Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak di Takdirkan
Setelah semua untuk makan malam selesqi Anggrek sajikan, wanita cantik itu bergegas mandi agar nanti ketika Arjuna datang dia sudah rapi dan wangi.
Setelah menyelesaikan mandi yqng tergolong sangat singkat bagi Anggrek saat ini dia mengenakan dress selutut yang biasa dia gunakan untuk tidur malam.
Hingga ponselnya berdering, Anggrek segera mengangkat ponselnya.
"Iya Abang, aku masih di dalam studio. Abang masuk aja ke dalam perkarangan studionya aku ada beberapa hal yang harus aku ambil sebentar," kata Anggrek seolah dia sibuk bekerja, padahal dia sibuk memperbaiki penampilan agar tampil menawan di hadapan sang suami.
"Anggrek, kamu di mana? Kenapa lama sekali! Aku sangat lelah dan itupun harus kembali ke kantor untuk bekerja," gumam Arjuna dengan mata setengah terpejam karena mengantuk dan juga lelah yang mendera dirinya.
Anggrek membuka pintu studionya dan sang suami sudah di depan kantor studionya. Tanpa banyak kata wanita cantik dengan gaun selutut itu menarik sang suami ke dalam studio.
"Hei apa yang kau lakukan? Anggrek? Loh kok pakaianmu sudah berbeda? Bukankah kita akan segera pulang dan..."
"Ssssstttt! Jangan bicara lagi sekarang Abang makan dulu, aku tahu Abang pasti belum makan malam kan?" tanya Anggrek.
"Iya tadi aku terlalu sibuk hingga lupa jika jam makan malam telah terlewat," kata Arjuna memandangi sang istri yang terlihat sangat cantik malam ini.
Selama makan malam Arjuna sering mencuri-curi pandang pada Anggrek. Hal ini juga Anggrek sadari, tapi wanita itu hanya tersenyum menyadari jika sang suami sepertinya terpesona pada dirinya.
Setelah makan malam, Arjuna duduk sebentar mengambil waktu karena perutnya teraaa sangat penuh.
"Anggrek, aku akan kembali ke kantor! Ada beberapa berkas yang harus aku selelsaikan," kata Arjuna.
"Abang, apa berkasnya benar-benar di butuhkan untuk esok hari?" tanya Anggrek.
"Tidak, hanya saja jika di biarkan menumpuk aku tidak akan sanggup menghendle semuanya," kata Arjuna memelas berharap sang istri mampu mengerti.
"Apa kau sama sekali tidak memiliki sekretaris dan juga asisten?" tanya Anggrek kembali.
"Ada hanya saja..." Anggrek memotong perkataan sang suami.
"Kau tidak terlalu mempercayai mereka?" tanya Anggrek.
Arjuna menganggukkan kepalanya dan Anggrek memeluk sang suami. Wanita muda itu menangis di pelukan Arjuna yang langsung membuat Arjuna kalang kabut mwngapa orang kesayangannya menangis.
"Abang, jangan selalu tidak mempercayai mereka! Tapi beri mereka kesempatan untuk di percaya! Jika semua Abang kerjakan sendiri mereka malah makan gaji buta jadinya! Tapi berbagilah Abang, dan mengenai pengkhianatan percayalah Allah maha baik dan juga Maha memberikan perlindungan! Lakukan yang terbaik, tqpi bukan berarti sampai melupakan segalanya karena kegiatan duniawi! Abang udah sholat isya?" tanya Anggrek.
Arjuna menggeleng, Anggrek membawa sang suami ke kamarnya yang ada di studio dan juga menyiapkan air hangat agar Arjuna bisa rilex saat mandi dan semua letih badannya bisa tertolong dengan mandi air hangat.
"Abang mandi dulu, setelah itu Abang sholat isya," kata Anggrek dan Arjuna bagai di hipnotis hanya mengikuti permintaan sang istri.
Anggrek yang takut tertidur karena menunggu sang suami memilih membaca Al-qur'an agar hatinya menjadi tenang. Bagaimanapun Anggrek juga tidak kalah gelisah dengan Arjuna, karena sebentar lagi akan menghadapi Fasion Show terbesar di dunia. Ya Fasion Show kali ini bukan seperti skala-skala sebelumnya yang biasa Anggrek ikuti.
Clek
Suara pintu terbuka, Arjuna memasuki kamar Anggrek dan pria tampan itu menemukan sebuah piama hitam yang elegan. Jika di novel-novel pemeran wanita akan di manjakan maka di kehidupan nyata Arjuna dan Anggrek, Arjunalah yang selalu Anggrek manjakan.
"Dari mana pakaian ini Anggrek? Ini bukan seperti pakaianku yang biasa?" tanya Arjuna.
"Itu pakaian produksi AA colection Abang! Gunakan saja insyaallah nyaman untuk di kenakan! Aku juga sudah mencucinya tadi siang agar nyaman kau gunakan malam ini!" kata Anggrek.
"Jadi kau sudah merencanakan semuanya sedari tadi siang?" tanya Arjuna dengan nada yang kurang bersahabat.
"Abang dengarkan aku! Aku tidak ingin menjadi janda muda karena Abang selalu bekerja hingga kelelahan! Apa Abang tidak memikirkan efek jangka panjangnya? Kita bahkan belum punya baby yang harus kita penuhi kebutuhannya Abang! Jadi berhentilah menyiksan diri dengan sedemikian rupa! karena aku sangat tidak menyukainya Abang!" kata Anggrek.
Arjuna yang tidak ingin lagi mendebat istrinya yang bijak itu memilih diam dan melaksanakan sholat isya.
Setelah melaksanakan sholat isya, Arjuna merapikan perlengkapan sholatnya dan menghampiri sang istri yang masih bersandar di ranjang king size dengan Al-qur'an yang ada di tangannya.
"Sayang! Ayo tidur ini sudah larut! Qku juga harus segera bangun pagi besok!" kata Arjuna.
Hingga Anggrek menyelesaikan kegiatannya dan memilih berbaring di sebelah sang suami.
"Abang juga tidur! Berhenti memikirkan pekerjaan!" kata Anggrek seraua mengecupi pipi sang suami dan memeluk Arjuna dengan erat sebelum tidurnya.
Di peluk oleh Anggrek tubuh Arjuna menjadi kaku, selain belum terbiasa baginya selama ini Arjunalah yang bwrperan aktif dalam skinship yang aelalu dia dan pasangannya lakukan. Tapi berbeda dengan Anggrek, wanitanya ini lebih ekspressive. Hal ini juga terkadang membuat Arjuna takut sendiri.
Seseorang yang ekspressive selalu ada teman-teman yang mengelilingi hidupnya. Teman itu bisa sesama perempuan dan bisa juga dengan lawan jenis. Hal itu berbanding terbalik dengan kehidupannya yang selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk Mamah dan Papahnya.
"Sayang," kata Arjuna membelai wajah Anggrek yang tertidur di dadanya.
"Aku ngak bisa tidur, aku gelisah," kata Arjuna yang di jawab deheman oleh Anggrek sebelumnya.
"Kenapa apa ada masalah?" tanya Anggrek dengan suara pelan dan lirih karena sudah di ambang alam mimpi.
"Kamu capek banget ya?" kata Arjuna bertanya konyol mengingat ini sudah jam 11.30 malam.
"Hmmm," kata Anggrek.
"Ya sudah kita tidur," kata Arjuna yang menjadi tidak tega pada sang istri yang terlihat sangat mengantuk.
Tidak butuh waktu lama keduanya terlelap. Pernah mendengar jika kita mengkhawatirkan sesuatu maka akan terbawa ke alam bawah sadar atau alam mimpi.
"Anggek jangan tinggalkan Abang! Sayang Abang janji akan berubah!" racau seorang pria di samping Anggrek yang tengah terlelap dalam mimpi indahnya.
"Anggrek!"
"Anggrek jangan pergi!"
"Anggrek jangan pergi!"
Air mata sudah keluar dari mata yang kini masih tertutup rapat dan enggan kembali ke alam nyata.
"Anggrek! Abqng mohon Sayang! Jangan begini, kita sudah berjanji dan mengikat hubungan kita dalam sebuah pernikahan, Abang mohkn jangan tinggalkan Abang sayang!" kata Arjuna seraya berlutut.
"Abang maafkan aku! Aku tidak bisa lagi bertahan sendiri dan mendayung biduk rumah tangga kita sendiri! Carilah kebahagiaan Abang, mungkin kita memang tidak di takdirkan untuk bersama lebih lama," kata Anggrek dan pergi bersama pria yang terlihat berkali-kali lebih tampan dari Arjuna.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...