NovelToon NovelToon
Regan & Nahla

Regan & Nahla

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali / Pembaca Pikiran
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Itsmeriseee

Cerita romansa mantan kekasih yang masih terhubung meski hubungan keduanya telah kandas. Akankah kebersamaan mereka sejalan atau hanya kenangan? Akankah berakhir di pernikahan atau datang sebagai tamu undangan?

Inilah cerita tentang kisah klise Regan dan Nahla. Dua manusia yang dipertemukan di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmeriseee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di traktir

Ketika libur kuliah Nahla gunakan waktunya untuk kerja part time. Meski uang bulanan dari kakaknya cukup, Nahla tidak ingin terus-terusan membebani. Setidaknya jika Nahla ingin sesuatu tidak perlu meminta lagi. Nahla bekerja di sebuah coffe shop dekat kampus.

Dari jam sembilan pagi sampai jam tiga sore. Nahla berdiri di balik meja bar, dihadapannya sudah banyak alat pembuat coffe karena memang cafe ini hanya menyajikan minuman dengan berbagai varian coffe dan cemilan. Biasanya banyak sekali pengunjung di akhir pekan apalagi hari minggu tempat nongkrong. Namun pengunjung mulai berkurang.

"Selamat siang, selamat datang di coffe shop. Mau pesan apa?" Nahla menyapa pelanggan berikutnya. Senyuman manis tercetak di bibirnya. Rambutnya di kuncir kuda dengan topi hitam menutupi kepala.

"Hei, Nahla," panggil orang itu membuat Nahla memutar otaknya apakah ia mengenal pria di hadapannya saat ini. "Lo lupa?"

"Maaf kak, penampilan kakak berubah jadi aku nggak tau." Nahla ingat, pria itu bernama Navy. "Mau pesan apa kak?" Nahla mulai mengetik sesuatu di layar hadapannya.

"Espresso sama mousse aja,"

"Baik, tunggu sebentar ya," Nahla meracik espresso dan mengatakan pada temannnya untuk menyiapkan mousse.

Selagi Nahla meracik coffe, Navy memperhatikan dengan teliti tidak ingin melewatkan sedetik pun. Tatapan yang membuat Nahla tidak nyaman. Tatapan aneh membuat Nahla berfikir jika Navy seolah ingin memakannya hidup-hidup.

"Gue nggak tau lo kerja disini,"

Nahla hanya membalas dengan senyuman simpul.

"Selesai jam berapa, Na?"

"Jam tiga sore, Kak."

"Mau jalan sama gue nggak?"

"Maaf banget kak, aku sudah ada janji," Nahla berbohong. Memberikan pesanan pada Navy. "Selamat menikmati,"

Navy mengangguk. Membawa pesanan lalu mencari kursi kosong. Dari kejauhan ia terus memperhatikan Nahla.

"Kayaknya kita harus merubah strategi," gumam seorang perempuan menghela napas pelan.

"Kenapa?" tanya Nahla mengerutkan kening. Ia nongkrong di dekat meja bar bersama teman pekerjanya karena pelanggan mulai sepi.

"Setelah golden kafe grand opening, coffe shop kita kehilangan pelanggan."

Nahla berpikir sebentar. "Golden kafe punya Kananta itu ya?"

Perempuan bernama Rumi mengangguk. "Siapa yang menolak kalau yang melayani di sana sekelas Regan, Alister dan juga Carissa."

"Gue baru tau kalau mereka kerja disana,"

"Bukan kerja sih, yang gue tau membantu kafe sahabatnya aja. Coba lo lewat sana, rame terus kafe nya. Apalagi cewek-cewek yang mengidolakan cowok-cowok keren dan bisa duduk ngobrol bareng sama mereka. Siapa yang nggak mau?"

Nahla tersenyum sambil menepuk pundak Rumi. "Rezeki orang sudah ada yang atur."

"Lo kenapa nggak kerja disana aja?"

"Terlalu berisik, nggak suka." ujar Nahla membuat keduanya tertawa kecil. Padahal Nahla tidak memasukkan lamaran kesana.

"Lo nggak tergila-gila sama mereka?"

"Nggak sih,"

"Lo manusia langka," Rumi terkikik geli. "Meskipun begitu, mereka adalah cowok-cowok keren yang sayang banget kalau di lewatin."

"Jangan halusinasi, kehidupan kita jauh sama mereka," Nahla berdiri, membenarkan penampilannya.

"Lo habis ini kemana, Na?" Rumi ikut berdiri.

Nahla melihat Navy tersenyum padanya. "Nggak ada."

"Kesana yuk,"

"Em?" Nahla menatap Rumi yang mengharapkan Nahla ikut dengannya. Sepertinya lebih baik Nahla kesana dari pada jalan bersama Navy. "Oke,"

Jam tiga sore pergantian shif. Nahla dan Rumi berganti baju. Padahal baru satu minggu Nahla mengenal Rumi, namun sepertinya mereka ada di satu frekuensi yang sama. Rumi juga merupakan salah satu mahasiswa angkatannya jurusan tataboga.

Nahla mengganti bajunya dengan kaos hitam big size dan celana hotpants. Rambutnya di kuncir kuda lalu menutup sebagian wajahnya dengan masker. Nahla menunggu Rumi yang berdandan lalu keduanya pergi bersamaan.

"Sudah mau pulang, Na?" Navy menghadang Nahla yang hendak keluar dari coffe shop.

"Iya kak, duluan ya kak," Nahla pamit permisi terkesan buru-buru menarik tangan Rumi yang bingung. Nahla menyalakan motor milik Rumi karena ia yang akan mengemudi.

"Siapa cowok tadi, Na?" tanya Rumi begitu keduanya sudah melaju di jalan raya.

"Nggak tau," Nahla tidak ingin membahasnya.

Nahla fokus mengemudi, ia tidak yakin dengan tujuannya namun Rumi bersikeras ingin ke sana. Padahal Nahla sudah memberi saran untuk pergi ke tempat lain.

"Ayo, Na. Mereka ada diskon khusus weekend." Rumi melingkarkan tangannya di lengan Nahla, menarik agar Nahla berjalan cepat.

Nahla melihat banyaknya kendaraan yang terparkir di sana bahkan sampai ke area jalan raya karena tidak cukup lahan. Target pasar kafe milik Kananta sudah pasti bukan orang seperti Nahla. Terlihat banyaknya mobil mewah yang datang. Pasti mahasiswa yang memang terlahir dari para sultan.

Mencari tempat duduk yang kosong, Rumi segera menyabotase sebelum orang lain.

Kananta bagus dalam berbisnis. Semua pelayan di golden kafe tidak terlihat kekurangan uang. Nahla yakin mereka hanya bosan di rumah. Karena dari segi wajah dan penampilan sepertinya Nahla lebih cocok untuk menggantikannya.

Siapa yang tidak puas jika disuguhkan dengan pemandangan seperti ini. Para pelayan yang cantik dan tampan. Tempat yang nyaman, pelayan yang ramah dan harga yang tidak terjangkau bagi kantong Nahla.

Dari kejauhan Nahla melihat Carissa juga berpakaian seperti pelayan. Melayani beberapa pengunjung pria sambil duduk mengobrol santai. Sepertinya tidak ada jarak bagi pelayan dan pengunjung.

Tidak lama kemudian Nahla melihat Alister baru saja menuruni tangga dengan senyum memikat. Beberapa perempuan kegirangan memanggil Alister untuk datang ke meja mereka dengan beralasan memesan makanan.

Nahla masih mempertahankan masker di wajahnya. Ia tidak ingin seseorang menyadarinya. Namun ternyata kalah cepat karena tidak sengaja matanya berpapasan dengan manik mata Alister.

Alister yang membawa buku menu ingin menghampiri pengunjung meja lain dengan jahil berbelok ke meja Nahla.

"Hai, selamat datang!" Alister dengan akrabnya duduk menyapa Nahla dan Rumi.

Rumi hanya bisa terdiam karena terpesona dengan sosok Alister. Pria itu selalu bisa menghipnotis lawan bicaranya.

"Gue baru lihat kalian berdua kesini. Karena ini first time, kita akan kasih gratis,"

"Hah?!" Rumi mengerjap salah tingkah. "S-serius?"

Alister mengangguk semangat, namun Nahla tidak mempercayainya. Mungkin ini hanya akal-akalan pria itu. "Lo pesan apa aja, gratis." Alister memberikan buku menu pada Rumi lalu pada Nahla sambil sedikit membisikkan kata. "Karena Regan yang bayar." ujarnya membuat mata Nahla terbuka lebar dengan sempurna.

"Lo pesan apa, Na?" Tanya Rumi gugup karena Alister masih setia menunggu mereka padahal sudah banyak yang memanggilnya. "Bingung gue,"

"Minum aja," Nahla menunjuk menu asal karena masih menatap tajam Alister yang terlihat senang sekali mempermainkannya.

"Ada tuh di atas," Kata Alister diam-diam berbisik. "Mantan lo." Lanjutnya mengedipkan mata.

"Cepetan pesan apa, Mi. Sepertinya pelayan ini sudah banyak yang menunggu." ujar Nahla penuh penekanan menatap Alister.

"Santai aja, mau sampai malam juga gue tungguin." Alister menegapkan bahunya. "Apalagi calon."

Rumi mengangkat wajahnya. "Calon apa kak?"

"Calon istrinya orang," katanya tertawa sendiri.

Segera Rumi menyebutkan pesanannya dan akhirnya Alister pergi juga. Pria itu memberikan kertas pesanan kepada pelayan lain sedangkan ia menghampiri para pengunjung perempuan yang sudah kelaparan dengan kehadiran pria tampan.

"Gila, Alister ganteng banget," Rumi rasanya ingin menangis terharu.

Nahla bernapas lega. Menunggu pesanan datang sambil bermain handphone. Sedangkan Rumi sepertinya terbawa perasaan, perempuan itu terus memperhatikan Alister.

Tidak lama pesanan datang. Nahla menurunkan masker di wajah untuk mencicipi minuman.

Nahla memalingkan wajahnya ke jendela. Melihat langit sudah gelap dan gemuruh terdengar. Rintik hujan turun perlahan membasahi jalanan. Bersama iringan lagu night changes dari one direction yang di putar membuat suasana hanyut di dalamnya.

Menghembuskan napasnya pelan, Sudah hampir satu jam ia duduk di sana. Karena hujan membuatnya tidak bisa pulang.

Nahla membuang pandangannya ketika melihat sepasang kaki turun dari tangga. Ia mendekat pada Rumi agar tubuhnya tertutup dan tidak terlihat. Badan Rumi yang bisa di bilang terlalu sehat membuat Nahla bisa bersembunyi.

Regan muncul bersama pacarnya hendak keluar dari kafe. Tangan kanannya merangkul mesra Aruna seolah menunjukkan bahwa hubungan keduanya baik-baik saja setelah di terpa isu kandas.

Nahla terdiam melihat perlakuan manis Regan pada Aruna. Apa Regan selalu seperti itu pada setiap perempuan? Atau selama ini Nahla tidak sadar bahwa hal itu bukan hal yang special bagi Regan. Bentuk perhatian kecil membuat Nahla memilih untuk menunduk.

"Kenapa, Na?" Tanya Rumi panik.

"Nggak, kelilipan mata gue," Nahla menggeleng. Kemudian menatap Rumi sambil tersenyum. "Sekarang sudah baik," Nahla melihat Regan keluar sambil memayungi Aruna menuju mobil. Kemudian keduanya pergi membuat Nahla berkata. "Gue ke toilet dulu,"

Membasahi wajahnya dengan air. Nahla menatap dirinya di cermin. Mencoba bangkit dari patahan rasa sakit. Nahla berniat keluar dari toilet namun ia di kagetkan dengan Alister yang tidak tahu sejak kapan sudah berdiri di depan pintu masuk toilet.

Pria itu tersenyum menggoda. "Sakit, Na? Gitulah kalau hanya kita yang cinta,"

Nahla mendengus pelan ingin meninggalkan Alister, dengan cepat Alister mengangkat satu kakinya ke dinding menghadang Nahla.

"Jujur, lo masih cinta kan sama si anji— maksud gue ba— itu Regan kalau nggak salah. Soalnya teman gue species beda."

"Apa sih, kak?"

"Cinta, kalau lo lihat dia sama yang lain, sakit. Seperti yang lo alami sekarang." Tunjuk alister.

"Nggak."

Melihat kesabaran Nahla hanya selembar tisue padahal Alister hanya bercanda membuat pria itu mengakhirinya. Menurunkan kaki. "Gue hanya ingin berpesan. Lupain Regan."

Nahla menajamkan matanya.

"Karena orang yang paling tersakiti adalah orang yang memilih bertahan." Kata Alister kemudian berbalik pergi.

1
Dini Indri
suka banget sama cerita ini
semangat terus mami
Ira Nurpuspa ningrum
kok lm
nurhasanah
ka update nya ga setiap hari kah?
isna wati
sengaja download aplikasi ini buat bisa baca karya ka intan😘
migel masih buat q gamon btw 🤣
isna wati
makasih dah update ka, q sengaja download aplikasi ini cuma buat baca ini😌
Itsmerise: wahhh terima kasihhhhh
total 1 replies
Erisya Ris
aq deg... deg deg an banget kenapa nahla polos banget sih thor mana ada laki uda nikah bisa nahan apalagi si buaya regan hadeeeh nahla nahla makan ati banget kayaknya dah
achi
4 syarat dari nahla apa bisa dipenuhi semua, yakin regan nggak nyari kesempatan ke nahla
Natalia Oematan
Selalu dengan ciri khas kak Rise
saranghae 🫶
Iyang Isyana
eeiitttsaa yakin nahla stlh 4th nikah bisa pisah..../Shy//Shy//Shy/
Yanti Nggando
d tnggu part selanjutnya kak 🙏😁
Wita Meidina rahmawati
terus selama msa pernikahan, regan & aruna msh pcaran??
hahaha ngadi2 si regan...
Haruka Haruka Ghaida
makasih kak udah nggk lama update nyaa,.. semangat,..
Jihan Shafira
auto salbrutt/Smile/
by
singkat padat egois wkwk
Erisya Ris
regan kok egois ya kesannya aq jadi curiga apa mungkin kesempatan nikah gagal ini memang dimanfaatin sama si kutu kupret regan buat ngikat nahla ya secara dia kayaknya masi cinta cuma gengsi kali kan dia pernah ngejelasin klau maksutnya dia sama aruna cuma buat nolong doang kan waktu itu tapi dia ngomong nya nikah trus aruna kembali cerai itu yang bikin berengsek si regan hadeeeeh
Jihan Shafira
ga kebayang kalo di posisi nahlah gimna :(
New Ulfa aulia
pliiiss kasih ending yang bagis buat Nahla thor😭
New Ulfa aulia: maaf typo, bagus maksudnya hihii😁
total 1 replies
Fani Hafifahni
kapan up lagi kak?
achi
nahla serba salah, dan pastinya cuma rugi aja dia ntar kalo mau nikah, kesiksa batin ntar
putri miranda
regan jahat banget, aruna juga kalo batal nikah batal aja nggak usah tunda2 kesel deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!