PERAWAN BERANAK KEMBAR

Riko kembali ke rumah Delon setelah mengantarkan Sarah ke mansionnya. Dia menarik nafas mengingat momen mengharukan beberapa jam lalu. 

"Semoga kakak ipar bisa melupakan Juan, dan menerima bos" Batin Riko, dia sangat tau bagaimana perasaan bosnya pada wanita hamil itu. 

"Baru pulang? " Tanya Alek yang baru keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum di dapur. 

"Iya!" Jawab Riko malas, dia meninggalkan Alek yang penasaran. 

"Ko, tunggu, lu kenapa? " Tanya Alek menahan tangan Riko. 

"Huuuh, gue kasihan liat bos!" Tarikan nafas berat terdengar di mulut pria itu. Dia masuk ke kamarnya. Alek mengikuti Riko, tangannya masih memegang tangan Riko. Mereka duduk di tepi ranjang. 

"Maksud lu?" Alek semakin penasaran. 

"Tadi,,, " Riko menceritakan semuanya. 

"Yah, kasihan sih, tapi siapa yang harus disalahkan? Tidak ada orang yang dengan mudah melupakan orang yang paling dia cintai."

"Tapi tidak harus seperti itu juga kan? bos pasti sangat sedih,"

"Lu belum tau gimana rasanya kehilangan Ko. Bahkan banyak orang yang memilih mengakhiri hidupnya, karena tidak sanggup kehilangan orang yang paling mereka cintai. Gue salut sama kakak ipar, dia kuat dan tegar." mata Alek memerah menahan butiran bening yang hampir jatuh. 

"Maaf Lex, gue gak bermaksud membuatmu mengingat kembali masa lalu. Gue hanya kasihan sama si bos," Riko merangkul pundak Alek. 

"Gak apa-apa, tapi kita tidak bisa menyalahkan kakak ipar. Gue yakin, dia pasti sangat menderita. Sekalipun dia tersenyum di depan kita, gue yakin, hati kecilnya pasti menangis." 

"Iya, gue juga tau, Juan pria yang baik, perhatian dan penuh sayang. Dia sangat mencintai kakak ipar. Tidak mudah bagi mereka untuk saling melupakan. Tapi, si bos juga sangat mencintai kakak ipar. Gue yakin, dia pasti bahagia bersama si bos."

"Kita bantu lewat doa, semoga mereka bahagia. Pernikahan mereka bertahan hingga kakek nenek."

Malam berganti pagi, Angel membuka matanya. Perlahan dia melepas tangan suaminya yang memeluknya. Setelah berhasil, dia masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka. Dia keluar dari kamar mandi lalu membuka gorden, cahaya matahari masuk lewat jendela. Angel tersenyum, bisa menghirup udara pagi adalah anugerah baginya. 

"Terima kasih atas perlindungan-Mu. Genggam erat tanganku, bimbing aku melakukan kehendakMu." Batin Angel.

Dia turun kebawah art di rumahnya sibuk melakukan tugas masing-masing. 

"Selamat pagi Nya!" Sapa mereka sedikit membungkuk. 

"Pagi!" sahut Angel tersenyum ramah. 

Dia pergi ke dapur, koki yang sedang memasak menyapanya dengan sopan. Angel membalas dengan senyuman terbaiknya. 

"Maaf Nya, sarapan belum masak, tolong ditunggu sebentar lagi." Ucap Fadil.

"Aku ingin masak kak Fadil, apa boleh? " Tanya Angel. 

"Maaf Nya, nyonya tidak diijinkan masuk dapur. Tuan akan marah" Ucap Fadil. 

"Tidak, aku hanya ingin membuat oatmeal" Ucap Angel. 

"Nyonya duduk aja, saya akan membuatnya" Fadil sudah mulai berkeringat. Jika nyonyanya memaksa membuat oatmealnya, tuannya pasti akan sangat marah. 

Angel melihat kekhawatiran di wajah pria itu, dia memilih mengalah dan menyebutkan pesanannya. Oatmeal dengan susu dan buah. Dia duduk di meja makan, menunggu dengan sabar. Fadil dengan cepat membuat pesanan Angel, dia takut ibu hamil itu terlalu lama menunggu. Fadil meletakkan mangkuk berisi Oatmeal di depan Angel sesuai pesanannya. 

"Silahkan Nya " Ucap Fadil tangannya terulur mempersilakan. 

"Terima kasih kak Fadil " Ucap Angel mulai mencicipi Oatmealnya. 

Delon datang sedikit tergesa, dia sempat khawatir melihat istrinya tidak ada di kamarnya. Hatinya lega saat melihat istrinya berada di ruang makan. Tangannya mengusap dadanya. 

"Huh, syukurlah, ternyata kau disini sayang" Delon mengecup puncak kepala istrinya. 

Angel memicingkan matanya "Memangnya aku mau kemana? "

"Sayang, kamu kok makan Oatmeal? Memangnya bisa? " Pandanganya langsung tertuju pada sereal yang sedang disantap istrinya. Dia tidak menghiraukan pertanyaan istrinya lagi. 

"Bisa, oatmeal itu terbuat dari gandum yang sangat bermanfaat bagi tubuh dan perkembangan janin. Jenis serealia ini kaya akan serat, vitamin dan karbohidrat kompleks. Semua zat gizi ini memberikan energi bagi tubuh sepanjang hari. Serat dalam makanan ini bisa membantu menurunkan resiko diabetes. Bisa juga membantu pemecahan gula dalam tubuh. Memperlancar pencernaan dan mencegah masalah sembelit yang umum terjadi selama kehamilan. Serat akan mempertahankan keseimbangan cairan dalam usus, menjaga gerakan usus yang teratur, dan mencegah tinja keras yang dapat menyebabkan sembelit" Angel menjelaskan. 

"Oh, iya sudah, kamu habiskan. Sering seringlah memakan oatmeal jika itu bagus untuk kamu dan anak kita " Delon mengusap perut istrinya. 

"Maaf ya, aku sarapan duluan, sangat lapar soalnya " Ucap Angel sedikit takut. Ini kali pertama dia tidak menunggu suaminya sarapan. 

"Sayang, aku tidak mempermasalahkan itu. Jika kamu lapar ya makan! Tidak harus menungguku" Delon mengusap kepala istrinya. 

"Kamu sarapan juga, mumpung aku belum selesai!" Ucap Angel. 

"Iya sayang" Delon mengambil telur dadar dan semangkuk kopi yang jadi andalannya. Begitu Delon duduk di samping istrinya, Fadil langsung membuatkan kopi untuk tuannya. Minum kopi pada pagi hari ternyata mempunyai manfaat untuk meningkatkan memori otak, memori jangka panjang dan pendek. 

"Kenapa gak makan bubur aja? " Tanya Angel. 

"Udah terbiasa sayang, nanti sampai kantor akan makan juga"

"Bisakah aku pergi ke luar? aku bosan di rumah terus " Angel membersihkan sisa oatmeal di sudut bibirnya dengan tisu. 

"Sayang, bukannya aku melarangmu keluar, atau kemana aja yang kamu mau. Tapi, aku takut kamu kenapa-kenapa " Jawab Delon. 

"Aku akan minta Rian menemaniku, kamu gak perlu khawatir! "

Delon merasa cemburu, dia tidak rela istrinya memilih ditemani adiknya daripada dirinya. 

"Kamu kan sibuk, aku gak mau mengganggu pekerjaanmu" Ucap Angel memandang heran pada sifat posesif suaminya. 

"Aku bisa menemani istriku kemana pun yang kamu mau!" Ucap Delon 

"Jangan, kamu kerja aja. Aku sama Rian aja." Ujar Angel lembut. 

"Kenapa? Apa aku gak layak menemani istriku? " Delon semakin terbakar cemburu. 

"Jalan sama kamu itu sama aja gak punya teman. Kamu asyik main ponsel " Angel manyun. 

Delon menautkan alisnya, dia meratapi kebodohannya. Tanpa sadar, dia telah sering mengabaikan istrinya. 

"Sayang, maafkan aku ya, aku janji, aku tidak akan mengulanginya lagi. Sekarang katakan kamu mau kemana? aku akan menemanimu" Delon menggenggam tangan istrinya dan mengecupnya. 

"Kerjaan kamu gimana? " Tanya Angel belum yakin sama suaminya.

"Itu gampang, yang terpenting sekarang aku harus menemani istriku!" Ujar Delon tersenyum. 

Angel akhirnya mengiyakan, tapi diam-diam dia mengirim pesan pada Rian. 

"Oke, kita ke mall!" Ucap Angel. 

Sekitar dua puluh menit mereka sudah selesai bersiap. Delon menggandeng tangan istrinya ke luar rumah. Saat akan naik ke dalam mobil, Rian datang membawa mobil sportnya. Delon menautkan alisnya, hatinya bertanya-tanya, untuk apa adik semata wayangnya itu datang ke rumahnya. 

"Hai Kak, hai Kakak ipar!" Dia menyapa mereka dengan gaya alaynya. 

"Ngapain kamu? " Tanya Delon. 

"Menurut kak Delon? " Rian balik bertanya.