Lula Azkadina,gadis cantik berumur 18 tahun yang menyukai seseorang di hatinya.namun dia tidak berani mengungkapkan perasaan nya,karena suatu keadaan.Dia hanya bisa mencintai laki-laki tesebut dalam doa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy de, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Bu Septi
Setelah Satria sampai rumah,Bu Septi langsung mendekati putranya itu di kamar.
" Satria,Mama boleh masuk nggak? Ada yang mau Mama omongin,sayang " ucap Bu Septi di depan pintu
" Iya mah "ucap Satria di dalam
Bu Septi mendekati putra nya dan ikut duduk di tepi ranjang.
" Bagaimana tadi,kamu sudah antarkan Kinan sampai rumah kan " ucap Bu Septi
" Iya " jawab Satria
" Kamu nggak turun dulu,tadi " tanya Bu Septi menelisik
" Nggak lah,ngapain " ucap Satria mengendikkan bahunya
Bu Septi menghela nafas berat
" Sat,kamu itu sudah dewasa.seharusnya kamu harus sudah memikirkan masa depanmu " ucap Bu Septi
" Maksud Mama apa?? " Satria menatap mata Mamanya
" Apa kamu tidak ingin segera menikah,umur jamu sudah sangat cukup untuk berumah tangga " ucap Bu Septi menatap wajah putranya
Satria bergeser menghadap Mamanya
" Mah,aku ini sudah dewasa.tau mana yang terbaik untukku.lagipula aku bahagia kok dengan kehidupan ku yang sekarang " ucap Satria
" Tapi Mama juga ingin kamu segera menikah,mama ingin melihat kamu punya istri dan punya anak " ucap Bu Septi
Satria menghela nafas panjang
" Jadi mau Mama apa?? " Satria menatap mata mamanya
" Mama ingin kamu menikah dengan Kinan "ucap Bu Septi terus terang
" What!! Mama ingin menjodohkan aku dengan gadis itu.apa Mama tidak salah " ucap Satria geleng-geleng kepala
" Mama tidak salah.mama lihat,dia gadis yang baik dan juga cantik.apa salahnya kalau kamu menikahinya " ucap Bu Septi
" Lagian kamu mau cari yang seperti apa sat,kamu itu sudah tidak muda lagi " ucap Bu Septi
" Tau ah,pusing " ucap Satria mengusap kasar wajah nya
" Ya sudah Mama keluar dulu,pikirkan matang-matang ucapan Mama " ucap Bu Septi meninggalkan kamar Satria
Sepeninggal Bu Septi,Satria bingung memikirkan perkataan mamanya.
" Perjodohan lagi!! kenapa sih hidup gue tidak jauh dari kata perjodohan " ucap Satria
Satria mulai berpikir,apa dia harus menerima perjodohan dengan Kinan atau menolak nya.tapi kalau menolak,dia takut akan mengecewakan Mamanya.
" Apa aku terima saja ya perjodohan ini,tapikan aku belum putus dengan Diandra " ucap Satria galau
Satria memang mempunyai kekasih saat di Singapura.tapi semenjak dia kembali ke Indonesia,Diandra tidak pernah menghubunginya.
" Apa aku putuskan saja Diandra, tapi bagaimana kalau dia marah dan tidak terima " ucap Satria bingung
Mereka pacaran memang sudah dua tahun.Satria berusaha menerima Diandra,karena dia sangat mencintai Satria.awalnya Satria hanya iseng menerimanya,karena dia ingin melupakan semua masa lalunya.
" Ah masalah Diandra biar aku pikirkan nanti,yang terpenting aku harus menuruti perintah Mama.kalau aku menolak,pasti Mama akan kecewa.aku tidak ingin mengecewakannya yang kedua kali " Satria berucap
Satria membuka hp miliknya,dia membuka aplikasi biru miliknya.terlihat di sana postingan Ardi dan Rindu yang terlihat sangat bahagia.
" Walupun dulu aku tidak menyukai Rindu,tapi melihat dia bahagia dengan Bang Ardi rasanya sesakit ini.aku harus move on,lebih baik aku terima Kinan jadi istriku " ucap Satria
" Lagipula kalau aku menikahi Diandra,pasti Mama tidak setuju.dan Diandra juga pasti tidak mau tinggal di Jakarta " ucap Satria
Satria paham dengan watak kekasih nya.Diandra wataknya keras dan manja,pasti tidak mau jauh-jauh dari orangtuanya.
Satria memilih tidur,karena pikiran dan badan nya terasa sangat capek.
Sedangkan di rumah Kinan,dia memberitahukan pada ibunya.
" Bu,maafkan Kinan ya.karena tidak jujur pada ibu.sebenarnya aku di pecat dari pekerjaanku kemarin Bu " ucap Kinan menggenggam tangan ibunya
" Apa Nak,kamu di pecat.kok bisa? " ucap Bu Lastri kaget
" Terus kamu tadi dari mana,kalau kamu sudah nggak kerja " ucap Bu Lastri
" Alhamdulillah aku sudah dapat kerjaan lagi Bu,di butik.dan Bos Kinan sangat baik " ucap Kinan menjelaskan
" Syukurlah kalau kamu sudah dapat kerjaan lagi.lain kali kamu harus jujur sama ibu,nak.ibu nggak ingin kamu kenapa-kenapa " ucap Bu Lastri berkaca-kaca
" Maafkan aku Bu,aku tidak bermaksud bohong padamu.aku takut,ibu ngedrop lagi kalau tau aku sudah nggak kerja " ucap Kinan
" Ibu tidak apa-apa nak,ibu sudah sehat " ucap Bu Lastri
" Bu,ibu nggak usah memikirkan ayah lagi ya.Hidup kita terus berjalan,biarkan ayah tenang Disana " ucap Kinan memeluk ibunya
" Iya sayang,ibu sudah ikhlas melepas kepergian ayahmu,hanya saja terkadang ibu kangen pada ayah nak" ucap Bu Lastri menangis
" Kita doakan saja yang terbaik untuk nya,sekarang kita fokus dengan kesehatan ibu " ucap Kinan
" Sekarang ibu tidur ya karena sudah malam " ucap Kinan menyelimuti tubuh ibunya
