Bagaimana jadinya jika seorang wanita yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu menyukai seorang pemuda yang usia nya jauh berada di bawah nya?
Itulah yang di rasakan oleh Airyn Xylena Prameswari. Dia menyukai seorang pemuda bernama Arjuna Reksa, kedua nya bertemu secara tidak sengaja di sebuah cafe yang dimana, Juna bekerja disana.
"Aku menyukai mu, Jun."
"Apa yang Nona katakan? Anda tidak mungkin menyukai saya yang hanya pegawai cafe."
"Aku tidak peduli dan mulai saat ini, kau harus menjadi kekasihku dan aku tidak menerima penolakan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Jalan-jalan
"Hmmm, wangi sekali. Masak apa sih pacarku?" Tanya Airyn sambil memeluk Arjuna dari belakang. Juna menoleh lalu terkekeh saat melihat betapa manja nya perempuan yang katanya berusia hampir tiga puluh tahun itu.
"Masak apa ya?"
"Dari bau nya sih capcai seafood ya?" Tanya Airyn.
"Hebat, tebakan ayang benar." Jawab Juna sambil terkekeh.
"Siapa dulu dong, Airyn gitu lho."
"Kamu beneran usia tiga puluh, Bby?" Tanya Juna, masakan nya sudah matang dia mematikan kompor dan membalikan tubuh nya. Dia tersenyum nakal menatap wajah cantik sang kekasih lalu mencubit hidung nya gemas.
"Aawhhss, sakit lho.."
"Habis nya kamu gemesin gini, mana ada yang percaya kalau usia kamu hampir kepala tiga." Ucap Juna membuat Airyn tertawa pelan.
"Bagus dong, artinya aku awet muda."
"Iya, awet muda dan gemesin gini. Jadi pengen cipook deh, boleh?"
"Gak mau, mandi dulu sana. Belum gosok gigi." Ucap Airyn sambil terkekeh pelan.
"Hmmm, jadi cerita nya kamu jijik gitu?"
"Sedikit sih, tapi gapapa kok. Sini kamu nya, nunduk."
"Pendek.." Ejek Arjuna dengan kekehan nya, membuat Airyn mencubit kuat perut rata sang kekasih karena kesal.
"Aaaaa, sayang sakit.."
"Rasain, siapa suruh ngejek aku?"
"Lah, kamu memang pendek. Cuma sedada aku tuh." Ucap Juna sambil meratakan kepala Airyn dan dada nya. Benar, tinggi Airyn hanya sampai dada bidang Arjuna.
"Dih, tinggi aku tuh udah sesuai sama wanita ideal lain nya. Kalau tinggi aku cuma di batas dada kamu, ya jangan salahin aku. Salahin aja badan kamu yang bongsor ini." Ketus Airyn membuat Arjuna tertawa. Dia suka menggoda sang kekasih, dia pun langsung meraih Airyn ke dalam pelukan nya.
"Maaf-maaf, jangan marah gitu dong. Aku bercanda doang.."
"Aku gak suka cara kamu bercanda dengan meledek tinggi badan, itu body shaming lho."
"Haha, iya iya. Maafin bocil ya?"
"Iya deh, gapapa kalau sama bocil kesayangan." Jawab Airyn sambil membalas pelukan sang kekasih dengan erat.
"Jadi, gimana?"
"Gimana apa nya, cil?" Tanya Airyn sambil mengukir pola abstrak di dada bidang sang kekasih.
"Aduh, aku mandi dulu deh."
"Lho, gak mau makan dulu aja? Nanti masakan nya keburu dingin."
"Gapapa, nanti aja." Jawab Arjuna sambil ngibrit ke kamar untuk membersihkan tubuh nya. Tentu saja, hal itu membuat Airyn keheranan sendiri, ada apa dengan Juna? Padahal tadi dia terlihat baik-baik saja, tapi sekarang malah langsung pergi ke kamar dengan langkah cepat setengah berlari.
'Yang ada, deket-deket sama dia tuh bikin panas dingin.' Batin Arjuna. Tanpa berbasa-basi lagi, Juna langsung mengguyur tubuh nya dengan air dingin dari shower.
Juna mengambil shampoo, lalu menuang nya ke telapak tangan dan menggosok nya, pemuda itu pun mengusap kan ke rambut nya. Dia suka keramas, karena membuat tubuh nya terasa lebih segar. Selain itu, keramas juga bisa membuat suhu tubuh nya yang sempat memanas karena berdekatan dengan Airyn kembali sejuk seperti semula.
Hanya lima belas menit saja, Juna sudah menyelesaikan mandi nya. Dia pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk selutut, perut dengan roti sobek yang berjejer rapuh, otot tangan nya yang menonjol, dada bidang yang sempurna.
"Waw.." Ucap Airyn yang ternyata menyusul ke kamar, membuat Arjuna membulatkan kedua mata nya. Dia terlihat shock saat melihat keberadaan Airyn di kamar. Tadi nya, dia kesini untuk menghindari wanita yang membuat tubuh nya kepanasan, tapi sekarang dia malah menyusul nya ke kamar.
'Tahu begini, mendingan pake bathrobe.' Batin Arjuna menggerutu.
"Sayang, badan kamu bagus banget." Ucap Airyn sambil berjalan mendekat
"Aduh, yang. Plis ya? Kali ini aja, jangan mancing-mancing aku terus."
"Lah, memang nya siapa yang mancing? Aku gak bisa mancing plus gak punya alat pancing." Jawab Airyn dengan polos nya membuat Arjuna menggelengkan kepala nya. Maksud nya, bukan memancing yang itu tapi memancing hasraat nya dengan terus-menerus menyentuh dan mendekati nya.
Tapi, akan sangat mengherankan kalau semisal dia tidak ingin berdekatan dengan pacar sendiri, iya kan? Dan yang jelas, Airyn takkan menyukai nya. Dia pasti akan merajuk nanti nya, siapa yang susah juga kalau Airyn sudah merajuk? Dirinya juga. Tapi, kalau di biarkan Airyn malah suka ngelunjak.
"Kelakuan kamu tuh yang mancing-mancing."
"Aku gak ngerti, Bby." Jawab Airyn sambil menggaruk tengkuk nya.
"Yaudahlah, aku pakai baju dulu. Terus kita makan ya? Aku udah lapar."
"Oke, aku tunggu di bawah ya, cil?"
"Iya, baby." Jawab Arjuna. Airyn pun mengangguk dan pergi keluar dari kamar meninggalkan Arjuna yang juga segera masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian nya. Airyn sudah menyiapkan pakaian untuk nya. Dia benar-benar wanita yang royal terhadap pasangan.
Juna mengambil kaos berwarna putih juga kemeja berlengan pendek dengan motif kotak-kotak dan juga celana hitam panjang. Setelah menyisir rambut nya, Juna pun segera keluar dari kamar karena tak ingin membuat sang kekasih terlalu lama menunggu.
"Lama ya?"
"Enggak kok, nunggu kamu gak pernah bikin aku bosen." Jawab Airyn, dia sudah duduk manis di meja makan dengan dua piring sarapan yang di masak oleh Arjuna tadi.
"Kalau kamu laper, padahal makan aja duluan. Kenapa harus nungguin aku?" Tanya Arjuna sambil mengusap rambut Airyn dengan gemas, dia membuka kulkas dan mengeluarkan satu botol air mineral dari kulkas dan membawa nya ke meja makan.
"Ada susu di kulkas, kenapa malah ngambil air biasa?"
"Lagi pengen aja, lagian kalau aku terus minum susu, yang ada badan aku makin tinggi, sayang."
"Hmm, bener juga. Yaudah, jangan minum susu. Air mineral aja." Jawab Airyn sambil tersenyum, sedangkan Arjuna tertawa begitu mendengar ucapan Airyn. Sekarang saja, badan Arjuna sudah sangat bongsor untuk usia nya sekarang, bagaimana kalau dia semakin sering minum susu? Yang ada badan Arjuna menjadi raksasa nanti.
"Yaudah, ayo makan."
"Kamu juga, nanti selesaibmakan. Yuk jalan-jalan?"
"Ayo, kemana?"
"Ke taman." Jawab Airyn. Juna menganggukan kepala nya, dia setuju untuk berjalan-jalan ke taman sambil mencerahkan mata setelah seharian bekerja di cafe yang selalu berbau makanan tapi sayang sekali tidak bisa memakan makanan yang ada disana karena dia harus hemat.
Setelah selesai makan, Airyn pun mencuci piring nya dan kedua nya pun berangkat. Sejujur nya, Juna sedikit merasa risih saat melihat cara berpakaian Airyn yang dress nya ada di atas lutut. Tapi, dia akan merasa tidak enak nanti.
Airyn pun mengemudikan kendaraan roda empat nya ke salah satu taman yang terdekat dari apartemen. Juna hanya menikmati pemandangan suasana kota siang hari ini yang seperti biasa selalu padat karena hari minggu, semua nya pasti healing untuk melepaskan penat setelah satu pekan bekerja.
Airyn dan Juna pun berjalan dengan tangan yang saling menggenggam satu sama lain dengan mesra, layaknya pasangan kekasih lain nya. Hingga akhirnya, Airyn meminta Juna untuk berpose dan akan memotret nya.
"Yang, pose dong."
"Gak bisa, berdiri gini aja ya?"
"Yaudah, senyum." Ucap Airyn.
"Gak mau!" Jawab Arjuna, akhirnya Airyn pun pasrah saja saat melihat Juna hanya cemberut saja saat di foto. Tapi, Airyn tersenyum saat melihat hasil foto jepretan nya, bagus juga. Inti nya, bagaimana pun pose nya dan siapa yang mengambil gambar nya, kalau itu Arjuna hasil nya pasti selalu bagus.
......
🌻🌻🌻🌻