Ada Pelangi Setelah Hujan

Fathir dan Cyra memasuki rumah nenek Almira . " Siapa Al ? " tanya nenek saat mendengar ada yang masuk kerumah mengucap kan salam.

" Ini nek salah satu pelanggan di butik " sahut Almira kebetulan ruang tamu dan ruang keluarga menyatu hanya dipisahkan oleh sekat berupa lemari kecil.

Nenek yang saat itu sedang duduk dikarpet segera berdiri dan ingin melihat siapa yang bertamu malam-malam.Nenek melihat ada dua tamu satu laki-laki dewasa satu lagi anak remaja.

" Assalamualaikum nek saya Fathir dan ini putri saya Cyra" Ucap Fathir berdiri dan memperkenalkan diri.Ia pun menyalami nenek dan mencium takzim tangan nenek diikuti oleh Cyra.

" Waalaikumsalam " jawab nenek sambil tersenyum menatap ayah dan anak yang wajah nya mirip bule.

" Kalau boleh tahu dimana kenal dengan Almira ? " tanya nenek sambil duduk dikursi tamu.

" Kebetulan adik saya mau menikah dan minta dibuatkan baju untuk akad nikah jadi sekalian baju seragaman keluarga " jelas Fathir tersenyum sambil matanya tidak lepas menatap Almira yang duduk didepannya.

Almira sebenarnya risih juga ditatap seperti itu rupanya nenek memperhatikan tingkah Fathir dan Almira.Tentu nya nenek faham dari tatapan Fathir ia tahu kalau Fathir menyukai Almira.

" Al buatkan minum untuk tamunya sekalian sama puding yang didalam kulkas " suruh nenek.

" Eh....i...iya nek " Ucap Almira gagap karena dia lebih banyak menunduk.Sedangkan Cyra hanya senyum-senyum saja.

" Papi kayak ABG lagi jatuh cinta " bathin Cyra dalam hati melihat papinya dari tadi memperhatikan Almira.

" Kak....Cyra ikut " sahut Cyra saat melihat Almira akan berdiri mau kebelakang tidak lupa Fathir meminta putrinya membawa buah tangan yang mereka beli tadi.

" Nenek tinggal berdua dengan Almira ? " tanya Fathir sambil matanya menatap sekeliling rumah yang nampak bersih dan rapi terdapat beberapa alat musik dipajang di dinding.

" Iya semenjak kakek meninggal kami tinggal berdua saja, kenapa bisa tahu kalau nenek sakit " tanya nenek tersenyum lembut.

" Tadi kebetulan putri saya ingin main kebutik Almira ? " jawab Fathir lagi.Nenek pun mengangguk.

" Kalau boleh tahu Almira berapa saudara nek ?" tanya fathir lagi

Mendengar pertanyaan Fathir tersebut ia hanya menghembuskan nafasnya.Ia tahu laki-laki didepannya menyukai Almira.Nenek tidak ingin cucunya terluka lebih baik ia berteris terang tentang Almura sebelum hubungan nya terlalu jauh.

" Sebenarnya Almira bukan cucu kandung nenek saat masih kecil kakek menemukan Almira dan kami saat itu sudah berapa kali menyebarkan berita tentang ditemukan seorang anak bahkan sampai melapor ke polisi tapi sampai saat ini orang tua kandung Almira tidak kami ketahui tapi bagi nenek Almira adalah cahaya yang dititipkan Allah di tengah keluarga kami karena kami tidak punya keturunan, siapa pun Almira dan dari mana asalnya dia adalah cucu perempuan nenek yang sangat kamu sayangi " panjang lebar nenek bercerita.

Fathir sungguh kaget mendengar cerita nenek tapi ia segera menetralisir kekagetannya.

" Siapa pun dan dari mana asal usul Almira jangan pernah menyakitinya sudah banyak penderitaan yang dilalui selama ini karena terkendala asal usulnya yang tidak jelas " ucap nenek lagi dengan wajah sedihnya menatap Fathir.Fathir hanya terdiam tidak bisa berkomentar lagi.

" Ya allah jangan sampai cucuku terluka lagi kasihan Almira " batin nenek tanpa sadar air mata nenek menetes ia cepat- cepat mengusapnya saat Almira dam Cyra datang membawa teh dan cemilannya.

" Ayo diminum ini Cyra yang buat " ucap Cyra bangga.Almira dan nenek tersenyum mendengarnya.

" Pintar anak papi, boleh papi cicipi dulu rasanya " sahut Fathir sambil meminum teh nya,Cyra pun mengangguk.

" Gimana Pi..." tanya Cyra penasaran .

" Rasanya pas tidak terlalu manis " puji Fathir sambil mengacungkan jempolnya.Tentu saja Cyra senang ini pertama kali ia membuat teh.

" Kalau yang menakar gula itu kak Almira , Cyra takut kemanisan " kekeh Cyra.Fathir dan nenek pun hanya bisa tertawa kecil termasuk Almira melihat kepolosan Cyra.