Broken

"Gadis itu sangat cantik Nyonya, mungkin umurnya sama dengan Tuan Muda! Pantas jika Tuan besar menginginkannya!" kata Amber yang siang tadi di daulat sang tuan besar untuk menyambut kedatangan seorang gadis cantik yang baru sekali ini dia lihat.

"Ckk tua bangka tidak tahu malu! Bisa bisanya dia masih ingin mencicipi daun muda!" cibir Victoria yang akhirnya kembali ke mansion. Sang kepala maid langsung memberikan laporan tentang apapun yang terjadi di mansion padanya.

"Gadis itu sepertinya masih sangat murni, sayang dandanannya jauh dari kata anggun. Celana dan jaket jeans butut dipadu sneaker murahan. Selera tuan besar sangat payah," imbuh Amber agar wanita didepannya semakin bersemangat untuk mencari tahu siapa gadis itu.

Tadi amber sempat bertanya pada salah satu penjaga yang mengawal kedatangan Bella, tapi bukannya menjawab jawaban tapi dia malah mendapat peringatan. Pengawal berkata jika tak ada siapapun yang bisa mengusik gadis yang mereka kawal apapun alasannya.

"Oooo begitu, ternyata kita kedatangan wanita ular yang mengincar harus keluarga ini! Gadis itu pasti ingin memanfaatkan kelemahan pria tua itu. Dia akan mengambil seluruh warisan Rathore. lni tidak bisa dibiarkan!" gumam Victoria, sebagai seorang ibu tentu saja ia berharap seluruh warisan Ammar Rathore akan diterima oleh Diego.

"Sebaiknya nyonya nanti bicarakan ini dengan Tuan Diego, saya yakin ia bisa menanganinya! Tuan Diego pasti akan segera mengusir wanita ular itu" timpal Amber lagi, puluhan tahun dia bekerja di keluarga ini. Sampai saat inipun statusnya masih sendiri, tapi tak sekalipun Ammar melirik padanya. Dan seorang gadis muda dari antah berantah bisa mengalahkannya hanya dalam waktu sekejap.

" Ya kau benar! Diego pasti bisa dengan segera menanganinya. Apa pria tua itu sudah kembali? Bukannya tadi kau bilang jika sepasang kekasih itu sedang pergi!?" tanya Victoria dengan melirik jam dinding, hari sudah menjelang malam. Dia yakin pasangan menjijikkan itu pasti sedang bersenang senang di luar sana.

" Belum Nyonya, saya pikir mereka tidak akan pulang malam ini. Tadi saya lihat gadis itu membawa koper! Mereka pasti pergi keluar kota atau bahkan keluar negeri agar tak ada yang mengganggu kesenangan mereka!"

" Ya sudah jika begitu aku ingin istirahat, kabari aku jika ada sesuatu terjadi malam ini! Hari ini sangat melelahkan untukku," keluh Victoria yang semalam tak bisa memejamkan matanya karena masih teringat lukisan yang ia lihat di galeri seni kota Willow.

Sebenarnya ia ingin menunggu Diego pulang dan membahas tentang apa yang tadi Amber katakan tentang ayah mertuanya. Tapi dia sudah merasa sangat lelah, yang ia inginkan saat ini hanyalah berbaring di ranjang empuk dan kemudian menutup matanya.

Sementara itu Amber sudah ada di lantai bawah, hatinya bersorak senang ketika apa yang ia duga tidak benar. Para penjaga Ammar sudah ada teras samping dengan beberapa gelas kopi dan cemilan, sepertinya mereka sedang istirahat.

"Maaf bolehkah saya bertanya? Apa tuan besar sudah pulang!?" tanya Amber dengan suara yang di buat sehalus mungkin

"Saya rasa ini bukan urusan anda Nyonya! Tugas anda hanya mengatur maid dan membayarkan tagihan... " sahut salah satu penjaga dengan ketus. Beberapa kali wanita yang sama menanyakan hal yang sama tentang Bella, dan itu membuat mereka marah.

%aoi sesaat kemudian suara bariton mengejutkan mereka. Diego terlihat berdiri dengan masih menenteng tas kerjanya.

"Kalian pulang? Setahuku kondisi kakek belum terlalu bagus untuk pulang, jadi kenapa kalian sekarang berada di sini!!" teriak Diego kesal. Seorang pria yang tampaknya adalah pemimpin dari pria itu akhirnya mengangkat suaranya.

"Tuan Besar memaksa untuk pulang karena memang ada hal yang dilakukan. Para dokter juga sudah sepakat untuk memulangkan Tuan Ammar dengan sebuah syarat. Jika Tuan harus meminum semua obat dan vitamin yang diresepkan!" kata Amber dengan wajah tertunduk.

"Beliau ada dikamar sekarang?"

Amber menggeleng cepat, dia sangat senang karena pada akhirnya dia bisa membuat manusia kutub didepannya berbincang dengannya.

" Tuan Ammar sedang pergi bersama temannya. Mungkin saja dia adalah salah satu teman Tuan karena saya lihat Nona itu umurnya masih sangat muda."

Amber hanya bisa menghela nafasnya karena Diego tak memberi tanggapan pada 'awan panas' yang tadi ia lemparkan. Pria muda itu segera melangkah ke lantai atas untuk menemui ibunya. Dia hanya ingin memastikan Victoria baik baik saja.

"Mom, kau sudah tak apa apa?"

"Aku baik baik saja. Sepertinya keluarga ini sebentar lagi akan ada pesta! Grandpa ingin menikah lagi, tadi pagi dia membawa jalang-nya ke rumah ini!" ujar Victoria yang kemudian menyusul putranya yang sekarang duduk di sofa kamarnya. Terlihat raut lelah di wajah putranya.

"Jangan bercanda Mom!"

"Aku tidak bercanda, tadi kakek tua itu membawa calon istrinya ke mansion. Tapi kemudian dia bawa pergi, mungkin agar kita tidak mengganggunya. Kakek tua tidak tahu malu! Cucunya saja masih lajang tapi dia sudah mengincar gadis muda..." kesal Victoria, ia yakin Diego tidak akan setuju dengan pernikahan Ammar.

"Kurasa semua bukan salah Grandpa-mu, gadis licik itu pasti sudah membujuk dan merayunya. Bukannya akan sulit untuk menolak pesona seorang gadis cantik?!Sepertinya kita yang harus bertindak son, kita tidak bisa biarkan ini terjadi! Gadis itu hanya mengincar harta keluarga ini."

Diego masih diam terpaku, jadi ini maksud Ammar menikahkan dirinya dengan seorang gadis yang bahkan tidak ia kenal. Agar pria tua itu bisa segera menikahi kekasihnya sendiri! Akan menjadi bahan gunjingan jika Grandpa-nya menikah disaat cucu satu satunya masih berstatus lajang.

"Kau harus bisa tangani jalang itu! Ini juga demi kebaikan Grandpa...kebaikan keluarga ini!" seru Victoria terkejut melihat putranya tiba tiba bangkit dari duduknya.

"Diego akan tangani semuanya, ibu tenang saja! O iya lusa Diego akan ada makan malam dengan Tuan Welly dan Nyonya Deasy. Jika tidak salah mereka berdua adalah teman Mommy di kampus."

Victoria mengerutkan dahinya ketika Diego menyebut nama salah satu teman terbaiknya di kampus.

"Kalian sedang ada kerjasama!? Tapi Welly adalah pengusaha makanan ringan, Mommy pernah masuk ke dalam pabriknya. Tak mungkin ia kerjasama dengan kalian."

"Tidak ada yang tidak mungkin, semua biasa saja terjadi Mom. Bukannya akan ada beribu kemungkinan yang akan berubah jadi kenyataan! Banyak kejutan di dalam kehidupan ini...."