Wanita Pembaca Pikiran Kesayangan CEO

Kini Valen dan Veni sudah berada di ruangan Bryan di mana Bryan duduk di kursi sofa dengan ditemani oleh Gracella.

"Panggil Manager Vincent!" Perintah Bryan dengan nada dingin.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Asisten George dengan patuh.

Asisten George kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut untuk menemui Manager Vincent. Setelah beberapa saat Manager Vincent datang bersama Asisten George.

"Manager Vincent, Aku memintamu untuk menjemput istriku tapi kenapa kamu salah mengenali orang?" Tanya Bryan sambil melempar dokumen ke arah dada Manager Vincent.

"Tuan Muda Bryan, Aku meminta maaf karena Aku buta dan tidak mengenali Nyonya Muda Bryan." Jawab Manager Vincent.

"Pergi ke Departemen Keuangan untuk mengundurkan diri!" Perintah Bryan sambil menatap tajam ke arah Manager Vincent.

"Baik." Jawab Manager Vincent dengan pasrah.

"Kerja sama bisnis apa pun dengan keluarga William di masa depan jangan pernah berani menyentuhnya, mengerti?" Tanya Bryan sambil masih menatap tajam ke arah Manager Vincent.

Manager Vincent hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kemudian Valen dan Veni berjalan ke arah Gracella sambil menundukkan kepalanya.

"Nyonya Muda, tolong jangan pecat Saya." Mohon Valen dan Veni dengan serempak.

"Saya mendapatkan pekerjaan ini sangat sulit karena banyaknya tes yang harus Saya ikuti." Sambung Valen sambil mengeluarkan air mata.

"Saya juga sama. Saya mohon tolong jangan pecat Saya." Mohon Veni yang juga mengeluarkan air mata.

Bryan hanya menatap Valen dan Veni dengan wajah sinis sedangkan Gracella hanya menatapnya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"Nyonya Muda, ini semua salah Manager Vincent karena Dia yang memaksaku untuk melakukan ini." Ucap Valen yang mencari kambing hitam agar dirinya tidak di pecat.

"Betul, Saya juga sama, Saya di paksa untuk melakukan hal ini." Sambung Veni.

"Benarkah?" Tanya Gracella yang sejak tadi terdiam.

"Benar, Nyonya Muda." Jawab Valen dan Veni dengan serempak.

"Tapi dari yang Aku lihat kalian bekerja sama untuk membullyku dan sengaja mempermalukan Aku di depan orang banyak." Ucap Gracella.

"Selain itu Aku mempunyai bukti yang kuat kalau kalian berdua suka menindas karyawati yang baru bekerja hingga akhirnya mereka terpaksa mengundurkan diri. Kalian sengaja melakukan hal itu agar saudara atau teman kalian bisa bekerja di sini, benar bukan?" Tanya Gracella.

"Tidak." Ucap Valen dan Veni dengan serempak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lebih baik kamu pergi juga dan kamu pergi juga untuk mengundurkan diri dari Departemen Sumber Daya Manusia!" Perintah Bryan sambil menunjuk ke arah Valen dan Veni secara bergantian.

"Tapi, Tuan Muda ..." Ucapan Valen dan Veni terpotong oleh bentakan Bryan.

"Keluar!" Bentak Bryan.

Valen dan Veni dengan tubuh lunglai keluar dari ruangan Bryan sedangkan Gracella membaca dokumen pengalihan saham yang tadi ditandatangani oleh Yunita.

Sedangkan Bryan membaca dokumen kerja sama hingga beberapa saat terdengar suara sekali tanda ada pesan masuk dari ponsel milik Gracella. Gracella langsung mengambil ponselnya yang diletakkan di atas meja kemudian membaca isi pesan.

"Gracella, kamu sudah menyakitiku seperti ini. Aku tidak akan melupakan hal ini dan Aku akan membalaskan dendam padamu. Di samping itu walau Kamu sudah mendapatkan bagian maka kamu jangan merasa seperti seorang penguasa dari keluarga Arif. Kamu jangan lupa kalau Ayah Arif ada dipihakku."

'Keluarga Sebastian tidak akan pernah menjadi Keluarga Arif. Karena itu Aku tetap akan memakai marga Ayahku yaitu Gracella Sebastian.' Ucap Gracella dalam hati.

Gracella terdiam dan pikirannya menerawang jauh entah kemana. Bryan yang tidak mendengar suara Gracella langsung memalingkan wajahnya ke arah Gracella yang sedang melamun sambil meletakkan dokumennya.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Bryan sambil menyentil kening Gracella dengan pelan.

Gracella hanya terdiam sambil menatap ke arah Bryan membuat Bryan mengambil dokumen yang di pegang Gracella dan Gracella membiarkannya.

"Apakah kamu sudah membaca dokumen ini?" Tanya Bryan sambil memperlihatkan dokumen yang baru saja di pegang oleh Gracella.

"Apakah ada hal lain yang tidak kamu mengerti?" Tanya Bryan lagi karena Gracella masih terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Kak Bryan, Aku ingin mencari tahu kebenaran mengapa Aku tersesat waktu Aku masih sepuluh tahun. Selain itu Aku merasa kalau Ibuku dan Ayah Arif kemungkinan ada hubungan di antara keduanya." Ucap Gracella tanpa menjawab pertanyaan Bryan yang tiba-tiba teringat dengan masa lalunya.

"Apa?" Tanya Bryan dengan wajah terkejut.

Gracella kemudian menceritakan apa yang terjadi waktu Gracella masih kecil sedangkan Bryan mendengarkan cerita Gracella.

Flash Back On

Waktu Gracella berumur sepuluh tahun di mana Kakek dan Neneknya Gracella meninggal dunia bertepatan dengan ulang tahun Gracella yang ke sepuluh tahun.

Ibunya Gracella baru datang di pemakaman orang tuanya dan siangnya datang pria asing. Ibunya Gracella yang bernama Ibu Yuni menyuruh Gracella bermain dengan pria tersebut yang baru diketahui namanya Ayah Arif sekaligus Ayah Tirinya.

Gracella yang tidak curiga sedikitpun bermain dengan Ayah Arif di hutan. Hingga dua jam kemudian Gracella sangat mengantuk dan lelah karena habis mengejar kupu-kupu.

Ayah Arif menyuruhnya istirahat dan Gracella dengan patuh tidur di hutan. Hingga beberapa saat Gracella tidur dengan pulas bersamaan Ayah Arif diam-diam pergi meninggalkan Gracella sendirian di hutan.

Dua jam kemudian Gracella terbangun dan melihat sekeliling hutan mulai gelap. Gracella yang sangat hapal jalan menuju ke rumah Kakek dan Neneknya langsung berjalan tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Sampai di rumah Gracella di marahi habis-habisan oleh Ibu Yuni karena sudah membuat mereka mencari keberadaan Gracella yang sengaja mengerjai Ayah Arif.

Gracella tentu saja membantah perkataan Ibu Yuni, justru Ayah Arif lah yang meninggalkan dirinya ketika Gracella tidur di hutan.

Ibu Yuni yang sangat kesal mencubit dan memukul Gracella membuat Gracella menangis sedangkan Ayah Arif hanya tersenyum menyeringai. Setelah puas mencubit dan memukul Ibu Yuni meninggalkan Gracella di ruang tamu menuju ke kamar orang tuanya sedangkan Ayah Arif kembali ke kota.

Hingga dua hari kemudian membawa Gracella ke kota untuk tinggal bersama Ibu kandungnya. Kehidupan Gracella sangat menderita karena Ibunya dan Adik Tirinya memperlakukan Gracella seperti pelayan. Jika melakukan kesalahan mereka tidak segan-segan menghukum Gracella.

Flash Back Off

"Kak Bryan, Aku merasa kalau Ayah Arif dan Ibuku sengaja membuangku ke hutan agar rumah milik Kakekku bisa dikuasai oleh mereka. Karena waktu Kakek dan Nenek masih hidup, Kakek pernah mengatakan kalau rumah dan ladang milik Kakek dan Nenekku untuk diberikan padaku di saat nanti Aku berumur tujuh belas tahun." Ucap Gracella.

"Jika Aku menghilang dan tidak kembali jadi otomatis warisan milik Kakek akan jatuh ke tangan Ibuku." Sambung Gracella.

"Oke, jangan kuatir Aku akan segera memeriksanya untukmu." Ucap Bryan.

Gracella hanya mengangukkan kepalanya kemudian Bryan mulai mengajari Gracella tentang ilmu pengetahuan manajemen.

Di tempat yang sama hanya beda ruangan di mana Valen dan Veni sedang merapikan barang-barang miliknya karena mulai saat ini dan seterusnya mereka berdua tidak akan bekerja di perusahaan milik Bryan.

Tiba-tiba datang seorang gadis cantik mendekati Valen dan Veni sambil tersenyum devil. Valen dan Veni yang mendengar suara langkah kaki menatap ke arah sumber suara.

"Kalian berdua akhirnya di pecat juga." Ucap wanita tersebut.

"Bagaimana kamu bisa datang ke sini?" Tanya Valen dengan wajah kesal.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karyaku dengan nama pena : Mama Kasandra dengan judul :