NovelToon NovelToon
I Love Tentara

I Love Tentara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Pengawal
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Clavi Ra

Gadis yang baru saja lulus SMK langsung di kirim orang tuanya ke asrama militer yang sangat jauh dari perkotaan.

Dari situlah kesya bertemu dengan kapten
yang terkenal dingin dan tegas.

"Ih kenapa lo ngikutin gue mulu sih, suka lo sama gue heh"

"Kalo iya kenapa"

"Dasar kapten gila"

"Apa kamu bilang hah"


Mau tau kelanjutan kisahnya burun baca!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clavi Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Abi mengambil dagu ku lalu sekali lagi pandangan kami bertemu semakin lama wajah Abi mendekat ke wajahku, aku yang melihat itu menutup mataku dan Abi mencium kening ku.

"Jangan pernah berpikir akan pergi meninggalkan saya" Aku melihat mata Abi yang terpancar ketulusan di mata itu.

Setelah kejadian itu aku dan Abi hanya saling diam, aku diam yang sedang bergulat dengan pikiran ku sendiri sedangkan Abi aku rasa dia juga sama dengan ku.

"Apa Abi cinta sama gue atau cuma mau nyemangatin gue, kenapa Abi bikin gue jadi berharap sih sama dia atau jangan-jangan dia cuma mau mempermainkan gue, apa yang bakal Abi lakukan setelah kejadian itu" Suara hati ku.

"Kita udah sampai" Abi menurunkan ku dari gendongnya.

"Em gu-e masuk dulu ya Bi" sungguh saat ini aku gerogi berada di dekat Abi.

"iy-a selamat malam" Abi yang salah tingkah.

"selamat malam" Aku langsung pergi masuk ke asrama dan pergi ke kamar ku.

Brak...

Aku menutup pintu dengan sangat kuncang lalu aku bersandar pada pintu yang tadi aku banting itu.

Aku memegang dadaku yang berdebar tak karung.

"Aaaaaaa key lo kenapa sih kenapa lo jadi kaya gini" ucapku pada diri sendiri.

Aku berjalan ke jendela kamar ku dam melihat keluar jendela yang terdapat pemandangan pantai di malam hari.

Aku memikirkan kejadian yang seharian ini aku alami.

***

Ke esokan harinya pada pukul 15.00 WIB aku pergi menuju pantai sendirian.Tadinya aku ingin mengajak seri tapi kata mbok Iyem seri lagi keluar sama pacarnya.

Aku melihat lautan yang sangat luas itu. Aku memejamkan mataku menikmati suasana pantai ini.

Angin menerbangkan rambut ku yang ku biarkan tergerai.

"Sedang apa kamu" Aku membukak mataku dan berbalik untuk mencari tau siapa yang sudah menggagu suasana yang tenang ini.

"Lo ngapain, lo di sini hah, jangan bilang lo ngikutin gue" tuduhku ke orang yang hanya berdiri dan memasukan tangannya ke dalam saku celana.

"Enggak saya tadi habis jalan-jalan di sekitar sini dan lihat kamu makanya saya samperin kamu"

"Jangan bohong Bi, gue tau lo ngikutin gue mana mungkin seorang Abisali jalan sendiri di pantai" Ya orang yang mengikuti ku adalah Abi.

"Iya saya memang ngikutin kamu, takut kamu kenapa-kenapa" Mau juga di ngaku.

Aku mendekat ke arah Abi lalu melihat salah satu tangannya memegang kresek hitam.

"Itu apa yang lo bawa Bi" Aku menunjuk keresek yang di bawa Abi.

"Oh ini, ini layang-layang tadi saya beli di warung sanah" Abi menjunjung kresek itu.

"Wah layangan, udah lama gue gak main layangan" Girang ku, bahkan tanpa sadar aku meloncat kegirangan.

"Kamu mau main?" Tawar Abi, tanpa basa-basi aku langsung mengangguk semangat.

"Sebener saya pasang benang ini ke layangannya" Abi pergi duduk di salah satu pohon tumbang yang ada di sekitar pantai.

Aku hanya mengikuti Abi seperti anak itik. Aku melihat Abi yang sedang fokus memasang benang di layangan itu.

Kalo dipikir-pikir Abi itu lumayan ganteng ya. "Akhirnya selesai, ini?" Abi memberikan layanan itu ke aku.

Aku menerimanya dengan senang hati. Aku pergi berlari agar layanan itu bisa terbang namun usaha ku selalu gagal.

"Ih ini gimana sih cara nerbangin nya?" omel ku yang sudah sangat lelah.

"Sini biar saya aja yang nerbangin layanan nya" Abi mengambil alih layanan dari tanganku.

Lalu dia pergi menerbangkan layanan itu dengan cara berlari dengan sangat kencang.

"Ayo Bi layanannya udah mulai naik" girang ku ketika melihat layangan itu terbang ke atas awan.

Aku menghampiri Abi yang sudah berhenti berlari dan sedang memainkan layangan itu.

"Bi gue mau coba" Aku mengulurkan tangan ku untuk mencoba memainkan layangannya.

Abi memberikan nya dan aku langsung memainkan layangan itu. Aku yang sudah lama tidak bermain layangan jadi lupa cara memainkannya.

"Eh Bi ini gimana" Aku panik ketika benang layangan itu terus mengulur.

Abi memegang tangan ku dan membantu ku mengontrol layangan itu.

"Caranya kaya gini" Abi mengajariku cara mainkan layangan.

Aku hanya memperhatikan tangan Abi yang besar itu sedang menuntun tangan ku yang sangat kecil ini.

Rasanya ada yang aneh seperti ada ratusan kupu-kupu yang ada di perutku. Aku melihat layangan itu yang sudah stabil.

"Bi layangan udah stabil lagi" Aku menunjuk layangan yang terbang di langit.

Aku menoleh ke arah Abi lalu pandangan kami bertemu. Sejak kapan Abi memandang ku.

"Kenapa bi kok ngeliatin gue kaya gitu banget" Abi terus saja melihatku tanpa berkedip.

"Kamu cantik" Aku bingung sebenarnya Abi ini kenapa, apakah dia sudah gila.

"Lo udah gila ya Bi, akhir akhir ini lo beda kayo orang lagi jatuh cinta mungkin" Kataku yang mengalikan pandangan ke arah layangan-layang yang terbang tinggi.

"Iya saya emang lagi jatuh cinta, dan orang yang bikin saya jatuh cinta adalah kamu Kesya Adiwijaya" Deg... tiba-tiba sekujur tubuhku kaku dan sulit untuk di gerakan.

"L-o lo suka sama gue" Bahkan untuk berbicara saya cukup sulit, apalagi dengan posisi kami yang seperti sedang berpelukan.

"Iya saya cinta sama kamu" Abi melepas pelukannya lalu memutarkan tubuh ku.

Sekarang tubuhku menghadap ke arah Abi. Aku melihat jelas raut wajah serius Abi dan tatapan yang sangat tulus itu membuat ku jatuh dalam pesonanya.

"Kesya Adiwijaya apakah kamu mau menjadi pacar saya" Tiba-tiba Abi berjongkok di hadapan ku lalu menembak ku.

Aku menggaguk bahagia "Iya gue mau jadi pacar lo"

Aku rasa aku juga mencintai Abi karena saat melihat sikapnya kepadaku yang selalu melindungi ku di mana pun. Saat semua orang membenciku dan menjauh dari ku Abi dia malah menemaniku dan selalu menyemangati ku maka dari itu aku menerima ajakannya untuk menjadi kekasihnya.

Abi berdiri dari jongkoknya lalu memeluk ku dengan hangat dan penuh cinta.

"Jadi sekarang kamu pacar aku" Aku menggaguk bahagia dan kembali memeluk Abi.

Abi melonggarkan pelukan kami lalu dia menatap wajahku. tatapannya sekarang ke bibir ku, Aku tidak tau apa yang ada di benak Abi sekarang.

Aku ber jinjit agar aku bisa mensejajarkan wajahku dengan wajah Abi.

Tanpa aba-aba aku langsung mencium bibir Abi sekilas. Aku melihat wajah Abi yang kaget karena tingkahku barusan.

Aku tertawa melihat wajah Abi yang menurut ku itu lucu.

"Sudah berani ya kamu" Abi pun memegang pinggang ku lalu mencium bibirku.

Tidak hanya sekilas bahkan dia melumat bibir ku. Aku yang kaget dan tidak pernah melakukan hal seperti ini pun hanya diam dan membiarkan Abi yang bermain dengan bibirku ini.

Abi melepas ciuman kami. Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu memukul dada Abi pelan.

"Kamu ya hampir bikin aku mati tau gak" Omel ku yang sudah ke habisan nafas karena cium itu.

"Hehe maaf kalo aku keblabasan" Abi menggaruk kepalanya dan jangan lupa dengan cengiran nya itu.

"Em jadi mulai sekarang kita pakai aku kamu?" tanyaku malu-malu.

"Iya dan sekarang jangan pernah merasa sendiri, kalo kamu mau curhat aku siap jadi pendengar buat kamu dan saat kamu lagi sedih aku juga siap jadi sandaran kamu" Abi memeluk ku dari belakang dan kami melihat Laut yang menjadi saksi bisu kisah cinta aku dan Abi.

"Em janji ya bi jangan pernah kecewakan aku" Aku menatap laut itu dengan tatapan kebahagiaan.

"Pasti.....

***

1
Anrai Dela Cruz
Suka sejak awal
Dálvaca
Mantap!
vera: makasih kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!