NovelToon NovelToon
Sweet Like Sugar

Sweet Like Sugar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu Mang

Cerita ini hanya karanganku saja, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau semacamnya, mohon permaklumkannya🙏.


Kehidupanku berubah saat ku lulus SMA, orang tuaku tiba-tiba memaksaku untuk menikah dengan laki-laki yang lebih tua 10 tahun dariku yang sekarang sudah menjadi suamiku. Pernikahan ini merupakan sebuah pernikahan bisnis yang digunakan sebagai simbol kesepakatan merger antara kedua pihak keluarga. Suamiku selalu bersikap dingin kepadaku dan itu sudah berlalu selama 2 tahun setelah menikah. Tapi sikapnya tiba-tiba berubah hangat setelah melihatku jatuh menabrak meja! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya?




Makasih bagi yang udah mau mampir🙌, aku masih baru jadi mohon bimbingannya.... Jangan lupa like kalau suka, beri kritik dan saran juga ya guys ❤️ love buat kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Ujian dari Mertua

Di malam harinya, kepalaku tidak bisa berhenti memikirkan tentang ayah.

Berkali-kali aku mencoba menghubungi ibu tapi tidak di jawab. Aku tidak tau dimana keberadaan ibu sekarang, aku sangat mengkhawatirkan nya tapi dimana aku harus mencarinya.

Tadi siang setelah menjelaskan semuanya, Renji mengantarku pulang ke rumah Radoo, tapi ibu tidak ada di rumah.

"Berhentilah memikirkan hal yang membuatmu sakit nanti, setidaknya makanlah sedikit. Kau daritadi tidak dapat memakan apapun" kata Renji

"Aku sangat mengkhawatirkan ibu sekarang, dan keadaan ayah di penjara. Aku ingin melihat ayah" kataku

"Besok aku antar kau menemui ayahmu, tapi sekarang makanlah sedikit saja. Kau kan memiliki asam lambung, tidak baik jika kau terus menyiksa dirimu seperti ini" kata Renji sambil menarik tanganku mengajak untuk turun.

Baru berjalan di pertengahan tangga menuju lantai pertama, aku melihat ayah mertua sudah nangkring di ruang tamu.

Dia menatap tajam ke arahku, aku begitu tegang dan ketakutan melihat tatapannya yang begitu tajam.

Tanganku memegang erat tangannya Renji, dia menenangkanku.

"Ada apa ayah kemari?" Tanya Renji mencoba untuk bersikap biasa

"Kalian masih terlihat mesra ya, apa kau sudah tau kalau ayahmu berkhianat?" Tanya ayah mertua menatap tajam ke arahku.

"Iya ayah" jawabku menunduk

"Oh kau tau, tapi sepertinya kau biasa saja tuh? Setidaknya kau harus bisa bersikap pura-pura sedang bersedih sekarang" kata ayah mertua entah kenapa terdengar mencari-cari kesalahanku.

"Ayah, kenapa kau memojokkan Yona seperti itu?" Renji menegur ayahnya.

Ayah mertua kemudian menuju ke meja makan dan duduk disana, dia memandangku yang masih berdiri terpaku.

"Apa yang sedang kau tunggu? Aku sedang lapar sekarang, siapkan makanan!" Kata ayah mertua menyuruhku, aku terkejut, Renji, Hilda dan Suri juga terkejut.

"Ayah, kan ada pelayan kenapa kau menyuruh menantumu?" Tanya Renji yang kemudian ikut duduk di kursi meja makan.

"Kenapa? Ayah mertua sedang berkunjung ke rumah ayah dan menantunya, seharusnya menantunya menyambut dan mempersiapkan makan malam untuk mertuanya. Apa itu aneh? Bukankah itu normal?" Kata ayah mertua.

Walau mendadak tapi yang di katakan olehnya itu benar, hanya saja aku tidak bisa memasak. Aku hanya bisa menggoreng telur mata sapi atau telur dadar, untuk masakan lain aku tidak bisa.

Aku menatap ke arahnya Renji, aku meng-kode kalau aku tidak bisa memasak, apa yang harus aku lakukan sekarang?

"Kenapa menantu? Kau tidak bisa memasak? Jika kau menikah ke keluarga lain, maka kau tidak akan masuk ke kandidat calon mantu mereka." Kata ayah mertua meledek

"Ayah hentikanlah, biarkan para pelayan yang memasak. Yona juga lapar dia belum makan dari tadi siang" kata Renji mencoba menyelamatkanku.

"Tidak, kenapa ayah harus berhenti? Ayah tidak mau makan masakan pelayan, aku hanya mau makan masakan menantuku. Yona, masakkan ayah apapun yang kau bisa" katanya

Aku ragu, aku merasa tertekan dan sangat terbebani. Aku berdoa semoga ayah mertua tidak akan melakukan apapun lagi setelah ini.

Aku mengambil beberapa butir telur, Suri dan Hilda hanya menontonku dari pojokan dapur dengan ekspresi harap-harap cemas.

Katanya aku hanya perlu memasak apa yang aku bisa, sekarang aku akan memasak telur dadar untuk mertuaku.

Aku mengocok telur, menambahkan garam dan merica bubuk, ku tambahkan potongan daun bawang dan sedikit cabai merah untuk mempercantik tampilannya nanti.

Ku mulai mendadar telur menggunakan teflon, ayah mertua dan Renji menunggu di meja makan.

Tidak lama aku memasak, aku mulai menyajikan telur dadar buatanku di meja makan dan kemudian mengambilkan ayah mertua dan Renji nasi.

"Telur ya? Kalau telur enaknya di makan bersama nasi goreng bukan? Menantu, jangan bilang kau tidak bisa membuat nasi goreng?" Kata ayah mertua seperti sedang menantang ku

Aku merasa tertantang, tapi jujur aslinya aku tidak bisa membuat nasi goreng. Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja, hubungan pernikahanku di tentukan oleh ayah mertua.

"Akan ku coba ayah" kataku

Ayah mertua tersenyum yng kemudian menungguku selesai membuat nasi goreng. Renji hanya bisa menunggu juga, dia tidak tau apa yang ada di dalam pikiran ayahnya itu.

Saat membuat nasi goreng, aku menumis bawang merah dan bawang putih. Habis itu aku mulai menambahkan nasi dan kemudian mengaduknya bersama tumisan bawang.

Ku masukkan kecap manis dan saos sambal kemasan yang ada di dapur, aku tidak tau takarannya tapi ku masukkan saja sebanyaknya supaya lebih terasa.

Di akhir aku tambahkan cabai merah besar dan sedikit garam. Tampilan nasi goreng ku terlihat begitu hitam dan tidak menarik.

Hilda dan Suri seperti nya ingin mengatakan sesuatu, tapi mereka tidak bisa berbicara di saat ada ayah mertua disana.

Ku sajikan nasi goreng telur dadarku kepada ayah mertua dan suamiku.

"Bagaimana? Ini pertama kalinya kau mencoba masakan istrimu kan?" Tanya ayah mertua kepada Renji.

Renji terlihat ngeri begitu melihat penampilan nasi goreng ku yang begitu hitam.

"Apakah ini gosong?" Tanya Renji

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku, aku tidak tau apakah itu gosong atau bagaimana.

Ayah mertua mulai mencicipi makanan yang ku masak, aku berharap rasanya tidak begitu buruk.

"Hmm!" Katanya

Aku tidak tau apakah itu artinya enak atau jelek.

"Bagaimana ayah?" Tanyaku

"Terlalu manis, kau begitu banyak menambahkan kecap kedalam nasi goreng mu. Tapi telur dadarmu enak, sudah lama ayah tidak memakan makanan sederhana seperti ini" katanya

Aku merasa lega begitu mendengar apa yang di katakan oleh ayah mertua.

Renji yang awalnya ragu, kini mulai mencoba memakan nasi goreng ku. Aku juga ikut makan bersama mereka, Hilda dan Suri ikut merasa lega melihat ayah mertuaku memakan masakan ku dengan baik.

Aku salah mengira jika malam itu adalah malam terakhir ayah mertua datang. Tidak ku sangka ayah mertua akan terus datang setiap harinya dan terus mengujiku.

Ayah mertua jadi membenciku gara-gara apa yang ayahku lakukan. Aku begitu lelah karena habis bekerja, malamnya ayah mertua datang dan menyuruhku melakukan kegiatan yang melelahkan.

Sekarang sudah berjalan selama seminggu lebih, aku di suruh membuatkan camilan seperti kue dan menyeduh teh ala-ala tea party seorang tuan putri.

Ayah mertua terus mengujiku, menyuruhku melakukan hal-hal yang tidak bisa ku kerjakan. Renji sudah berkali-kali menyuruh ayahnya untuk berhenti, namun itu tidak di dengarkan.

Aku kelelahan, tapi aku jadi bisa melakukan banyak pekerjaan rumah. Dulunya aku tidak bisa melakukan apapun, sekarang jadi bisa itu semua berkat ayah mertua.

Setelah kepergian ayah mertua yang begitu larut, kakiku tiba-tiba keram akibat berjalan mondar-mandir terus-terusan untuk membersihkan satu rumah sendirian.

Hilda dan Suri merasa iba begitu melihatku kesakitan akibat kran di kaki. Telapak kakiku lecet dan tanganku luka-luka.

"Huhu Nyonya, anda seharusnya tidak melakukan pekerjaan berat seperti itu.... Entah apa yang dipikirkan tuan besar, tapi sikap tuan besar tiba-tiba berubah sejak saat itu" kata Suri yang mulai mengompres telapak kakiku, sedangkan Hilda memijat-mijat kakiku.

"Ini bukan apa-apa, memang sudah seharusnya seorang menantu melakukan pekerjaan rumah seperti ini. Hanya saja aku ini anak yang manja, jadi hanya bekerja sedikit saja sudah merasa begitu tersiksa " kataku

"Aku akan segera menyuruh ayah untuk berhenti melakukan ini" kata Renji yang ikut memijat pundakku dari belakang

1
🎀
👋👋
🎀
bye bye Yona dan Renji 👋👋
Baby Angel✨
Ini beneran ending? siapa nama anaknya?
OkitaNiken: Iya udah aku ending-in biar cepet
total 1 replies
🎀
walah, pdhal udah suudzon dia sengaja bawa shima 😁
OkitaNiken: Semoga aja, doain dong
🎀: ya kan baru aja, coba nunggu sampai kontrak baru byk pembacanya
total 7 replies
🎀
dih sok tau
🎀
kasian deh lo shima
🎀
bukannya sadar diri malah ngelunjak
🎀: wkwk kalau ga gitu susah sadar 😅
OkitaNiken: Wkwkk nanti bakal di marahi ayahnya, lalu dia pergi kok
total 2 replies
🎀
sayang hubungan mereka kandas
🎀
kok caca malah selingkuh sih? padahal reymon secinta itu sama dia
🎀: biarpun pengangguran kalau uang lancar mah aman aja ya 😂😂
OkitaNiken: Alasannya banyak, karena Reymon itu pengangguran juga
total 4 replies
🎀
knp tuh reymon sama caca
🎀
😅😅
🎀
hehhhh, apanya yg lucu! 🤦🏻‍♀️
🎀
gpp yuden, suaminya ga ada kbar kok
Fitria Ragiel
ah kelihatan nya renji selingkuh..ah semoga saja..biar Yona sama yuden..
OkitaNiken: wkwkk ngga kok, kan Yona cuma mimpi
total 1 replies
🎀
semangat thor, udah aku kirimkan /Rose/ untukmuu
Baby Angel✨
Cih pakek pura-pura kerasukan segala, kalau sang* bilang aja sang*
Tugek Shinta P
Ih jijik, pantes aja Gio ga pernah punya pacar. Orang kelakuannya aja kek setan
🎀
Waduh, Yona dalam bahaya 😲😲
🎀
Renji kalo ngilang gitu entar beneran ada yang ngambil si yona
Baby Angel✨
Sekarang masih belum, siapa tau nanti dia beneran jadi pelakor
OkitaNiken: kamu benar wkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!