Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.
Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.
jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Kematian dan kelahiran
Di sebuah kekaisaran Dawei, Hari ini terjadi hujan badai. Hujan yang sangat deras hingga membuat semua orang ketakutan, hujan yang di sertai angin dan juga badai petir.
Bukan hanya di kekaisaran Dawei tapi di seluruh kekaisaran dan kerajaan lain, semua mengalami hal yang sama.
Semua orang masuk kedalam rumah mereka masing masing, tidak ada yang berani untuk keluar rumah.
Petir saling bersautan dimana mana, angin berputar, tapi anehnya tidak ada rumah atau tempat yang rusak akibat hujan badai itu,
Angin seakan hanya numpang lewat saja tanpa menyentuh apapun.
Sedangkan di istana, permaisuri yang sedang hamil merasakan sakit di perutnya. Kehamilannya yang sudah memasuki usia kelahiran membuat permaisuri sudah merasakan akan kelahiran buah hatinya.
"Yang mulia.... Berjanjilah padaku, jika terjadi sesuatu padaku tolong jagalah anak kita. Jangan pernah sekalipun yang mulia menyalahkan dirinya, karena aku pergi bukan karenanya, tapi karena penyakin yang aku derita daei aku masih muda. Tolong jagalah dia karena itu adalah permintaan ku yang terakhir, berikan lah kasih sayang yang berlimpah padanya, tolong hargai pengorbananku" ujar permaisuri sembari menangis tergugu
Kaisar pun tidak dapat menahan kesedihannya, ia ikut menangis, permaisuri Jian adalah permaisuri terbaik, wanita yang sangat di cintai kaisar.
Kaisar tidak pernah mau mengambil selir apapun yang terjadi karena itu adalah janji hidupnya saat menikahi permaisuri Jian.
"Istriku jangan bicara seperti itu, kau pasti baik baik saja, kita akan membesarkan anak anak kita bersama" jawab kaisar dengan tangis nya
Permaisuri Jian menggelengkan kepalanya pelan, " Tidak yang mulia, aku sudah tidak bisa menemani yang mulia lagi. Aku merasa sebentar lagi aku akan pergi, jadi berjanjilah padaku suamiku, jagalah dan berikan kasih sayang dan cinta untuk anak kita kelak. Jangan biarkan siapapun menyalahkan dirinya atas kepergian ku. Aku mohon hiks.... Hiks... Hiks...." jelas permaisuri dengan permohonan
Dengan berat Kaisar pun mengangguk, bukan terpaksa menepati janji tapi ia terpaksa merelakan wanita yang saat di cintainya untuk pergi selamanya.
Permaisuri tersenyum dan mengucapkan terima kasih, ia pun mulai merasakan sakit dan tabib istana pun datang untuk membantu persalinan itu.
Kaisar yang biasanya dingin dan tegas hari ini sangat terpuruk dan rapuh, ia sangat terpukul dengan keadaan ini.
Ia menangis tergugu di sebelah sang Kasim, sembari menunggu kelahiran sang anak.
Tidak lama terdengar tangisan bayi disana, kaisar langsung berdiri menunggu tabib yang membantu permaisuri keluar.
Bersamaan tangisan bayi itu terdengar, di luar hujan yang tadinya lebat dan angin yang kencang disertai petir tiba tiba berhenti seketika.
Langit yang tadinya gelap tiba tiba menjadi terang dan bulan bersinar terang.
Semua penduduk sangat heran dengan fenomena ini, semua orang menyaksikan. Dan tidak lama terdengar pemberi tahuan jika permaisuri telah melahirkan.
Sedangkan di istana, tabib akhirnya keluar dengan mata sembab dan juga berlinang air mata.
Melihat itu kaisar mengerti Lalu masuk kesana, disana kaisar dapat melihat wajah pucat permaisuri yang masih bisa memberikan senyuman yang cantik untuk kaisar.
"Yang mulia.... Anak kita seorang putri yang sangat cantik, tolong Jaga dia dan sayangi dia, aku sangat menyayangi putri kita, kelak dia akan menjadi seseorang yang luar biasa yang dapat membuatmu bangga" ujar permaisuri pelan.
"Yang mulia terima kasih atas kesetiaan dan cinta yang engkau berikan. Maafkan aku tidak bisa mendampingi yang mulia lagi hiks hiks hiks..... Aku adalah wanita paling bahagia mendapatkan suami seperti Nyang mulia, terima kasih dan maafkan aku yang harus meninggalkan yang mulia dan tidak bisa menemani yang mulia kedepanya kedepanya. atapi suamiku tenang saja karena putri kita yang akan selalu ada di samping anda yang mulia. Tolong beri nama dia Shuwan Lian" ujar permaisuri Jian lalu perlahan ia pergi dengan senyum di wajahnya.
Kaisar menangis disana, ia memeluk permaisuri erat. Semua yang ada disana menangis memberikan penghormatan terakhir pada permaisuri Jian, Tapi tiba tiba terdengar jeritan dayang dari dayang pribadi permaisuri yang dari tadi menggendong putri.
"Yang mulia.... Putri.... Putri tu Idak bernafas...." Seru dayang Ye sembari menangis.
Kaisar yang mendengar itu meletakkan tubuh permaisuri secara perlahan lalu menggendong putrinya.
"Putri... Bangun nak, kau baru saja melihat dunia, jangan menyerah, jangan buat pengorbanan ibundamu sia sia sayang. Ayo bangun putri ayah yakin kau adalah putri yang sangat kuat" seru kaisar menciumi sang putri dengan air mata yang tidak dapat ia cegah.
Semua orang berlutut dengan sedih, mereka tidak sangat terpukul dengan semua yang terjadi.
Sementara di belahan dunia lain, baru saja terjadi kecelakaan tunggal, seorang gadis yang baru saja pulang dari rumah sakit mengalami kecelakaan yang di karena kan rem blong.
Mobil Gadis itu seguling di jalan yang membuat tubuh gadis di dalamnya terlempar keluar melalui jendela depan.
Tubuh gadis itu merasakan sakit dan matanya juga kabur, tapi samar iya bisa melihat sahabatnya berdiri disana dengan tersenyum miring.
"Selamat tinggal sahabatku Lina, semoga kau masuk neraka. Aku membencimu" ujar sahabat dari gadis yang bernama Lina itu.
Tiba tiba tubuh Lina merasakan seperti tersedot sangat kencang, cahaya putih mengelilingi tubuhnya dan hilang kesadaran itu.
Semua orang datang untuk menolongnya, Lina akhirnya di nyatakan meninggal dunia di tempat.
Kembali ke dunia lain tepatnya di kekaisaran Dawei.
Kaisar Shuo yang dari tadi mencoba membangunkan sang putri sudah hampir putus asa, tabib sudah memeriksa keadaan sang putri tapi sang putri benar benar sudah tiada.
Kaisar mengambilnya kembali lalu menggendong dan memeluknya dengan kasih sayang.
"Nak bangunlah, jangan sia siakan perjuangan ibumu dan jangan tinggalkan ayah. Ayah membutuhkanmu, Ayah berjanji akan selalu menyayangimu dan membesarkan mu dengan baik" tangis kaisar.
Dan tiba tiba terdengar suara tangisan bayi begitu kuat......
"Engeeehh.... Ooekkkk..... Ooekkkk....." Tangisan bayi terdengar
Semua yang ada disana pun terkejut, begitu juga Kaisar,
" Putriku..... Kamu bangun.... Sayang terima kasih, terima kasih sudah bangun. Ayah berjanji akan merawatmu dan menyayangi mu sayang" ujar kaisar sembari menangis.
Sedangkan bayi tersebut tiba tiba diam,
"Eh..... Itu suaraku, coba lagi mungkin aku salah" ujar hati bayi itu
"Ooeeekkk..... " Tangis sang bayi sebentar.
"Sayang jangan menangis, ada ayah.... Ayah akan menjagamu" ujar kaisar lalu menciumi sang putri
Setelah itu kaisar membuat perintah, "kasim Yu, umumkan pada semua atas wafatnya permaisuri dan lakukan upacaranya. Makamkan permaisuri di tanah istana tidak jauh dari kediamanku" titah kaisar
"Baik yang mulia, kami laksanakan" seru Kasim Yu sembari menghapus air matanya, Kasim Yu adalah saksi pertemuan dan kisah cinta kaisar dan permaisuri. Jadi bukan hanya kaisar yang merasa kehilangan sosok permaisuri yang luar biasa itu.
Semua masyarakat yang mengetahui wafatnya permaisuri pun ikut berduka.
Bersambung