Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Perjalanan
Like dan comment ya
Next
Delan dan Alena mencari barang yang akan dihadiahkan akan tetapi Alena malah mengeluh kelelahan. Sehingga Alena hanya duduk saja dan melihat Delan dari kejauhan.
"Calon suamiku memang luar biasa dah, dia selalu ada buat aku, dia selalu ngertiin aku," batin Alena.
Saat Alena menatap Delan dari kejauhan ada seseorang yang mendekati dan berbisik.
"Hai nona Alena, apakah anda mengenali saya," ucap pria misterius itu.
Saat Alena menoleh ke belakang, lelaki tersebut menjauh dan hanya menampakkan pundaknya saja. Alena gemetar hebat dia menutupi wajahnya dan menangis.
Melihat hal itu dari kejauhan Delan pun menghampiri Alena.
"Sayang, ada apa katakan sesuatu?" ucap Delan mencoba berbicara pelan dengan Alena.
Alena pun perlahan membuka matanya. Delan melihat cucuran air mata dari wajah cantik Alena. Delan pun memeluk Alena, dia mencoba menenangkan Alena yang saat itu tengah menangis.
Saat Delan memeluk Alena, penjaga toko mengatakan bahwa barang tersebut sudah selesai di bungkus. Delan pun meminta penjaga tersebut untuk ikut bersama nya di antar sampai ke mobil.
Penjaga tersebut mengantarkan dengan bantuan temannya yang lain. Alena masih dalam pelukan Delan. Akan tetapi tangisannya sudah tidak ada, Alena menangis dalam diam.
Setelah sampai di mobil. Delan meletakkan Alena di mobil dan memberikan uang kepada penjaga toko tersebut upah karena membawakan barangnya.
Di perjalanan Alena masih menangis dalam diam. Delan pun bertanya pada Alena :
" Sayang, katakan kita mau kemana? pulang atau jalan-jalan," tanya Delan.
"Kita ke resto yang tertutup saja sayang, aku ingin makan saja dan menceritakannya disana saja," ucap Alena.
"Baiklah, kita akan ke resto yang kamu bilang," ucap Delan.
Alena menghapus air matanya. Delan hanya menatap sedih yang di alami Alena. Meskipun Delan belum mengetahui hal tersebut, akan tetapi hati nya sedih ketika melihat Alena menangis.
Sebab selama mereka bersama Alena tidak pernah menangis sama sekali walaupun dia pernah kena luka akibat pisau. Menangis nya membuat orang sekitar ikut merasakan kesedihan yang dialaminya.
Sesampainya di restoran tersebut, Alena di pegang oleh Delan dan diberikan topi olehnya.
"Sayang, sekarang tidak ada orang lagi, kamu bisa cerita denganku," tanya Delan khawatir.
"Laki-laki psiko itu ada di dekat ku sayang, aku takut doa akan mengikuti ku sampai ke kampus, aku harus bagaimana sayang?" tanya Alena sambil menangis.
"Laki-laki yang pernah menyekap mu kala itu sayang, katakan sayang ciri-ciri nya agar aku bisa mencari tahu, bagaimana kronologi sayang?" ucap Delan bertanya.
"Saat kamu memeriksa beberapa lukisan aku duduk di sekitar mu, akan tetapi dari belakang ada yang berbisik dan suara itu mirip dengan dia sayang," ucap Alena gemetar ketakutan.
"Baiklah sayang, toko tersebut kenalan dari sahabat ku, aku akan meminta sahabatku untuk rekaman cctv nya pada jam kita masuk ke toko tersebut, sebentar sayang aku menelpon dulu," ucap Delan.
Alena pun hanya mengangguk saja. Delan segera menghubungi sahabat nya, setelah itu Delan memberikan ketenangan kepada Alena dengan memeluknya.
Tidak lama makanan mereka pun datang, Alena melepas pelukan Delan. Delan pun memahami, Alena perlahan menyantap makanan yang disajikan.
Saat mereka pergi tiba-tiba ponsel Delan berbunyi. Delan pun mengangkat telpon tersebut. Delan memberi kode pada Alena untuk duduk sejenak.
Ketika Delan mengangkat telpon tersebut, dia melihat rekaman yang diberikan oleh sahabat nya dan menyatakan benar ini. Delan pun mengucapkan terima kasih kepada sahabatnya.
Setelah selesai menelpon Delan berkata.
"Coba kamu periksa rekaman cctv yang aku kirimkan,," ucap Delan.
Alena pun memeriksa rekaman yang dikirimkan oleh kekasihnya. Saat dilihatnya betapa terkejut Alena bahwa laki-laki psikopat itu berada di dekatnya.
Alena kembali menangis dan gemetar. Delan pun mendekati kekasihnya, padahal beberapa hari ke depan mereka harus pulang ke Indonesia.
"Alena kamu bisa berdiri sayang, kita pulang ya ke apartemen, agar kamu istirahat, " ucap Delan.
"Tapi aku takut sayang, aku takut dengan laki-laki ini, bagaimana dia datang lagi,? bagaimana nanti dia akan menculik ku atau dia akan mencelakai kamu atau mencelakakan keluarga ku yang lain," ucap Alena penuh ketakutan.
"Baik sayang, dengarkan aku, kita ke apartemen sekarang, dan aku akan menghubungi pihak kampus terkait perkuliahan mu, apakah kamu yakin akan tinggal di asrama kampus?" tanya Delan.
Alena hanya menggelengkan kepalanya tanda dia masih berpikir tentang hal itu. Sebab dia tidak ingin hal itu kembali terulang dan dia juga tidak ingin jika luka masa lalu nya menganga kembali.
Perlahan keduanya pun keluar dari restoran tersebut. Meskipun Alena tidak ingin melihat siapapun kecuali hanya wajah Delan yang dia lihat. Delan semakin sedih dengan sikap Alena yang berhati-hati dengan siapapun selain dirinya.
Sesampainya di mobil Alena meringkuk ketakutan, Delan memasang sabuk pengaman kepada Alena. Alena pun berkata.
"Om Pacar, apakah kamu janji tidak akan meninggalkan ku?" tanya Alena dalam ketakutan.
"Tidak akan terjadi hal itu, kamu hanya milikku Alena, kamu adalah ratu ku, aku berjanji akan menikahi mu," ucap Delan mencium kening Alena.
Alena merasa sedikit lebih tenang setelah ucapan dari Delan.
Tidak lama mereka pun sampai di apartemen. Alena langsung menuju kamarnya dan menutup dirinya dengan selimut. Delan pun mengikuti Alena dan menghubungi beberapa temannya di kepolisian Australia.
Selain itu Delan menghubungi pihak kampus yang, hal itu dilakukan agar Alena bisa kuliah dari Indonesia saja.
Ternyata pihak kampus menginginkan pertemuan dengan Alena dan Delan. Delan pun membuat janji bahwa besok pagi mereka akan ke kampus.
Setelah selesai berbicara, Delan menemui Alena di dalam kamar. Hanya memastikan bahwa Alena tidur dan beristirahat.
"Om Pacar Sayang," ucap Alena.
"Iya Alena, ada apa katakan padaku?" tanya Delan.
"Temani nonton di kamar, aku tidak berani nonton sendiri di kamar," ucap Alena.
Delan pun mengangguk dan izin mengambil leptop nya juga. Keduanya pun sama-sama menatap layar leptop. Alena menonton film sedangkan Delan memeriksa laporan perusahaan nya.
Perasaan Alena lebih tenang ketika ada seseorang yang dia percayai berada di dekatnya. Sebab trauma yang terjadi pada Alena belum bisa hilang dari ingatannya.
Ditambah lagi laki-laki psikopat itu berada di Australia. Hal itu menimbulkan kekhawatiran pada Delan. Delan menatap lekat Alena dari dekat, Delan sangat mencintai calon istrinya ini.
Delan pun mulai berpikir untuk segera menikahi Alena. Hal itu lah yang menjadikan nya berhak sebagai wali Alena, meskipun dia harus menikah dengan wanita yang sangat lebih muda darinya .
🌾Bersambung🌾
" Setiap diri kita memikul berbagai masalah masing-masing, dan kita berjuang dengan masalah kita masing-masing, maka teruslah semangat dan optimis menghadapi hidup ini," author_ Aloha - Zahra.
