Karna obsesinya pada seorang pria tampan, Kimmy nekad menjebak pria itu untuk menjadi suaminya, sampai sang pria tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri.
Sipatnya yang bar-bar, ceroboh, dan semaunya, membuatnya merasa terperangkap dengan jebakannya sendiri, ia merasa terpenjara di tempat suci bernama pondok pesantren.
Tempat itu tak lantas langsung merubah diri Kimmy dengan cepat, berbagai tingkah ajaibnya selalu mewarnai orang-orang sekitarnya.
Lantas bagai mana dengan kisah cintanya bersama pria tampan?, yang merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren. Semua orang memanggilnya Gus Ridwan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanggung Jawab
Karna permintaan Abinya, Ridwan menikahi Kimmy dan Sam sebagai walinya, ijab kabul berjalan lancar, meskipun mendadak tapi keduanya menikah secara resmi di Kantor urusan agama setempat, Ridwan dan kedua orang tuanya tak membuang waktu dengan cara menginap di rumah. Ridwan memboyong Kimmy untuk tinggal bersamanya di pondok pesantren Nurul Huda.
Perjalanan udara hanya menempuh waktu satu jam tiga puluh menit, dan di lanjutkan dengan mobil yang menjemput mereka.
"Bangun! ini sudah sampai" Tidak ada sahutan sama sekali.
"Kau tidur apa mati Heh? "
"Le, jangan berbicara seperti itu, tidak baik, bertutur katalah yang sopan". Umi menegur Ridwan yang mana menurutnya keterlaluan.
"Le, perhatikan sikapmu, tutur katamu tidak mencerminkan seorang muslim yang baik", Kali ini Abinya ikut menimpali.
"Baik Abi, ".
Dengan berat hati Ridwan membangunkan istri barunya dengan sedikit di paksa lembut. menepuk-nepuk pipi mulus itu, Wajah cantik itu mengalihkan dunia Ridwan untuk sesaat, bulu mata lentiknya, alis yang menukik indah, dengan tulang hidung yang menjulang tapi mungil sangat pas bermukim di wajah cantik itu, sungguh Allah telah menciptakan gadis ini denga penuh kehati-hatian serta dengan porsi yang pas.
"Bangunlah! ".
"Emmp,". Kimmy menggeliat dari tidurnya, merasa terusik dengan sentuhan di wajahnya, beberapa kali kimmy mengerjapkan mata indahnya dengan sangat menggemaskan tapi segera di sangkal oleh Ridwan.
Saat turun dari mobil Ridwan baru sadar jika istri barunya tidak mengenakan hijab, memamerkan rambut indah panjang yang bergelombang dengan beberapa warna yang sengaja ia bubuhkan
"Tunggu! "
"Astagfirullah". Cepat-cepat Ridwan meraih tas ranselnya di dalam mobil dan mengambil sarung kemudian ia balut kepala dan tubuh istrinya persis seperti ninja warior.
"Apa-apan sih?, kok kaya orang maling ayam gini sih? "
Abi dan Umi hanya menggelengkan kepala, merasa heran dengan sikap putra mereka. tapi segera meninggalkan pasangan baru itu
Beberapa santri yang berpapasan dengan mereka menunduk dan menyapa.
"Assalamualaikum Gus" Kalimat itu Kimmy dengar berulang kali sampai ia tiba di rumah mertuanya.
"Oh jadi namanya Agus".
Tanpa mereka sadari Riwan menggenggam jemari istrinya menuju kerumah bahkan sampai ke kamar.
"Ini kamarku, ingat jangan menyentuh apapun tanpa seijinku! "
"Hm, Baiklah". Kimmy mengiyakan tanpa membantah saat ini ia tengah kelelahan dan malas berdebat dengan suami idamannya. Kimmy menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan kaki menjuntai ke bawah.
"Aku bebersih dulu dan sekalian mau kemesjid, waktu Ashar sebentar lagi tiba,".
...
Sepulang dari Mesjid Ridwan masih mendapati istrinya dengan posisi sama seperti tadi masih tertidur pulas.
"Hey bangunlah!, Ini sudah sore, lekas bersihkan tubuhmu". perlu perjuangan untuk membangunkan Kimmy yang notabendnya tidurnya seperi kebo hibernasi sulit untuk siuman.
Kimmy segera memasuki kamar mandi tanpa protes, lima belas menit kemudian Kimmy keluar dengan handuk yang hanya menutupi sebatas pertengahan pahanya, Riwan melotot melihat hal indah itu, ia tak lantas membuang pandang, jujur ia menikmati keindahan itu, lagi pula ini istrinya halah untuk ia nikmati.
"Kenakan pakaianmu lalu Sholatlah Ashar terlebih dahulu, setelahnya baru kita makan. " Sebisa mungkin Ridwan bersikap tenang meskipun jiwanya sedang bertalu-talu.
"Sholat? ". Kimmy hanya membeo serta mengerutkan kening bingung.
"Ya Sholat, tidak mungkin kau tidak mengetahuinya"
"Aku tahu tapi aku tidak bisa Shalat".
"Kau sedang datang bulan? "
"Tidak! " Kimmy menggelengkan lambat kepalanya. Dan dengan santainya Kimmy berpakaian dihadapan seorang Pria.
"Lalu... "
"Aku tidak bisa mengerjakannya". Untuk sementara Ridwan diam mencerna ucapan gadis itu.
'Ya Allah, sebenarnya wanita seperti apa yang kau jadikan jodohku" Menarik nafas frustasi
"Kau muslimkan? setidaknya itu yang tertera di kartu pengenalmu".
"Ya aku muslim, tapi aku tidak bisa mengerjakannya".
"Baiklah akan ku ajarkan, Wudhulah terlebih dahulu"
"Berwudhu itu apa? "
'Astagfirullah, sabar-sabar monolognya'
"Berwdhu itu bersuci dari hadas kecil sebelum kita memulai Sholat. Apa kau tidak bisa juga".
"Ya aku tidak bisa, tolong ajarkan aku"
Untuk kesekian kalinya Ridwan menghembuskan nafas ia beranjak dari duduknya buku dalam tangannya juga ia letakan di atas nakas.
"lihat, dan ikuti perintahku," mulai dari niat wudhu dan cara-cara apa saja dan batas saat membasuh anggota Wudhu. Setelah berulang kali akhirnya Kimmy bisa mengerjakannya sendiri meskipun niatnya belum hapal hapal banget, Kimmy cerdas ia cepat tanggap dalam belajar sesuatu.
"Terima kasih telah mengajariku Berwudhu " Kimmy berjinjit mengecup pipi Ridwan sebagas ucapan terimakasih.
"Lepas mukenamu dan berwudhulah kembali".
"Kenapa? kan tadi sudah"
"Kau batal Wudhu Kimmy"
"Aku tidak membatalkannya"
"Kau..! "