NovelToon NovelToon
Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:81.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Isma Wati

Dulu Dara sangat membenci laki-laki yang menjadi pacarnya karena usia laki-laki itu lebih muda lima tahun darinya. Setelah lama tidak bertemu, laki-laki itu kini menjadi kepala rumah sakit ditempatnya bekerja.

Tapi di pertemuan kali ini, laki-laki itu seolah tidak mengenali Dara lagi membuat Dara jadi bertanya-tanya. Dan karena sikap cueknyalah yang membuat Dara bertekad membuat laki-laki itu jatuh cinta lagi padanya. Dapatkah Dara melakukan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Berlibur

Zyan merebahkan kepalanya di paha Dara setelah makan membuat Dara menahan nafas.

"Zyan!"

"Sebentar aja," ujar Zyan menatap wajah gadis itu yang bersemu merah dari bawah. "Kamu lucu kalau pipinya merah begini, makin cantik, aku suka liatnya."

Wajah Dara yang tadi cemerut, langsung berubah mesem-mesem. Lama Zyan menatap wajah gadis itu hingga membuat Dara salah tingkah.

"Kemarin bilang pacaran bukan menyalurkan nafsu, natap lawan jenis lama juga zina mata loh."

Zyan tersenyum. "Tumben bijak."

"Gini-gini aku dokter favorit disini tau."

"Karena cantik, pintar, atau ramah?" tanya Zyan menaikkan sebelah alisnya.

"Semua salah, jawaban yang benar karena aku memiliki tangan super, karena siapa aja yang aku obatin pasti sembuh."

"Alhamdulillah, tapi jangan takabur Sayang, karena manusia tidak luput dari kesalahan."

"Dan aku berharap tidak melakukan kesalahan dalam hal ini. Karena aku tidak sanggup melihat orang lain menangis karena kehilangan keluarga, orang tersayang. Aku bakal menyalahkan diri aku sendiri."

"Kamu udah berapa lama sih jadi dokter di sini?"

"Belum lama-lama amat. Setahun lebih, dan selama itu aku berusaha sebisa mungkin menyelamatkan pasien yang aku tangani."

"Tapi setiap dokter pasti akan mengalami itu, Dara. Gimana kalau suatu hari itu terjadi sama kamu." Zyan tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dan apa yang akan gadis itu lakukan jika dia gagal dalam menangani pasiennya.

Dara diam, menatap lurus kedepan.

"Bahas yang lain bisa? Aku nggak mau bahas itu," ujarnya ingin mengalihkan topik. Dara tidak siap dan tidak pernah membayangkan hal itu terjadi padanya.

Zyan menghela nafas, ini akan menjadi masalah besar dalam hidup Dara jika suatu saat kekasihnya melakukan kesalahan.

"Kamu tahu, Dar? Momen-momen seperti tuh sering aku bayangin sama kamu dulu, nggak nyangka aja ini jadi kenyataan."

Dara mendelik. "Maksudnya bayangin gimana? Aku jadiin aku bahan petiss kamu gitu maksudnya?"

Zyan menarik ujung hidung mancung Dara. "Aku gak semesum itu. Ibarat kata, atau dengan kata lain ini cita-cita aku."

"Terus apa lagi selain ini?" pancing Dara menaikkan alisnya.

"Banyak, gak bisa aku sebutin satu-satu sekarang. Biarlah semua jadi impian aku aja, takutnya kalau disebutin malah gak jadi kenyataan."

"Ihhh Zyan." Dara merengek karena ada satu kata yang ingin ia dengar dari laki-laki itu yaitu, ME-NI-KAH.

Pulang dari rumah sakit, mereka mampir ke restoran untuk makan malam. Zyan memberikan dompetnya pada untuk membayar.

"Kenapa gak kamu aja sih yabg bayar langsung?" protes Dara.

"Itung-itung latihan jadi nyonya Zyan, bia sekalian tahu isi dompet calon suaminya."

Dara merapatkan bibir, setiap kata rayuan Zyan mampu menggelembungkan hatinya.

Meski sudah dipasrahkan oleh Zyan untuk menguasai dompet laki-laki itu, Dara tak berminat untuk mengobrak-abrik isi dalamnya. Dara cukup mengambil kartu Zyan untuk melakukan transaksi, namun saat akan memasukkan kembali kartu itu pada tempatnya, Dara tak sengaja melihat KTP laki-laki.

"Hem, modus banget," gumam Dara mengulum senyum.

* * *

Untuk pertama kalinya, pulang dari rumah sakit Dara ikut bertandang kerumah Zyan.

"Itu mobilnya Kiara bukan sih? Kok ada disini?" ujar Dara mulai panas melihat mobil Kiara terparkir di halaman rumah Zyan yang besar.

"Paling dia datang sama keluarganya, keluarganya kan kenal dekat sama Mommy," jawab Zyan apa adanya memarkirkan mobilnya disamping mobil Kiara.

"Jangan parkir disini, parkir ditempat lain," protes Dara. Cuma parkir mobil saja dia sudah sudah cemburu.

Zyan terkekeh. "Iya, aku pindahin." Dengan senang hati Zyan menuruti keinginan sang baginda ratunya.

"Assalamualaikum," sapa Zyan masuk sambil menggandeng tangan kekasihnya.

"Wa'alaikumsalam," jawab yang lain serempak.

Tapi tidak dengan Kiara yang tersendat melihat kemesraan kedua pasangan yang sedang kasmaran. "Wa'alaikum- sa-lam."

"Haiii Suuay Mommy, seneng deh kamu datang." Marsha menyambut sumringah kedatangan Dara, memeluk dan mencium pipi gadis itu.

Hati Kiara semakin terbakar panas, sedang Dara semakin merasa diatas angin diperlakukan spesial oleh calon ibu mertuanya.

"Eh Jeng, kenalin. Ini Dara, calon mantu saya, putri sulungnya pak Daniel Danuarta. Dia dokter di Tiara Medika, sama kayak Kiara dan Zyan."

Orang tua Kiara, Pak Danureja dan Bu Mila saling lirik dengan Kiara. Dengan bangga dan segamblang itu Marsha memperkenalkan Dara.

"Berarti saling kenal donk sama Kiara," ujar Bu Mila mencoba menutupi perasaannya yang getir. Sebab saingan mereka cukup berat.

"Ya kenal donk, Tan. Salam kenal, Om, Tante." Dara menyapa kedua orangtua Kiara.

Bu Mila dan Pak Danureja membalas dengan anggukan kecil dan senyum samar. Karena tak sanggup melihat Marsha sangat dekat dan perhatian pada Dara, Bu Mila berinisiatif berpamitan untuk menjaga perasaan putrinya.

"Jeng Marsha, sepertinya kamu harus berpamitan terlebih dulu, maaf sudah direpotkan dengan kedatangan kami."

"Loh, kok buru-buru Jeng?" tanya Marsha basa-basi karena dia tahu Kiara memiliki pada Zyan, tapi dia lebih sreg pada Dara.

"Nggak buru-buru, kita juga kan sudah dari tadi." Dalih Bu Mila.

"Terimakasih sudah bersedia bertandang kerumah saya ya Jeng. Semoga kita bisa silaturahmi lagi," ujar Marsha mengantar keluarga Kiara kedepan.

Kiara menoleh kebelakang, hatinya perih Zyan tidak ikut mengantarnya pulang malah memilih bermesraan dengan Dara di meja makan.

* * *

"Ini semua gara-gara Mama, kenapa gak jodohin Kiara sama Zyan dari dulu. Kalau Dara, Kiara yakin orangtuanya sudah menjodohkan mereka dari lahir." Kiara menyalahkan kedua orangtuanya.

Bu Mila diam, merasa menyesal tidak melakukan hal yang dikatakan Kiara sejak dulu.

"Maaf sayang, nanti akan Mama carikan lagi laki-laki yang lebih baik dari Zyan."

"Nggak ada laki-laki yang bisa buat Kiara jatuh cinta, Ma. Jadi percuma Mama ngelakuin itu." Bantah Kiara.

"Tapi jangan coba-coba juga kamu menyenggol anak pak Daniel, kamu tidak tahu dia."

Kiara mendengus. "Takut amat sama manusia. Sehebat apasih laki-laki itu?"

"Dia bisa menghancurkan klinik kamu yang baru berdiri itu sama perusahaan kita, jadi jangan mikir yang macam-macam kamu," ancam pak Danureja buka suara setelah sejak tadi diam menyimak obrolan anak dan istrinya.

Kiara diam, tidak menyahut lagi ucapan papanya.

Kembali lagi kekediaman Marsha.

"Mom, weekend besok Mommy ada rencana kemana?" tanya Dara saat mereka hanya duduk berdua diruang keluarga sambil menyesap orange jus miliknya.

"Ini nih, Suuay. Mommy suka bingung mau kemana." Desah Marsha karena dia juga bosan tak tahu harus kemana.

"Dara ada ide nih Mom, gimana kalau kita jalan-jalan ke Sukabumi. Tour family, keluarga Mommy sama keluarga Dara. Mau gak?"

Mata Marsha berbinar. "Wah Mommy setuju itu sayang. Mommy gak pernah tuh jalan-jalan di dalam negeri," ujar Marsha setuju dengan ide yang disarankan Dara.

"Oke Sip Mom. Nanti tinggal Dara ajak Mami sama Papi."

Marsha menatap haru gadis disebelahnya, kemudian merangkul pundak gadis itu. Zyan tidak salah memilih, dan dia juga sudah senang dari awal pada Dara.

1
Nurwana
hamil bersamaan.😂😂😂😂😂
Yuliana Purnomo
wooow keren triple three,,hamidun
Yuliana Purnomo
hahahaha Danish emang ngajak gelut niih
Nunung Sutiah
Cu nak".😅😅
Azzuraaa
G kebayang kalo smpe mereka hamil berjamaah gimana rempongnya hahahaha
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Apa mereka bertiga nyidam???🤭
Asal jgn kata2 Denisa bener aja istilah maķan tempe.....dpt anak juga dpt cucu 😂😂😂
Muhammad Dimas Prasetyo
salah kan Danish yg bikin mereka pada hamill
sundusiyah86
wwkwkwkw jangan"mau punya cucu n anak lagi, lanjut Thor
wanti astuti
Jangan bilang hamil berjamaah nih/Grin//Grin/
Rian Moontero
Whaduuuuh,,,jangan"dara,mama&mommy hamil bareng,,🤣
Iren Nursathi
sepertinya ada tanda² nih tapi kok aneh ya yang ngidam nya para ortu nya
wanti astuti: Jangan bilang hamil berjamaah nih🤭
total 1 replies
Sarie Putrie Sijhi
Saya suka❤️
Muhammad Dimas Prasetyo
emang kurang asem si Danish itu...tapi ga mungkin dong dia ngasih mobil mainan pasti ada asli nya cuma dia pengen ngerjain kakak nya aja
Muhammad Dimas Prasetyo
mertua kali Thor bukan calon mertua lagi😁
Almiraaa Nasution: iya thor, dimaklumi 😀😃
Isma Wati: Eh iya, salah. Hihihi maklum ya
total 2 replies
Yuliana Purnomo
siapa yg bawa buket bunga?? penasaran
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Siapa sih ????
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Pasangan manten anyar harus bnyk sabar saling pengertian dan terbuka dengan masalah, saling jujur.
Semoga Dara dan Zyan bisa saling selalu berpegangan tangan walaupun bbyk rintangan fdepannya.
Terina kasih upnya3🙏🌷
Marni Pulpis
Siapa ya🤔
wanti astuti
Apa mungkin si David ya🙄
Muhammad Dimas Prasetyo
siapa tuh yg nongol sampai di katain bintang bintang😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!