Bebby Daniella Putri menjadi yatim piatu sejak batita akibat korban kecelakaan yang menimpa satu keluarganya, tanpa identitas. Bebby diangkat anak oleh Daniel Frederick, Dokter Muda yang menyelamatkan nyawanya. Daniel mengangkat anak karena rasa kasihan dan sebagai permohonan maaf karena tidak bisa menyelamatkan nyawa kedua orang tuanya.
Dalam perjalanan waktu muncul benih benih cinta di antara mereka berdua. Daniel sebagai orang tua angkat telah menepis perasaan itu. Bagaimana kisah mereka... dan siapa sebenarnya Bebby?
Yuuukkk ikuti kisah mereka guys ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 27.
Beberapa menit kemudian mobil sudah memasuki halaman mansion Frederick. Setelah mobil berhenti Nyonya Frederick segera turun dari mobil dan melangkah dengan cepat memasuki Mansion utama.
“Mir... di mana kamu Sayang...” teriak Nyonya Frederick saat sudah berada di dalam Mansion.
“Nyonya Muda berada di dalam kamar Tuan Muda, Nyonya...” ucap salah seorang pelayan.
Nyonya Frederick pun segera melangkah menuju ke kamar Daniel. Saat sampai di depan pintu Nyonya Frederick langsung membuka daun pintu. Tampak Miranda sedang tidur pulas di atas tempat tidur luas dan mewah yang ada di dalam kamar itu.
“Sayang... katakan pada Mama apa yang sedang terjadi ?” ucap Nyonya Frederick sambil berjalan mendekati Miranda yang masih tidur dengan dengan pulas sebab di malam hingga pagi dia tidak tidur karena menikmati ranjang panas di kamar pengantin bersama Renold.
“Hmm kamu tidur sangat pulas, pasti semalam kamu tidak bisa tidur karena ditinggal Daniel ke rumah sakit.” Gumam Nyonya Frederick sambil mengusap usap lengan Miranda.
Dan Miranda yang merasa ada yang mengusap usap lengannya, matanya mulai pelan pelan terbuka.
“Mama...” ucap Miranda tampak kaget lalu dia segera mengangkat punggung dan kepalanya.
“Maaf Ma, Miranda ketiduran sampai tidak tahu sudah siang dan Mama sudah pulang.” Ucap Miranda yang kini sudah duduk di atas tempat tidur, dia pun merapikan rambutnya.
“Tidak apa apa Sayang, kamu tadi malam pasti tidak bisa tidur karena ditinggal Daniel. Kenapa kamu tadi malam tidak menghubungi Mama.” Ucap Nyonya Frederick dengan nada lembut sambil mengusap usap punggung Miranda.
“Ma, Miranda sekarang sebagai istri dokter, harus siap menanggung konsekuensi nya jika Kak Daniel mendapat tugas sewaktu waktu, juga di malam hari Ma.. Miranda harus ....”
“Sayang, tapi tadi malam itu malam pertama kamu dan Daniel. Malam spesial, Mama sudah sangat berharap mendengar cerita kamu bagaimana malam pertama kalian. Ooh ternyata sangat menyedihkan kamu ditinggal oleh Daniel gara gara Daniel mengurus anak gemblung itu. Bukan tugas Sayang...”
“Ma, tapi anak angkat Kak Daniel kan juga sedang sakit dan menjadi pasien di rumah sakit di mana Kak Daniel bertugas...”
“Mir, sudah ada Dokter lain yang bertugas menangani anak gemblung itu.”
“Mama semakin sayang sama kamu, kamu istri yang baik melindungi suami dan masih berbaik hati pada anak gemblung itu yang sudah memfitnah kamu dan menghalangi pernikahan kamu dengan Daniel.”
“Ma, Miranda harus belajar untuk menjadi istri seorang Dokter Ma..”
Akan tetapi tiba tiba...
Miranda merasa kepala nya pusing dan perut terasa mual mual. Miranda sambil menutup mulut dengan telapak tangannya segera turun dari tempat tidur dan melangkah menuju ke kamar mandi.
“Hoek... Hoek... hoek..” suara Miranda sambil menunduk di atas wastafel dan mengeluarkan isi dari dalam lambungnya.
“Mir, kamu kenapa?” tanya Nyonya Frederick sambil berlari menyusul Miranda.
“Kamu pasti masuk angin dan kecapekan.” ucap Nyonya Frederick sambil memijit mijit punggung atas Miranda.
“Daniel ini yang tidak benar, mengurusi orang lain sakit. Istri sendiri malah sakit.” ucap Nyonya Frederick lagi.
“Aku harus menghubungi Daniel.” Ucap Nyonya Frederick lalu membalikkan tubuhnya.
“Ma, jangan Ma.. Miranda hanya masuk angin biasa, paling hanya kecapekan pesta pernikahan kemarin. Nanti minum obat juga sembuh Ma. Tidak usah menghubungi Kak Daniel takutnya malah mengganggu Kak Daniel dalam bekerja.” ucap Miranda sambil memutar air kran wastafel.
“Haduh Mir, kamu memang sangat baik. Tidak salah aku memilih kamu menjadi menantuku.” Ucap Nyonya Frederick sambil memeluk tubuh Miranda.
Waktu pun terus berlalu, sore hari pun telah tiba. Hand phone milik Daniel terus saja dihubungi oleh Nyonya Frederick, yang menyuruh agar Daniel segera pulang.
“Hmmm gara gara perempuan siluman itu.” Gumam Daniel dalam hati lalu dia melangkah keluar dari ruang kerjanya.
Daniel berjalan dengan cepat menuju ke ruang rawat Bebby. Dengan cepat dia membuka pintu ruang rawat Bebby.
“Apa Bebby tidur El?” tanya Daniel saat melihat Eliza yang sedang membaca buku sambil menunggu Bebby. Dan tampak Bebby yang terbaring di tempat tidur matanya terpejam.
“Iya Om, setelah dimandikan oleh perawat katanya ngantuk terus tahu tahu sudah pulas.” Ucap Eliza sambil menatap Daniel yang mendekati Bebby dan selanjutnya Daniel mencium puncak kepala Bebby.
“El, aku pulang ke Mansion sudah ditelepon Oma terus. Kalau Bebby bangun kamu omongkan ya.. kalau ada apa apa cepat telepon aku.” Ucap Daniel sambil menatap Eliza. Setelah Eliza mengiyakan, Daniel mencium puncak kepala Bebby lagi. . Lalu dia melangkah meninggalkan ruang rawat Bebby dan segera menuju ke tempat mobilnya terparkir.
Daniel yang malas pulang ke Mansion menjalankan mobilnya dengan santai santai..
Setelah satu jam perjalanan mobil Daniel sudah memasuki halaman Mansion Frederick. Dengan langkah malasnya Daniel memasuki Mansion Frederick dan berjalan menuju ke kamarnya.
Dengan cepat Daniel membuka pintu kamar tidurnya dan tidak mengira jika Miranda sudah menguasai kamarnya. Saat melihat suasana kamar sudah berubah Daniel melangkah dengan cepat masuk ke dalam kamarnya.
“Siapa yang menurunkan foto foto ku?” tanya Daniel dengan suara lantang.
Daniel berjalan menuju ke kamar mandi dan menggedor gedor pintu kamar mandi.
“Hei! Siapa yang berada di dalam kamar mandinya?” teriak Daniel lagi.
Dan tidak lama pintu kamar mandi terbuka, dan muncul sosok Miranda yang hanya terbalut oleh bath robe tubuh segarnya sehabis mandi.
“Seperti itukah, cara Kak Daniel bertanya pada isteri.” Ucap Miranda dengan nada lembut sambil tersenyum.
“Hah! Kamu taruh di mana foto foto itu? Kalau kamu keterlaluan akan aku buka rahasia kamu yang sudah hamil dengan laki laki lain.” Ucap Daniel dengan nada kesal.
“Hmmm Kak Daniel jangan mengingkari janji, kesepakatan yang sudah kita buat. Ingat aku sudah menyelamatkan nyawa anak itu. Awas kalau Kak Daniel membuka rahasia kehamilan ku.” Ucap Miranda sambil menatap tajam wajah Daniel.
“Ingat Kak nyawa. Nyawa taruhannya.” Ucap Miranda lagi lalu melangkah menuju ke salah satu lemari yang kini sudah berisi baju baju miliknya.
“Hah!” teriak Daniel sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Daniel lalu melangkah keluar mencari pelayan yang biasa membersihkan kamarnya.
“Saya taruh di gudang Tuan. Kata Nyonya suruh membuang foto foto itu. Tetapi hati saya kok tidak tega jika foto foto itu saya buang.” Ucap Sang pelayan saat ditanya oleh Daniel di mana foto foto yang ada di dalam kamarnya.
“Ambil, dan bawa ke kamar Bebby!” Perintah Daniel.
Daniel pun lalu membalikkan tubuhnya dan melangkah menuju ke kamar Bebby.
“Lebih baik aku di kamar Bebby dari pada satu kamar dengan perempuan siluman itu.” Gumam Daniel dalam hati dan terus melangkah masuk ke dalam kamar Bebby.
🤣🤣