NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband

My Teacher My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kaikia

Azzalea menyukai gurunya, Pak Dimas. Namun, pria itu menolaknya, bagaimana bisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaikia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

“Nona...”

“Nona Azza...”

Tubuh lelah dalam selimut itu bergerak pelan. Menunjukkan pergerakan di dalam. Berusaha melawan kantuk yang berat. Ia mengeluarkan kepalanya dari selimut. Matanya masih tertutup penuh. Ia merasa heran di hari libur sang pengawalnya ini membangunkannya, tentu ada hal yang penting akan disampaikan.

“Ada apa, Rose?”

“Maaf, Nona.. Nyonya meminta Anda untuk keluar”

Ia membuka sebelah matanya. “Ha?”

“Tuan Gyu datang”

Ia terbelalak. “Apa?!”

Azzalea memfokuskan ingatannya. Baru tadi malam ia berbincang dengan sang nenek, membicarakan perjodohannya. Walau tidak mendapat jawaban yang ia inginkan, setidaknya sang nenek tidak memaksa langsung perjodohan tersebut. Ia tentu mengingat dengan jelas kalimat yang disampaikan wanita tua itu.

“Oma tidak akan memaksa, tapi bukankah kalian harus menjalin pendekatan terlebih dahulu agar mengetahui hasilnya?”

Ia tahu bahwa ia akan bertemu dengan calonnya itu, tapi tidak secepat pagi ini. Sebagai gadis baik, ia tidak ingin merusak nama baikknya, ia pun segera mempersiapkan diri, kini memilih mengikuti alur yang diinginkan sang nenek ialah jalan terbaik.

Ia segera ke kamar mandi, membersihkan diri dengan baik. Lalu memilih pakaian dari lemari yang begitu besar, walau hanya datang setiap liburan, lemari itu tentu penuh akan pakaiannya. Sang nenek takkan membiarkan dirinya mati gaya.

“Rose! Apa kau melihat dress pink ku?”

Azzalea memeriksa pakaian yang bergantung rapi dalam lemari. Ia tidak menemukan dress yang ia inginkan. Ia masih mengenakan handuk putih yang menutupi tubuhnya hingga paha. Rambutnya ia ikat asal-asalan.

“Kau begitu menyukaiku hingga ingin tampil cantik, Azza”

Suara berat itu mengejutkan Azzalea. Ia berbalik. Matanya terbelalak melihat gerangan yang entah sejak kapan sudah duduk manis tanpa dosa di pinggir kasurnya seraya menatap dirinya bak binatang buas yang siap menerkam, melihat dirinya yang hanya tertutup oleh handuk putih ini.

“KAU?!”

“Kenapa, Calon-ku?”

“Tutup matamu!”

Azzalea menyilangkan kedua tangan di dada. Berusaha melindungi harga dirinya. Bukan mengikuti perintah darinya, pria nakal itu malah bangkit dan berjalan mendekat.

“Gyu! Jika kau berbuat nakal, akan ku patahkan masa depanmu” tegasnya memberi peringatan.

Seperti biasa, pria itu masih sama nakalnya seperti dulu. Suka menjahili dirinya.

“Ya... ya.. Tuan Putri”

Pria itu berjalan mundur, kembali ke tempatnya.

“Keluar! Aku ingin memakai baju”

“Untuk apa aku keluar? Santai saja, bukankah kita akan... “

“Jaga lisanmu, Wahai Gyutama” ucap Azzalea geram dengan tekanan dalam setiap katanya.

“Keluar!”

“Tidak mau”

Mau tak mau Azzalea mengambil sapu di ujung kamarnya. Menatap bak banteng yang siap membrontak.

Seakan tujuan yang ia inginkan tercapai, pria itu tersenyum senang, lalu tertawa kecil dan keluar dari kamar.

Baru saja bernafas sejenak, pintunya kembali terbuka. Kepala menyebalkan itu muncul. Tersenyum nakal. Azzalea berusaha mencegah agar serangga itu tidak masuk sembarangan lagi.

“Jangan lama-lama.. Jika kau lama, akan ku hancurkan pintu ini”

Azzalea sangat ingin memukul kepala pria itu dengan tongkat sapunya, tapi secepat kilat pria itu menghilang bak hantu.

“GYU GILA!!!!”

***

“Dimana dress pink cantikmu?”

Azzalea mendengus kesal saat pria itu menyapanya tanpa dosa mengingat perilakunya tadi. Ia membuang pandangan pada pria yang menarikkan kursi padanya. Salah satu sisi baik yang dimiliki pria itu, hal ini juga menjadi pemicu ia tidak ingin menjalin hubungan perjodohan dengan manusia yang hidupnya penuh permainan.

“Wajahmu sangat masam pagi-pagi begini” celetuk pria tak berdosa itu.

Azzalea memanyunkan bibirnya, menatap sinis pada pria yang duduk di sebelahnya tersebut. “Kau! Pria yang masuk ke kamar seorang gadis tanpa izin. Tak punya sopan santun”

Pria itu mengangkat salah satu ujung bibirnya seraya mengoleskan selai kiwi ke roti.

“Gadis? Emangnya kau masih?”

Azzalea terperanjat akan kalimat tersebut. Merasa tersinggung. “Apa maksudmu?”

Pria itu menoleh ke arahnya. Menarik kursi Azzalea hanya dengan satu kaki yang membuat jarak mereka semakin dekat. Dengan senyum nakal, tangannya menyentuh pinggang ramping Azzalea.

“Aku tak percaya. Mari kita periksa”

Azzalea tanpa basa-basi mencekik leher pria itu dengan kedua tangannya. “Dasar pria mesum”

“Aw..”

Azzalea benar-benar geram dengan kakak sepupunya ini. Pagi yang sangat buruk jika terus-terusan bersamanya.

“Azzalea.. Ada apa ini?”

“Om...ma.. Tolong...” pinta Gyu dengan tampang melas.

“Azza. Lepaskan, Gyu”

Azzalea melepaskan cengkramannya dengan kesal. “Dasar pengadu”

“Kalian ini.. Baru bertemu sudah bertengkar”

Sang nenek hanya bisa menggeleng melihat tingkah kedua cucunya.

“Kami selalu bertengkar, Oma.. Maka dari itu kami tidak cocok” ungkap Azzalea mencari celah.

Gyu mengelus lehernya yang hampir penyet akibat cengkaraman ganas dari Azzalea. Tidak ingin menunjukkan kelemahannya, ia tersenyum.

“Maklum, Oma. Anak kecil sukanya yang aneh-aneh. Aku yang memang harus sabar menghadapi, Tuan Putri Keluarga Kusuma”

Azzalea hendak muntah mendengar bualan pria menyebalkan itu. Suka sekali mengambil hati sang nenek. Mulutnya manis sekali jika punya niat.

“Kalian harus akur mulai sekarang.. Oma tidak mau hanya karena hal sepele kalian menjadi asing”

“Kami memang asing sejak awal, Oma” celetuk Azza yang hanya dapat didengar oleh Gyu, pria itu segera menyenggol kakinya, seakan memberi kode.

“Tenang saja, Oma. Kami akan selalu akur”

***

1
Kia Kai
/Coffee//Cake/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!