NovelToon NovelToon
Memeluk Yudistira

Memeluk Yudistira

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gulla

Ini tentang Naomi si gadis cantik ber-hoodie merah yang dibenci ibu dan kakaknya karena dianggap sebagai penyebab kematian sang ayah.

Sejak bertemu dengan Yudistira hidupnya berubah. Tanpa sadar Naomi jatuh cinta dengan Yudistira. Pria yang selalu ada untuknya.

Namun sayangnya mereka dipisahkan oleh satu garis keyanikan. Terlebih lagi tiba-tiba Naomi divonis mengidap kanker leukimia.

Apakah semesta memberikan Naomi kesempatan untuk memperjuangkan cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Hari Senin seperti biasa dilaksanakan upacara bendera. Sudah lebih dari dua puluh lima menit berjalan. Sekarang kepala sekolah sedang memberikan petuah-petuah. Naomi yang tubuhnya pendek berbaris di paling depan. Ia berdiri di antara Cintya dan Nara.

"Di sini saya juga mengumumkan sesuatu. Sekolah kita menjuarai lomba menulis cerpen tingkat kabupaten." Naomi jadi serius, apakah itu dirinya. Mengingat ia pernah mengikuti lomba menulis yang diadakan balai bahasa.

"Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada murid berprestasi sekolah ini. Berkat dia sekolah kita menjadi lebih baik dan unggul di berbagai bidang."

"Kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk Naomi Lee." Suara tepuk tangan meriah memenuhi lapangan. Naomi speechless, lututnya seakan lemas. Ia tidak menyangka tulisannya bisa menang. Padahal ketika menulis itu beban pikirannya sangat banyak sekali.

Ketika Naomi akan maju untuk menerima piala dan sejumlah uang. Tiba-tiba kaki Naomi tersandung. Ia jatuh ke bawah. Rasanya sakit tapi juga malu. Bayangkan saja jatuh tidak estetik di depan seluruh warga sekolah. Model cantik yang jatuh di catwalk aja ditertawakan apalagi dirinya yang rempahan rengginang.

Pasti semua orang sekarang sedang menatapnya bahkan ada yang mentertawakannya terang-terangan. Naomi menarik napas berusaha menahan amarahnya. Lalu ia bangkit berdiri membersihkan roknya. Ia harus terlihat biasa saja dan tidak terjadi apa-apa. Ia memasang ekspresi se-datar mungkin.

"Maaf nggak sengaja." Ujar Cintya tanpa rasa bersalah.

"Lo sengaja kan pengen bikin Naomi malu!" Nara kesal. Ia ingin menyerang Cintya tapu ditahan lebih dulu oleh Naomi.

"Dasar Iblis!"

"Jangan Nar! Aku nggak apa-apa kok." Naomi berusaha tersenyum. Meski dalam hati ia dongkol dengan Cintya. Ia tahu Cintya sengaja menyelengkatnya. Ia merasa Cintya tidak menyukainya bahkan menyimpan kebencian padanya. Ia bisa merasakan itu dari tatapan mata Cintya.

Kemudian Naomi maju ke depan menghapus rasa malunya tadi. Ia berdiri dengan percaya diri menerima piala dan hadiahnya. Ia akan berjuang keras lagi untuk menjadi lebih baik. Ia akan membuktikan pada ayahnya yang telah meninggal bahwa hidupnya baik-baik saja. Ia akan menjadi gadis yang kuat.

****

"Kamu merasa aneh nggak sih Nao, sama Cintya?" tanya Nara.

Mereka berada di kantin sambil makan bakso. Naomi mentraktir Nara karena berhasil juara satu lomba menulis cerpen. Tau sendiri bukan sahabat itu pasti kalau temennya menang apa pasti minta traktir.

"Aneh gimana?" Naomi tidak ingin menaruh rasa curiga kepada Cintya sebelum ia mendapatkan bukti yang konkret.

"Dia kayaknya iri sama kamu. Tadi itu aku liat sendiri dia sengaja nyelengkat kamu. Makannya aku marah banget coba tadi kamu nggak nahan,  udah habis dia sama aku."

"Aku curiga kalau yang buang buku PR kamu dulu itu juga Cintya." Nara kembali mengingat kejadian buku PR Naomi yang dibuang ke tong sampah. Dulu Leo dan temannya sempat melihat Cintya yang mengobrak-abrik meja

Naomi. Tapi, gadis itu tidak mau mengaku jika dia adalah pelakunya.

"Jangan nuduh sembarangan. Kita cari bukti dulu." Naomi tidak ingin Nara kena masalah dengan Cintya. Karena telah menuduh gadis itu yang tidak-tidak.

"Bukti apa lagi sih Nao? Udah jelas keliatan kalau Cintya itu nggak suka kamu. Aku yakin dia bakal ngerjain kamu lagi!" Naomi terdiam. Jujur ia juga menaruh curiga. Namun ia tidak berani langsung menuduh. Ia harus mencari

tahu terlebih dahulu.

***

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Siang ini Kalila akan menjemputnya. Mereka akan periksa ke rumah sakit. Sebenernya Naomi merasa keberatan tapi ia tidak bisa menolak keinginan ibu Yudistira.

Selesai merapikan buku-bukunya ke dalam tas. Naomi bergegas hendak pulang. Namun baru saja ia bangkit, Nara menahannya.

"Nao.."

"Ada apa?"

"Aku mau kencan sama Kak Dewa."

"Beneran?"

"Yup!"

"Kok bisa sih?"

"Nggak tau. Tadi tiba-tiba Kak Dewa chat aku ngajak jalan." Kening Naomi berkerut, ia curiga ada sesuatu yang direncakan Sadewa. Nanti ia akan bertanya pada Yudistira. Ia tidak ingin sahabatnya dipermainkan oleh Sadewa.

"Semoga lancar. Aku keluar duluan..."

Ketika Naomi berjalan keluar sekolah. Ia terkejut mendapati cowok berseragam putih abu-abu. Vano berdiri di depan gerbang. Cowok itu membawa setangkai bunga di tangannya. Naomi menghembuskan napas mau apalagi dia? Bukannya Vano sudah kalah darinya. Itu artinya Vano tidak boleh menggangu hidupnya.

Vano tersenyum menghampiri Naomi. Padahal baru beberapa hari tidak bertemu gadis kecil itu, tapi seperti sudah lama sekali. Vano merasa aneh dengan perasaannya.

"Ada apa? Mau tanding lagi?"

"Enggak. Gue kesini cuma mau ajak damai."

"Damai?" Lalu Vano menyerahkan sebatang mawar merah pada Naomi.

"Gue harap kita bisa berhubungan baik. Masalah kemarin anggep aja itu adalah cara Tuhan mempertemukan kita." Naomi kikuk. Ia jadi takut dengan Vano yang sekarang. Vano yang dulu kejam dan tidak pernah menghargainya sebagai wanita malah bersikap manis seperti ini.

"Oke." Naomi dengan ragu menerima mawar itu. Jujur ia malu karena banyak sekali orang-orang yang menatapnya.

Naomi baru saja ingin menghirup aroma mawar itu. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang merebut mawar itu dalam genggamannya. Naomi terkejut, ia menoleh dan mendapati Yudistira berdiri di sampingnya. Lutut Naomi terasa lemas. Sejak kapan cowok itu datang. Kenapa ia tidak menyadarinya?

Wajah Yudistira terlihat menyeramkan. Cowok itu marah bahkan matanya seperti ingin membunuh seseorang. Apa Yudistira cemburu dengan Vano?

"Sampah." Lalu Yudistira menginjak mawar itu hingga hancur.

"Brengsek!" Vano

menerjang Yudistira. Mereka saling memukul satu sama lain. Naomi panik,

orang-orang bukannya memisahkan malah melihat bahkan merekamnya.

Naomi mendesah, bayangkan saja ada dua cowok SMA di SMP berkelahi. Pasti akan terlihat mencolok sekali. Naomi menggigit bibirnya takut. Ia harus memisahkan kedua orang itu.

"Kak berhenti!"

Mustahil meskipun ia berteriak pasti tidak akan didengarkan. Mau tidak mau Naomi melangkah maju. Ia mendekat lalu memeluk Yudistira dari belakang.

Yudistira yang sedang mencengkram kerah baju Vano dan ingin menonjoknya jadi berhenti. Ia kaget karena merasakan pelukan Naomi.

"Berhenti kak, pliss. Jangan berantem..." Suara Naomi membuat amarah Yudistira melemah. Cowok itu melepaskan Vano lalu membantingnya ke tanah.

"Sekali lagi lo deketin cewek gue. Gue bakal bunuh lo!" Ancam Yudistira.

Deg!

Jantung Naomi rasanya berdetak dua kali lipat. Ia tidak pernah menduga jika Yudistira akan mengatakan kalimat seperti itu apalagi di depan umum. Padahal mereka belum jadian. Apakah ini nyata? Kemudian Naomi merasa tangannya ditarik menjauh dari kerumunan. Yudistira membawanya pergi.

Naomi memegang jantungnya berdebar. Rasanya ia tidak bisa terus seperti ini. Semakin ia menahan rasa cintanya maka semakin besar rasa cintanya pada Yudistira.

***

Gimana part ini?

Ada yang mau disampaikan ke Naomi?

Ada yang mau disampaikan ke Yudistira?

Semoga suka

]

1
gulla daisy
sedih ceritanya tapi bagus
gulla daisy
Kasian Naomi
gulla daisy
Sedih banget novelnyaaa
wgulla_
ayo
Damiri
awas aja
Damiri
naomi sabar ya
Damiri
sedih jadi naomi
Damiri
lanjut
Damiri
bagusss
Damiri
lanjut suka kak
Damiri
bagus
Damiri
bagus sekali aku suka
Binti Masfufah
menarik
wgulla_: udh lanjut kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!