NovelToon NovelToon
Pendekar Sakti Thung Seng

Pendekar Sakti Thung Seng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Pencari keabadian

Thung Seng seorang jenius beladiri yang juga memiliki seorang istri yang cantik jelita, dimana hal tersebut memancing iri dan dengki dari kakak seperguruannya sendiri.

Dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai seorang Raja dan melakukan kolaborasi dengan orang kepercayaannya Thung Seng, maka kakak seperguruan Thung Seng berhasil menangkap bahkan menghancurkan ilmu kungfu yang dimiliki oleh Thung Seng.

Sanggupkah Thung Seng yang kehilangan ingatan dan kehilangan kungfunya melakukan balas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pencari keabadian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23.Pendekar Pengelana Salju VS Tetua Naga Hijau.

“Tidak, Kau salah besar, Anak itu tidak bersalah, muridmu yang membunuh orang dari suku salju dan memfitnah Anak itu!”

“Thung Seng lekas Kau lari!”teriak Pendekar Pengelana.

“Kakak Fang Fang, Kakak Fang Fang!”teriak Thung Seng sambil menggoyang bahu Fang Fang.

“Huh, Aku tidak peduli, iblis kecil itu akan menjadi momok bagi dunia Kita bila dibiarkan tumbuh dewasa!”

Tetua Naga Hijau berlari ke arah samping dari Pendekar Pengelana dengan maksud untuk melewati Pendekar Pengelana dan menyerang Thung Seng.

“Sring, trang, trang!”bunyi pedang yang ditarik dari sarungnya kemudian beradu dengan cakar naga dari Tetua Naga Hijau.

“Thung Seng segera tinggalkan tempat ini, wanita itu sudah tidak bernafas dan tewas!”teriak Pendekar Pengelana sambil menyerang dengan gencar ke arah Tetua Naga Hijau.

“Kakak Fang Fang maaf Aku terpaksa meninggalkanMu, suatu saat Aku akan membalaskan dendamMu,”gumam Thung Seng dengan perasaan sedih dan kemudian segera berlari meninggalkan tempat pertempuran.

Sekujur tubuh Tetua Naga Hijau sudah berselimutkan kabut tenaga dalam berwarna hijau yang membuat serangan pedang yang mengenai tubuhnya hanya membuat kulit tubuhnya lecet-lecet dan sedikit mengeluarkan darah.

“Kupikir setelah Aku naik peringkat kungfuKu ditambah dengan tubuhKu yang kebal, tidak ada lagi senjata biasa yang bisa melukaiKu ternyata Aku salah,”pikir Tetua Naga Hijau.

"Tenaga dalamnya satu atau dua tingkat di atasKu, kabut hijau yang meliputi tubuhnya membuat laju serangan pedang esKu melambat, Aku bukan tandingannya. Yang bisa kulakukan hanyalah mengulur waktu,”pikir Pendekar Pengelana menganalisa lawannya.

Pertempuran Mereka berdua berlangsung dengan sangat seru dan sungguh mendebarkan.

Tetua Naga melompat ke atas kemudian mengarahkan cakar naganya ke ubun-ubun kepala Pendekar Pengelana.

Mendapatkan serangan maut dari arah atas, Pendekar Pengelana segera mundur dengan cepat.

Boom!

Akibat pukulan dari Tetua Naga Hijau, membuat terciptanya lobang sedalam sepuluh meter.

Tetua Naga Hijau melompat dari lobang dan kembali menyerang Pendekar Pengelana Salju dengan gencar.

Pendekar Pengelana menusukkan pedangnya ke arah dada, dengan cepat tangan Tetua Naga Hijau bergerak untuk menangkap pedang es, melihat gelagat tidak baik Pendekar Pengelana segera menggeser pedangnya ke atas sehingga menggores leher Tetua Naga Hijau.

Darah sedikit mengalir di leher Tetua Naga Hijau, walaupun terkejut tapi Tetua Naga Hijau tetap balas menyerang.

“Sial Orang ini memakai taktik pukul dan lari, pedangnya pun sukar Aku tangkap.”

Pertarungan Mereka telah berlangsung selama sembilan jam.

“Sepertinya Aku sudah tidak kuat lagi bertempur lama dengannya, staminaKu sudah mulai menurun,”pikir Pendekar Pengelana Salju.

Mendadak serangan pedang Pendekar Pengelana Salju menjadi ganas dan menyerang bertubi-tubi, kemudian menusuk ke arah mata Tetua Naga Hijau, serangan tersebut membuat Tetua Naga Hijau meloncat mundur.

Kesempatan baik tersebut digunakan oleh Pendekar Pengelana Salju untuk kabur secepatnya.

“Hahaha Kau lebih pantas disebut sebagai Tikus Pengelana Salju!”seru Tetua Naga Hijau.

Tetua Naga Hijau tidak mengejar Pendekar Pengelana Salju melainkan kembali mengejar Thung Seng.

“Thung Seng maafkan Aku, hanya ini bantuan yang bisa Aku berikan,”gumam Pendekar Pengelana Salju.

Tetua Naga Hijau terbang dengan sangat cepat selama satu jam, kemudian mendarat di atas salju dan masuk ke dalam hutan cemara.

Setelah berlari cepat di dalam hutan cemara, Tetua Naga Hijau menangkap seekor kelinci yang di lehernya tergantung tiga buah cincin penyimpanan milik mendiang murid-muridnya.

“Kurang ajar Kau Thung Seng!!!”teriak Tetua Naga Hijau.

Thung Seng yang sedang dicari ternyata sedang duduk di atas burung besar yang terbang di angkasa.

Tetua Naga Hijau yang gagal mendapatkan Thung Seng segera kembali ke tempat dimana terdapat jasad Fang Fang.

“Lebih baik Kubaca ingatan wanita yang bersama Iblis Kecil, siapa tahu Aku mendapatkan petunjuk keberadaan Iblis Kecil itu,”pikir Tetua Naga Hijau.

Tetua Naga Hijau menggerakkan tangannya dan tubuh Fang Fang pun terangkat dari jauh serta melayang mendekati Tetua Naga Hijau.

Tangan Tetua Naga Hijau pun dengan pelan menuju ke arah kepala Fang Fang.

Sebelum tangan Tetua Naga Hijau mencapai kepala Fang Fang, mata Fang Fang mendadak terbuka dan juga disaat bersamaan tangan kanan Fang Fang yang memegang sebilah pisau bergerak cepat menusuk ke uluhati Tetua Naga Hijau.

Walaupun sebenarnya Tetua Naga Hijau sudah mundur tapi tetap saja pisau Fang Fang lebih dahulu menembus tubuh Tetua Naga Hijau.

Disusul dengan cepat sebuah cengkraman yang menghancurkan tenggorokan Tetua Naga Hijau.

“Keluar, tidak usah Kau mengintip!”seru Fang Fang.

“Siapa Kau sebenarnya?”tanya Pendekar Pengelana dengan rasa gentar.

“NamaKu Fang Fang.”

“Luar biasa Kau bisa membunuh Tetua Naga Hijau.”

“Huh itu karena Dia tidak siaga, kalau Naga Hijau siaga tentu Aku membutuhkan waktu untuk menghabisinya.”

“Apakah Kau tidak takut membunuh Tetua dari partai Surga?”

“Huh Aku tidak perduli. Aku pergi sekarang,”ucapnya sambil melesat terbang dengan cepat.

Dua hari kemudian di tempat terbunuhnya Tetua Naga Hijau, didatangi oleh beberapa Tetua dari partai Surga dan tim pencari fakta.

Pendekar Pengelana Salju menjadi orang yang di berikan berbagai pertanyaan.

Terlihat seorang yang sedang membuat sketsa wajah.

“Apakah ini wajah Thung Seng?”tanya Pria yang membuat sketsa wajah.

“Ya benar begitu.”

“Dan bagaimana dengan wajah Fang Fang?”

“Aku cuma melihat sekilas dari jauh, tapi akan kuberikan deskripsinya,”jawab Pendekar Pengelana Salju.

Tak lama kemudian sketsa wajah Fang Fang pun

telah selesai dibuat lengkap dengan cadar yang dikenakannya.

“Apakah ini sudah mirip dengan wanita yang bersama dengan Thung Seng?”

“Ya benar begitu.”

“Tidak itu wajah palsu,”ucap seorang Pria yang baru saja datang.

“Maaf kenapa Tetua Pedang Emas bisa bilang palsu?”tanya Pria pembuat sketsa dengan penasaran.

“Karena ini,”ucap Tetua Pedang Emas sambil memperlihatkan sebuah topeng yang seperti wajah dengan kulit asli.

“Kurasa sudah saatnya Kita kembali dan memberikan laporan kepada Ketua.Dan bawa Pendekar Pengelana Salju ke partai Surga!”perintah Tetua Pedang Emas.

“Anak ini menjadi pendiam dan terlihat sedih.Sudah dua hari Dia tidak berbicara dan sibuk bermeditasi,”pikir burung raksasa.

Thung Seng yang berada di atas punggung burung raksasa kini sudah mencapai tingkat dasar delapan dan sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya sekarang sudah sangat terkenal di partai Surga.

“Burung raksasa, berapa lama lagi kita sampai di negara Kinten dan gunung berapi Muroq?”

“Hmm kalau ke negara Kinten dalam dua hari juga sampai tapi untuk ke gunung berapi Muroq perlu tambah satu hari lagi.”

Dua hari pun berlalu dan tingkat kungfu Thung Seng sudah tingkat dasar ke sembilan.

“Huft tadinya kupikir hari ini sudah bisa menembus ke tingkat menengah ternyata belum bisa,”gumam Thung Seng sedikit kecewa.

“Hahaha Anak muda, Kau harus sabar, orang lain tidak ada yang secepat diriMu. Mmm mungkin Kau kurang makan. Aku akan berhenti dulu beristirahat di negeri Kinten ini sementara Kau membeli makanan.”

Bersambung :))

1
Ahmad Yani
lanjut thor
RisingPhoenix: Terima kasih akan dilanjutkan hari ini. Maaf hp agak error Pak 🙏🏼👍🏼
total 1 replies
Fikachu
karya yang bagus 👍
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼😃
total 1 replies
Xiao Shuxiang
AWAL YG MENARIK
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼
total 1 replies
Amelia
semangat terus ❤️❤️
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼, sama-sama semangat sebagai penulis 💪🏼😃👍🏼.
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya dan salam kenal juga 🙏🏼😃.
total 1 replies
ayub tambunan
ini yang bikin malas baca masa jadi anak 12 tahun giman mau berkelahi nya maaf nda jadi lanjut baca
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya. 🙏🏼.

Justru di situ uniknya cerita ini, karena dengan tubuh istimewanya serta kungfunya yang naik dengan cepat serta interaksi yang unik dengan burung besar 🙏🏼😃.
total 1 replies
jaka saba jati
katanya pek liong...knapa manggilnya tung seng
RisingPhoenix: Pek Liong nama pemberian ketika Dia tidak tahu nama aslinya, sedangkan Thung Seng adalah nama aslinya.

Terima kasih sudah berkunjung membaca 🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
total 1 replies
Membo 69
cocok judulnya pendekar bloon😆😆😆
RisingPhoenix: 😂😂namanya juga lupa ingatan jadi minim pengalaman 😃😃😃😅🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
kalau alur cerita ada POV sepertinya kurang apik Thor..Napa ngga dijadikan satu dgn. plot ceritanya .seakan terkesan cerita dipaksakan jadinya🥱
RisingPhoenix: Baik, terima kasih atas sarannya 🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
jgn diulang ulang kalimat yg sama..dan kosakata juga perlu dibenahi bro
Razali Azli
cerita novel dah menarik. tapi nama² watak sangat tidak menarik. saranku thor, akan datang atau jika ada novel baru usahakan agar nama watak dan tempat dijadikan lebih baik.
RisingPhoenix: Razali Azli, terima kasih atas masukannya 🙏🏼
total 1 replies
RisingPhoenix
Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
Ismaeni
lanjut thor,ceritanya menarik
RisingPhoenix: Terima kasih atas dukungannya @ismaeni 🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!