Heal Me

Apalagi yang modelannya seperti Axelio. Tapi Alexa masih menahan diri.

Dia takut akan dampak jika membuka diri pada cowok yang mudah terobsesi seperti Axelio. Dia takut terluka dengan sikap posesif cowok itu.

"Dulu... Kakak pernah suka sama Emily?"Ucap Alexa disela makannya.

Axelio yang saat itu sedang mengupas buah sempat terdiam. Mencari kalimat yang tepat untuk disampaikan kepada Alexa. Dia takut gadisnya itu cemburu?

"Sempat tertarik, tapi tidak lama. Karena aku selalu menyelidiki siapapun yang berada di sekitarku. Dan hasil penyelidikan membuatku merasa menyesal pernah tertipu dengan topeng malaikatnya!"

Ya jawaban ini cukup aman kan? Jawabannya jujur dan dia tidak membuat kesan seolah 'suka' pada gadis lain.

"Oh ya? Apa kakak juga menyelidiki aku?"

"Tentu saja!"

"Apa yang kakak dapatkan setelah menyelidiki aku?"

"Semuanya!"Ucap Axelio dengan yakin.

Alexa hanya tersenyum. Cowok itu salah. Axelio tidak mengetahui segala hal tentang dirinya.

Seperti fakta bahwa dia bukanlah Alexa yang asli misalnya? Tidak mungkin cowok serealistis Axelio percaya dengan dunia paralel kan?

"Aku akan bantu kamu membereskan masalah di keluarga Toxic kamu hmm? Kamu bisa mengandalkan aku!"Tegasnya lagi.

Dia benar benar berharap Alexa dapat percaya padanya dan mungkin juga bergantung padanya. Dengan cara itu, dia akan memiliki Alexa seutuhnya.

"Terimakasih kak Axel!"Ucap Alexa tulus.

***

Nenek Lastri menunduk tanpa bisa berbicara apapun. Rahasia yang selama ini disembunyikan dengan sangat rapih akhirnya terbongkar juga.

Dia menyesal bertemu dengan putranya di rumah sakit empat tahun yang lalu. Seharusnya mereka tidak pernah bertemu lagi. Dengan begitu dia bisa hidup dalam kemewahan hingga akhir hayatnya.

Perjuangannya mendapatkan suaminya itu

tidaklah mudah. Dia harus merendahkan dirinya dengan cara menggoda pria beristri

yang berusia 15 tahun lebih tua darinya.

Tiga tahun berjuang menggoda pria itu akhirnya usahanya mendapatkan hasil

yang sepadan. Dia menikah dengan pria itu dan meninggalkan seluruh kehidupan masa lalu nya yang penuh kemalangan termasuk keluarga dan anak kandungnya.

Semua itu sepadan dengan hasil yang akan dia dapatkan. Tapi istri sah suaminya itu sangat menentang hubungan mereka.

Segala cara dilakukan wanita jahat itu untuk menyingkirkan dirinya. Bahkan wanita jahat itu membuat rahimnya rusak hingga dia tidak bisa mengandung lagi.

Gagal sudah rencananya untuk memberikan penerus kekayaan Nadinata. Dia yakin, wanita jahat itu pasti takut anaknya tersaingi jika dia bisa memberikan keturunan bagi suaminya.

Tapi tak masalah, suaminya sudah terlanjur cinta mati padanya. Dia selalu

memberikan apapun yang diinginkan oleh nya.

Bahkan jika mengakibatkan pertengkaran dengan istri sah nya.

Semakin lama, tekanan yang diberikan istri sah nya semakin besar. Membuat posisinya tersudut. Tidak ada pilihan lain selain menyingkirkan wanita jahat itu.

Dia memberikan racun dengan dosis rendah pada setiap makanan dan minuman wanita itu.

Membuat wanita itu makin lama menjadi semakin renta. Bahkan wanita itu sudah

tampak seperti orang gila yang hilang akal.

Itu membuatnya puas. Dua tahun kemudian wanita itu meninggal. Dengan susah payah, dia mengambil hati anak dari wanita jahat itu.

Memperlakukan nya dengan baik, seolah dia ibu tiri yang sangat baik. Tentu tujuannya untuk menguasai harta suaminya, yang kelak akan diwarisi kepada anaknya itu.

Anak tirinya tumbuh menjadi anak yang berbakti padanya. Usahanya tidak sia sia. Apapun yang dia perintahkan selalu anak itu patuhi.

Hingga empat tahun lalu, anak tirinya itu menabrak seseorang hingga kritis. Mengejutkan ketika suami dari korban mengaku sebagai anaknya.

Apa benar dia anaknya yang dulu dia buang? Dia tidak yakin.

Mereka melakukan tes DNA secara rahasia. Dan hasilnya benar, orang itu adalah anak kandungnya.

Suami dan anak tirinya tidak boleh ada yang tahu mengenai hal ini. Biarlah ini menjadi sebuah rahasia yang akan dibawanya hingga mati.

Tapi anaknya itu dengan kurang ajar meminta hak atas kekayaan suaminya. Dia tidak bisa menolak karena anaknya itu mengancam agar membuka rahasianya.

Dengan terpaksa dia harus menyusun rencana. Lebih baik anaknya itu masuk ke keluarga ini dengan cara perlahan.

Dia bisa memanfaatkan kecelakaan istrinya untuk meminta perkerjaan dan uang kompensasi pada anak tirinya.

Semua berjalan lancar selama sekitar setahun, hingga akhirnya menantunya yang mengidap penyakit ginjal semakin kritis, begitu juga istri dari anak kandungnya yang tak kunjung sadar dari koma nya.

Dia menyarankan tindakan ekstrem. Mendonorkan ginjal istri anaknya yang sedang koma itu untuk menantunya yang sedang kritis.

Anak tirinya pasti akan merasa berhutang budi pada anak kandungnya kan?

Dan di saat itulah dia bisa memanfaatkan situasi lebih jauh lagi. Operasi pendonoran

dilakukan dengan rahasia.

Istri anaknya itu dinyatakan meninggal saat itu. Anak kandungnya semakin bebas mengeruk kekayaan keluarganya. Begitupun dengan cucu cantiknya.

Ah, cucunya itu sangat membanggakan. Cantik dan berprestasi. Mengingatkan akan dirinya sewaktu muda.

Bahkan anak tiri dan menantunya itu sudah jatuh hati pada cucu cantiknya itu. Mereka merencanakan untuk menjadikan cucunya sebagai bagian dari bagian keluarga Nadinata secara sah secara hukum.

Agar bisa mendapatkan hak dan warisan

secara resmi. Lagi pula itu merupakan

sebuah batu loncatan agar cucunya bisa bersanding dengan keluarga Adiyaksa.

Salah satu keluarga kaya di negaranya.

Tapi siapa sangka cucu tirinya berulah. Dia

membongkar semua rahasia yang selama ini disembunyikan dengan sangat baik.

Serta merusak segala rencana mereka

yang sudah disusun dengan sangat rapih.

Dan inilah akhirnya, dia berada di depan sang suami yang terlihat sangat marah. Dia tidak bisa mengelak karena bukti yang Alexa bawa ternyata sangat lengkap.

Entah dari mana bocah itu mendapatkannya, karena mustahil anak seperti Alexa dapat bertindak secerdas ini.

Dan jangan lupakan juga anak tiri dan istrinya juga ada di sini. Bersama anak sulung mereka Arsenio.

"Kamu keterlaluan Lastri. Kamu sudah menipu keluarga kami. Apa jangan jangan kejadian kecelakaan empat tahun itu juga termasuk ke dalam rencana kamu hah? Untuk memasukkan anakmu kedalam keluarga ku!?"Ucap Kakek dengan nada dingin.

Dia sangat kecewa dengan istrinya itu. Selama ini dia telah dibodohi oleh orang yang sangat dicintainya.

Dia sadar, wanita ini tidak pernah tulus

mencintainya, dia hanya menginginkan harta Nadinata.

Untung saja Alexa segera membongkar rahasia ini sebelum keputusan pengangkatan anak dikeluarkan. Dia bisa mencegah terjadinya bencana di keluarga besarnya.

Herman, anak itu pasti ingin menguras habis harta Nadinata. Dia ingin merebut

semua yang seharusnya hanya milik putranya, melalui putri mereka.

Tadi malam begitu Alexa pergi, dan setelah berhasil menenangkan Arsenio yang mengamuk.

Kakek segera mengutus orang untuk mencari tahu apa motif dari Herman dan Emily, dan sejauh apa keterlibatan Lastri dalam rencana mereka.

Ternyata tak butuh waktu lama, karena Anak buah Arsenio juga telah menyelidiki

hal ini sejak awal. Cucunya memang bisa diandalkan, walaupun rasa obsesinya terlalu mengerikan pada Alexa.

Kakek dan Arsenio sepakat untuk memberi tahu Papa dan Mama mengenai masalah ini. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama, mereka akhirnya mencabut pengangkatan Emily sebagai anak.

"Aku tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu Mas!"Ucap Nenek sambil terisak.

Mereka sebenarnya merasa kasihan melihat wanita yang sudah tua itu menangis. Apalagi ketika dia bilang bahwa dia menyesali semua hal yang sudah terjadi.

Dia bilang berada dibawah ancaman Herman, anaknya. Dia tidak mau rumah tangga yang sudah terjalin berpuluh-puluh tahun rusak karena ulah anaknya.

Papa dan Mama sangat terpukul mendengar kabar mengejutkan ini. Mereka bahkan membela Emily melebihi anaknya Alexa, tapi kini mereka dikecewakan.

Selama dua tahun terakhir Emily selalu tampak bersinar di mata mereka. Ada saja tingkahnya yang membuat mereka kagum dan sayang pada anak itu.

Terlepas dari hutang budi mereka kepada Ibunya yang sudah mendonorkan ginjal.

Namun sering kali Emily melaporkan hal hal yang membuat mereka merasa kesal kepada Alexa. Emily mengadu bahwa Alexa sering melakukan kenakalan remaja.

Awalnya mereka tidak terlalu percaya, namun karena Emily terus menerus melaporkan hal itu secara konsisten dan meyakinkan, mereka akhirnya percaya pada gadis itu.

Lambat laun, kasih sayang mereka lebih condong kepada Emily yang cantik dan berprestasi, serta attitude gadis itu yang sangat bagus.

Hingga suatu hari Emily meminta tolong pada mereka. Dia mengatakan agar bisa bersanding dengan kekasihnya, Emily harus berada di tingkat yang sama dengan kekasihnya itu.

Dan di saat itulah Emily meminta untuk diangkat sebagai anak. Mereka tentu tidak

keberatan, namun tidak dengan putri mereka.

Ah, anak itu semakin hari semakin memberontak. Bahkan dia memilih pergi dan melepas semua fasilitas dibandingkan

harus bersaudara dengan Emily.

Dan kini mereka tau alasannya. Jika saja waktu bisa diputar tentu mereka akan

melakukan hal yang sama dengan putrinya itu.

Ah... Mereka sangat menyesal!

***

Di rumah sederhana keluarga Emily, Pak Herman sedang mengamuk. Semula dia mendapat kabar dari anaknya bahwa surat pengangkatan dicabut. Dia gagal menjadi

bagian keluarga Nadinata.

Kabar itu sudah membuatnya dilanda rasa

amarah. Dan baru saja ibunya menelfonnya. Mengabarkan bahwa keluarga Nadinata telah mengetahui rahasia besar mereka.

Identitas nya sebagai anak dari Lastri sudah terbongkar. Dia khawatir semua ini akan membuat jalannya semakin sulit, bahkan mungkin impiannya merebut harta

Nadinata bisa saja lenyap.

"Kenapa harus secepat ini!?"Gumamnya dengan sangat kalut. Dia dipanggil untuk

datang ke Mansion tua untuk menghadap Tetua Nadinata.

Menghadap Ayah tirinya, Dia berjalan mondar mandir mencari jalan keluar.

Bagaimana pun Emily harus bisa menjadi bagian dari Nadinata. Dia tidak berharap dirinya untuk diakui sebagai anak oleh tua bangka itu. Dia hanya mengharapkan anaknya lah yang mengambil peranannya.

Karena jika anaknya gagal menjadi keluarga Nadinata, maka dia pun gagal berbesan dengan keluarga Adiyaksa.

Dia menatap handphone nya yang kembali berdering. Lagi lagi ibunya menelfonnya.

Dia menolak panggilan itu. Tapi dia mendadak terdiam. Dia mengotak atik handphone nya, lalu memeriksa sebuah video yang tersimpan di galeri.

"Benar, aku bisa gunakan ini untuk mengancam mereka. Mereka pasti tidak akan menolak segala permintaan ku!"Ucapnya dengan yakin.

Dia tertawa keras karena merasa mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah ini. Emily, pasti akan menjadi bagian dari Nadinata.

"Mereka tidak bisa menolak nya!"

***

Adiyaksa mendapatkan kabar dari anak buahnya jika Emily tidak jadi diangkat menjadi anak oleh keluarga Nadinata. Hal itu membuatnya cukup kesal.

"Seharusnya anak bodoh itu berkencan dengan Alexa, bukan justru dengan gadis

miskin seperti Emily!"Ucapnya geram.

***