NovelToon NovelToon
Terjebak Menjadi Mantan Pacar Second Lead

Terjebak Menjadi Mantan Pacar Second Lead

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Time Travel / Cinta Beda Dunia / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:98.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: just_orchid

Hidupku semula baik-baik saja, tapi ketika aku berani melanggar aturan keluarga.

Semua berubah. ketika aku masuk kedalam kamar mendiang nenek dan kakekku, aku menemukan sebuah novel usang berdebu.

Ketika aku membuka sampul novel bercahaya, cahaya itu membuat mataku perih dan secara refleks terpejam.

Namun ketika aku membuka mata, aku tidak berada di kamar mendiang kakek dan nenek. Aku berada di sebuah kamar asing.

Seketika ingatan yang bukan milikku memenuhi memoriku. Ternyata aku memasuki novel usang itu, dan bagaimana mungkin aku harus terjebak di peran figuran yang hanya satu kali namanya di sebutkan sebagai mantan dari seorang pemeran utama laki-laki kedua!!






Cover from pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon just_orchid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Tadi setelah rien keluar-- 15 menit kemudian dia datang kembali dengan membawa obat dan segelas air putih, rien tidak kembali sendirian-- dia membawa satu wanita paruhbaya yang dia perintah untuk membereskan barang-barangku.

Aku sudah menolaknya-- aku berkata biar aku saja yang membereskan. namun derrrien dengan tegas menolaknya, dia berkata aku baru sembuh jadi tak boleh banyak bergerak dulu.

Lalu setelahnya dia memaksaku untuk meminum obat-- yang tentu aku tolak. dia mengancam akan mengulang kejadian seperti kemarin, saat dia memberikan permen kepadaku. aku dengan tegas menolak.

Aku jelas tak mau, tapi dia tetap mengacamku-- dia bahkan sudah mendekatkan wajahnya pada wajahku. aku mendorong mundur wajahnya.

Aku berkata, aku akan minum obatnya kalau di hancurkan. setelah dia mendengar ucapkanku, dia segera memerintahkan salah satu bodyguard untuk menghancurkan obat dan meminta sendok.

Tak membutuhkan waktu lama, bodyguard itu kembali. rien dengan cepat meraih obat dan sendoknya, dia mencampur obat yang sudah menjadi bubuk itu dengan air.

Setelahnya dia langsung menyuruhku untuk buka mulut-- namun aku bilang padanya, agar aku saja yang meminumnya sendiri. dan ya, dia menolaknya.

Dengan tatapan tajamnya dia menyuruh membuka mulut kembali, aku menurut, aku membuka mulut dan menutup mata ketika sendok berisi obat itu masuk kedalam mulutku.

Rasanya pahit sekali, derrrien langsung memberikan air putih kepadaku yang tentu langsung ku terima dengan cepat-- aku meminum air putih itu hingga habis.

Tapi rasa pahit itu masih ada, aku membuka mata. rasanya aku seperti akan muntah. derrrien yang melihat ekspresiku yang seperti menahan muntah, dia menyuapiku permen. dan rasa pahit itu hilang perlahan.

Sekarang aku sedang berada di mobil rien, dia duduk di kursi belakang bersamaku. sedangkan mobil di kendarai oleh bodyguard rien.

Sebentar lagi aku akan sampai di rumahku-- dan benar saja mobil terhenti tepat didepan rumahku.

"Tunggu disini" ucap rien, ketika melihatku hendak membuka pintu mobil. rien keluar pintu-- kemudian dia berjalan cepat.

Dia membuka pintu dan langsung menggendongku ala bridal style.

"Rien aku bisa jalan sendiri, ngapain coba pake acara gendong segala?" aku tak memberontak karena aku tidak mau membuang tenaga sia-sia.

"Aku nggak mau kamu cape" ucap rien, yang sedang fokus pada jalannya.

Ketika sampai didepan pintu, dia memerintahkan bodyguardnya untuk mengambil kunci saku celananya.

Setelah menemukan kunci, bodyguard itu segera membuka pintu. rien membawaku langsung menuju kamarku-- pintu kamarku tidak terkunci, mungkin karena ibu terburu-buru membawaku ke rumah sakit, jadi dia lupa menguncinya.

Rien meletakkan tubuhku diatas tempat tidur secara perlahan, dia membuka sendal yang aku pakai.

"Kamu udah ngerasa enakan belum?" rien ikut duduk di tempat tidurku. 

"Udah" ujarku singkat seraya menyenderkan punggungku di senderan tempat tidur.

"Mama sama papa aku nanti bakal kesini, buat jenguk kamu. ngga papa kan?" rien menatapku dengan pandangan khawatir, rien terlalu berlebihan-- aku sungguh tidak merasakan sakit apapun lagi, hanya badanku masih lemas saja. dan lagi dokter sudah mengizinkan aku untuk pulang kerumah-- itu sama dengan dokter sudah menyatakan aku sembuh.

Dan mengapa rein masih tidak mengerti, aku sungguh merasa aneh padanya.

"Sebenarnya nggak papa, tapi lebih baik nggak usah-- aku nggak mau ngerepotin mama sama papa kamu" aku rasanya ingin merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, namun sekarang tidak bisa karena ada rien disini. kapan dia akan pulang? aku ingin menanyakan itu padanya-- tapi merasa tak enak, karena dia telah banyak membantuku-- walau aku tak meminta.

"Nggak akan repot, malah mama sama papa bakalan seneng banget kalo kamu izinin buat jenguk kamu" rien dengan raut wajah antusias menjawab ucapanku.

Aku benar-benar ingin memejamkan mata sekarang, aku mencoba menahannya. tapi tidak bisa, badanku berkali-kali hampir oleng ke tempat tidur.

"Kamu ngantuk ya? mau tidur sekarang? sini biar aku bantuin rebahin badan kamu" rien dengan cepat berdiri di sebelah ku, aku menahan tangannya yang hendak memegang pundakku.

"Nggak usah, aku belum ngantuk kok. kamu pasti capekan? karena udah jagain aku di rumah sakit. lebih baik kamu pulang dan istirahat-- aku udah nggak papa kok, dan makasih karena udah nolongin dan ngurusin aku, selama dirumah sakit" aku mencoba membuka lebar kedua mataku, aku mengusir halus rien-- sungguh bukan maksudku untuk begitu, tapi aku tak nyaman ketika dia ada di dalam kamarku. 

Kalau di rumah sakitkan masih banyak orang yang berlalu lalang diluar ruang rawatku, sedangkan di rumah ini-- jarak setiap rumah di Yasmine place ini sangat lumayan jauh. dan hal itu membuat aku sedikit tak nyaman tinggal disini. 

Dan kalau ada ibu sih, aku oke-oke saja. 

"Aku nggak cape dan lagi aku nggak akan pulang sebelum ibu kamu pulang, aku nggak mungkin biarin kamu sendiri dirumah, apalagi saat keadaan kamu baru sembuh-- dan juga aku bisa istirahat disini" ujarnya santai, dia kemudian merebahkan badanku secara paksa.

"Tapi aku nggak nyaman kalo berdua sama kamu disini" akhirnya aku berujar jujur, rien-- terlalu tidak peka akan kalimat usiran halusku atau mungkin dianya saja yang tak mau mengerti.

"Aku bakal tetap ada disini dengan izin atau tanpa izin kamu sekalipun, dan jika kamu ngerasa nggak nyaman-- aku akan duduk di sopa" raut wajahnya sangat datar, dia menyelimuti tubuhku-- kemudian melangkah menuju selimut.

Ah aku Jadi merasa tidak enak padanya-- dia sudah membantuku tapi aku malah berkata seperti itu, aku seperti orang yang tidak tau terimakasih. bagaimana ini? apa yang harus ku lakukan?

Aku menatap kearah rien, dia menutup kedua matanya. sepertinya dia sedang lelah tapi kenapa dia kekeh untuk tetap ada disini menemani aku, aku tidak masalah sendirian dirumah.

Rasa kantukku jadi hilang karena rasa bersalah ini, aku mengalihkan pandangan menuju langit-langit kamarku. 

"Tidur" suara dingin itu mengagetkan aku, dengan reflek aku menatap kearah mata tajam itu.

"Tidur ila, kamu masih harus istirahat yang banyak" suaranya masih dingin, hal itu membuat badanku merinding.

"Aku nggak bisa tidur" aku berucap sambil mengalihkan pandanganku menuju langit-langit kamar lagi.

Aku mendengar tarikan napas kasar dari rien-- "sekarang kamu mau apa?" suaranya terdengar dekat sekali denganku, ah ternyata dia sedang berdiri tepat di sampingku.

"Ponselku mana? aku mau main game saja" aku menatap matanya dengan ragu-ragu.

Dia merogoh saku celananya mengambil ponselnya lalu memberikannya padaku "ponsel kamu di pegang ibu kamu, sekarang pake ponsel punyaku dulu-- kamu bisa download game yang kamu suka" dia memberi tahu aku kata sandi ponselnya. dan kata sandi ponselnya adalah tanggal lahir kalila.

Waw dia seperti bucin saja, aku mengambil ponsel miliknya dan kemudian mendownload game kesukaan ku.

1
YuWie
kan gak bisa bela diri
YuWie
modal apa sih masuk ke dunia novel. Kelebihannya apa dibanding lila yg asli
Wega kwek kwek
kenapa Lia kok semakin aneh yh trauma kah,,,,? banyak MC cowok nya jadi bingung , sedangkan Lia sendiri orang yg lemah,
Diah Al Khalifi
ko makin k sn aku makin GK ngerti jln ceritanya,rasa d putar2
Wega kwek kwek
apakah si Darren ini rien kah?
Diah Al Khalifi
Kya.....ko Rien jahat sih ku kira toko utama yg jatuhnya baik??
Wega kwek kwek
obsesi cinta sangat bikin bulu kuduk berdiri /Whimper/
Grey
siram air coberan aja si karla² ini. Amira ilang lakok muncul lagi spek ular kadut😒
M.az
Luar biasa
Wega kwek kwek
menurut ku cewek macam tuh seharusnya di hajar rame2 di depan orang tua nya biar tahu kekuatan netizen itu luar biasa 🤣🤣
Diah Al Khalifi
karla ini SM kaya Emira sama2 munafik😅
Wega kwek kwek
ulat bulu datang
Wega kwek kwek
kalo jodoh GK akan kemana melewati dimensi pun akan terwujud ,,,,yakin deh itu si rien/Smirk/
Diah Al Khalifi
Rien kan itu
akhirnya dtng jg Rien🥰
Wega kwek kwek
ada yg terjebak lagi ,,,,😮
Abdurrahman Ayyub
maaf ya Thor sebetulnya ceritanya bagus tp kata2 aku nya kebanyakan... monoton aku...aku...aku kalo habis titik
Wega kwek kwek
semangat kakak author,,,,,kita tunggu updatenya 😘
Wega kwek kwek
astaga,,,,🙈🙈
Wega kwek kwek
di obsesiin tuh GK enak loh pernah ngalamin sendiri , kalo aku gk bisa jadi milik nya yg lain juga gak boleh ikut memiliki hampir hilang nyawa, alfatihah untuk dia yang pernah mencintai ku ,🤲😭
Wega kwek kwek
aku ikutan greget ,ila jadi cewek jangan lemah dong ,,,berasa jadi beban🤣🤣,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!