NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jonah Fernanda

awalnya ibuku bertengkar hebat dengan tetangga depan rumah,entah apa asal muasal permasalahan,karena yang aku dengar tetanggaku itu menyebut ibuky gundul,entah apa maksudnya,
setelah kejadian itu bapakku sakit keras hingga tubuhnya tyrus dan adikkupun terkena imbasnya menyusul terkena penyakit dan divonis terkena paru paru kering,hingga mengakibatkan tubuhnyapun tidak terlihat kuat lagi,hingga mereka meregang nyawa meninggal secara bergantian,apakah ini pengaruh dari keributan ibu dan tetangganya?
supaya tidak penasaran ayo!dibaca ceritanya sampai tamat ya,terimakasih atas perhatiannya,salam🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

awal tragisnya musibah yang menimpa dante

Aku ingat setelah acara selamatan pada malam kemarin akhirnya rumah kami aman,dan tidak ada lagi mimpi-mimpi buruk yang mengganggu tidur kami,dari hari kehari kami mulai merasa hidup tentram

Dari hari kehari bulan kebulan akupun sudah berani sendiri ke toilet tidak perlu diantar oleh siapapun,tidak seperti dulu

"Flashback"

Waktu itu maklum lah aku masih bocil jadi menurut orang kalau masih kecil masih bersih dan belum ada dosa

Saat aku ingin buang air kecil,aku tidak mau menggedor pintu orangtuaku karena aku takut mengganggu tidur mereka,terutama dante yang masih kecil,aku takut ngompol makanya aku langsung ke toilet tanpa takut aku langsung masuk tanpa menutup pintu,

tiba tiba disaat aku duduk,aku seperti mendengar suara

"Sreek!...sreek!...,aku nggak berpikir jauh,yang penting saat itu aku bisa mengeluarkan air seniku supaya sedikit plong,tapi aku mendengar agak jelas seperti suara mendengkur

"Keurrrr...keurrrr....dan desahan nafas,aku terkejut dan aku merasakan ada hembusan nafas didekat telingaku,hsshh!...

Aku mendelik dan Ku cepat cepat membersihkan organ sensitifku aku berlari dan menjerit tapi saat aku berlari keluar didepanku didepan toilet aku melihat disudut ruangan antara dapur dan kamar mandi sesosok perempuan sedang berdiri dan rambut tergerai berantakan menutup sedikit wajahnya,tapi ketika melihatku dia mendelikkan mata merahnya

"Wuaa....bapak!..ibuu!,,aku berlari dan aku tak ingat apa apa lagi ,

maka setelah acara selamatan itu aku jadi tak takut lagi karena tak ada lagi kutemui hal seperti itu lagi

Pada hari itu hari minggu,ayahku dan ibuku seperti biasa bekerja sama dibelakang dengan tugasnya masing masing,bapak mencuci,ibu memasak,sedangkan tugasku menjaga adikku dante dan dede,

kami sedang didepan ruang tengah sambil menonton tv,biasa untuk menghibur adikku dante aku menyetel acara film kartun untuk dante supaya dia anteng,

tak lama ibu datang dan mengangkat tubuh dante pada gendongannya,lalu menbawa dante kekamar mandi untuk dimandikan,tapi ntah kenapa kami mendengar suara dante menangis sangat keras beserta suara air

"Gdubrakk,byurr!"hua!,...hua!,..bububu!,...hua!"

"Tolong,pak?!dan suara ibu berteriak,tentu saja aku lihat bapak reflek berlari cepat menuju kamar mandi tempat suara itu berasal,akupun ikut penasaran ingin tahu apa yang sedang terjadi

"Astagfirullah!,dante,!ya allah!"bapak berteriak dan mengangkat bak besar itu yang menutupi tubuhnya dante yang kecil,akupun ikut terkejut dan tak tega melihat adikku dante menangis keras,

"adikku sayang"hanya itulah yang terlintas dalam benakku waktu itu

Lalu bapak mengangkat dan membawa adikku kedalam rumah untuk segera diselimuti handuk dan ditiup tiupnya kupingnya,sedangkan ibu hanya menangis saja

"Pak,ibu nggak tahu kenapa bak itu bisa ngejomplang dan menimpa dante,hu...hu..hu..ibu minta maaf pak,ibu nggak tahu,dante huhu...ucap ibu yang terlihat menyesal dan bersedih

"Sudah bu,gimana lagi namanya juga musibah nggak ada yang tahu"ucap bapak mencoba menenangkan ibu,lalu bapak menyerahkan dante pada ibu dan dipangkunya dante sambil dilap lap dengan handuk oleh ibu,

akupun hanya duduk dan diam saja melihatnya,sedangkan dede juga hanya diam juga memandang dante yang masih menangis,tapi kemudian reda setelah diberi pakaian untuk menghangatkan tubuhnya dan diberi asi oleh ibu

Sampai akhirnya dantepun tertidur ditemani oleh ibu dan bapak,aku dan adikku dede juga masuk kedalam kamar tidur kami untuk menyiapkan buku pelajaran untuk besok,hingga akhirnya kamipun tertidur melupakan kejadian itu

Pada keesokan harinya seperti biasa kami akan pergi sekolah dan setelah pamit pada ibu dan bapak kamipun pergi sekolah berdua dengan dede dan disusul oleh teman temanku yang kebetulan berpas pasan dijalan hendak menuju ke sekokah yang sama

Hari demi hari,bulan demi bulan hingga ketahun tahun berikutnya,singkat cerita aku sudah duduk dikelas 4 sekolah dasar sedangkan dede sudah duduk di kelas 3 sekolah dasar juga dan adikku dante, sudah besar selisih 5 tahun itu artinya saat ini dante sudah berusia tiga tahun,

waktu itu, ibu menyuruhku untuk menjaga dante padahal aku sedang asyik-asyik bermain dengan teman temanku,tapi karena ibuku akan mencuci pakaian jadi aku dipanggil oleh ibuku untuk membawa adikku ikut bermain,dengan terpaksa akupun menggendongnya dan mengajak dia ikut bermain,

karena aku dan dede merasa sedang seru serunya bermain kejar kejaran bersama temanku,tak sengaja adikku tersenggol oleh salah seorang temanku dan otomatis adikku dante terbentur dahinya mengenai tembok dinding rumah tetanggaku,

"Jeduk!kepala adikku terbentur tembok dan kena di dahinya hingga membuat dia menangis,

"Ya ampun dante!aku teriak,aku langsung memeluknya dan mendiamkan dia supaya tidak menangis,kupangku dante dan kubelikan dia permen hingga reda pula tangisnya,aku merasa lega rasanya hatiku karena aku bisa terlepas dari makian ibuku kalau seandainya ibu tahu kejadian yang sebenarnya,mungkin aku akan dipukuli oleh adikku,kulihat adikku dede menghampiri aku dan dante

"Teh,hayo lu!,ntar dimarahin ibu"

"Huss!sst!de jangan kasih tahu ibu ya"ucapku

"Tapi teh, itu dahinya dante benjol",ucapnya,

lalu aku melirik pada dahinya dante dan

"ya ampun!,aduhh, gimana nih?"ucapku khawatir,lalu aku punya ide untuk mengusap ngusap dahinya itu dengan rambut,dan benar saja tak lama benjolnya pun hilang walaupun ada tapi tak nampak mungkin karena sudah mengecil

Kemudian karena situasi sudah aman adikku dante sudah reda tangisnya dan sudah menghilang benjol didahinya akupun mengajak dede pulang kerumah,sambil menggendong dante,Lalu kamipun pulang bersama

Kemudian aku masih menggendong dante dan perlahan lahan aku membuka pintu yang memang tidak dikunci,disusul dede kamipun masuk kedalam dan kudapati ibuku sedang menonton televisi

"neng sama dede pada makan dulu,tuh!sudah disiapkan di meja makan ambil sendiri sendiri ,sini dantenya biar sama ibu,mau ibu kasih makan juga dantenya dari tadi dia belum makan juga sama dengan kalian,bukannya pada pulang,makan dulu,tadi memang kalian kemana?ibu cari kemana mana nggak ada"ucap ibunya

"itu bu,dante aku bawa kewarung beli permen"

"iya bu,tadi aku juga dibelikan teteh permen"

"memang kalian punya uang?"

"ada lah bu dikasih bapak tadi pagi sebelum.bapak berangkat kerja"

"oh ya udah sudah sana kalian makan dulu,sini dantenya!"

Dan akupun memberikan dante pada ibu,sedangkan aku dan dede pergi kedalam untuk makan,aku makan demgan cepat karena aku teringat kalau aku punya tugas rumah dari guruku disekolah,aku tinggalkan adikku dede yang masih makan,lalu aku berjalan dengan maksud ingin kekamarku,sekilas kulihat ibu sedang menyuapi dante dan aku seperti mencium bau tak sedap dari tempat ibu dan dante berada,entah mengapa aku seperti melihat sekelebatan bayangan hitam,kecil,dan tidak ada rambut dikepalanya,

"huff!,tadi apa tuh ya,ucapku dalam hati tapi aku tidak perduli waktu itu,aku masuk kekamar dan mulai mengerjakan pekerjaan rumahku,hingga beberapa menit akupun bisa menyelesaikannya lalu aku melihat adikku dede ikut membereskan pelajaran besok

"de,kamu ada PR nggak,kalau ada kerjakan dulu biar nanti malam kamu udah tenang tinggal tidur"

"nggak ada teh"

"ya udah,kalau gitu sekarang mandi dulu ah,nanti kan kita ngaji lagi habis magrib"

"iya teh,aku juga mau mandi,udah teteh duluan"

ya udah teteh mandi duluan deh"

lalu akupun mandi dan nggak pake lama aku selesai mandi,aku menyuruh adikku bergantian mandi

"udah de,sana!giliran kamu mandi"

"iya teh"

Setelah dede pergi,akupun menghampiri ibuku yang masih nontin televisi,tapi ibu malah menangis

"nak,kamu kenapa sayang,kenapa dari telinga kamu keluar air seperti nanah,bau juga lagi"ya allaah kenapa lagi kamu,dante?"

"bu kenapa kok nangis,yang bau apa bu?"

"dante,telinganya bau,neng coba belikan ibu kapas kewarung sebelah"

"iya bu,mana uangnya?"

"ini beli satu ya"

"iya bu"

kemudian aku berlari menuju warung untuk membeli kapas

"permisi bu!beli kapas satu"ucapku

"oh iya neng satu saja?

"iya bu,berapa?

"dua ribu neng"

dan aku memberikan uang itu lalu membawa kapas pulang kerumah,setelah dirumah aku memberikannya pada ibu,dengan cekatan ibu membersihkan telinganya dante dengan telaten lalu setelah selesai ibu menidurkan adikku dan dibawa kedalam kamar

"Waktunya aku mengaji"gumamku,

akupun pergi mengaji bersama dede,dan kutak ingat lagi peristiwa tadi,aku mengaji secara bergantian,dan giliranku sudah selesai akupun pulang bersama adikku,seperti biasa aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam,

lalu aku dan adikku masuk dan mendengar suara bapak yang rupanya sudah pulang,akupun senang melihat bapak sudah pulang niat aku ingin masuk tapi, kuurungkan langkahku saat mendengar ibu menangis lagi dan kudengar dari ibuku kalau adikku dante sudah dibawa berobat ke klinik terdekat kata dokternya dante mengidap penyakit otitis eksterna atau peradangan kalau tidak segera diobati selaput gendang telinganya akan pecah

1
ceritanya bikin tegang ,seru juga
Reaper
aamiin ya rabbal alamin
Reaper
akhirnya keluarga bisa tenang
Reaper
beruntung benda mistik itu sudah di temukan
Reaper
biarkan saja serahkan pada Tuhan dan hanya dialah yang akan membalasnya
Reaper
semoga adiknya Khusnul khatimah
Reaper
kasihan adiknya ya
Yendra Mahendra
amiiin
Yendra Mahendra
sedih rasanya ditinggal orang yang kita sayang apa lagi mereka mati karena diguna guna,Emang biadab tuh orang pantes jadi calon penghuni neraka tuh!
Yendra Mahendra
alhamdulillah ya akhirnya masalah dapat diselesaikan juga
Yendra Mahendra
author mana lanjutannya
Yendra Mahendra
betull harus dimusnahkan benda mistik itu
Yendra Mahendra
emang kalau udah julid ya begitu senang lihat orang susah
Yendra Mahendra
semoga bapak dan adiknya khusnul khotimah
Yendra Mahendra
kelewatan emang tuh orang julidnya
Yendra Mahendra
namanya musibah
Yendra Mahendra
wah author lupa ngasih judul ya
Yendra Mahendra
kaya kucing beranak aja pindah pindah
Yendra Mahendra
ooh...dari jawa barat
Yendra Mahendra
ceritanya dari kampung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!