NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Status Servo

"Ya ada apa, Talia?" tanya Renata sambil mengernyit. Namun tak lama dia menutup ponselnya.

"Servo sudah sadar, ayo kita diskusi lebih sama dia..." ajak Renata sambil mengamit lengan Kendra. Tak berapa lama, sampailah mereka di depan ruangan yang berbeda dengan tempat Servo di monitor. Kendra menebak ini mungkin lebih seperti kamar pasien.

Dan benar saja, begitu Renata membukanya, sebuah ranjang dengan Servo diatasnya, sementara beberapa perawat tampak mendiagnosa psikologis pria tersebut. Terlihat perawat pria dan wanita tampak memeriksa mata dan denyut nadi Servo.

Renata dan Kendra menunggu di sofa dalam kamar tersebut. Sampai kira-kira 10 menit kemudian, barulah para perawat itu keluar, dan Servo dalam posisi rebahan dengan infus khusus, yang menurut Kendra baru pertama kali dia melihat cairan infus berwarna hijau ke biruan tersebut.

"Bagaimana keadaanmu, Serv?" tanya Kendra mendekat ke ranjang sambil matanya sedikit mengembun. Pria itu menggenggam telapak tangan Kendra sambil tersenyum,

"Aku sangat baik, bukan begitu, Dok?" sahut Servo sambil menatap Renata yang sedang meneliti data yang diberikan perawat tadi.

"Hmm? Oh yeah, besok kamu sudah boleh kembali kerja kok...heh!" ucap Renata sambil nyengir. Lalu Renata, dibantu Kendra, menjelaskan ke Servo terkait Parasit di tubuhnya. Servo tak tampak terkejut. Sebaliknya dia mendengarkan dengan serius penjelasan kedua wanita tersebut.

"Ada metode khusus kah, Ren, tentang pelatihan yang harus kulakukan?" tanya Servo agak bingung. Kendra dan Renata saling berpandangan.

"Menurut kami, kamu hanya butuh menembus limit kamu sendiri, Serv. Misalnya nih, kalau kamu kuat memukul sesuatu, latihlah dirimu sampai pukulanmu terasa sakit. Karena saat ini Parasit itu seperti memberimu kekebalan terhadap rasa sakit, yang manusia biasa tak memilikinya...i-iya kan, Tan...?" terang Kendra sambil mengerling Renata. Wanita paruh baya itu mengangguk setuju.

"Hadeh...tampaknya aku harus membagi waktu dengan kerjaan detektif..." gumam Servo lirih namun masih dapat didengar Kendra.

"Gak apa-apa, Serv! Aku dapat membantumu, kamu tenang aja dan lebih fokus pelatihanmu ya, sayang?" ucap Kendra sambil memegang kedua pipi pria itu. Renata senang melihat kedekatan pasangan itu. Namun dirinya tiba-tiba ingat sesuatu hal terkait pasangan tersebut.

"Kendra, Servo, kuharap kalian, jika ada kesempatan. Cobalah berkopulasi. Tak perlu keluar didalam. Maaf kalau ini terkesan memaksakan eksperimen, tapi saya hanya ingin tahu apakah Parasit dan Embrio Sistem di tubuhmu ini berpengaruh ga ke kehidupan berpasangan seperti kalian, okay?" ucap Renata sambil menatap kedua orang di depannya.

"Dan satu lagi, Servo. Karena kamu saat ini dalam pengawasan kami, kamu boleh meminta reimburse ya, terlebih terkait apa saja yang hubungan dengan kesehatanmu* tambah Renata. Mata Servo membulat.

"Serius, Ren?!"

"Iya, tapi jangan boros-boros lho!" jawab Renata sambil menatap pria itu tajam. Servo hanya nyengir kuda dan mengangguk paham maksud ilmuwan tersebut.

****

"Bagaimana toko selama aku ga ada?" tanya Servo tiba-tiba setelah Renata keluar dari kamar pasien. Kendra hanya menghela nafas pelan sambil berpikir,

"Sepi, sedikit" ucap Kendra dengan nada manja. Pria itu tahu Kendra sedang menggodanya. Karena itu ia hanya mengelus kepala wanita itu.

"Apa kau langsung kembali menerima klien besok begitu kamu pulang, Serv?" tanya Kendra. Pria itu berpikir sejenak.

"Kayanya sih ya, tak mungkin aku diam saja, kan? Tapi tentu sekarang aku harus mencari waktu tambahan...umm, apa kamu ada kenalan yang membuka Fitness Center, sayang?" tanya Servo. Kendra segera memeriksa ponselnya.

"Kenalan tak ada, tapi aku tahu Fitness Center yang dekat dengan tokoku, gimana?" sahut Kendra sambil tersenyum smirk, seolah dia tiba-tiba menunjukkan ke-posesif-annya.

"Iya deh, apa katamu aja...tapi, aku perlu satu loker ya di tokomu, buat sekedar taruh baju ganti, ehehe..." timpal Servo sambil nyengir nakal. Kendra menatapnya datar.

1
Xiao Lianhua
hai, kak, mau saling dukung ga?
AldoArt85: Oke. Tapi saya msh newbie nulisnya hihi. Cuma bnyk ide aja 😅
Xiao Lianhua: ohh kalo begitu, bisa follback aku kak? mau ngobrol banyak, soalnya karya kaka menarik:)
total 3 replies
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!