NovelToon NovelToon
Hasrat Liar Sang Pembantu

Hasrat Liar Sang Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:46.5k
Nilai: 5
Nama Author: tiarasari

Berjuang dengan penyakit yang dia derita selama ini malah mendapatkan pengkhianatan dari suami.

Arkan. Suami yang dia percaya selama enam tahun untuk menjaga anaknya, malah mengkhianatinya.

Yang membuat dirinya sakit hati, ternyata Arkan sedang bercinta dengan perawat yang bekerja di rumahnya untuk membantunya sembuh.

Nyatanya mereka berdua mengkhianatinya, saat itu juga dia bertekad untuk membohongi keduanya supaya kebusukan yang mereka lakukan terbongkar.

Bisakah Amel membongkar semua kebusukan yang mereka lakukan selama ini? Atau memilih setia dalam rumah tangga untuk kebahagiaan kedua anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiarasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27 : amarah seorang anak

Arkan berusaha menyingkirkan darah yang menetes di ujung bibir sampai darah itu keluar dari hidung, "Kamu tenang dulu Rev ayah akan menjelaskan semuanya ke kamu."

"Menjelaskan!! Menjelaskan apa? Menjelaskan kalau kamu ayah yang baik? Gitu maksud anda."

"Yang saya tahu ayah yang baik tidak akan menghancurkan atau mengkhianati kepercayaan pasangan, tapi kali ini anda gagal menjadi seorang ayah dan gagal menjadi seorang suami."

"Mungkin saya sudah tahu kelakuan anda di luar sana, tapi Lilian. Anak yang kamu sayang dan anak yang kamu cintai mengetahui bejatnya seorang ayah. Apa ini balasan anda untuk kami? Jawab jangan diam aja." erang Rev yang tidak tahan dengan kelakuan Arkan.

Selama ini dia menahan sifat ayahnya, tapi yang paling dia benci adalah saat ayahnya tidak menginginkan ibunya untuk hidup.

"Ayah terpaksa melakukan ini semua Rev. Ayah tidak bisa menahan hasrat yang selama ini ayah pendam, kamu tahu gimana hancurnya ayah saat mengetahui ibu kamu jatuh sakit. Ayah frustasi, ayah gak tahu harus melakukan cara apa lagi."

"Apalagi kamu dan Lilian masih kecil, ayah harus menjaga kamu selama belas tahun. Tapi sekarang kamu sudah dewasa bisa menjaga adik kamu, apa ayah salah menuntaskan hasrat ayah selama ini." lontar Arkan berusaha memberikan penjelasan kepada Rev.

"Cih, anda pikir saya gak tahu rencana kamu. Kamu melakukan kejahatan yang sangat fatal, kamu sengaja kan membunuh bunda secara berlahan?"

"Membunuh? Ayah gak mungkin membunuh ibu kamu, ayah sangat mencintai bunda kamu tidak mungkin ayah berniat melakukan itu Rev."

Rev melangkah dan menarik gerah piyama yang dikenakan Arkan, "Kamu merasa tidak membunuh bunda. Selama bertahun-tahun bunda menderita dengan alat bantu rumah sakit, dan kamu tidak pernah melakukan cara untuk menyembuhkan istri kamu."

"Kamu pikir saya bodoh dengan percaya ucapan kamu gitu aja, hah?" Rev melepaskan tangannya saat Lilian dan juga art di rumah datang untuk memisahkannya.

"Ingat ya ucapan saya kali ini. Kamu bisa aja melakukan apapun yang kamu mau di luaran sana, asalkan kamu tahu saya sebagai anak laki-laki tidak akan tinggal diam melihat kelakuan kamu. Kalau kamu berani macam-macam dengan Lilian dan bunda, saya tidak akan tinggal diam untuk membunuh kamu secara hidup-hidup."

Setelah mengatakan hal itu Rev memutuskan pergi, Lilian terkejut saat melihat kemarahan yang ada di dalam diri Rev. Ini pertama kalinya ia melihat kakak yang dia cintai marah besar.

Seluruh art merasakan ketakutan melihat emosi dari Rev, sedangkan madam Rini memutuskan untuk meminta semua orang bubar. Madam Rini sudah tahu sifat dari kedua anak majikannya, ia sebenarnya mengetahui bejatnya Arkan.

Tapi selama ini dia diam tanpa mengatakan apapun, Lilian kembali ke kamar dan dia tidak berani masuk. Dia takut dengan amarah Rev, takutnya pria itu semakin marah dan susah untuk mengontrol emosi.

Sedangkan di kamar Amel mendengar keributan yang ada di luar, ia meneteskan air mata saat putranya mengetahui kelakuan ayahnya. Sebelum menikah dengan Arkan ia sudah mengetahui kelakuan Arkan, tapi dia nekad menikah dengannya.

Dia pikir Arkan akan berubah tidak seperti dulu lagi, tapi yang membuat dirinya terkejut saat Rev mengatakan kalau Arkan tidak menginginkan dirinya sembuh. Jadi selama ini suaminya menginginkan dirinya mati, dan pria itu mau menguasai apa yang ia perjuangkan.

"Maafkan bunda, harusnya bunda tidak menikah dengan ayah kamu. Kalau bunda tahu kelakuan ayah kamu, bunda tidak akan memilih untuk menikah dengannya. Dan sekarang bunda menyesal, menyesal bersama dengan ayah kamu." batin Amel berusaha menahan isakan, rasa sakit yang selama ini dia alami tidak sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan seorang anak.

***

Seorang anak tidak bisa memilih akan mempunyai orang tua seperti apa, tapi anak akan menjadi panutan atau contoh supaya kehidupan selanjutnya tidak seperti orang tuanya.

Rev bertemu dengan Amel yang kini sibuk memilih pakaian, pakaian yang sengaja dia beli saat pergi ke luar kota. Gak hanya itu saja Rev membelikan banyak hadiah untuk Amel, melihat wajah Amel yang sangat bahagia membuat hatinya ikut merasakan kebahagiaan.

"Bunda." Rev melangkah dan menemui Amel yang sedang membuka hadiah yang ia berikan.

"Bunda suka sama hadiahnya?" ucap Rev kembali, Amel tersenyum lalu mengangguk.

"Makasih kamu sudah memberikan hadiah sebagus ini. Ternyata anak bunda sudah besar dan sudah dewasa, makasih selama bunda sakit kamu selalu menjaga adik kamu."

Rev meminta Imelda dan juga art yang lain untuk keluar dari kamar Amel, Rev mengambil kedua tangan Amel untuk ia genggam.

"Bunda jangan bilang gitu. Semua ini sudah menjadi tanggung jawab aku sebagai seorang anak dan sebagai seorang kakak, jadi bunda jangan merasa kalau bunda menyusahkan aku."

Amel tersenyum mendengar jawaban dari Rev, dia sangat beruntung memiliki seorang anak seperti Rev. Walau dia kecewa dengan suaminya, tapi Rev tidak pernah mengecewakannya.

Rev meminta art untuk membawa kursi roda, sedangkan ia mengangkat tubuh Amel ke bawah untuk sarapan. Lilian tersenyum dan membantu menarik kursi, sedangkan Arkan dengan tidak tahu malu duduk di meja yang sama.

Lea menyiapkan sarapan, selang beberapa menit setelah Lea menyelesaikan tugas di dapur. Tiba-tiba saja wanita itu lari kearah kamar, Rev sempat mengerutkan kening saat wanita itu sedikit aneh.

Rev menyiapkan sarapan untuk Amel, sedangkan Arkan tidak berani bicara ataupun menyapa istri dan juga anaknya. Setelah pertengkaran semalam, Rev jadi acuh dengan Arkan. Dia sudah tidak peduli dengan ayahnya, mau selingkuh atau apapun bukan urusannya lagi.

Suasana kening yang ada di meja makan mulai terasa dan tiba-tiba saja Amel berbicara, "Mas, kantor yang kamu pegang akan aku serahkan ke Rev."

Mendengar itu Arkan tersedak hampir mengeluarkan nasi yang ada di mulut, "Apa? Bukannya kamu mempercayai aku untuk mengurus kantor yang aku pegang sekarang."

"Ya. Tapi menurutku Rev lebih bertanggung jawab, aku sudah memberikan kantor yang aku jalani walau aku tahu Rev memiliki usaha sendiri. Aku rasa dia lebih berpengalaman dan bisa mengatur semuanya." lontar Amel yang melirik kearah Rev dengan tersenyum.

"Gak bisa gitu sayang, nanti kalau kamu menyerahkan kantor sama Rev aku gak punya pekerjaan untuk menafkahi kamu. Lagian Rev belum memiliki pengalaman di bidang bisnis, jadi biar aku aja yang mengurus semuanya."

Rev terkekeh melihat bagaimana paniknya Arkan, memang Arkan menikah dengan ibunya hanya seorang karyawan swasta. Berbeda dengan ibunya, sebelum menikah Amel sudah memiliki banyak bisnis yang sudah wanita itu jalani.

Setelah menikah hidup Arkan mulai berubah, Amel membantu Arkan untuk mengurus perusahaan yang selalu dia bangun. Sampai dimana Amel sangat mempercayai suaminya, tapi kali ini dia sudah tidak mempercayai suaminya lagi.

Amel berhenti makan dan menghela nafas, "Keputusan aku sudah bulat mas. Kantor yang kamu jalani akan ditangani oleh Rev, lagian Rev sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini. Aku yakin Rev bisa mengembangkan bisnis yang aku jalani."

Rasanya dia sangat puas melihat penderitaan ayahnya, inilah yang ingin Rev lihat. Walau begitu suatu saat Lilian akan mengambil tanggung jawab yang sama seperti Rev. Tapi tidak sekarang, karena wanita itu harus banyak belajar.

"Selamat ya atas kesuksesan kamu." Rev menoleh saat lelaki itu sedang berada di pinggir kolam renang.

Rev tersenyum lalu pria itu kembali meneguk minuman, "Gimana rasanya saat kamu mengetahui kalau kekasih kamu sudah bangkrut. Apa kamu masih menjalani hubungan dengan pria pengangguran seperti dia?"

Wanita itu adalah Lea, Lea memilih diam dia juga tidak tahu harus menjawab apa. Mungkin selama ini dia salah melakukan hubungan terlarang dengan majikannya sendiri, sampai dia juga merasakan kenikmatan dengan anak majikannya.

Rev memutuskan untuk pergi, saat Rev mau keluar tiba-tiba saja Lea kembali bersuara.

"Gimana dengan hubungan kita?" Rev berbalik saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Lea.

"Hubungan? Maksud kamu?" kata Rev yang pura-pura tidak mengerti maksud dari ucapan Lea.

Lea melangkah, "Ya hubungan kita. Bukannya kamu sangat mencintaiku, harusnya kamu tahu tentang hubungan kita."

Rev tertawa mendengar ucapan Lea, "Kamu pikir aku mencintai kamu? Aku mendekati kamu hanya itu membalaskan dendam kepada ayahku, sekarang ayahku sudah bangkrut dan merasakan penderitaan yang sebenarnya. Jadi kamu jangan berharap memiliki hubungan denganku, lagian kamu hanya seorang art bukan wanita terpandang."

"Bukannya kamu bilang kalau kamu mencintaiku? Tapi kenapa ucapan kamu berubah tidak kaya dulu lagi."

1
Upriyanti II
gimana klau dites dna
Upriyanti II
kan kak lea hamil
Dewi Fuzi
aneh kok msh perawan kan udah d gilir gimna sih thor bingung aku
Dewi Fuzi
🤣🤣🤣🤣🤣🥲jadi piala bergilir ya lea dari bapak nya anak nya temen" nya 🤭🤭
Putu Sriasih
Luar biasa
CuanZ 73
agak gk masuk akal sih, masa masih perawan setelah jd psk.. trs si lea jg kan pernah digilir tmen2 rev sampe jalannya pincang ..
CuanZ 73
kan udh ada rekaman cctv ya
Bandar Jayalampung
knpa GK jujur sih lea
Bandar Jayalampung
jangan2vutu memang anak nya rev
Jeni Safitri
Rev jangan terlalu percaya siapa tau arkan sedang menyusun rencana menekan ibu mu utk menandatangai surat wasian yg sdh dikaranganya sendiri setelah itu nyawa ibu ku di habisi segera olehnya
Hanisah Nisa
patutnya....kau di humban....di klub malam....
Hanisah Nisa
singkirkan Arkan.....sampai jadi gembel.....padan muka kau...
Jeni Safitri
Ngk ngerti koq bisa lea diperawani oleh rev sementara dia sdh main sama arkan
Jeni Safitri
Wah lea mantap bisa dapatkan 2 kakap sekaligus, bpk dan anak bisa dia kuasai sekaligus
Jeni Safitri
Benar ya buah jatuh ngak jauh dari pohon seperti rev persis seperti ayahnya ngak jauh" dari yg kotor"
Jeni Safitri
Ya rev ternyata menuruni watak ayahnya arkan
Jeni Safitri
Jangan" perusahaan yg di kelola arkan milik mertua
Jeni Safitri
Wah ancaman rev luar biasa
Itha
lanjut author semangat
Hanisah Nisa
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!