NovelToon NovelToon
My Love Perfect Lecturer

My Love Perfect Lecturer

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:204.3k
Nilai: 4.4
Nama Author: umi ayi

Seorang mahasiswi yang terjerat pernikahan dengan dosennya sendiri.

Karena ditipu oleh saudaranya sendiri, Almira kehilangan uang dan rumahnya. Ia jadi Luntang lantung tidak memiliki tempat tinggal. Namun siapa sangka pertemuannya dengan sang dosen merubah segalanya. Ia terpaksa menikah dengan sang dosen agar ia aman dan bisa memiliki tempat tinggal.

Bagaimana kisah nya? nantikan kelanjutannya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umi ayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

"Al.." Panggil irfan sambil berlari memasuki ruangan rawat Almira. "Apa yang terjadi?" Sambung Irfan bertanya, sangat jelas ke khawatiran dari wajah Irfan.

Ia melihat atas pergelangan kaki Almira di perban. Sudah pasti cideranya parah jika diperban seperti itu.

"Pak, kamu kesini? siapa yang kasih tau?" Tanya Almira heran melihat Irfan datang.

"Saya yang beri tahu" Timpal Dimas.

"Apa yang terjadi? kenapa bisa terluka seperti ini?" Tanya Irfan sambil memegang kaki Almira kemudian ia menoleh ke arah Dimas meminta jawaban dari Dimas.

Dimas pun menceritakan kejadian hari ini di kantornya hingga membuat Almira terluka.

"Sudah saya katakan, pekerjaan ini tidak bagus untuk mu." Sambung Irfan.

"Saya gak papa pak? hanya lecet sedikit saja." sahut Almira tidak mau Irfan khawatir.

Dokter pun masuk dan mejelaskan tentang luka Almira. Dokter mengatakan jika kaki Almira lebam karena benturan gelas juga ditambah tumpahan air panas tentunya membuat kulit Almira mengalami luka bakar. Meski bukan luka yang serius namun tetap saja harus di obati dengan baik.

"Untuk sementara waktu, jangan terlalu banyak melakukan aktifitas, karena pergelangan kaki nya cidera. jika terlalu banyak aktifitas akan membuat tulang nya semakin cidera." Jelas dokter.

"Baik dok, makasih." Sahut Irfan paham. "Apa boleh pulang?" Sambung Irfan bertanya pada dokter.

"Boleh." Sahut dokter kemudian beranjak pergi keluar.

"Saya bayar administrasi dulu ya." Ucap Irfan mengusap kepala Almira dengan lembut.

"Biar saya yang urus dan" Timpal Dimas kemudian hendak pergi namun dicegah oleh Irfan.

"Gak perlu. Almira istri saya, jadi sudah tanggung jawab saya membayar pengobatannya." Sahut Irfan kemudian pergi keluar untuk mengurus administrasi pembayaran rumah sakit.

Selesai membayar administrasi Irfan langsung kembali ke ruang rawat Almira. Hatinya merasa marah saat melihat Almira tertawa dengan Dimas.

"Ayo kita pulang." Ucap Irfan menghentikan tawa Dimas dan Almira. Tanpa menunggu Almira menjawab Irfan langsung menggendong Almira.

"Eh.." Almira kaget karena tiba-tiba Irfan menggendongnya namun seketika senyum terbit di bibirnya. Ia sangat senang berada dalam gendongan Irfan. Tanpa ragu ia mengalungkan tangan nya ke leher Irfan. Kemudian ia menyenderkan kepalanya di dada bidang Irfan sehingga ia dapat mendengar detak jantung Irfan.

Kuat dan cepat. Itulah yang ia dengar dari jantung Irfan. Sama hal nya dengan keadaan jantungnya saat ini.

"Gue dapat mendengarnya" Batin Almira sambil menatap Irfan yang fokus melihat ke depan.

Sampai di rumah Irfan langsung membaringkan Almira ke tempat tidur, menyuruhnya untuk beristirahat, sementara itu ia menyiapkan makan siang untuk Almira terlebih dahulu.

"Makan lah dulu." Ucap Irfan sembari berjalan menghampiri Almira yang sedang duduk bersandar di headboard. Kemudian ia meletakkan makanan nya di atas nakas. "Makanlah." Ucap Irfan lagi namun Almira masih fokus dengan ponselnya. Sesekali ia juga tertawa membuat Irfan mengernyit heran.

"Al" Irfan memanggil Almira lagi dan barulah Almira menoleh.

"Ya pak" Sahut Almira.

"Apa yang kamu lihat?"Tanya Irfan sambil menilik layar ponsel Almira.

"Ini saya baca novel. Ceritanya seru dan lucu juga." Sahut Almira.

"Oh, makanlah terlebih dahulu." Irfan mengambil makanan nya dan memberikan pada Almira.

Almira sedikit kecewa, ia pikir Irfan akan dengan sukarela menyuapinya karena dia sedang sakit.

"Saya kira dia bakal menyuapi" Gumam Almira pelan namun masih bisa di dengar Irfan.

"Kamu bilang apa?" Tanya Irfan.

"Eh..ti..tidak ada kok." Sahut Almira cepat kemudian mengambil makanan nya dari tangan Irfan.

Irfan memperhatikan Almira makan, ia ingin menanyakan soal cideranya namun ia memilih menunggu saat Almira menyelesaikan makanannya.

"Selesai" Ucap Almira memberikan piring kepada Irfan. Kemudian ia langsung meminum air.

"Siapa yang mencelakai mu?" Tanya Irfan serius.

"Ha?"

"Siapa orang yang sudah mencelakai mu?" Tanya Irfan lagi.

"Dia seorang klien pak Dimas pak, dan dia enggak sengaja kok." Bela Almira. Karena memang benar wanita itu mengenainya bukan lah hal sengaja.

Almira menceritakan semua kejadian nya pada Irfan.

"Saya sudah katakan, pekerjaan itu tidak cocok denganmu. Disana tidaklah aman." Sahut Irfan.

"Tidak aman? bapak pikir kandang singa tidak aman." Ucap Almira tertawa. Ia merasa lucu me dengar ucapan Irfan.

"Saya tidak sedang bercanda Almira." Tegas Irfan membaut Almira langsung diam.

"Bapak jangan khawatir, ini hanya cidera kecil kok pak." Sahut Almira menenangkan Irfan. Kemudian Almira memberikan alasan dan penjelasan kecil agar Irfan tidak terlalu merasa khawatir. Ia sudah dewasa dan pasti dia bisa menyelesaikan semua masalahnya.

"Saya mau mandi pak, terus ini gimana caranya gak boleh kena air?"

"Kata dokter jangan kena air dulu. Jadi jangan mandi." Sahut Irfan.

"Gimana ceritanya jika gak mandi. Bau dong, dan bapak pasti akan mengusir saya karena bau." ucap Almira.

Irfan menarik nafas kemudian ia bangkit dan keluar dari kamar Almira. Tak lama Irfan kembali lagi dengan membawa plastik wrap.

"Sini?" Ucap Irfan sambil duduk di samping Almira.

"Itu apa pak?" Tanya Almira heran.

"Kamu mau mandi kan? Ya sudah sini." Irfan langsung menarik kaki Almira dan meletakkannya di atas kakinya. Kemudian ia membungkus perban kaki Almira dengan plastik.

Almira tersenyum melihat Irfan yang membalut kakinya dengan plastik. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Irfan menoleh ke arah Almira.

"Siapa tertawa? gak ada." Elak Almira.

"Selesai."

Kemudian Irfan membantu Almira ke kamar mandi, ia juga menyiapkan air untuk Almira.

"Yakin bisa sendiri?" Tanya Irfan.

"Iya pak, Sudah dana keluarlah, saya mau mandi." Sahut Almira sambil mendorong tubuh Irfan.

Irfan pun keluar dari kamar mandi. Menunggu Almira mandi, ia memutuskan untuk tetap dikamar Almira untuk memantau Almira. Ia takut terjadi apa-apa dengan Almira. Sementara menunggu ia duduk di sofa yang ada dikamar, ia membuka laptop nya dan menonton drama romansa. Belakangan ini ia sangat suka menonton drama seperti itu

Ia menonton dengan serius, mencerna setiap kata demi kata yang mereka ucapkan.

"Apa aku harus melakukan itu?" Gumamnya saat melihat pemeran pria di film itu menyiapkan sesuatu yang sangat romantis. Ia bingung harus memulainya bagaimana. Hendak bicara saja ia tidak tahu apa yang akan dikatakan sehingga ia mencari referensi dari sebuah film.

Bugh

"Aw.." Pekik Almira dari dalam kamar mandi. Dan sontak saja Irfan refleks bangkit untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Almira.

"Almira, apa yang terjadi?" Tanya Irfan sambil mengetuk pintu kamar mandi .

.

. Bersambung.

Hallo semua sahabat NT🤗🤗

Happy reading 🥰🤗

1
Tuti Hermayani
lanjut dong.....sdh lama di tunggu tunggu
Lisa Halik
semangat thor
Liswati Angelina
lanjut thoooorrr
Dewi sumarti
Luar biasa
Restu Ningsih
lanjut....
karena kamu dari kmrn² udah nunggu bonchap nya author
kiya
lanjut dong thor
Rita Sugiarti
lanjut
Tuti Hermayani
mana Thor.... kisah nya Julian sama manda
Raudhatul Jannah Lubis: lagi otw kk, 🙏
total 1 replies
Lisa Halik
makasih thor..happy ending,cerita kevin miara,nulian&manda thor
Lisa Halik
huh..apalagi ni thor,apakah ulah susi
Lisa Halik
mungkin julian amnesia
Lisa Halik
mana2 ada saja pelakor
Lisa Halik
ada julian anak nya danu,tapi apa kisahnya julian
Lisa Halik
susi jangan sampai irfan tau kalau kamu nggak suka sama almira
Lisa Halik
ada kah julian anaknya doktor danu/tante sania
Lisa Halik
ego yg di sanjung
Lisa Halik
julian dobrak saja pintunya
Lisa Halik
huh..dimas mau bersaing sama irfan
Lisa Halik
siapa itu ada kah dimas
Lisa Halik
irfan kok benarkan almira bekerja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!