Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghancurkan bandit gunung batu
Anak buah bandit yg melihat kengerian itu mencoba berlari. Namun satu tusukan dua tusukan dan beberapa tusukan datang menembus dada. Dingin. Terasa sangat dingin. Itu lah perasa'an terahir nya.
Cao ling an membantu menghabiskan sisa para bandit gunung batu dengan pedang nya. kemudian Dia mengibas kan pedang nya yg berlumuran darah.
"Apa kau baik- baik saja? Tanya zhang san yg segera mendatangi nya.
"Iya, tak perlu khawatir" jawab nya singkat.
"Bagaimana dengan warga yg selamat?" Tanya zhang san lagi.
" Mereka sangat aman san gege"
Merasa sudah aman. para warga pun keluar dari persembunyian. Satu persatu mengucapkan terima kasih.
Dan mereka mengumpulkan lalu membakar mayat para bandit. Lalu memakamkan para warga yg menjadi korban.
Kemudian zhang san serta cao ling an berpamitan.
Mereka kini berada di jalan setapak. Bersenda gurau bersama.
Setelah beberapa jam berjalan terlihat cao ling an mulai kelelahan.
"Mari kita istirahat di bawah pohon itu." Ucap zhang san yg memimpin jalan..
Mereka pun duduk saling bersandar. Bak insan yg di mabuk cinta.
"Berkultivasi lah. Aku akan menjaga mu." Lalu zhang san memberikan pil peningkat kultivasi.
"Semoga kau lekas naik tingkat ke tingkat prajurit." Ucap nya.
"Terima kasih san gege."
Zhang san hanya tersenyum. Kemudian dia pun mencari tempat duduk yg agak jauh agar tak menggangu cao ling an.
Malam tiba dengan cepat. Cao ling an masih larut dalam kultivasi nya.
Zhang san mengumpulkan kayu bakar, kemudian Wusss api matahari melahap nya. Menghangat kan suasana.
Dia pun memejam kan mata, zhang san masuk ke dalam lautan kesadaran nya. Dan berlatih sebentar.
Waktu tengah malam dia bangkit. Untuk mencari makanan.
Beberapa menit kemudian dia membawa kelinci lagi untuk di bakar. Lumayan mengganjal perut gumam nya.
Mata cao ling an terbuka mencium bau harum yg menyengat hidung nya.
"Apa kau juga lapar an'er? Sini duduk." sambil mengarah kan tangan nya ke akar pohon.
Cao ling an bangkit. Kemudian mendekat.
"Bagaimana kultivasi mu an'er? Apa kah ada peningkatan?"
"Belom ada tanda tanda naik tingkat san gege. Namun aku merasa lingkaran energi yg terkumpuk semakin besar. Mungkin sebentar lagi."
"Bagus lah! Ayo di makan." Mereka pun berbincang santai.
"Aku slalu memimpikan, di bawah sinar rembulan duduk berdua an, bersama pasangan yg sejalan." Ucap cao ling an sambil memeluk zhang san
"Hemm. Jangan memancingku an'er."
Cao ling an pun hanya terkekeh mendengar nya. "Semoga kita slalu bersama" ucap nya lagi sembari menyandarkan kepala nya di bahu zhang san.
Zhang san terdiam, lalu dia memberanikan diri untuk menyentuh ubun kepala cao ling an. Kemudian mencubit pipi bulat nya.
"Aduh. Sakit san gege."
"Kau begitu mempesona ucap zhang san." Sambil mengarahkan bibir nya ke bibir cao ling an.
Cao ling an terkejut. Dada nya bergetar. Jantung nya berpacu begitu cepat.
"Aku tak bisa mengendalikan diriku" batin cao ling an.
Kemudian dia pun membalas ciuman tersebut.
Di bawah pohon yg rindang. Di sinari cahaya rembulan. Dua insan saling melepaskan kasih sayang. Suara merdu pun menghiasi gelap nya alam.
Mentari mengintip dua insan yg masih terlelap dari sisi gunung.
Cao ling an menggeliat di atas bahu zhang san, menikmati momen yg tak ingin mereka lupakan.
Zhang san mencubit hidung mancung cao ling an. Kemudian berkata Bangun an'er. Ucap nya dengan lembut.
Cao ling an pun segera membuka mata nya. "Aduuh, sakit san gege" dengan wajah cemberut.
"Hahaha kau terlihat sangat lucu."
Zhang san mengambil pakaian. Dan menutupi tubuh tanpa helai benang itu. Putih bersih. Tubuh berisi. Kaki jenjang membangkitkan semangat juang.
"Kenapa mata san gege tak berkedip?. Apa san gege belom puas menyiksa ku? "
"Mana ada rasa puas dengan keindahan ini." Sambil membelai pipi yg kemerahan itu.
Kemudian mereka berpakaian yg senada, Dengan lambang elang terbang di samping dada nya.
Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga menemukan sebuah kota.
Setelah menyelesaikan pemeriksa'an. Mereka di izin kan masuk. Dengan syarat tak menggangu ketertiban kota.
"An'er. Kita cari tempat makan."
Setelah menemukan sebuah tempat makan yg lumayan besar. Mereka pun memasuki nya. Dan mencari tempat duduk yg berada di sudut.
Kemudian pelayan datang dan menanyakan pesanan. "Sediakan makanan terbaik saja." Ucap cao ling an kepada pelayan.
Pelayan pun pergi menyiapkan hidangan.
"Kalian tau tidak. Paviliun teratai merah Kata nya akan mengadakan pelelangan. yg akan di langsungkan beberapa hari lagi di kota ini" ucap seorang pemuda kepada teman nya.
"Iya. Dan ku dengar banyak sumber daya dan artefak senjata yg akan di lelang" salah seorang menimpali.
"Aku tak punya banyak uang, untuk membeli artefak senjata. " ucap satu nya lagi. Hahaha dua orang pun menertawakan nya.
"Tenang lah ada aku. Kita akan masuk bersama." Ucap seseorang yg baru datang.
Zhang san mendengar obrolan mereka. Dan dia pun tersenyum. Setelah itu. Pesanan mereka datang.
"Paman! Di mana kah pelelangan akan di laksanakan." Tanya zhang san kepada pelayan.
"Di gedung yg paling tinggi di sana tuan muda." Sambil mengarah kan tangan nya pelayan menjawab.
"Terima kasih. Sambil menyerahkan satu keping emas" untuk pelayan tersebut.
"Terima kasih tuan muda." Lalu pelayan itu pun pamit.
Selesai makan. Zhang san menaruh dua keping emas di atas meja. Kemudian dia keluar.
"Kemana kita setelah ini san gege?"
"Ikut aku..!" zhang san berjalan sambil memegang tangan cao ling an.
Beberapa orang yg melihat begitu iri. Ketampanan dan keindahan berjalan berdua. Bagai dewa dan dewi surga.
Beberapa menit berjalan. Mereka berdua sampai di depan gedung yg tinggi menjulang. Yg bertuliskan paviliun teratai merah.
"Salam tuan muda" ucap salah seorang penjaga.
"Apa kah aku bisa bertemu menejer mu.?"
"Meneger sedang tidak ada di tempat tuan muda."
"Ooh baik lah kalau begitu. Nanti aku akan kembali lagi."
Kemudian mereka berdua berjalan jalan di pasar. "Apa kau mau di belikan sesuatu an'er?"
"Apakah boleh san gege?" Tanya nya dengan riang.
"Tentu saja buat yg tersayang" ucap nya..
Cao ling an pun dengan semangat masuk kedalam toko pakaian. Lalu Dia memilih beberapa pakaian wanita. Tak lupa dia memilihkan zhang san beberapa set pakaian..
Setelah membayar. Mereka keluar dan beberapa langkah dari sana. Mereka melihat toko perhiasan. Zhang san pun masuk di ikuti cao ling an.
"Nona. Tolong ambil kan gelak giok yg itu." Tunjuk zhang san.
Pelayan toko pun mengambilkan nya. "Tuan muda sungguh jeli penglihatan nya. Gelang giok ini di buat dengan banyak bebatuan berharga."...
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin