Pura-pura Hamil

Reza dipakaikan jas dan sebuah kopiah,dihadapkan dengan penghulu,disampingnya seorang wanita bernama Sri berpakaian kebaya namun dipandangan Reza itu adalah Siska.

"Saya nikahkan Srikayati binti Seno dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai",

"Saya terima...

"Stop",teriak Siska menghentikan,Penghulu melepas jabat tangan Reza,Kedua orang tua Sri",Lanjutkan pak",teriak mereka,Siska panik namun menjadi tersenyum lega saat pria tunangannya tersebut menyebut namanya.

"Saya terima nikahnya Siska Candrama binti Adi Candra Mataram dengan mas kawin tersebut dibayar tunai",ucap Reza.

Siska tersenyum geli dan senang menjadi satu,walaupun tak sadarkan diri namun ternyata Reza tetap memikirkannya,namanya diingat walau dibawah alam sadar.

"Kita ulangi",ucap Sri bingung.

"Percuma saja pak penghulu,dihati dan pikiran Kak Reza itu hanya ada aku",ucap Siska sambil tersenyum smirk kearah Sri.

"Ulang,pokok nya diulang",rengek Sri,Penghulu mengulang dan Reza,tetap mengucapkan",Saya terima nikah dan kawinnya Siska Candrama binti Adi Candra Mataram dengan mas kawin tersebut dibayar tunai",ucap Reza mantap,Siska semakin tersenyum senang entah kenapa saat Reza mengucap ijab atas namanya membuat gadis itu merasa bahagia dan lega yang luar biasa.

Semua orang saling pandang,"Wanita itu sudah mengguna-gunai calon suami saya",ucap Sri berdiri menunjuk dan menuduh Siska.

"Kalau saya juga mau kalau diguna-guna oleh wanita cantik seperti dia",bisik-bisik para pria diruangan tersebut.

"Bukannya itu kamu?,kalau aku tak perlu dengan hal macam tersebut,Reza akan tetap bersamaku bahkan mengejarku karena aku punya pesona tak seperti dirimu",ucap Siska mengejek Sri.

"Yah aku mau nikah dengan mas Reza titik",rengek Sri keoada Ayahnya.

"Mau menikah dengan Reza!!?,hadapi aku",ucap Siska menatap tajam kearah Sri tak hanya itu beberapa bodyguard kakeknya juga ikut serta.

Sri serta keluarganya panik saat beberapa orang berbadan kekar menyertai Siska."Semua yang ada disini akan saya masukan penjara sebab sudah menculik,menjebak serta menghipnotis calon suami saya",ancam Siska.

"Saya tidak tau menahu,saya hanya disuruh menikahkan saja,permisi",ucap Penghulu ketakutan dan pergi.

Semua orang yang hadir satu persatu pergi,hanya tersisa empat orang,Sri dan kedua orang tuanya serta Reza yang hanya menatap lurus kedepan.

"Cari orang yang membuat calon suami saya seperti ini",perintah Siska.

Para bodyguard mencari kedalam rumah namun tak ditemukan,"Bawa saja itu calon suamimu,dia akan linglung bahkan bisa gila bila tidak menikah dengan ku",ucap Sri meremehkan Siska.

Siska mendekati Sri tanpa aba-aba,Siska menjambak sanggul melati milik Sri sehingga gadis itu kesakitan,"Lepaskan putri kami",teriak Ibu Sri,namun para bodyguard menghadang.

"Kalian katakan bagaimana cara menyadarkan Reza",ucap Siska tegas.

"Jangan pak,jangan kasih tau bu,Akkkhg,aduuuh",teriak Sri kesakitan,Orang tua Sri bingung mau melawan tapi kalah jumlah.

"Apa perlu aku mencabut seluruh rambut dikepala putri kesayangan kalian ini,agar kalian bicara",ucap Siska dingin.

"Aakkhh,sakit",pekik Sri,membuat kedua orang tuanya tak tega.

"Dengan kata sah dari para saksi dan penghulu",ucap Ayah Sri,kemudian Siska melepaskan Sri dan mendorong gadis itu kearah orang tuanya.

Siska dan pegawai cafe membawa Reza pulang,untuk keluarga Sri si gadis jadi-jadian itu sudah menjadi urusan para bodyguard kakek Angkasa.

Reza tetap menatap kearah depan dengan pandangan kosong,"Coba nona bos cium lagi",usul Pegawai yang kasihan melihat Reza hanya diam seperti ayam sakit,Siska berdecak.

Siska sudah melakukan semua cara untuk menyadarkan Reza dari memberikan air putih,membasuhkan air ke wajah Reza,mengguyur kepala dengan air hingga menciumnya.Namun Reza tak merespon.

Siska membawa Reza kerumahnya kemudian menceritakan apa yang terjadi,membuat Galang memicingkan matanya terhadap Reza,"Bisa jadikan Reza sedang akting",ucap Galang memeriksa keadaan Reza bahkan Dokter juga didatangkan namun nihil.

"Kita coba saja mendatangkan penghulu dan saksi untuk mengatakan kata sah",ucap Papa Pras.

Dan benar saja penghulu serta beberapa orang juga ibu panti dipanggil untuk memberikan pertolongan agar Reza lekas sadar dari kondisinya saat ini.

Namun nihil,sekeras apapun mereka bilang"sah",tak membuat Reza merespon.

Semua orang berpikir keras,"Maaf mbak Siska,menurut orang yang membuat mas Reza nya seperti ini cara sadarnya bagaimana?",tanya ibu Panti kasihan dengan keadaan anak asuh nya tersebut.

"Hanya kata sah dari penghulu dan saksi",jawab Siska.

"Bagaimana kalau kita coba dengan menikahkan langsung mas Reza dan Mbak Siska",ucap Penghulu.

"Kita coba saja",ucap Papa Adi.

Dan benar saat papa Adi menjabat tangan Reza mengucapkan ijab kabul,kemudian kata Sah menggema diruangan dari para saksi juga penghulu

Mata Reza seperti tersorot sinar,Reza mengerjap kemudian dia ingat dipaksa orang tak dikenal,"Jangan",teriak Reza.

Reza merasakan tak ada yang memaksa,dia melihat sekeliling,ada Siska,Galang dan Anggun,kedua orang tua Siska,kedua orang tua Anggun,ibu panti,para pegawai cafe,dua orang tetangga Siska,dan satu lagi seperti ustad atau apalah itu."Loh,aku ada disini?,apa yang terjadi?",tanya Reza bingung.

"Alhamdulilah",ucap Semuanya.

Reza tambah bingung,namun orang-orang mengucap syukur,"Walaupun ini tadi akad namun belum sah,besok harus mengucap lagi",ucap Penghulu.

Reza mengerutkan dahi bingung,"Pa,Siska mau dinikahkan sekarang saja",ucap Siska tiba-tiba.

Reza tersenyum bahagia,"Saya nikahkan dan kawinkan putri kandung saya Siska Candrama binti Adi Candra Mataram dengan mu Reza Oktavian dengan mas kawin perhiasan seberat lima ratus gram dibayar tunai",ucap Papa Adi.

"Saya terima nikah dan kawinnya Siska Candrama binti Adi Candra Mataram dengan mas kawin tersebut dibayar tunai",ucap Reza dengan satu kali tarikan nafas.

"Bagaimana saksi?",tanya penghulu.

"Sah",ucap semua.

Semua orang mengucap alhamdulilah,bapak penghulu membacakan doa setelah penikahan.

Semua orang berkumpul,"Pengantin baru nih",goda Galang,Reza mengangguk.q

"Selamat adik ipar",ucap Galang menonjok bahu Reza,kemudian memeluknya.

"Terimakasih kakak ipar",balas Reza.

Galang bertanya kejadian yang menimpa Reza,Reza menceritakan dari wanita bernama Sri itu datang ke Cafe,hingga orang tak dikenal menerobos masuk kedalam apartemennya,setelah itu dia tak tau apa yang terjadi,yang Reza ingat semya orang berkata,Alhamdulilah,saat dia bingung,ditambah bingung saat melihat dia mengenakan jas seolah akan menikah.

"Tapi aku heran,kenapa ijab kabul mu lancar banget,seperti sudah sering latihan gitu?",tanya Galang heran.

"Hehehe,memang setiap hari latihan menghafal ijab kabul,entah kenapa aku yakin akan mempersunting Siska,mungkin karena pesona Siska begitu kuat",ucap Reza.

Sedangkan Anggun menemani Siska menata makanan yang disiapkan oleh dua mama tentunya.

"Cie,pengantin baru",goda Anggun.

"Ck,apa sih",ucap Siska malu.

"Tidak ada hal yang kamu rencanakan bukan?",bisik Anggun.

"Seudzon mulu punya sahabat plus ipar",ucap Siska.

"Ya kali,kemarin siapa yang nangis-nangis menolak,ingin membatalkan,ingin menggagalkan bahkan ingin kabur,sebab bertunangan dan akan menikah dengan orang yang tidak dicintai,apalagi semua serba dadakan",ucap Anggun.

"Sudah ya sayang ku,sahabat ku,cantik ku,ipar ku,itu kemarin lain dengan sekarang"ucap Siska sambil menata kue.

"Jangan-jangan udah nih",tuduh Anggun.

"Enggak usah asal tuduh",ucap Siska.

Anggun terkekeh,"Ini masih ori,masih tersegel,hanya saja bila keseringan bertukar ludah bisa jadi kaya dirimu",bisik Siska.Anggun memukul lengan Siska,kedua sahabat itu tertawa bersama.