Gamon ( Gagal Move On )

Happy Reading.

Nada kesal karena sejak tadi Farel menertawakan dirinya, sejak bertemu dengan Surya di supermarket itu Farel benar-benar mengolok-olok Nada.

"Hahaha, aku tuh masih nggak nyangka jika cowok yang kamu cintai, yang bisa bikin kamu nangis sampai mabuk-mabukan, yang bikin kamu patah hati ternyata cuma cowok seperti itu?" ledek Farel.

Nada diam saja tidak menjawab, dia hanya bersedekap dada sambil membuang muka ke arah jendela mobil. Memang apa yang harus dia katakan kepada Farel jika memang pria yang membuatnya patah Hati adalah Surya.

pria itu memang berubah benar-benar berbeda dari yang dulu apalagi setelah dia melihat sendiri juga Surya tengah menggandeng wanita lain di saat dia sudah memutuskan Nada.

Bisa jadi mungkin Surya sudah dekat dengan wanita itu saat bersamanya dan lebih memilih wanita itu daripada dirinya, Nada sekarang sudah tidak peduli.

Dia juga tidak menyesali apapun saat ini, keputusan Surya untuk meninggalkan dirinya demi pekerjaan dan mungkin juga wanita itu, membuat Nada bertemu dengan Farel, yang ternyata semakin hari mengenal pria itu membuat pandangan Nada terhadap Farel jadi berbeda.

Meskipun ada tingkah yang sangat menyebalkan di diri Farel yang sangat tidak disukai Nada, yaitu ketengilannya yang suka jahil terhadapnya. Namun, terlepas dari sifat menyebalkan itu banyak nilai plus untuk lelaki yang saat ini menyetir di sampingnya.

"Surya Himawan, huh, lelaki itu terlalu percaya diri! Papa kok bisa masukin dia di perusahaan sih, cowok seperti itu tuh sukanya nyari muka, sukanya menjilat atasan, dia ingin berusaha menjadi baik di hadapan atasannya tetapi tidak tulus dari hati, lihat saja tingkah lakunya ketika bertemu denganku, bukankah seharusnya dia lebih condong kepadamu yang notabenya adalah mantan kekasihnya tetapi dia malah sok PDKT sama aku 'kan?" ujar Farel panjang kali lebar.

"Terserah kamu mau ngomong apa, yang jelas aku udah mati rasa sama dia, udah nggak respek lagi, aku udah move on tahu! Jadi kalau kamu mau ngoceh sepanjang jalan ini nggak ada pengaruh nya buat aku, kamu tenang aja, mantan itu aku buang pada tempatnya dan nggak akan aku pungut lagi!"

Senyum tipis terulas di bibir Farel ketika mendengar jawaban sang istri, dia sempat takut kalau Nada masih teringat cintanya pada sang mantan kekasih.

"Nah, gitu dong masa cowok seperti itu bikin kamu susah move on sih, seharusnya yang kamu cinta itu adalah cowok seperti aku ini, yang lebih pantas mendapatkan cinta dari kamu," ucap Farel melirik Nada.

"Tapi kamu tuh nggak beda jauh sama aku loh, kamu juga belum move on 'kan dari wanita yang katanya kamu cintai itu?"

Deg!!

"Apaaan, ungkapan dari mana?" ucap Farel berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Intinya, kamu gak bisa bersama dengan wanita yang kamu cintai 'kan? apa dia mencampakkan kamu seperti aku, ataukah dia nggak tahu perasaan kamu selama ini?" tebak Nada.

Membuat jantung Farel semakin berdegup kencang, tidak mungkin 'kan kalau Nada tahu jika selama ini dia mencintai sahabatnya sendiri, yaitu Salmafina dan cintanya bertepuk sebelah tangan.

Tidak, tidak ada orang yang tahu akan perasaan cintanya pada Salma, ada satu orang dan itu adalah adiknya sendiri. Namun, selama ini Farel tidak pernah melihat interaksi antara Nada dan Raihan.

"Jadi benar jika kamu dicampakkan seperti aku?" tanya Nada tiba-tiba karena keterdiaman Farel. "Hahahaha, nggak nyangka ya ternyata cowok tampan seperti kamu dicampakkan oleh seorang wanita, kabarnya kalau mantan kekasih kamu itu kebanyakan para artis dan selebritis, tapi ternyata kamu mencintai wanita yang bukan dari kalangan itu dan wanita itu tidak menyukai kamu atau mungkin lebih memilih lelaki lain, iya 'kan? ngaku aja deh? ck, kasian, kasian!!" Farel menarik rambutnya ke belakang, merasa gelisah dengan ucapan dari Nada yang benar-benar sangat telak menyinggung hatinya.

"Kenapa kamu bisa menyimpulkan sendiri seperti itu?" Farel berdecak.

"Ya, jawabannya sangat mudah!" kali ini Farel menoleh ke arah istrinya, melihat raut wajah Nada, apakah dia benar-benar tahu jika wanita yang dicintainya adalah Salma.

"Apa?"

Nada juga menatap Farel yang kini sudah fokus kembali ke depan, tidak mau terjadi apa-apa dengan dirinya dan juga Nada. Farel sedang menyetir mobilnya pulang menuju ke apartemen.

"Karena kamu selalu menghindar saat aku tanya siapa wanita itu, kamu tidak mau menceritakannya bahkan kamu sering mengubah topik pembicaraan kita. Jadi intinya kamu nggak mau kalau aku mengintip kisah cintamu bersama wanita itu!" ucap Nada kali ini membuat Farel merasa bersalah terhadap istrinya itu.

Bersambung.