NovelToon NovelToon
Antagonist Yang Menghindari Takdir

Antagonist Yang Menghindari Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Obsesi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.

Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.

Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..

"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Syifa baru berhenti berlari ketika napasnya benar-benar terasa perih. Ia menepi di dekat gedung fakultas, menunduk sambil menekan dada. Rambutnya sedikit berantakan, tas selempang hampir melorot dari bahu.

“Tenang.. tenang,” gumamnya pada diri sendiri.

Di dalam kelas, Syifa duduk di barisan tengah. Teman-temannya sibuk membuka laptop, membicarakan tugas, gosip dosen, dan rencana nongkrong sore nanti.

Ia membuka buku catatan, tapi pikirannya melayang.

Dalam versi asli cerita, kedatangan Wenda akan mulai membuka kenangan Kayden sehingga pria itu sadar bahwa dirinya masih memiliki perasaan pada Wenda.

Dan apa yang terjadi?

Mereka mulai dekat kembali dan Syifa di tolak mentah-mentah, ya.. tentu saja Syifa yang asli akan tetap mendekati Kayden.

Nah, setelah part tolak terus menerus.. lalu Hansen masuk!

“Ini fatal,” gumamnya.

Kalau Hansen sudah masuk dalam plot, maka pernikahan antara kedua pasangan ini akan segera terjadi, dan booom!!!!

Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk Hansen membunuhnya.

Syifa menggigit ujung pulpennya.

“Kalau aku bertahan dekat Kayden, aku akan mempercepat ending buruk itu,” pikirnya.

“Tapi kalau aku menjauh terlalu keras.. dia bakal makin penasaran.”

Sial.

Getaran ponsel di tasnya membuat Syifa tersentak. Ia melirik layar diam-diam.

Kayden: [Selesai kelas pertama, makan siang bareng.]

Syifa memejamkan mata.

Syifa: [Aku ada rapat kelompok.]

Kayden: [Bohongnya jadi kebiasaan baru?]

Syifa menahan diri untuk tidak membalas dengan kata-kata kasar.

Syifa: [Jangan sok tahu.]

Syifa langsung mematikan ponsel.

“Fokus,” gumamnya. “Kampus dulu..”

Namun semesta seolah tidak memberi ruang.

Saat kelas usai, Syifa baru melangkah keluar gedung ketika suara yang sangat ia kenali menyapanya dari samping.

“Syifa.”

Ia menegang, bukan.. itu bukan Kayden.. tapi Wenda yang sedang berdiri di dekat tangga

“Lagi apa kamu di sini?” tanya Syifa datar.

Wenda tersenyum tipis. “Ngopi sama temen. Terus kepikiran kamu.”

“Haha.. ngopi disini? sama temen?”

Syifa menggelengkan kepala dan tertawa kecil karna merasa lucu dengan jawaban Wenda.

"Yang tadi pagi gak cukup?," tanya Syifa to the point.

“Yap, kamu pinter banget..,” jawab Wenda pelan. “Makanya aku ke sini.”

Beberapa mahasiswa melirik penasaran. Wenda menyadari itu dan melangkah mendekat, merendahkan suara.

“Aku cuma mau klarifikasi,” lanjutnya. “Kamu serius mau rebut Kayden dari aku?”

Syifa menatapnya lurus. “Itu bukan urusan kamu.”

“Oh, tapi sayangnya itu urusan aku,” sahut Wenda. “Karena aku masih suka sama Kayden.”

Syifa tersenyum kecil. “huh.. susah move on ternyata..”

Untuk sesaat, udara di antara mereka membeku.

“Kamu berani juga,” kata Wenda akhirnya.

“Bukannya dari dulu emang gitu,” balas Syifa tenang. Lagipula Syifa yang asli pasti akan ketus pada orang ini.

“Oke.. denger ya Wenda, aku mau klarifikasi”

Wenda menatapnya lama, seolah menilainya sedangkan Syifa menyusun strategi agar bisa keluar dari plot ini dengan cepat sebelum Hansen ikut campur.

"Memang benar kelihatannya aku sama Kayden dekat, tapi sebenarnya dia yang mendekati aku dan aku sudah berusaha menjauhinya"

“Dengerin aku baik-baik,” ucapnya kemudian. “Tolong ambil MANTAN kamu itu dan jangan biarin dia berkeliaran deket aku, kamu bisa, kan?.”

Mereka saling menatap. Lalu Wenda melangkah pergi tanpa pamit setelah memastikan bahwa tak ada kebohongan dari Syifa.

Syifa menghembuskan napas panjang.

“Oke,” gumamnya. “Sekarang pasti aman..”

Namun semua masih butuh perjuangan karna ponselnya bergetar lagi dan itu adalah telpon dari Kayden.

"Heh! Mending kamu jemput Wenda aja sana!"

Teriak Syifa begitu menjawab telpon itu.

1
aria
lanjut
Lynn_: ditunggu ya kak🙏
total 1 replies
Rohimah
cweknya planga plongo Bae,, g bisa tegas gtu,,
Lynn_: maklum kak, baru jadi orang kaya, gampang tergiur, padahal ada uang di atm tapi kok dia gak kepikiran beli sendiri di luar negeri, sekalian jalan-jalan kan ya?, btw makasih sudah mampir dan komen ya kak🙏😇☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!