Season 2 - Pewaris Phoenix Api Xiao Chen.
Di saat umat manusia telah berada di ambang kehancuran, Xiao Chen pun bangkit dari kematiannya dengan kekuatan yang telah mencapai ranah Setengah Dewa. Namun, kematian Fang Hao dan juga kerabat-kerabatnya dari Kekaisaran Bintang Biru, membuat Xiao Chen marah besar.
Xiao Chen pun memasuki wilayah Suci Ras Iblis, dan puncak pertarungan umat manusia melawan Ras iblis pun terjadi, mengguncang dunia.
Akankah Xiao Chen membawakan kemenangan bagi umat manusia? Ataukah umat manusia akan benar-benar tenggelam dalam kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 205
"Hun Yue! Selain bermuka tebal, kau juga sangat menjijikan!" Ji Shi mencibir Hun Yue dengan keras. Nampak kemarahan telah meliputi Ji Shi.
Saat itu, di saat umat manusia telah benar-benar kalah oleh Ras Iblis. Ji Shi mengikuti Klan Hun untuk menjadi kaki tangan Ras Iblis. Tapi kini, Hun Yue tiba-tiba berbalik untuk kembali berperang melawan Ras iblis, itu benar-benar membuat Ji Shi kecewa. Selain tidak lagi mempunyai muka untuk Umat Manusia, dia juga sangat begitu enggan untuk kembali. Semua tahu bahwa Ras Iblis sangatlah kuat.
"Ji Shi! Dulu, kau mengikuti Klan Hun untuk menjadi kaki tangan Ras Iblis, sekarang... Apa kau tidak ingin mengikuti aku lagi?" tanya Hun Yue, nadanya rendah, tetapi sedikit nakal.
Ji Shi terkekeh, lalu menunjuk Hun Yue dengan tangannya kemudian berbicara, "Hun Yue! Aku tahu kau sangat kuat! Tapi, dihadapan Kaisar Dewa Iblis, memangnya apa yang bisa kau lakukan? mengandalkan bocah-bocah itu? Cih, aku takut bahkan mereka tidak akan mampu menghadapi pasukanku!" Ji Shi yang marah, mencibir keras meremehkan kelompok Xiao Chen.
Namun, Sheng Kun tiba-tiba berjalan ke depan sembari bertepuk tangan.
Prok... Prok... Prok...
"Jiwa Baru tahap puncak, kan?" Sheng Kun berbicara dengan nada yang dingin dan sinis, "Menghadapi mu— tidak perlu Ketua kami untuk turun tangan, bahkan aku saja sudah cukup!" sambung Sheng Kun.
Di saat Sheng Kun berbicara seperti itu, ia sembari mengeluarkan aura spiritualnya, menunjukan tingkatan ranahnya; membuat Ji Shi terkejut.
'Ba— bagimana mungkin? Dengan usianya yang masih sangat muda ... dia telah berada pada tingkatan Ranah Jiwa Baru?' gumam Ji Shi, di dalam hatinya.
Tiba-tiba, Jian Yu pun berjalan tiga langkah ke depan, berjalan menginjak udara di atas kota megah Klan Ji.
Pandangan Jian Yu tertuju menatap Ji Shi dengan serius, tetapi segera menoleh kepada Sheng Kun.
"Ji Shi adalah seorang Praktisi Jiwa Baru tahap puncak! Biarkan aku yang akan menjadi lawannya." ujar Jian Yu kepada Sheng Kun.
"Haaa... Kenapa mangsaku selalu saja diserobot!" Sheng Kun menggerutu kesal. Tetapi Jian Yu tahu akan bagaimana kesenjangan mereka.
"Biarkan Jian Yu yang menghadapinya!" seru Xiao Chen.
"Keparat! Kalian terlalu meremehkan aku!" teriak Ji Shi, marah.
Jian Yu pun menoleh kepada Xiao Chen, dan Xiao Chen pun mengangguk lalu berbicara, "Berhati-hatilah, Yu'er. Ji Shi bukanlah lawan yang mudah." ucap Xiao Chen, memperingati Jian Yu.
Namun, Jian Yu tidak sedikitpun menunjukan rasa takut. Ia pun segera terbang melayang dengan tenang, mendekat ke arah Ji Shi.
Lalu, Jian Yu pun mengajukan sebuah taruhan kepada Ji Shi. Di mana Jian Yu berbicara; jika dia bisa mengalahkan Ji Shi, maka Ji Shi harus tunduk kepada Xiao Chen, tentu Jian Yu mengatakan hal yang sama kepada Ji Shi, jika Jian Yu yang kalah, maka Jian Yu bersedia menjadi budaknya.
Ji Shi pun tertarik dengan taruhan itu. Melihat kecantikan Jian Yu yang tak tertandingi, bahkan Jian Yu adalah sosok wanita tercantik kedua di Benua Tian Yuan saat ini, dan hanya ada satu kecantikan yang mampu mengalahkan kecantikan Jian Yu, yaitu; Zhu Xin. Tetapi Zhu Xin tidak lagi menjadi pejuang umat manusia, setelah identitas aslinya terkuak, di mana ia adalah putri kandung Kaisar Dewa Iblis.
Saat itu, Ji Shi pun sangat antusias terhadap Jian Yu. Dia pun berbicara, "Baiklah! Aku setuju dengan permintaanmu itu. Ha haa! Bisa menikmati gadis muda yang sangat cantik sepertimu, nampaknya pak tua ini sangat beruntung." kata Ji Shi, tertawa nakal.
Namun, tanpa sedikitpun aba-aba. Jian Yu tiba-tiba melesat dengan seberkas cahaya kebiruan yang melesat cepat di udara. Membuat Ji Shi sangat begitu terkejut.
'Jiwa Baru tahap menengah? Kenapa bocah-bocah muda itu memiliki kekuatan yang tinggi? Siapa mereka sebenarnya?' batin Ji Shi. Dia pun segera mengambil langkah mundur dengan cepat, menghindari pedang Jian Yu yang mengarah kepadanya.
Jian Yu terbang semakin tinggi, posisinya sekarang seratus kaki di atas Ji Shi yang terbang di bawahnya. Dengan gerakan yang sangat tenang dan terkonsentrasi, Jian Yu menggenggam pedangnya yang berdiri di depan wajahnya. Kedua mata Jian Yu terpejam sejenak, seolah-olah dia sedang mengumpulkan energi dan fokus dari seluruh alam semesta.
Kemudian, dengan gerakan yang sangat cepat dan presisi, Jian Yu membuka matanya dan mengayunkan pedangnya. Pedang itu meninggalkan jejak energi biru yang berkilauan, seperti jarum jam yang bergerak dengan sangat cepat. Energi biru itu terbentuk dari elemen api biru yang sangat kuat dan panas, membuat udara di sekitarnya bergoncang dan bergetar.
Ji Shi yang berada di bawahnya memandang ke atas dengan mata yang terbelalak, dia bisa merasakan kekuatan energi yang terkumpul dalam pedang Jian Yu.
Energi pedang Jian Yu semakin kuat, membuat atmosfer di sekitarnya semakin panas dan bergolak. Ji Shi dapat merasakan tekanan yang semakin besar, seperti gunung yang akan meletus. Dia tahu bahwa dia harus siap untuk menghadapi serangan Jian Yu, atau dia akan menjadi korban berikutnya.
"Api Pembakar Langit!" Jian Yu mengucapkan kata-kata itu dengan suara yang keras dan penuh dengan kekuatan, membuat langit di atasnya bergemuruh. Seketika, perwujudan pedang raksasa sepanjang seratus meter dengan lebar pedang selebar empat puluh meter muncul di langit, menyilaukan mata dengan keagungannya. Pedang itu berwarna hitam, tetapi diliputi api biru yang berkobar dengan intensitas yang mengerikan, membuat udara di sekitarnya berguncang dan bergetar.
Di bawah, Ji Shi tidak ingin kalah. Dengan gerakan yang cepat dan penuh dengan kekuatan, dia mengeluarkan jurusnya, merubah energi menjadi sosok naga emas yang besar dan perkasa. Naga emas itu mengaum keras, membuat tanah di bawahnya berguncang dan gempa kecil terjadi.
"Cih! Hanya tingkat Jiwa Baru tahap menengah, ingin melawanku... Tidak tahu diri!" Ji Shi mencemooh Jian Yu, menunjukkan rasa tidak percaya dirinya bahwa Jian Yu berani menantangnya. Namun, Jian Yu tidak terpengaruh oleh kata-kata Ji Shi, dia hanya tersenyum dingin dan mengangkat pedangnya yang besar, siap untuk menyerang.
Suasana menjadi semakin tegang, seperti benang yang siap putus. Api biru di pedang Jian Yu semakin membakar, membuat udara di sekitarnya semakin panas dan bergolak. Sementara itu, naga emas Ji Shi semakin besar dan perkasa, siap untuk menghancurkan lawannya.