Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.
Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Hari ini adalah hari di mana Luna akan bertemu dengan CEO C&B yang baru saja kembali dari Australia. Para karyawan berbaris rapi menyambut kedatangan sang CEO di pintu masuk.
Luna yang berada di barisan belakang bersama dengan Putri dan mahasiswa magang lainnya.
Tak lama, datanglah sebuah mobil yang berhenti tepat di depan pintu masuk. Terlihat sebuah sepatu hitam yang mengkilat keluar dari mobil itu.
Putri yang pertama kali melihat seseorang yang begitu berkarisma baginya, langsung terpana begitu saja. Gustavo Ferdinand Lesmana, terkenal sebagai seorang desainer sebelum diangkat menjadi CEO di C&B.
Putri yang sejak dulu mengagumi Gustav saat masih menjadi desainer, merasa beruntung saat ini bisa bertemu dengannya. Luna yang melihat begitu tatapan penuh kekaguman itu menatap Gustavo tertawa kecil.
Setelah acara penyambutan, saat ini mereka rapat desain sepatu dan jaket sporty yang bertemakan Budaya China. Luna yang ikut dalam rapat itu karena dirinya dan Putri menjadi asisten dari mentornya. Setiap divisi menunjukkan desain yang mereka punya. Begitu pula divisi milik Luna.
Gustav yang sejak tadi memperhatikan jalannya rapat membuat semua orang gugup. Desain kali ini begitu penting, karena itu setiap divisi berlomba-lomba untuk memenangkan desain ini.
Setelah selesai rapat, Gustav memanggil Putri dan juga Luna. Rina yang mendengar mahasiswanya dipanggil merasa bingung. Kemudian menatap kedua anak didiknya seolah bertanya, apakah kalian membuat kesalahan. Namun, mereka berdua menggelengkan kepalanya seolah menjawab pertanyaan Rina.
Karena tak ingin membuat bos mereka menanggung, Rina mempersilahkan Putri dan Luna agar mereka segera menemui Gustav.
Gustav yang menunggu kedatangan Luna dan Putri sambil membaca dokumen data pribadi mereka. Melihat nilai milik Luna yang hampir sempurna, Gustav merasa bahwa gadis itu adalah gadis yang pintar. Apalagi dari nama belakangnya. Mungkin nama Lafleur masih asing di Indonesia, namun bagi para pebisnis pasti mengenal nama keluarga itu dengan baik.
Dan teman gadis Lafleur itu, Putri Cantika Handoko, putri dari keluarga yang memiliki bisnis kain batik terbaik di Indonesia. 'Sungguh menarik' batin Gustav
TOK
TOK
"Masuk,"
Terlihatlah Kalila sekretaris Gustav masuk bersama Luna dan Putri. Setelah mengantar, Kalila memilih pergi keluar dari ruangan.
Hanya keheningan, begitu sunyi sejak Kalila meninggalkan ruangan. Gustav menilai penampilan milik Luna dan juga Putri. Selain itu, dari sikap dan cara berpakaian mereka dapat dilihat bahwa mereka hanyalah gadis biasa yang begitu sederhana.
'Oke sikap gue kasih nilai plus,' batin Gustav menilai Luna.
Luna dan Putri yang melihat Gustav seperti mencatat sesuatu pun hanya diam. Mereka takut untuk berbicara dan itu dapat mengganggu penilaian mereka.
"Oke, sikap kalian saya kasih nilai plus," ujar Gustav yang mengejutkan mereka
"Saya tau mengenai kalian. Saka sudah menceritakan mengenai kalian, tapi tentu saja saya harus menilai sendiri dan kalian adalah mahasiswa magang saya."
Luna dan Putri hanya diam mendengarkan. Mereka hanya terkejut ternyata memang benar pemikiran mereka bahwa Gustav sedang menilai mereka. Untung saja mereka tidak berbuat aneh tadi.
"Bagaimana bekerja di sini, betah?" Gustav menatap mereka satu per satu.
"Betah, pak. Di sini kami diperlakukan dengan sangat baik," ujar Putri
"Iya, pak. Kak Rina juga mengajarkan kami banyak hal selama magang di sini," ujar Luna
Mendengar penjelasan dari Luna dan Putri, Gustav merasa senang. Apalagi dari jawaban mereka terlihat jujur di matanya.
"Baguslah jika kalian betah. Oh iya, selama magang di sini kalian tau kan harus apa?"
"Tentu, pak. Kak Rina sudah menjelaskan semuanya."
"Bagus! Saya hanya ingin tau murid dari Leni, hanya itu. Kalian bisa kembali!"
Setelah kepergian Luna dan Putri, ruangan kembali hening.
Gustav yang melihat bagaimana Luna dari sikap dan cara bicaranya, terlihat bahwa gadis itu sangat baik. Berbeda dengan mantan kekasih Marcel. Namun, ini hanyalah penilaian awal. Dirinya masih harus mengawasi gadis itu lebih jauh lagi.
...****************...
Luna yang saat ini masih memikirkan desain tugas miliknya. Desain yang tadi pagi di presentasikan tidak ada yang sesuai dengan kemauan seorang Gustavo.
Melihat-lihat ponselnya, Luna menemukan tempat di mana dirinya bisa menemukan referensi tugasnya dan termasuk tempat yang asik.
Memikirkan betapa indahnya tempat itu, Luna tak sabar untuk datang ke sana.
...****************...
Marcel yang saat ini sedang duduk menikmati kopinya di Cafe's Book. Membaca sebuah komik favoritnya, membuat suasana hatinya menjadi sangat baik setelah bekerja membaca dokumen yang tak ada habisnya.
Saat mengganti buku bacaannya, di sela-sela rak Marcel melihat seseorang yang sangat dikenalinya. Seseorang yang masuk begitu saja ke dalam hatinya.
Luna yang saat ini sedang mencari buku bacaan mengenai budaya Negara China di sebuah kafe yang baru saja dia temukan di sosial media. Melihat buku yang dia cari ada di rak yang sedikit tinggi, membuat Luna kesulitan untuk menggapainya.
Sebuah uluran tangan mampu menggapai buku itu. Luna membalikkan badannya, dirinya ingin melihat siapakah yang membantunya untuk menggapai buku itu. Melihat siapa yang baru saja membantunya, Luna terkejut mengetahui siapa yang baru saja membantunya hingga membuatnya mundur dan menabrak rak buku. Marcel yang melihat rak itu akan roboh, dengan cepat Marcel menyangga rak itu.
"Kau baik-baik saja," Marcel khawatir jika Luna terluka. Keterdiaman Luna membuat Marcel berpikir bahwa Luna mengalami luka yang serius dan tak bisa mengatakannya.
Luna yang diperhatikan oleh Marcel merasa gugup. Apalagi saat Marcel begitu dekat dengannya, hal itu membuatnya malu. Luna menutup wajahnya, dirinya tak ingin Marcel melihat wajahnya yang memerah.
Marcel yang melihat sikap Luna yang aneh, menunduk agar bisa melihat wajah Luna lebih dekat. Melihat Luna menutup wajahnya, Marcel dengan lembut mengambil tangan itu. Dirinya ingin memastikan Luna tidak terluka sedikit pun.
Namun, apa yang dilihatnya malah membuat terpesona. Wajah memerah milik Luna sangat kontras dengan kulit putihnya. Marcel terpana akan kecantikan Luna yang begitu alami. Aroma mawar yang memabukkan dan kecantikan Luna mampu menghipnotisnya, hingga dirinya tak sadar bahwa tangannya telah membelai lembut pipi chubby milik Luna.
DEG
DEG
DEG
Luna yang merasakan sapuan lembut di pipi miliknya membuat membuka mata. Pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah tatapan penuh damba dari seseorang yang ia kagumi sejak awal. Debaran jantung kedua begitu kencang, mereka bisa mendengarnya satu sama lain. Mereka saling menatap satu sama lain. Saling mengagumi apa yang terlihat di mata mereka, hingga tak memperhatikan yang lainnya.
Marcel yang pertama kali sadar, melepaskan tangannya dari wajah Luna. Suasana menjadi begitu canggung diantara keduanya.
Marcel yang melihat buku yang tadi diambilnya untuk Luna. Melihat judul buku, itu dirinya tau apa yang dicari Luna. Dengan segera Marcel memberikan buku itu. Luna yang melihat Marcel memberikan buku itu, tentu saja diterima dengan senang hati.
"Saya tau banyak tentang, China. Mungkin saya menceritakan pengalaman saya kepada anda. Sepetinya anda sangat ingin mengetahui Negara Tirai Bambu itu,"
Luna yang mendengar itu tanpa ragu mengangguk setuju. Marcel yang melihat itu, tertawa kecil melihat tingkah Luna.
"Baiklah mari ikut saya," ujar Marcel yang meninggalkan Luna di belakang.
Luna yang masih merasakan debaran akibat peristiwa tadi. Begitu pula dengan Marcel. Marcel yang merasa begitu dekat dengan Luna, membuat jantungnya berdebar dengan kencangnya.
'Haruskah aku mengatakannya sekarang' ujar Marcel yang merasa tak tahan menahan perasaannya.
Jangan lupa follback dan saling dukung ya.
mmpir punyaku juga kakk😻😻