Berlian.... nama yang cantik, secantik wajah dan hatinya. Berlian berasal dari keluarga sederhana, yang menemani masa-masa sulit suami tercintanya tanpa mau mengungkap jati diri mereka ke publik
Rehan..... terlahir dari keluarga kaya raya, menikmati segala fasilitas yang ada dari lahir sampai sekarang saat perebutan kekuasaan dalam keluarganya
Mampukah cinta berlian, menyatukan dan mendorong mereka untuk terus bersama-sama dalam masa sulit ?
Ikuti kisah mereka, jangan lupa berikan koment positif yang membangun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little_quen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Lisa, antar kakak iparmu dengan selamat aku sudah mengirimkan mobilmu kesini bersama sopirnya"
"baiklah tuan muda, anda memang kakak terbaik" jawab Lisa dengan mengacungkan dua jempolnya
Akhirnya pertemuan makan siang yang diawali dengan drama itu berakhir memuaskan, semua tampak bergembira dengan sejenak melupakan masalah pekerjaan. Dan mereka berpisah di depan resto, Rehan memasuki mobilnya bersama Alex, berlian memasuki mobil bersama Lisa dan Desi memasuki mobil suaminya. Sepertinya tiga pasangan ini cocok untuk terus bersama yaaaa
Di dalam perjalanan, desi berbincang ringan dengan sang suami
"sayang, bagaimana bisa kamu mengenal istri tuan Rehan ?"
"bukankah waktu itu aku sudah pernah cerita mas, istri tuan Rehan menemuiku untuk meminta maaf akan kesalahan ibu dari tuan dimas"
"ibu Dimas berarti mama dari nona Lisa tadi ?"
"iya benar, tapi Lisa lebih dekat dengan keluarga Rehan dari pada dengan keluarganya sendiri. Aku juga nyaman dengan mereka, mereka seperti bukan dari keluarga berada. Apa mas tau tadi di resto ada kejadian yang menegangkan ?"
"apa itu sayang ?" tanya Bernard penasaran
"mas lihat bukan, berlian keluar dengan santainya hanya mengenakan kaos dan celana jins dan itu sempat menjadi perdebatan tadi dan mendapat cemoohan dari seorang wanita"
"benarkah ?"
"iya dan berlian menyelesaikan itu dengan gayanya sendiri" cerita Desi dengan antusias
"jangan bilang yang membuat keributan ada hubungannya dengan pelita group" tanya Bernard penuh selidik
"benar, dia nyonya pelita group, kok mas bisa tau ?" tanya Desi heran
"karena siang ini, ada kabar kebangkrutan pelita group secara mendadak"
"wahhhh berlian memang hebat, dia bahkan tak mengeluarkan emosinya tadi, tapi sungguh mematikan" ucap Desi terkagum-kagum
"apa kau nyaman berteman dengan mereka sayang ?" tanya Bernard sambil mengecup pucuk kepala Desi
"sangat nyaman, karena aku dapat menjadi diriku sendiri, aku dapat berekspresi dan tidak merasa tertekan saat bersama mereka" jawab Desi dengan semangat
"apa mas tau, bahkan berlian mencopot manager resto tadi dan menggantinya dengan seorang pelayan. Katanya tadi, aku tidak mempermasalahkan latar belakang dan pendidikanmu, karena bagiku yang penting tanggungjawab dan attitude keren kan mas ?" lanjut Desi dengan semangat
"resto tadi memang milik Anggara group, dan dia memang berhak melakukan itu sayang"
"pokoknya bagiku berlian adalah yang terbaik, sosok yang patut untuk dikagumi"
"bertemanlah dengan mereka kalau kamu memang nyaman, jangan buat dirimu tertekan seperti kemarin-kemarin" nasihat Bernard pada Desi
Dari segi usia Desi memang lebih tua dari berlian, tapi dari segi pengalaman hidup berlian jauh diatas Desi. Itulah yang membuat Desi begitu mengagumi berlian. Sepasang suami istri itu akhirnya melanjutkan perjalanan dengan tenang setelah Desi tertidur didekapan sang suami.
***
Sementara ditempat lain, Rehan yang setelah makan siang kembali ke perusahaan dan telah duduk dikursi kebesarannya dengan setumpuk berkas yang menunggu tandatangannya.
Ya setelah meeting siang selesai, Rehan masih harus melanjutkan pekerjaannya. Hari pertama yang melelahkan menurutnya. Sampai kemudian pintu dibuka tanpa diketuk yang membuatnya terkaget
"sayang, kau sudah kembali" suara yang tak asing di telinga Rehan
"maaf tuan muda, saya sudah mencegah nona ini masuk tapi beliau memaksa" ucap sang sekretaris dengan takut
"baiklah kau boleh keluar" ucap Rehan dingin
"Melisa"
"iya ini aku sayang, apa kau tidak merindukanku?" Melisa berjalan menghampiri Rehan dan hampir duduk dipangkuan Rehan
"berhenti disitu Melisa, dan ingat batasanmu" ucap Rehan penuh penekanan
Melisa adalah mantan pacar Rehan sebelum Rehan bersama dengan berlian, Melisa juga yang membuat Rehan menjadi lelaki sedingin es. Melisa adalah cinta pertama Rehan, tapi dia juga yang membuat rehan patah hati untuk pertama kalinya. Saat perebutan kekuasaan Anggara Group mulai mencuat dan saat Rehan tak ingin menjadi penerus, saat itu juga Melisa berubah haluan. Dia lebih memilih mendekati Dimas dari pada hidup susah bersama Rehan.
Di saat itu berlianlah yang selalu ada bersama Rehan karena berlian juga adalah seorang sekretaris waktu itu, suka duka dapat mereka lewati sampai hari ini dengan kekuatan cinta yang mereka miliki
"tapi aku merindukanmu Rehan" protes Melisa karena tak diperbolehkan mendekat ke arah Rehan
"apa yang kau rindukan dariku ?" tanya Rehan santai, kemudian tangannya mengambil handphonenya dan mengetikkan sesuatu. Setelah itu dia meletakkan kembali handphonenya dan kembali menatap Melisa
"tentu saja aku merindukan semuanya darimu, apakah kau masih bersama wanita kampung itu ?
"ingat Melisa, yang kau sebut wanita kampung adalah nyonya muda Anggara, dan jangan sampai hidupmu berakhir tragis ditangannya" jawab Rehan santai
"apa yang harus aku takutkan dari wanita kampung seperti dirinya, bahkan aku tak selevel dengannya" jawab Melisa santai sambil berlalu menuju sofa diruang itu, dia yang menggunakan rok mini sengaja duduk menumpang kaki sehingga paha mulusnya dapat terlihat jelas oleh Rehan
Rehan yang melihat itu hanya membuang muka "jaga batasanmu Melisa" Rehan memperingatkan
"kau tidak merindukanku Rehan ? Bahkan mungkin aku lebih asyik saat diatas ranjang dari pada istrimu yang kampungan itu"
Kemudian pintu diketuk
"tuan muda, nyonya muda datang berkunjung" ucap sang sekretaris
"suruh dia masuk" ucap Rehan pada sang sekretaris
"silahkan nyonya, tuan muda sudah menunggu"
"terimakasih mbak" jawab berlian dengan lembut
"dasar kampungan, padahal ruangan suami sendiri kan tinggal masuk aja" itulah kata kata sinis yang didengar berlian saat memasuki ruangan suaminya, siapa lagi pelakunya kalau bukan si Melisa
"ohh, ada nona Melisa, maaf kalau saya mengganggu nona, tapi saya harus bertemu suami saya karena ada hal penting yang harus saya bicarakan" ucap berlian santai sambil menghampiri suaminya dan mencium sekilas bibir suaminya
"apa yang kau bawa sayang?" tanya Rehan sambil mengerutkan keningnya
"intiplah, aku mau bertanya pendapatmu, aku lebih cocok pakai yang warna apa ?" tanya berlian pada Rehan dengan sedikit meningkatkan volume suaranya agar terdengar Melisa
"wahhhh, kalau ini kau pakai warna apa saja pasti cantik sayang, aku sudah tak sabar menunggu malam" jawab Rehan sambil mengedipkan sebelah matanya
Pemandangan itu sontak membuat Melisa menggeram dan menahan marah, dia lantas menghentakkan kakinya keluar dari ruangan Rehan.
Berlian datang memang sengaja untuk membuat Melisa marah, saat diperjalanan tadi handphonenya berbunyi notifikasi pesan yang ternyata dari sang suami
"kemarilah sayang, aku diperusahaan, dan ternyata ada ulat bulu disini" itulah isi pesan yang dikirimkan Rehan padanya. Berlian yang saat itu tidak jauh dari perusahaan karena dia setelah makan siang singgah dulu sebentar ke butik lisa lantas memutuskan langsung ke perusahaan
"jadi bagaimana, mau dipakai disini atau nanti malam dirumah ?" tanya Rehan dengan jail sambil mengedipkan sebelah matanya
"hahahahha aku kena jebak, jebakanku sendiri, baiklah tuan muda lanjutkan pekerjaanmu dan hamba tunggu dirumah dengan kostum baru" jawab berlian genit sambil mencium bibir suaminya lantas dia pergi keluar ruangan suaminya
"nyonya muda disini" sapa Dion saat tanpa sengaja bertemu berlian di depan ruangan Rehan
"iya Dion, aku baru saja mengusir ulat bulu, apa pekerjaanmu belum selesai ? Aku butuh diantar pulang, dimana Alex ? kenapa kamu jadi berkantor disini ?"
"maksud anda ulat bulu....?"
Bersambung...
jangan lupa mampir dan ikuti juga "sepotong sayap patah"
mari saling mendukung kak,🤗
happy reading yaa,🥳🥳