Aurora Cassandra Putri M perempuan yang masih berusia 16 tahun, kehilangan kedua orang tuanya, Adik tiri Mommy nya sendiri merencanakan pembunuhan terhadapnya, dan di Khianati oleh orang yang sangat di percayainya..
Aurora yang pergi tidak tau tujuan kemana tidak menyadari akan ada bahaya yang menimpa nya.
Saat dia berbalik Truck melaju kencang kearah nya tanpa di minta dan 'BRUK' Aurora tertabrak dan terpental jauh darah segar bercucuran dimana-mana..
Sebelum menghembuskan nafas terakhir Aurora bergumam 'Tuhan jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali aku ingin mencari bukti kematian kedua orang tuaku dan membalaskan dendamku'
Bagaimana ceritanya yuk buruan mampir di karya Author, mohon maaf jika karya author tidak sesuai ekspetasi kalian yaa, yang tidak suka mohon tidak meninggalkan jejak yang membuat author Down, Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maulida_ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senyuman Kendrick
Skip bel istirahat.
Aneska, Abila, Sindy, Laura, Aileen dan El berjalan memasuki kantin, kedatangan mereka berenam membuat para siswa yang awalnya mengantri kini mempersilahkan ke enam perempuan itu, bahkan ada yang dengan sengaja memberikan tempat duduk mereka, Abila yang melihat itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih membuat siswa yang jadi lawan bicara nya tergagap.
"Terimakasih" ucap Abila tersenyum manis
"S s a m a s a m a" gagap siswa itu
"Hehehe" Abila terkekeh
"Thanks yaa" ucap Laura juga
"I i y a, silahkan" ucap siswa lain ikutan gagap
"Kalian kenapa pada gagap?" tanya Aileen heran
El memutar bola mata males, apa terlalu polos kakak barunya ini? pikirnya
Sedangkan Aneska dan Sindy hanya diam dan masih memasang ekspresi datar.
El dkk duduk di meja yang sudah di persilahkan oleh para siswa yang mengalah pada mereka, El mengedarkan pandangan nya dan ketemu, pandangan mereka bertemu
"𝘈𝘱𝘢 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘢𝘫𝘢 𝘌𝘭 𝘥𝘢𝘯 𝘒𝘦𝘯𝘥𝘳𝘪𝘤𝘬" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘙𝘢𝘧𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢
Sebenarnya beberapa hari ini Rafandra memang selalu memperhatikan El, namun yang membuat merasa aneh di saat melihat kedekatan antara El dan Kendrick, padahal Kendrick adalah sahabat nya sendiri, sedangkan El bukan siapa-siapa nya dia, tapi Rafandra merasakan perasaan yang entah saat melihat interaksi dua orang itu.
Di posisi El dkk, kini para sahabat El menatap bingung dirinya, bagaimana tidak El tiba-tiba saja berdiri
"Lo kenapa? " tanya Aneska
"Bentar" jawab El dan pergi dari tempat nya melangkah ke arah siswa yang di carinya.
Sedangkan di tempat nya Alvaro dkk
"Lo ngerasa gak sih El jalan kesini? " tanya Barra
Sontak mereka semua mengarahkan pandangan ke arah pandangan Barra
"Paling datengin Al, Al kan abang nya" jawab Edwin
"Masuk akal sih" ucap Dylan
Alvaro hanya diam dan menunggu El datang menghampiri, Al ingin sekali menyapa El tapi sepertinya Al merasakan perasaan canggung entah karena apa, padahal dulu mereka sangat dekat.
Sedangkan Rafandra hanya acuh dengan ekspresi dingin nya seolah tidak perduli, Abian sendiri menatap El sendu
"Gue mau ngomong sama lo" ucap El tiba-tiba
"Mau ngomong apa dek?" tanya Al lembut
"Bukan lo" ucap El dingin
"Bukan abang, terus?" tanya balik Al heran
"Lo mau ngomong sama gue kah? udah gak tahan lo diamin gue, biasanya juga suka ngintilin gue mulu" bukan Al yang ngomong tapi Abian.
El tidak menanggapi ucapan Abian dan hanya memasang ekspresi datar.
Keterdiaman El membuat Abian besar kepala
"Cepat lo mau ngomong apa, waktu gue gak banyak, lagian juga nanti tunangan gue marah liat lo dengan beraninya samperin gue" ucap Abian masih percaya diri
"Bang Kendrick gue mau ngomong sama lo" bukannya ngeladeni ucapan Abian, El malah ngomong dengan Kendrick
Kendrick terdiam membisu, terkejut? jelas, bahagia? entahlah itu yang di rasakan Kendrick saat telinganya menangkap panggilan El, tapi Kendrick berusaha menyadarkan dirinya, mungkin saja dia salah dengar
Alvaro yang berada di samping Kendrick terdiam begitu juga Rafandra, sedangkan Barra dan Dylan melongo menatap El dan Kendrick bergantian, Abian? jangan di tanya, wajah nya sudah memerah menahan malu, kesal dan juga marah sebab dia terlalu percaya diri sekali haha
"Bang Kendrick, lo denger gue ngomong?" tanya El lagi mengulangi panggilan nya.
"Ah m ma maaf, gue melamun, kenapa El? " tanya Kendrick tersadar dan tersenyum lembut, Yups Kendrick tidak salah dengar
"What the... Ken tersenyum guys gila gila gila" celetuk Barra terkejut
" Waahhhh matahari mulai terbit ke barat" celetuk Dylan juga sama terkejut
Edwin, Rafandra, Abian dan Alvaro juga sama terkejut nya melihat senyum Kendrick tapi mereka hanya diam menunggu jawaban El.
"Gue tadi bilang, gue mau ngomong sama lo" ucap El dingin
"Oh oke" ucap Kendrick mengangguk
"Sekarang Abang, ikuti gue" pinta El
Setelah mengucapkan itu El berjalan terlebih dahulu di ikuti Kendrick.
"Sebentar yaa, kalian duluan aja makannya" ucap Kendrick bangkit menyusul dan menyusul El
Kendrick mencari keberadaan El dan mengedarkan pandangan nya dan ketemu, El sedang duduk di salah satu kursi yang berada di taman sekolah, Kendrick tersenyum tipis dan berjalan menghampiri El
"El" sapa Kendrick lembut dan tersenyum
"Duduk bang" ucap El
Kendrick pun duduk di samping El dan menunggu apa yang akan di ucapkan El selanjutnya.
"Gue mau nanya boleh?" tanya El memulai pembicaraan mereka setelah kurang lebih satu menit terdiam
"Silahkan" ucap Kendrick mempersilahkan
" Lo udah tau siapa lo yang sebenarnya?" tanya El misterius namun Kendrick paham tapi berpura-pura bodoh
"Maksudnya?" tanya Kendrick
"Lo pasti tau maksud gue" ucap El dingin
"Kalo lo belum siap ngomong sama gue, nanti temuin gue di tempat yang sudah gue kirim di WA lo, kita perlu bicara empat mata" ucap El dingin
"Hah, sejak kapan lo punya nomor gue?" tanya Kendrick bingung
"Rahasia" jawab El
"Gue pergi" ucap El lagi
Kendrick terdiam dah menatap punggung El yang pergi menjauh, lumayan lama Kendrick berpikir namun setelah nya dia pun juga pergi dari tempat itu dan kembali berkumpul dengan teman-temannya
Kendrick sudah sampai di kantin dan menatap El yang juga menatap nya, El menatap Kendrick dalam di balas anggukan kepala Kendrick, seolah mereka bicara melalui isyarat tanpa di ketahui semua siswa dan siswi terkecuali Rafandra yang memiliki tatapan tajam.
bisa tukar posisi nggak 😅😅😅