Transmigrasi Villains Mother

Disisi lain di luar istana...

"Salam Grand Duke Willem semoga kebahagiaan selalu menyertai mu!" ucap Duke Oriona membuat Grand Duke Willem langsung menghentikan langkahnya.

"Apa maumu?" tanya Kendric datar ia paling tak suka dengan orang yang suka berbasa-basi.

"Mmm sepertinya Tuan Jendral ini sangat mengerti saya, namun bisakah kita berbicara ini ditempat yang agak sepi? ada hal penting yang harus kita bicarakan!!" ucap sang Duke berubah serius.

"Hm"dingin Kendric.

"Mari kita bicara disebelah sana!!"ucapnya dan Kendric mengaguk saja.

Sekarang sampailah mereka ditaman kerajaan bagian samping yang lumayan

"Hal penting apa yang ingin tuan Duke bicarakan?? apa anda ingin menanyakan putrimu yang diasingkan 4 tahun yang lalu ah... tidak mungkin sebentar lagi 5tahun dia diasingkan!!" ucap Kendric langsung pada intinya dan tak suka basa-basi membuat Duke Oriona menggeleng.

"Ah.. tidak-tidak bukan seperti itu lagi pula aku tak peduli dengannya!! hm tapi sebelum itu bisakah kau memanggilku ayah seperti dulu? aku lebih nyaman kau memanggilku begitu" ucap Duke Oriona membuat Kendric menyeringit tak suka.

Sedari dulu tabiat Duke Oriona ini agak menjijikan dia selalu menggunakan segala macam cara agar keinginannya tercapai termasuk memaksanya untuk menjadikan wanita itu sebagai selir hanya untuk memperluas kekuasaan nya..

benar-benar menjijikan yah sama seperti putrinya...

"Anda bukan lagi ayah mertuaku dan apa anda lupa dengan kelakuan putri anda yang mencoreng nama baik saya dengan berselingkuh saat itu!!" ucap Kendric lebih dingin membuat Duke Oriona tergugup namun berusaha untuk biasa saja.

"Oleh sebab itu aku ingin menebus dosa wanita sampah itu padamu!!"ucap Duke Oriona menyebut putri nya sendiri sampah.

yah sebenarnya ia menikah kan Ellena dan Kendric untuk keuntungan sendiri karna dengan itu ia bisa memperluas kekuasaan nya dengan menjalin hubungan dengan orang nomor 2 dikerajaan ini.

Namun si sampah itu yaitu Ellena malah mengacaukan segalanya membuatnya marah bukan hanya pembawa sial wanita itu juga membunuh istrinya karna kelahirannya, dan seharusnya ia membunuh wanita iblis itu saat ia masih ada didalam perut istrinya.

sangat kejam memang pemikiran Duke Oriona ini!!

"Menebus?? dengan apa?" tanya Kendric dengan ekspresi dingin nya.

"A-ku akan menyerahkan putri tercintaku Alya untuk dijadikan istrimu tak peduli ia menjadi selir ia____

"Apa yang kau bicarakan!" desis Kendric tak suka.

Sebenarnya jika bukan karna keharusan dan urusan politik ia tidak mau memiliki istri apalagi memiliki istri sebanyak saat ini itu sama sekali bukan keinginannya dan sekarang tua bangka ini ingin menambah kan anaknya untuk dijadikan selir apakah orang ini gila??

"Alea putriku sangat menyukaimu dia bahkan bersedia harus menjadi selir ke 13 anda! jika kau setuju aku akan mengajukan dekrit pernikahan kepada yang mulia untuk menikahkan anda dengan putriku Alea!!" ucap Duke Oriona Antusias.

Ia yakin Grand Duke Willem ini akan menerima lagi pula siapa yang tak mau dengan putrinya yang cantik, lemah lembut dan citranya sangat baik dikerajaan ini bahkan sebenarnya menurut Duke Oriona putrinya ini pantasnya dijadikan permaisuri dikerajaan ini!! tapi putrinya malah menyukai Grand Duke Willem....

"Tapi maaf Duke !! Aku tak menyukai putrimu!"dingin Kendric langsung pergi begitu saja membuat Duke Oriona kesal.

lagi-lagi gagal sialan... ini semua gara-gara anak sampah pembawa sial itu jika ia tak mengacau tak mungkin Duke Oriona bisa dalam posisi seperti ini...

*

*

"Hachi..." tiba-tiba saja Ellena bersin.

"Ehh..apakah aku akan terkena flu??tapi bukankah ini musim panas??"ucap Ellena segera menggeleng..

ia kemudian melanjutkan memotong buah-buahan yang tadi akan dibuat SOP buah..

Setelah buahnya selesai dipotong ia mencampurkan semua buah itu kemudian menambahkan susu dan es serut kedalamnya.

"Hah.. akhirnya selesai juga!"ucap Elena lega.

"Mama!!!" teriak Alicia datang kedapur mengagetkan ibunya, karna tak mendapati ibunya kembali setelah sekian lama pergi kedalam rumah.

bukan Apa-apa Alicia takut ibunya kenapa-napa namun saat sampai ternyata ibunya tengah membuat entah apa itu namun sepertinya enak.

"Ehh sayang!!" kaget Ellena membuat Alicia menyengir karna telah mengagetkan ibunya.

"Mama Cia kawatil mama tanapa- napa jadi Cia nyusulin mama kecini ! maaf membuat mama keget" ucap Cia agak merasa bersalah.

"Hm tak apa sayang!! sini bantu mama tapi Cia cuci tangan nya dulu yah" ucap Ellena dan Cia pun menggangguk dengan semangat ia paling suka membantu ibunya!! lagi pula ia juga akan cuci tangan karna tangannya kotor.

Krek...

Pintu dapur terbuka dan nampaklah seorang pria kecil yang tak lain adalah anaknya yang menampilkan raut khwatir?? tapi kenapa anaknya kahwatir?

"Mama!! Aric pikir mama kenapa-napa!! tadi Aric menyuruh Cia kedapur tengokin mama tapi adik malah gak datang-datang!'' ucap Alaric dengan nafas memburu.

Tadinya ia memang menyuruh Adiknya untuk mengecek ibunya takutnya ibunya kenapa-napa kan?? karna sudah lama ibunya didalam dan tak keluar-keluar jadi lah ia menyuruh adiknya untuk memeriksa ibunya kedapur namun adiknya malah tak kunjung kembali membuat ia khawatir.

"Mama tak kenapa-kenapa sayang!" ucap Ellena memeluk Alaric.

"Huh.. syukurlah jika mama tak kanapa-napa tapi dimana adik??" tanya Allaric tak melihat batang hidung adiknya itu.

"Cia disini kak!!"ucap Alicia merentangkan tangannya yang sudah dicuci itu..

"Maafin Cia lupa beritahu kakak" ucap Alicia yang baru ingat jika ia disuruh oleh kakaknya tadi.

"Hm tak apa!!" ucap Allaric.

"Hm yah!! mama mana yang halus Cia bantu?" tanya Alicia membuat kakaknya menatap Alicia.

"Mama perlu bantuan?? sini biar Aric aja yang bantu mama!!"ucap Alaric membuat Alicia melotot.

padahal kan ia ingin membantu ibunya!!!.

"Bial Cia saja Cia cudah cuci tangan mama!'' ucap Alicia ceria menggeser tubuh kakaknya membuat Alaric mendelik.

adiknya ini selalu saja mencuri perhatian ibunya!! tak bisa dibiarkan....

"Mama Aric mau ke kamar mandi dulu jangan dulu Apa-apa biar Aric bantu mama!"ucap Alaric langsung berlari pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya membuat Cia dan ibunya melongo.

Belum sampai dua menit Alaric kembali kehadapan mereka dengan nafas ngos-ngosan membuat Ellena terkekeh putranya ini selalu ingin membantu apapun dan tak ingin ketinggalan apapun.

"Huh-huh.."

"Tarik napas dulu sayang!"ucap Ellena Tersenyum.

"Yah mah! mana yang harus Alaric bantu ma?" tanya Alaric semangat membuat Alicia cemberut.

"Mama Cia caja yang bantu mama!"ucap Alicia tak mau kalah.

"Hm ini bawa satu orang satu yah!" ucap Ellena memberikan gelas berisi Sop buah itu pada kedua anaknya.

"Awas jalannya hati-hati nanti jatuh!"ucap Ellena diangguki oleh keduanya dengan antusias.

"Baik mama!"ucap Keduanya kompak.

Melihat anaknya begitu patuh dan penuh semangat Ellena pun terkekeh... dan membawa sop buah sisanya ke ruang tamu untuk dinikmati dengan anak-anaknya.

*

*

*