Zayn mengalami kecelakaan di kota lain tempatnya menghabiskan masa-masa SMA-nya. Kecelakaan itu membuat Zayn mengalami amnesia. Sejak kecelakaan itu, Zayn merasa ada yang kosong dalam hatinya, seperti ada yang hilang dari dirinya. Zayn yang dulunya pribadi yang ceria, ramah dan hangat menjadi pribadi yang dingin dan datar. Zayn bahkan tidak tertarik dengan wanita manapun.
Zayn tidak ingat bahwa dirinya sudah menikah dengan wanita yang sangat dicintainya. Pernikahan yang tidak diketahui keluarga besarnya.
Zayn menikah dengan seorang wanita yang mengaku sudah menyelamatkan nyawanya. Tapi Zayn tidak pernah bisa mencintainya, bahkan tidak pernah menyentuhnya. Hingga suatu hari, Zayn jatuh hati pada seorang wanita yang baru sekali ditemuinya, bahkan melakukan one night stand dengan wanita itu dalam keadaan setengah mabuk.
Siapakah wanita itu? Bagaimana kisah cinta Zayn selanjutnya?
Yuk, ikuti ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Pingsan
Arsen melihat Keira dan bermaksud menghampiri Keira. Namun Arsen mengurungkan niatnya dan memilih bersembunyi saat melihat Ferry mengejar Keira.
Dari tempat persembunyiannya, Arsen dapat mendengar dengan jelas percakapan antara Keira dan Ferry. Dari pembicaraan Ferry dan Keira, Arsen tahu kalau Keira ingin mengundurkan diri. Arsen mengepalkan kedua tangannya dengan wajah yang terlihat mengeras.
"Dia ingin menghindar dariku dengan cara mengundurkan diri? Apa dia pikir bisa kabur dari ku begitu saja? Wanita ini terlalu meremehkan aku. Jangan harap dia bisa kabur dari genggaman ku," gumam Arsen dalam hati, kemudian mengirim pesan pada kepala HRD.
"Sayang sekali jika kamu resign dari hotel ini. Tapi, jika itu memang pilihanmu, aku juga tidak bisa mencegah mu," ujar Ferry yang bingung harus merasa sedih atau bahagia setelah mengetahui Keira hendak mengundurkan diri.
Di satu sisi merasa sedih, karena mungkin akan sulit bertemu dengan Keira lagi. Di sisi lain merasa senang karena Keira akan bisa menghindari Arsen yang terus-menerus mengejar Keira. Karena sejujurnya Ferry tidak rela, jika Keira berakhir bersama Arsen. Entah mengapa Ferry pun tak tahu.
"Aku tidak ingin orang yang aku cintai cemburu, bila dia mengetahui Tuan Arsen terus berusaha untuk mendapatkan aku," ujar Keira yang lagi-lagi terpaksa berbohong.
"Aku sungguh penasaran, siapa sebenarnya orang yang kamu cintai itu. Bahkan untuk memberitahukan namanya saja kamu tidak mau," keluh Ferry yang sebenarnya masih tidak percaya, kalau Keira memiliki kekasih.
"Jangan terkejut saat suatu hari aku memperkenalkan dia padamu," ucap Keira tersenyum tipis yang lagi dan lagi berbohong.
"Aku tunggu hari itu tiba. Dan aku harap hari itu segera tiba," sahut Ferry tersenyum tipis.
Keira meninggalkan Ferry, lalu berjalan menuju ruangan HRD. Keira bermaksud menyerahkan surat pengunduran dirinya. Sedangkan Ferry hanya bisa menghela napas panjang.
"Dia mengundurkan diri bulan depan? Sedangkan sekarang sudah tanggal dua puluh tiga. Itu berarti, tinggal satu minggu lagi dia bekerja di sini. Tinggal satu minggu lagi aku bisa melihat dia setiap hari," gumam Ferry dengan tatapan sendu menatap Keira yang berjalan menuju ruangan HRD.
Keira masuk ke dalam ruangan HRD setelah mengetuk pintu dan di izinkan masuk oleh si empunya ruangan.
"Pak, saya ingin mengundurkan diri," ucap Keira seraya meletakkan sebuah amplop di atas meja kepala HRD.
"Tuan Arsen memanggil mu," ucap kepala HRD tanpa menanggapi perkataan Keira dan sama sekali tidak menyentuh surat pengunduran diri dari Keira.
Sedangkan Keira mengernyitkan keningnya mendengar perkataan kepala HRD. Entah mengapa tiba-tiba Keira memiliki firasat buruk.
"Baik, saya permisi," ucap Keira.
"Silahkan!" ucap kepala HRD.
Kepala HRD itu menghela napas panjang menatap Keira yang menghilang di balik pintu, lalu menatap amplop berisi surat pengunduran diri yang di letakkan Keira di atas meja.
"Tuan Arsen menyuruh aku mengabaikan surat pengunduran diri Keira. Selama ini terdengar gosip kalau Tuan Arsen sedang gencar mendekati Keira. Apa Tuan Arsen ingin mencegah Keira mengundurkan diri? Dan apakah Keira mengundurkan diri untuk menghindari Tuan Arsen?" gumam kepala HRD penuh tanda tanya.
Sedangkan Keira berjalan menuju ruangan Arsen dengan perasaan malas.
"Kenapa dia memanggil aku lewat kepala HRD? Biasanya sekretarisnya yang angkuh itu yang memanggil aku. Jangan-jangan, dia tahu kalau aku bermaksud menghindari dia dengan cara mengundurkan diri," gumam Keira penuh dengan tanda tanya.
Dan di sinilah Keira berada, di dalam ruangan Arsen. Ruangan yang paling tidak ingin Keira masuki.
"Ada apa Tuan memanggil saya?" tanya Keira yang merasa enggan bertatap muka dengan Arsen lebih lama.
"Kamu ingin menghindari aku?" tanya Arsen menatap Keira seraya bersandar di kursi kebesarannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Maksud Tuan?" tanya Keira yang merasa pemikirannya tadi sepertinya benar.
"Kamu sengaja mengundurkan diri untuk menghindari aku bukan?" tanya Arsen menatap lekat Keira.
"Tidak penting apa alasan saya mengundurkan diri. Yang pasti, saya ingin berhenti bekerja di tempat ini," sahut Keira lembut, tapi tegas.
"Tapi sayangnya, aku tidak akan membiarkan kamu mengundurkan diri," sahut Arsen tersenyum miring.
"Apa maksud Tuan? Tuan tidak berhak melarang saya untuk mengundurkan diri. Itu adalah hak saya. Dan saya tetap akan mengundurkan diri meskipun Anda tidak mengizinkan," ujar Keira merasa semakin jengah pada Arsen.
"Benarkah? Kamu benar-benar berani untuk mengundurkan diri? Jika kamu mengundurkan diri, aku akan mem-blacklist nama kamu, hingga kamu tidak akan diterima bekerja di manapun. Aku akan membuat restoran yang baru dirintis oleh ibumu itu bangkrut," ujar Arsen penuh arogansi.
"Tuan ingin menggunakan kekuasaan Tuan untuk memaksa saya menerima Tuan sebagai kekasih saya?" tanya Keira tersenyum sinis dengan kedua tangan yang terkepal erat. Keira benar-benar benci dan muak dengan sikap Arsen yang ingin menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan dirinya.
"Tentu saja. Apapun akan aku lakukan untuk mendapatkan kamu. Termasuk dengan menggunakan kekuasaan ku. Jadi, sebaiknya kamu menyerah saja. Jadilah wanita ku. Jika kamu menjadi wanita ku, kamu tidak perlu bekerja. Cukup menyenangkan hatiku, maka kamu akan menjadi ratu. Kamu bisa membeli apapun yang kamu inginkan dan bisa pergi kemanapun yang kamu mau," ucap Arsen yang benar-benar ingin memiliki Keira. Penolakan Keira malah membuat Arsen semakin ingin memiliki Keira.
"Saya tidak menyangka, Tuan adalah orang yang seperti ini," ucap Keira dengan raut wajah kecewa dan juga benci, lalu membalikkan tubuhnya meninggalkan ruangan itu.
Arsen tersenyum penuh kemenangan menatap Keira yang menghilang di balik pintu. Pria itu merasa sudah bisa mengendalikan Keira.
Keira tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi Arsen. Keira benar-benar merasa tertekan dengan keadaannya saat ini. Pikirannya semakin kalut.
"Ya Tuhan, ujian apa lagi ini? Sekarang aku harus bagaimana? Jangankan mencintai dia, aku bahkan tidak menyukai dia. Aku tidak ingin hidup bersama orang yang tidak aku cintai," batin Keira nampak sangat tertekan.
Seharian Keira bekerja dengan perasaan tertekan, hingga Keira sama sekali tidak bernafsu untuk makan. Keira tidak tahu harus bagaimana. Jika dirinya terus bertahan bekerja di hotel itu, maka Arsen tidak akan berhenti sebelum mendapatkan dirinya. Sedangkan dirinya juga tidak berani berhenti karena takut dengan ancaman Arsen yang ingin membuat bangkrut usaha yang baru dirintis mamanya.
Mamanya baru saja terlihat lebih bahagia, mana tega Keira melihat mamanya kembali terpuruk karena usahanya hancur. Tapi untuk menerima Arsen, Keira juga tidak mau. Memikirkan semua itu membuat kepala Keira terasa pusing.
"Ra, kok, kamu kelihatan pucat banget? Kamu sakit, ya?" tanya Ferry nampak khawatir saat berpapasan dengan Keira yang akan pulang, karena shift-nya sudah selesai.
"Nggak apa-apa, kok. Cuma sakit kepala aja," sahut Keira hendak kembali melangkahkan kakinya. Namun kepala Keira terasa semakin pusing saja.
Sedangkan Ferry membalikkan tubuhnya menatap Keira yang kembali melanjutkan langkah kakinya. Namun Ferry mengernyitkan keningnya saat melihat Keira berhenti melangkah dan berpegang pada dinding sambil memijit pelipisnya sendiri.
Keira merasa kepalanya benar-benar terasa sangat pusing dan tubuhnya terasa lemas. Keringat dingin pun mulai keluar dari tubuhnya. Ferry yang dari tadi melihat Keira tidak baik-baik saja pun bergegas menghampiri Keira.
"Ra, kamu kenapa?" tanya Ferry khawatir.
"Fer, aku..." sahut Keira dengan suara lemah.
"Ra!" pekik Ferry saat tiba-tiba tubuh Keira ambruk.
Ferry spontan menangkap tubuh Keira, hingga Keira tidak jatuh ke lantai. Ferry melihat wajah Keira semakin pucat saja.
"Ra, kamu kenapa?" tanya Ferry nampak khawatir, lalu bergegas menggendong Keira ke klinik milik hotel tersebut.
Beberapa orang karyawan melihat Ferry menggendong Keira yang nampak pingsan. Mereka pun nampak penasaran, kenapa Keira sampai pingsan. Bahkan kabar Keira yang pingsan dan di bawa Ferry ke klinik pun langsung terdengar di telinga Arsen. Mendengar kabar itu, Arsen pun bergegas menunju klinik.
...🌸❤️🌸...
.
To be continued
langsung otewe 🏃♀🏃♀🏃♀