Kesucian Yang Diragukan

Saat ini Aira dan juga William tengah berada di sebuah restauran untuk melakukan meeting tentang proyek baru ini. Aira tampak dengan serius memberikan ide-ide untuk membuat proyek baru ini akan memikat para pengunjung untuk datang. Sebenarnya saat ini mereka ingin membangun sebuah Mall dan tempat wisata di dekat pantai.

Mereka ingin membuat sesuatu yang berbeda sehingga membuat para pengunjung merasa penasaran dan mendatangi tempat wisata dan juga Mall ini.

''Kau benar-benar memiliki sekretaris yang sangat hebat, Tuan William. Bahkan dia bisa memberikan sebuah rencana dan juga strategi yang sangat bagus untuk memikat para pengunjung datang. Saya benar-benar kagum dengan sekretaris anda, Tuan William,'' ucap salah satu rekan kerja William yang ikut memberikan modal untuk pembangunan Mall dan juga tempat wisata ini.

''Terima kasih banyak, Pak. Dia memang memiliki kemampuan yang cukup tinggi dan saya benar-benar tidak salah pilih menjadikan dia sekretaris saya.'' William tampak juga ikut memuji kinerja Aira yang memang sangat bagus.

Aira pun tersenyum sambil menundukkan kepalanya.

''Tuan bisa saja, saya sebenarnya masih dalam proses belajar dan saat ini saya hanya mengeluarkan ide-ide yang ada di pikiran saya. Semoga Tuan bisa menerima tentang ide saya ini.'' Aira menjawabnya dengan kerendahan hati tanpa ada rasa sombong akan pujian yang mereka bicarakan kepada Aira.

''Tentu saja kami sangat setuju dengan ide-ide kamu ini,'' jawab si rekan kerja William.

Dan setelah beberapa jam akhirnya meeting itu pun selesai dan kini William menyerahkan tentang pembangunan Mall dan tempat wisata itu kepada orang yang telah di percayai oleh William.

Malam hari pun kembali menyapa, saat ini Aira pun menatap kearah langit yang terlihat begitu banyak bintang bertaburan dengan sangat indahnya. Aira yang tengah berada di hotel dan berdiri di balkon kamar hotelnya pun menghirup udara malam sambil mendengarkan desiran ombak yang terdengar sangat tenang bagi Aira. Aira pun menutup kedua matanya sambil merasakan hembusan angin yang menerpa tubuhnya dengan cukup kencang.

Ingatan tentang masa lalu kini kembali terngiang di dalam benak Aira, kejadian saat dia bersama dengan Saif. Rasa cinta dan bahagia kala itu membuat Aira sangat bahagia hingga rasanya Aira berfikir bahwa Saif adalah malaikat di dalam hidupnya. Tapi apa yang terjadi, kini Saif bagaikan duri yang menusuk-nusuk seluruh tubuh Aira dan itu sangat menyakitkan bagi Aira hingga dia kini memilih untuk berpisah.

Saat ini Aira terlihat seperti seorang pungguk yang merindukan bulan, ingin rasanya Aira menggapai yang dia inginkan tapi itu sangat mustahil bagi Aira. Sedangkan di bawah saat ini William terus menatap kearah Aira yang terlihat sangat sedih, entah mengapa ada perasaan tidak tega di dalam hatinya saat melihat bagaimana ekspresi wajah Aira yang kini penuh kesedihan.

''Dia pasti sedang memikirkan tentang mantan suaminya, aku bisa melihat bahwa dia masih mencintai dia hanya saja rasa kecewa di dalam hati Aira membuat dia harus pergi.'' William tampak terus menatap kearah Aira dan tiba-tiba handphone milik William berdering dan saat itu juga William pun melihat siapa yang meneleponnya.

''Mommy?'' William tampak menatap malas saat melihat bahwa yang menelfon dirinya adalah Ibunya.

''Hallo Mom, ada apa?'' tanya William dengan wajah malasnya saat dia harus berbicara dengan Mommy nya karena dia tau bahwa saat ini Mommy nya tengah membahas masalah yang sama sekali tidak ingin di bahas oleh William.

''William, kamu gimana sih! Ini itu udah hampir satu bulan kamu berada di sana tapi belum mendapatkan apa yang Mommy inginkan!'' teriak Mommy William yang saat ini sangat marah kepada William.

William tampak mendengus kesal saat dia mendengar tentang apa yang dikatakan oleh Mommy nya. Setiap menelfon pasti Mommy nya selalu membahas masalah ini.

''Mom, Mommy tolong bersabar sedikit. Aku sedang berusaha untuk menemukan wanita yang cocok untuk mengandung anak William, Mom. William tidak mau wanita yang nantinya mengandung anak William adalah wanita yang sembarangan,'' jawab William dengan memberikan alasan kepada Mommy nya bahwa dia masih sedang berusaha untuk mencari wanita yang cocok untuk mengandung anaknya.

''Kau memang benar, William tapi Mommy sudah tidak sabar untuk menunggu kamu memiliki seorang anak dan semua harta warisan keluarga Ribery akan menjadi milik kita. Segeralah cari wanita yang pantas dan setelah itu kau katakan padanya bahwa kau hanya menginginkan anaknya bukan dengan Ibunya. Ingat, di sini Callista sedang menunggu kedatangan kamu untuk membawa anak mu.'' Mommy William tampak terus menekan William agar dia bisa segera mencari wanita yang mau mengandung anaknya.

''Baiklah Mom, katakan pada Callista bahwa aku sedang berusaha untuk membuat dia bahagia. Tunggu aku selama beberapa bulan lagi karena setelah ini aku pasti akan memberikan apa yang dia inginkan, katakan padanya bahwa aku sangat merindukan dia.'' William tampak mengatakan semua itu kepada Mommy nya agar di beritahukan kepada Callista

''Baiklah, Mommy akan menyampaikannya kepada Callista dan ingat pesan Mommy agar kau segera menemukan wanita yang cocok untuk mengandung anakmu dan setelah itu kau segera kembali ke sini karena kami semua sangat merindukan kamu William.'' Pesan sang Mommy kepada William dan setelah mengatakan semua itu Mommy William pun langsung mengakhiri panggilannya.