Di Madu

Kamelia membawa dua kopernya dan Papa nya Adit langsung meminta OB membawakan kopernya karena Mamanya Adit tidak mengijinkan Kamelia membawa kopernya.

''Coba cek lagi takut ada yang tertinggal soalnya kunci akses nya simpan di tempatnya kita akan menutup pintu, kamu juga pasti ga hafal kode pintunya. ''

pinta Mamanya Adit dan Kamelia langsung memeriksa kamar kembali ternyata semua sudah aman.

''Sudah Mama gak ada lagi yang tertinggal. ''

jawab Kamelia saat keluar dari kamar menghampiri Mama mertuanya.

''Ayo kita pulang sekarang, sudah terlalu malam soalnya dan OB juga sudah ada di lobi kayanya bawa koper Kamelia. ''

ajak Papanya Adit dan kedua wanita beda generasi itu langsung mengangguk.

Kamelia di gandeng Mamanya Adit menuju lobi utama dan Papanya Adit berjalan di belakang keduanya, tidak masalah karena Kamelia memang membutuhkan Istrinya saat ini.

''Itu di dalam koper isinya apa?? Banyak sekali kelihatannya. "

tanya Mamanya Adit saat Kamelia duduk kursi mobil belakang.

"Isinya pakaian sama oleh oleh, nanti di rumah Lia akan bongkar dan Lia juga membelikannya buat Mama sama Papa juga. "

jawab Kamelia dan Mamanya Adit tersenyum mengangguk.

"Makasih sebelumnya Lia karena kamu mengingat kami. "

ucap Mamanya Adit dan Kamelia mengiyakannya.

"Lia udah makan belum?? Kalau belum Papa bisa belokkan mobil ke restoran. "

tanya Papanya Adit karena penasaran dengan menantunya yang terlihat gelisah.

"Lia kamu belum makan?? "

tanya Mama Mertuanya dan Kamelia menggelengkan kepalanya.

"Lia sebenarnya keluar dari Apartement tuh mau cari makan, tapi Lia merasa asing disana makanya hubungi Mama meminta jemput. "

jawab Kamelia dan membuat Mama mertuanya mengangguk sedih.

"Maafkan Adit yaa sayang karena membuat kamu susah, harusnya kamu di antarkan ke rumah bukan di bawa ke apartemen, mau makan dulu gak?? Papa akan belokkan ke restoran. "

ucap Mamanya Adit dan Kamelia menggelengkan kepalanya.

"Makan di rumah saja Mama dan Mama gak usah minta maaf atas nama Mas Adit karena Lia sendiri yang salah malah mempercayainya untuk menunggu. "

ucap Kamelia dan Mama nya Adit mengangguk.

"Beneran Lia gak mau mampir dulu nih?? "

tanya Papa nya Adit yang meyakinkan kembali.

"Gak Papa makasih dan Lia nanti makan di rumah saja deh. "

jawab Kamelia yakin dan Papa nya Adit menyetujuinya.

Perjalanan pun akhirnya sampai, Papa nya Adit memparkirkan mobil di depan pintu rumah utama dan meminta pelayan untuk membawakan koper ke kamar Kamelia.

Kamelia langsung di gandeng Mama nya Adit menuju dapur dan membiarkan suaminya yang mengurus kopernya.

"Lia mau Mama minta buatkan makanan dulu gak ke koki nya?? "

tanya Mamanya Adit saat keduanya tiba di meja makan.

"Gak usah Mama biar Lia buat makanan sendiri saja boleh yaa?? "

jawab Kamelia sambil menyimpan tas selempangnya di atas meja makan.

"Gak apa apa Sayang silahkan kamu bebas ko, tapi takutnya kamu lelah loh dan malah membuat makanan sendiri. "

ucap Mama Mertuanya dan Kamelia menggelengkan keoalanya.

"Gak apa apa Mama, Lia sudah terbiasa juga bikin makanan saat di rumah. "

ucap yakin Kamelia sambil membuka kulkasnya untuk melihat bahan bahan masakannya.

"Yasudah kamu masak yaa Mama tinggal gak apa apa kan sayang?? Mama mau istirahat. "

ucap Mama mertuanya kembali yang tiba tiba kepalanya berdenyut karena kelakuan sang putra pada menantunya.

"Gak apa apa Mama istirahat saja, makasih yaa Mama untuk semuanya. "

jawab Kamelia dan Mama mertuanya mengangguk.

Papa nya Adit menghampiri dan menghela nafasnya melihat raut wajah sang istri yang sudah dapat di tebak kalau istrinya sedang tidak baik baik saja.

Papa nya Adit langsung menggandeng sang istri menuju kamarnya setelah pamit pada Kamelia untuk beristirahat duluan.

Kamelia memilih membuat mie rebus dengan aneka toping, dia memilih yang instan saja karena tubuhnya juga butuh istirahat saat ini.

Di perusahaan saat ini dan lebih tepatnya di ruangan pribadi Adit......

Adit mengerjapkan matanya dan ternyata sudah gelap di kamar pribadinya, Adit menyingkirkan tangan Cindi yang memeluknya erat dan Adit berusaha beranjak untuk menghidupkan lampu ruangan.

Adit terlonjak kaget saat melihat jam sudah menunjukan pukul sebelas malam dan dia langsung terpikir tentang Kamelia yang ada di apartement nya seorang diri.

"Lia maaf aku malah melupakan kamu dan mengingkari janji lagi yang akan pulang sore. "

gumam Adit dalam hatinya sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Adit tidak mungkin menghubungi Kamelia saat ini karena ada Cindi bersamanya, Adit pun memilih nanti saja mengurus Kamelia dan dia harus membersihkan tubuhnya dan membawa Cindi pulang.

Lima belas menit kemudian Adit keluar dari dalam kamar mandi dan membangunkan Cindi sambil memakai pakaiannya.

"Ayo bangun ini sudah malam dan kita harus pulang. "

ucap Adit saat Cindi sudah membuka matanya.

Cindi mengangguk dan langsung memakai pakaiannya yang tadi di pakainya lalu memakai jas Adit untuk menutupi lekuk tubuhnya.

Keduanya langsung keluar dari ruangan pribadi Adit dan langsung menuju lobi utama dimana mobil terparkir, Adit memilih mengemudikan mobilnya sendiri agar bisa menghindari cindi.

Pikiran Adit saat ini adalah kepada Kamelia yang ada di Apartemen nya, dia takut Kamelia kenapa kenapa disana sendirian, rasa bersalahnya begitu besar pada Kamelia.

Di kediaman Prapta......

Setelah mengisi perutnya Kamelia memilih ke kamar untuk beristirahat dan Kamelia juga tidak mengganti pakaiannya karena memang sangat lelah sekali tubuhnya saat ini.

Pagi menjelang......

Kamelia sudah bersiap dengan pakaian santainya karena dia akan ke rumah Mamanya mengantarkan oleh oleh untuk keluarganya.

Kamelia keluar dari kamar di sambut senyum manis Mama Mertuanya dan membuat Kamelia bahagia merasakannya.

"Mau ke rumah Mama kamu yaa sayang?? "

tanya Mamanya Adit dan Kamelia mengangguk.

"Barengan Papa saja yaa yang antarkan kamu sekalian lewat juga. "

ucap Papa mertuanya dan Kamelia mengiyakannya.

"Iya Papa dan makasih yaa, oh iya.....ini hadiah kecil dari Lia untuk Mama dan Papa oleh oleh saat di Jogja, terima yaa dan maaf kalau hadiahnya mengecewakan Mama sama Papa. "

ucap Kamelia sambil menyodorkan paper bag kepada mama Mertuanya.

"Kamu kok bilang gitu sih, Mama sama Papa terima hadiahnya dari kamu dengan senang hati karena artinya kamu itu perduli pada kami. "

ucap Mamanya Adit saat menerima hadiahnya dan Kamelia langsung tersenyum.

"Ayo kalian sarapan dulu jangan ngobrol terus. "

lerai Papa nya Adit yang pastinya akan sangat panjang kalau Kedua wanita di hadapannya mengobrol.

Kamelia memilih memakan nasi goreng dari pada roti selai yang tidak akan membuatnya kenyang, Kamelia makan dengan pokus tanpa ada percakapan dengan kedua mertuanya.

.

.

Bersambung.......