NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 27

Di toko bunga, Nadine sedang bersiap-siap karena siang ini dia dan Arya ada janji untuk bertemu. Setiap Arya mengajaknya bertemu membuat Nadine selalu bersemangat. Dia selalu senang bisa melihat kakaknya itu.

“An, Mbak pergi yah,” katanya pamit pada Ana.

“Mbak nggak kembali sampai sore?” tanya Ana ingin memastikan.

“Nggak tahu, Kak Arya juga nggak tahu ngajakin ketemu buat apa. Tapi kalau Mbak nggak balik sampai jam empat, kamu tutup aja tokonya,” kata Nadine. Ana mengangguk mengerti.

Arya mengajaknya bertemu di sebuah cafe. Saat sampai, ternyata di sana sudah Arya yang menunggunya.

“Nad…” panggil Arya sembari melambaikan tangannya. Nadine tersenyum lebar melihat kakaknya itu dan segera menuju meja di mana Arya sudah menunggunya.

“Duduk sini aja, Nad,” Arya berdiri dan membiarkan Nadine duduk lebih dulu di sampingnya.

Wajah Nadine memerah, Arya menginginkan mereka duduk bersampingan dengan jarak yang begitu dekat.

Sadar, Nad. Sadar. Dia kakak kamu, dia sayang sama kamu hanya sebagai adik. Sadar.

“Kamu mau minum apa?” tanya Arya saat dia sudah ikut duduk di samping Nadine.

“Yang sama Kak Arya aja,” jawabnya.

Mereka lalu mengobrol begitu asyik sambil sesekali tertawa, terlihat sangat mesra seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan. Sebisa mungkin Nadine menutupi raut perasaannya. Dia berakting sebagai seorang adik yang begitu manja pada kakaknya, meski sebenarnya Nadine ingin lebih dari sekedar hubungan kakak beradik.

Tapi semua itu tentu sangat tidak mungkin karena di tubuh mereka mengalir darah yang sama. Meski begitu sangat sulit bagi Nadine menghilangkan perasaannya pada Kakaknya itu.

“Kak Arya ngajak aku ketemu buat apa?” tanya Nadine. Dia lupa bertanya pada Arya ada apa mengajaknya bertemu karena sudah terlalu asyik bercerita.

Arya menghela nafas, wajah cerianya perlahan hilang berganti wajah murung. Nadine menjadi khawatir melihat Kakanya.

“Ada masalah apa?” tanyanya dengan serius. Dia belum pernah melihat wajah Arya yang seperti itu.

“Aku di jodohin Mama dengan anak temannya,” entah bagaimana Nadine harus bereaksi. Dia sangat terkejut mendengarnya. Tapi semua ini tentu sudah bisa di duga.

“Lalu Kak Alexa?” tanya Nadine.

“Itulah Nad, aku benar-benar jatuh cinta sama Alexa. Aku nggak mau kehilangan dia, Nad. Tapi kamu tahu sendiri bagaimana Mama, dia nggak akan tinggal diam begitu saja kalau aku menolak perjodohan ini.”

Nadine menghela nafas, sekali lagi menyadarkan dirinya bahwa dia dan Arya sudah di takdirkan hanya menjadi kakak dan adik. Perasaannya pada Kakaknya memang hanya bisa dia pendam selamanya.

“Lalu apa yang akan Kak Arya lakukan?” tanyanya dengan nada yang sangat pelan.

“Nggak tahu, Nad. Aku juga belum kasih keputusan sama Mama,”

“Sudah ketemu sama orang yang mau di jodohkan dengan Kak Arya?” tanya Nadine lagi. Arya mengangguk.

“Dia cantik, dari keluarga kelas atas. Tapi dia sombong dan manja, aku nggak suka,” terlihat jelas kalau Arya tidak menyukai wanita yang di jodohkan dengannya.

“Sangat berbeda dengan Alexa yang lembut, sopan, baik dan mandiri,” terlihat perubahan di wajah Nadine saat Arya memuji Alexa.

“Tapi Kak Alexa dan Kak Arya beda status sosial, Tante Gita pasi tidak akan setuju,” Arya mengangguk, hal itu sudah pasti. Gita tidak mungkin menerima Alexa yang hanya seorang guru TK.

“Aku takut Mama nyakitin Alexa kalau dia tahu aku ada hubungan sama Alexa, apalagi Mama sudah punya calon sendiri,” Arya menghela nafas. Gita pasti tidak akan tinggal diam jika dia tahu anaknya ada hubungan dengan wanita lain yang status sosialnya tidak sama dengan mereka.

Arya meninggalkan Nadine sendiri saat dia mendapati telepon dari kantor dan memintanya segera kembali ke perusahaan.

Sepanjang jalan pulang, Nadine terus berpikir tentang Arya yang di jodohkan. Dia tidak mau kakaknya itu menjalani kehidupan yang rumit seperti dirinya. Dia selalu berharap kakaknya akan bahagia dengan kehidupannya meskipun dia tidak bisa memberikan kebahagiaan itu pada kakaknya.

Saat sampai di rumah pun hingga malam hari saat akan tidur, Nadine masih terpikirkan tentang perjodohan Arya.

“Kasihan banget sih Kak Arya. Kenapa juga di jaman modern seperti ini masih ada juga yang namanya perjodohan.”

Pagi hari pun saat bangun Nadine masih teringat dengan Arya, dia merasa sangat sedih untuk kakaknya. Dia bisa merasakan bagaimana perasaan Arya saat dia harus di paksa melupakan orang yang dia cintai karena hal itu juga terjadi padanya. Tidak bisa memiliki orang di cintai.

“Ibu cari bunga apa?” seorang wanita paruh baya dengan penampilan sangat mewah datan ke toko bunga. Ana menyapa nya dengan sopan.

“Dimana Nadine?” tanya wanita itu dengan mata yang melotot tajam membuat Ana menjadi takut.

“Mbak Nadine ada…”

“Ada apa An…, Tante Gita…”

Sudah hampir sepuluh tahun Nadine tidak pernah lagi bertemu dengan Ibu tirinya itu, juga tidak ada alasan untuk mereka bertemu. Tapi hari ini, wanita yang sangat di takuti Nadine itu datang ke toko bunga miliknya dan dengan wajah yang tidak bersahabat. Ada apa?

Apakah Papanya ketahuan memberikan rumah dan uang padanya, itu sebabnya dia marah dan ingin mengambil kembali semuanya?

“Dasar kamu yah, anak tidak tahu diri,” Ana yang melihat Gita memaki Nadine langsung berdiri di depan Nadine menjadi tameng untuknya karena Nadine seperti sangat ketakutan.

“Anda siapa? Datang-datang langsung memaki orang,” kata Ana dengan berani.

“Kamu jangan ikut campur, pergi sana,” Gita mendorong Ana hingga anak itu jatuh tersungkur.

“Tante…” Nadine yang melihat Ana jatuh langsung membantu gadis itu berdiri.

“Mbak, dia siapa sih,”

“Kamu masuk aja ke halaman belakang,”

“Tapi Mbak,”

“Sudah.” Ana lalu menuruti perintah Nadine, tapi dia masih memantau dari jauh apa yang wanita itu akan lakukan.

“Tante, ada apa? Aku nggak pernah ganggu keluarga Tante, kenapa Tante datang ke toko ku dan membuat keributan,” kata Nadine.

“Kamu sudah mulai berani yah,”

Plaakkk.

“Tante…”

“Mbak…”

“Diam kamu, kamu jangan ikut campur!” hardik Gita saat Ana manarik Nadine dan kembali melindunginya.

“Saya akan panggil polisi kalau anda tidak pergi dari sini,” ancam Ana.

“Kamu pikir saya takut,” bentak Gita.

“Kenapa, sudah sepuluh tahun aku nggak pernah menampakkan diri di depan Tante. Sepuluh tahun aku tidak bisa merasakan kasih sayang Papaku. Apa itu belum cukup untuk Tante!”

Plaakkk.

Sekali lagi Gita memberi tamparan pada Nadine.

“Semua itu belum sepadan dengan apa yang di lakukan wanita itu pada keluargaku.”

Gita lalu mengeluarkan beberapa lembar foto dan melemparkannya ke wajah Nadine.

“Dengar, saya tidak mau kamu merusak rencana pernikahan Arya dengan Mischa. Ibu kamu yang murahan itu sudah pernah sekali menghancurkan kelaurga saya, jadi sekarang saya tidak akan membiarkan kamu menghancurkan kebahagiaan anak saya. Jangan pernah temui Arya lagi, dia itu bukan kakak kamu, dia itu anak saya. Kamu dan Arya tidak ada hubungan apapaun, jadi jangan pernah berani-berani kamu bertemu dengan Arya dan membuat calon istrinya marah apa lagi sampai memutuskan perjodohan ini. Ingat itu.!”

Setelah menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan, Gita pun pergi meninggalkan toko bunga.

1
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nyaa..
Emmy Simbolon
suka cerita nya
Konny Rianty
mana lanjutan nya thorr" di tunggu..
Ade Chubi
kk beda ibu itu bukan kk tiri tp kk satu ayah hampir sama dg kk kandung karena kk satu ayah itu bisa menjadi mahram nya dan tidak bisa menikah ,lain hal nya dg sebutan km tiri ,kalo kk tiri itu org lain bisa di nikahi
Ade Chubi
cerita nya sih bagus tp agak nyesel kenapa Nadine mesti ketauan oleh Raymon sedang bersama Jonathan jd kesan nya Nadine juga buruk Dimata Raymon
Emmy Simbolon
senang akhirnya jo dan Nadine Maried selamat ya.
Riyati Kasno
sangat bagus...alur ceritanya mengalir sangat baik...tidak bertele tele..jelas singkat..pokoknya tidak bolak balik..
neny
syafakallah buat suami nya kak othor,,sehat2 jg buat kak othor nya,,💪🏻💪🏻🤍
Riyati Kasno
ikut senang dan senyum"sendiri🥰🥰
Heri Ruswianto
suka banget/Drool/
Rita Riau
kesempatan jgn ditolak kata Jo 🤔🤭😬🥰
Konny Rianty
iya thorr lanjut ,bgs cerita nyaa..
Konny Rianty
iya thor, lanjut jgn lama²....
Emmy Simbolon
kesempatan ya jo.. hehe
Riyati Kasno
lanjuuiit...jangan kelamaan up Doong.. penasaran banget nih
Sabaku No Gaara
lanjuttttty...hihihi
Sabaku No Gaara
ooooouw...cweatx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!