandungan'.

Luna menutup mulutnya.

“Mommy Valery? Apakah kamu ibu kandungku? Ibu yang melahirkan ku?’’ tanya Luna bertubi-tubi. Air matanya mengalir tanpa bisa di tahan.

’’Yes! i am your biological mother. i miss you so much my angel’’ ucap Valery. Dia merentangkan tangan nya.

Luna mendekati Valery, lalu memeluk tubuh yang selama ini dia rindukan. Rindu pelukan hangat ibu kandungnya, dan rindu suara nya. Kedua perempuan itu berpelukan dalam Isak tangis bahagia. Menyalurkan kasih sayang, menyalurkan rasa rindu yang telah lama di tahan.

Dari jauh Vano menatap langit, seakan menahan air mata yang akan jatuh. Dia ikut terharu dan bahagia. Akhirnya sedikit kebahagiaan Luna bisa terwujud. Tidak ada yang lebih membuat Vano bahagia, selain senyum indah Luna.

.

.

Ketiga nya kini sedang duduk santai di meja yang telah di sediakan oleh karyawan hotel Vano. Mereka ngobrol dan makan bersama. Nyonya Valery hanya sesekali menggunakan bahasa Indonesia, karena dirinya belum fasih, akan tetapi Dia mengerti apa yang di ucapkan lawan bicaranya.

“Apa makanan kesukaan mommy?’’ tanya Luna.

Dia berniat akan memasak untuk ibunya. Takut sang mommy belum terbiasa dengan makanan Indonesia. Jadi Luna berinisiatif memasak makanan western demi membuat mommy nya betah di Indonesia.

Luna akan berusaha membuat ibumu betah di sini. Takut akan terpisahkan lagi.

“Jengkol balado, sate, SOP ayam and rendang. but, mother likes all Indonesian food’’ ucapnya tersenyum. Masih betah melihat wajah anaknya ini.

Meskipun dirinya tidak sempat menyusui, mengasuh, dan lainnya, setidaknya Valery masih bersyukur, karena masih di pertemukan dengan anaknya.

“Yahhh!, tau gitu nggak perlu Luna tanya’’ Luna menyengir.

“Can you really cook, honey?’’ tanya nyonya Valery.

Karena di zaman modern ini, jarang para anak gadis bisa masak.

“Tentu mom, nanti Luna akan masakin apapun yang mommy inginkan’’ ujar Luna antusias.

Setelah makan dan ngobrol, mereka akhirnya meninggal hotel. Untuk sementara Valery akan tinggal di rumah Vano. Mengingat rumah bi Fitri hanya ada tiga kamar. Sedang satu kamarnya belum sempat di bereskan. Ini keinginan bibi Fitri, karena dia tidak enak hati, menyambut tamunya dengan tidak baik.

mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Vano.

Sepanjang perjalanan, Luna tidak hentinya bertanya ini dan itu. Tangannya memeluk erat sang Ibu. Begitu bahagianya hati Luna saat ini. Akhirnya mimpi nya jadi nya jadi kenyataan. Bisa bertemu dengan ibu kandungnya. Dalam hati mengucap syukur dan berterima kasih ke Vano, karena telah berusaha membahagiakannya.

Dia belum sempat mengucapkan terima kasih secara langsung.

.

.

Sampai di kediaman Vano, semua telah menunggu. Vano telah menceritakan kedatangan nyonya Valery pada mommy nya tadi di telfon, langsung saja mommy Belinda memberi tahu bi Fitri. Sekarang keluarga angkat Luna itu, juga ada disini.

Bi Fitri menangis bahagia. Akhirnya anak angkatnya itu bertemu ibu kandungnya. Paman Hari hanya tersenyum saja.

.

.

Maaf belum bisa up konsisten. Anak author kurang sehat. Semoga segera di sembuhkan, aamiin🤲🤲🤲

1
Juniar Yasir
bagus
Bunny
Lanjut kak! Semangat, aku suka karyamu!
Yuk, mampir di ceritaku
Dosen Licik terobsesi padaku ᐛ
Juniar Yasir: Maasyaa Allah
nanti aku mampir
total 1 replies
Bunny
Awal kalimat wajib huruf kapital ya kak😊
Bunny
Tanda titik seharusnya di dalam petik dua bukan di luar ya kak, semangat
Juniar Yasir: makasih guys masukan nya🙏🙏
total 1 replies
Bunny
Izin koreksi ya kak, untuk penulisan tanda titik dan koma sebaiknya diberi spasi ya. Semangat!
kirom hasran
Serius, ceritanya bikin aku baper
Juniar Yasir: masa sihhh...😁
makasih yaaa sudah mampir🙏🙏🙏
total 1 replies
Juniar Yasir
ini karya pertama author.
semoga setelah ini ada karya yang lain juga
Juniar Yasir
Mohon koreksi nya ya teman-teman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!