Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 27 " main ke rumah Evita
Hari telah berganti senyuman baru menunggu di depan pintu rumah .di kala Ervino menghampiri Evita di rumah nya .kaki itu baru pertama kali menginjak rumah megah berlantai 3 .
Ervino membuka sandal nya menuju rumah itu sambil bertanya pada diri nya sendiri apakah dia pantas tuk menjadi menantu keluarga Evita ?" pertanyaan itu terlintas selalu di benak nya.
Tangan kurus itu mulai mengetuk pintu rumah dengan pelan sambil membawa sandal nya .
Di buka lah oleh Evita sendiri sambil tertawa melihat Ervino melepas sandal murah nya.
" kau ini vin ada ada aja pakai aja sandal mu!" tawa Evita sambil membuka lebar pintu rumah nya.
" tidak papa aku merasa takut kotor rumah mu oleh sandal jelek ku ini" Ervino membawa sandal nya dengan mata tertuju pada urutan foto Evita dari mulai kecil hingga dewasa memakai seragam taekwondo dan tak lupa terselip medali emas nya bersama piagam tingkatan nya .
" ini foto dirimu kan ?" tanya Ervino sambil tak percaya melihat pencapaian dari wanita yg di hadapan nya kini.
" iya semua foto ku waktu menjadi perwakilan untuk lomba taekwondo silat dan kungfu ." jawab Evita sambil tertawa geli melihat reaksi kaget Ervino .
" oh hebat aku tidak bisa menguasai kedua seni bela diri itu karna kemampuan ku sedang hanya bisa silat saja " Ervino melihat wajah Evita terkagum kagum.
" tidak papa nak yg penting punya ilmu bela diri " Fajar menghampiri sambil menepuk pundak nya .
" iya benar tuh paman aku juga senang kau punya ilmu bela diri " Reza menghampiri dengan duduk di atas pundak Reid .
" iya juga " Ervino tersenyum manis .
" paman kenapa sandal mu di lepas?" Reza mendekati .
" paman tidak mau rumah mewah ini kotor oleh sandal jelek milik paman ini" Ervino memasukan sandalnya ke plastik putih berisi seplastik buah segar .
" paman paman kau ini terlalu merendah tidak papa pakai aja lagi pula rumah ini tak seperti berlian yg harus di jaga terus sampe tak boleh ada kotoran sedikit pun " Reza mengeluarkan sandal itu dan menyimpan nya di depan kaki Ervino .
Ervino pun memakai sandal nya dengan malu.
"nak makan dulu yuk bareng bersama kami " Vani menghampiri sambil merangkul nya ke meja makan .
" tidak usah makasih aku hanya ingin memberikan buah ini aja terus berangkat lagi kasihan pelanggan udah menunggu" Ervino menolak.sambil memberikan buah itu pada tangan Vani.
" jangan menolak sebentar aja makan , kau belum makan dari pagi kami tau" Fajar menarik tangan kurus itu untuk duduk .
" makasih om aku udah kenyang , maaf malu sekali diriku kotor dan bau tak pantas untuk duduk di kursi berlapis emas ini" Ervino menolak sambil tersenyum .
" tidak papa vin kau itu sama aja manusia beda nya hanya tak punya harta itu aja , bagi kami semua manusia itu sama aja" Reid memaksa Ervino untuk duduk .
" tapi merasa malu aku kotor dan bau karna mengeluarkan peluh " Ervino bangkit lagi dan mejauh.
" ih paman kau ini susah sekali , tinggal duduk aja makan bersama kami" Reza menarik paksa untuk duduk .
Evita hanya tertawa geli melihat tingkah nya .
" tapi paman malu merasa tak enak karna bau keringat " Ervino melepaskan tangan Reza .
" diam!makan yg banyak" Reza menarik kuat tangan kurus itu dan menyuapi nya .
mereka hanya tersenyum geli melihat nya.