Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB II (TERSERAH)
Elia keluar dari ruangan pak David dengan lesu. Sebenernya dia sudah tau bahwa bekerja di perbankan harus siap dengan lingkungan kerja yang sangat dinamis. Hal seperti ini sudah sangat sering terjadi. Hanya saja dia tetap tidak siap untuk dipindahkan apalagi akan dipindahkan ke daerah yang memang dia tidak kenali sebelumnya.
Dia sudah sangat susah payah membangun relasi nya di daerah ini, sudah banyak Perusahaan yang dia buat bekerjasama dengan bank mereka. Jika dia pindah ke wilayah lain otomatis dia harus melepaskan setiap pencapaian nya saat ini dan harus memulai dari nol kembali.
“Huffft…..” gumam Elia menghela nafasnya kasar. Mood nya benar-benar tidak baik saat ini.
Dia mengambil ponselnya dan mencari kontak Reza kekasihnya dan menghubunginya. Pria itu juga salah satu alasan eknapa dia berberat hati untuk dipindahkan. meski kekasih nya itu belum pernah mengatakan akan menikah dalam waktu dekat tapi Elia merasa sangat berat hati untuk menjalin relasi beda kota itu juga mungkin akan memperlama rencana pernikahan mereka.
Dua kali Elia mencoba menghubungi tetapi tetap tidak ada jawaban dari pria itu. Elia meletakkan ponselnya, dia melirik waktu yang sudah menunjukkan pukul 16.10.
“mungkin dia sedang repot mengejar waktu pulang. Biar nanti aku saja yang singgah rumah nya” gumam Elia.
Elia menyelesaikan sisah pekerjaannya. Ia buru-buru supaya bisa mampir ke rumah kekasihnya. Dia mau menceritakan mengenai rencana perpindahan nya kepada kekasihnya. Mungkin itu akan sedikit mengurangi kegelisahannya.
Pukul 17.30 Elia sudaha berangkat menuju rumah Reza. Sebelum kesana dia singgah dulu untuk membeli siomay kesukaan mereka berdua. Sesampainya di rumah reza ia melihat mobil reza sudah terparkir yang artinya pacarnya itu sudah ada di rumah. Dia mengetuk dan kemudian pintu dibukakan oleh Reza.
Baru saja Elia memberikan senyuman dan hendak menyapa tapi dia terkejut melihat perempuan yang membukakanpintu nya dan kemudian ada seorang pria yang memeluk perempuan itu dari belakang dan itu Reza. Pacarnya. !!
“Sayang… apa makanannya sudah datang? Aku sudah lapar “ kata Reza sembari memeluk perempuan di hadadapan Elia.
Elia tidak bisa berkata-kata. Ia tiba tiba sesak dan jijik pada apa yang menjadi pemandangannya saat ini. Dan langsung melemparkan makanan yang tadi ia beli kea rah dua manusia di hadapannya ini.
Reza terkejut saat ada Elia ada di hadapannya. Reza dengan segera melepaskan pelukannya segera dan menarik tangan Elia yang berbalik hendak pergi.
“El… tunggu El.. aku bisa jelasin El” ucap Reza mencoba menhentikan Elia
“Kita bisa bicarakan baik-baik El” kata Reza lagi.
Seketika Elia berhenti dan langsung berbalik. “Apa yang mau kamu jelasin?” ucap Elia dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.
“Kamu…dengan penampilan seperti ini, menggunakan bokser tidak mengenakan pakaian memeluk perempuan yang pakaiannya kurang bahan seperti itu, kamu peluk dia… apa yang mau kamu jelasin Reza!! Apa ?!!” teriak Elia sambil menangis.
“Bahkan aku pun ngga pernah berpakaian seperti itu di depan kamu Reza”.
“Aku ngga habis pikir dengan kamu” ucap Elia lalu pergi dari tempat itu.
*******
Elia terbagun karena alarm nya berbunyi pukul 05.00 pagi. Dia meraih ponsel itu lalu segera mematikan alarm nya. Dia seperti tidak punya kekuatan untuk melakukan aktivitas nya hari ini. Biasanya setelah bangun pagi dia akan melakukan workout selama kurang lebih 30 menit untuk membuat tubuhnya bugar dan sehat tapi kali ini dia benar benar sangat malas untuk beranjak dari tempat tidur nya.
Setelah berusaha mengumpulkan niat dan kekuatannya, Elia berhasil bangkit dan Bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Dia berangkat ke kantor dengan perasaan tak bersemangat dan mata yang bengkak akibat menangis semalaman. Ia hanya bisa tertidur sekita pukul 4 subuh tapi pagi ini dia harus berangkat ke kantor karena ada dua Perusahaan yang harus dia kunjungi untuk di prospek.
“Pagi El..”sapa Mitha namun Elia tidak emmbalas sapaan itu. Mood nya sangat buruk. Mitha yang menjadi rekan kerja sekaligus sahabatnya di kantor itu. Mitha juga sangat kasihan kepada sahabatnya itu. Tadi malam saat mitha hendak pulang kantor dia menerima telfon dari Elia yang menangis dengan sesenggukan. Mitha menjemput Elia di jalan dekat rumah Reza dan disitulah ia mengetahui masalah yang saat ini sahabatnya itu hadapi.
“Nih…dimakan du El. Gue taau lu belum sarapan kan. Jadi gue beliin lontong di depan. Gue ngga bakat buat jus or salad yang biasa lo buat. Jadi untuk saat ini makan apa yang ada dulu”. Ucap mitha
Elia menatap makanan itu. Terkahir kali dia makan itu sarapan kamrin.sebenrnya dia tidak ingin memakan makanan seperti itu di pagi hari tapi dia ingat belum ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh nya sejak siang kemarin karena siomay yang kamrin dia beli sudah ia lemparkan ke dua manusia yang membuat dia kacaau saat ini.
“Thanks Mith” ucap nya sembari menyuapkan makanan itu ke mulut nya.
“El, lo bersedia di pindah ke papua?”
“Emang gue punya pilihan?” jawab Elia Malas.
“Kata om gue , lo bisa ngajuin wilayah mutasi lo kalo 1. Balik ke kampung halaman tapi tapi pasti manajemen akan ngasih target lebih tinggi ke lo. Nah yang ke 2. Kalo lo menikah dan buat alasan ikut suami. Jadi lo bisa ngajuin ke daerah atau wilayah yang paling ngga ngga baru baru amat untuk lo memulai relasi” kata Mitha menjelaskan.
“tapi ngga mungkin dengan opsi kedua ya..” ujar mitha lagi.
“ahkkkk sudahlah…. Gue lagi malas mikir!! Capek!!! Mau di tempatin di ujung dunia juga terserah deh! Toh ngga ada lagi yang perlu gue pertahanin untuk tetap disini. Pacar udah ngga ada” ucap Elia kesal.
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆
semoga cepat bucinnya ya Jo