"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan pertama.
Di kamar pria misterius dia sedang mencoret foto Zico, lalu dia memandang target berikutnya yaitu Erik teman pria Fa ela.
"Kalian para pria, suka sekali berkeliaran didekat Fa ela ku! " Seru pria misterius itu.
Setelah itu dia mengirimkan bingkisan dirumah Fa ela dengan foto Zico yang dicoret-coret dan dimasukkan kedalam kotak berwarna merah dengan rapi, lalu dia memberikan pesan di kotak tersebut dengan tulisan dari pengemar sejati Ela dengan tanda love disamping tulisannya.
Fa ela yang sudah sampai didepan villa Hugo, dia masuk kedalam dengan perlahan.
Dan dia melihat ada kemah diluar villa Hugo yang besar, dan beberapa perlengkapan berkemah yang sudah disiapkan oleh Hugo.
Hugo yang baru keluar dari dalam villa nya sedang membawa makanan untuk barbekyu.
"Kamu sudah datang? " Tanya Hugo.
"Katanya kita berkemah, kenapa malah ada didepan villa mu? " Tanya Fa ela.
"Jika aku berkemah aku selalu disini" Jawab Hugo.
"Bukan ini yang aku bayangkan, dasar anak orang kaya! " Ucap Fa ela sambil mengejek Hugo.
"Kamu sedang mengejekku? " Tanya Hugo yang kesal.
"Memang gaya anak orang kaya yang seperti dirimu, mana ada berkemah didepan rumah?. Apa kamu takut hidup ditengah hutan? " Ejek Fa ela sambil tersenyum.
"Gadis ini berani mengejek aku!, sini kamu! " Suruh Hugo sambil menaruh barang yang ada ditangannya.
"Memangnya kamu siapa berani menyuruhku? " Ejek Fa ela sambil tersenyum.
"Gadis ini memang perlu diberi pelajaran! " Ucap Hugo yang kesal.
Hugo pun melangkah maju dan Fa ela juga memundurkan langkah kakinya, dan Hugo pun mengejar Fa ela. Mereka saling kejar-kejaran di halaman villa Hugo.
Dan tak beberapa lama Hugo berhasil menangkap Fa ela, dia memeluknya dari belakang dan sontak saja Fa ela terkejut.
"Gadis nakal!, sekarang kamu tidak bisa kemana-mana! " Seru Hugo sambil tersenyum.
"Aku memangnya mau kemana? " Tanya Fa ela.
Fa ela lalu memutar badannya dan memeluk leher Hugo, dan mereka berdua saling berhadapan.
"Nanti jika kamu mau kencan berkemah bilang saja sama aku, aku yang akan siapkan semuanya agar berkemah kita menyenangkan" Ucap Fa ela dengan lembut dan tersenyum manis pada Hugo.
Hugo hanya bisa menganggukan kepalanya saja, karena dia sudah tidak bisa berkata-kata pada Fa ela. Sebab jarak mereka berdua yang terlalu dekat.
Fa ela yang suka melihat ekspresi Hugo yang manis seperti itu, dia lalu memberikan ciuman manis di bibir Hugo.
"Kamu tidak kesal lagi pada ku?. Baiklah sekarang kita siapkan barbekyu kita, aku sudah lapar! " Ucap Fa ela.
Fa ela lalu melepaskan pelukan Hugo, tapi saat Fa ela membelakangi Hugo. Dia menarik tangannya dan memeluk pinggul kecil Fa ela dengan satu tangan dan yang tangan satunya memegang wajah Fa ela.
Lalu Hugo mencium bibir Fa ela dengan lembut, dan Fa ela pun membalas ciuman dari Hugo. Dia merangkul punggung Hugo dengan kedua tangannya.
Dan tak beberapa lama kemudian setelah mereka berdua berciuman Hugo dan Fa ela, hanya senyam senyum sendiri sambil saling mencuri pandang, sambil menyiapkan barbekyu mereka.
Mereka berdua pun memasak barbekyu berdua dengan kompak, dan tak beberapa lama masakan mereka selesai.
"Bagaimana enak? " Tanya Hugo.
"Enak! " Jawab Fa ela sambil mengunyah makanannya.
Saat melihat bibir Fa ela ada saus dari barbekyu tersebut, tiba-tiba Hugo mendekati nya. Dan itu membuat Fa ela sontak kaget.
"Apa dia mau mencium ku seperti tadi? " Pikir Fa ela yang gugup.
Tanpa sadar Fa ela menutup matanya dan memajukan sedikit bibirnya, dan itu membuat Hugo tersenyum bahagia.
Dia pun mengusap bibir Fa ela yang terdapat sausnya dengan tissue, dan Hugo bermaksud mengoda Fa ela.
"Kenapa kamu menutup matamu? " Tanya Hugo yang masih didepan Fa ela.
Fa ela pun langsung malu dengan sikapnya sendiri, dia langsung membuka mata dan mendorong Hugo dengan lembut tubuh Hugo, dan Hugo kembali duduk dikursi samping Fa ela.
"Sana!, tadi mataku kemasukan debu jadi aku memejamkan mataku" Jawab Fa ela sambil menahan malu.
Dia pun berpura-pura mengedipkan matanya, agar tidak ketahuan berbohong.
Dan Hugo menahan senyumnya melihat sikap Fa ela seperti itu, dan mereka berdua melanjutkan makan bersama mereka berdua dengan canda tawa.
Mereka berdua menikmati bioskop pribadi yang sudah diatur oleh Hugo, mereka berdua pun tertawa melihat film komedi dan yang paling membuat Fa ela suka adalah saat Hugo yang ketakutan melihat film horor, dia bersembunyi dibalik bantal yang dia pegang dan Fa ela menertawakan dirinya.
"Kamu takut? " Tanya Fa ela.
"Tidak, mana mungkin penerus grup GJ takut hal seperti itu" Ucap Hugo sambil berbohong.
Fa ela hanya menahan senyum, melihat tingkah Hugo yang tidak bisa diam melihat film horor tersebut.
"Ini! " Seru Fa ela sambil meminjamkan lengan tangannya untuk Hugo.
Hugo lalu duduk dengan tegap dan berpura-pura berani.
"Aku sudah bilang aku ini tidak takut! " Seru Hugo.
"Tidak apa-apa, jika dihadapan ku kamu harus jadi dirimu sendiri bukan Hugo si pewaris grup GJ, karena aku menyukai Hugo yang polos menurutku" Ucap Fa ela dengan tersenyum.
"Jadi maksud mu kamu mau menerima kekuranganku? " Tanya Hugo.
"Tentu, begitu juga sebaliknya kamu juga mau menerima kekurangan ku" Ucap Fa ela.
Hugo hanya menganggukkan kepalanya saja setelah mendengar ucapan Fa ela.
"Jika kamu takut, kita ganti film yang lain saja! " Ucap Fa ela.
Akhirnya Fa ela menganti dengan film romantis, setelah itu mereka dengan tenang menikmati film romantis tersebut.
"Film ini bisa menjadi guruku saat aku bersama Ela" Pikir Hugo.
"Aku harap film ini tidak ada adegan 18+" Pikir Fa ela yang gugup.
Apa yang ditakutkan Fa ela terjadi, ditengah film tersebut ada adegan ranjang. Fa ela langsung terkejut dan dia menutup matanya dengan bantal.
"Kita percepat saja! " Minta Fa ela.
"Jika kamu percepat, bagaimana melihat cerita akhirnya? " Ucap Hugo yang menikmati melihat film tersebut.
Fa ela melirik kearah Hugo dan benar saja dia tersenyam-senyum sendiri melihat film tersebut.
"Dasar pria mesum!, semua pria sama saja" Pikir Fa ela dengan kesal.
Dan tiba-tiba Fa ela mematikan film tersebut dan berdiri dari tempat duduknya.
"Aku ngantuk!, aku mau tidur dulu" Ucap Fa ela dengan kesal.
"Tunggu!, kamu marah? " Tanya Hugo.
Hugo pun mengikuti Fa ela dan memegang tangannya, dan Fa ela pun berhenti dan melihat kearah Hugo.
"Kamu marah?, kita belum melihat film yang lainnya. Aku masih mau menonton film dengan mu, atau kamu kita cepat tidur bersama" Ucap Hugo. "Kalau seperti itu, ayo kita tidur!. Hari juga masih sore, sekali-kali tidur awal itu baik" Ucap Hugo dengan bersemangat.
"Pikiran pria ini seenaknya saja! " Pikir Fa ela. "Baiklah kita nonton satu film lagi dan aku jamin kamu pasti suka" Ucap Fa ela.
Fa ela dengan senyum licik diwajahnya, dia sedang merencanakan sesuatu untuk Hugo.
Fa ela pun mengambil film pertamanya dan film ini membuat dirinya mendapatkan penghargaan, saat mereka berdua menonton film tersebut, wajah Hugo mendadak berubah dan tidak menyukai dengan film yang dibintangi Fa ela.
"Beraninya pria itu bersikap romantis sama kamu! " Ucap Hugo kesal.
"Itu cuma film, kenapa kamu marah? " Ucap Fa ela dengan tersenyum.
Saat Hugo melihat Fa ela berciuman dengan pria lain dia menjadi marah, raut wajahnya mendadak kesal. Dan rencana Fa ela berhasil memberikan pelajaran kepada Hugo.