Menjadi sampah bukan keinginan Long Yao, menerima hinaan disetiap waktunya, siksaan, bahkan ketidak adilan selalu dia rasakan.
Namun sebuah takdir jodoh telah membangkitkan meridiannya. Berdiri dengan Kultivasi dan kemampuannya, akhirnya Long Yao menjadi Raja Dewa yang tak terkalahkan!
"Aku akan menginjak semua para jenius di seluruh benua dengan kekuatanku!" Long Yao berteriak ketika dia telah bangkit!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyerang Bukit Arwah 2.
Sepasang mata Jendral Wu harus melotot, tinju yang mengenai perutnya itu dengan jelas membuat seluruh organ dalamnya bergetar hebat. Bahkan setelah menyeimbangkan tubuhnya, rasa sakit masih terus terasa, hingga menyebar ke berbagai titik vital miliknya.
"Ka-kamu..."
Long Yao menyeringai mengerikan, hanya awal pertukaran serangan itu sudah membuat nyali dari temannya yang dikatakan berani itu mulai melemah.
"Jendral Wu, kamu sudah mengkhianatiku dan juga kepercayaan yang ayahku berikan padamu... Hari ini, aku mulai memberantas darimu dulu!"
Swoooooooosh!
Api merah kehitaman menyala ditangan Long Yao, perlahan tapi pasti, api itu membentuk sebilah pedang api yang cukup panas.
Namun perhatian dari Jendral Wu tidak tertuju pada api Dragon Flame itu, melainkan aura kultivasi Long Yao yang lebih lemah dari miliknya.
"Aku tidak tahu bagaiamana kamu dapat mematahkan seranganku tadi... Yang pasti, kultivasimu lebih lemah dariku, jadi apa kamu mampu untuk membunuhku!"
Swuuuuuuuush!
Pedang biru keputihan muncul dari dalam cincin ruang milik Jendral Wu, saat ini dia kembali melesat dan memulai serangannya dengan mengayunkan pedang kearah leher.
Tersenyum tipis, bahwa Jendral Wu tidak belajar dari kesalahannya. Kini Long Yao mulai mengayunkan pedang kearah depan untuk menahan serangan yang tertuju kearah lehernya.
Sriiiiiiiiiiiing!
Suara memekakan telinga terdengar begitu melengking sesaat, namun keduanya kembali memutarkan tubuh yang membuat kedua pedang harus tertahan di atas kepala mereka masing masing.
"Long Yao! Rasakan ini.... Pedang Langkah Pencabut Nyawa?!" Jendral Wu menarik pedangnya, dan dia mengayunkan pedang ke berbagai arah titik vital pergerakan Long Yao.
Melihat ke setiap arah serangan Jendral Wu, Long Yao kemudian tersenyum tipis, dia hanya berkata" ingin mematikan pergerakan ku?"
"Tarian Langkah Cahaya?!"
Memutarkan tubuhnya, seketika serangan dari pedang api milik Long Yao itu menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Selain kecepatannya meningkat, setiap langkah yang ditujukan terlihat seperti menari, namun bukan keindahan yang di tunjukan, melainkan rasa takut bagi Jendral Wu yang menahannya!
"Si-sial, aku tidak bisa bergerak leluasa menggunakan teknik berpedangku!" Berkata panik, dari yang sedetik Jendral Wu memberikan gerakan menekan itu berubah menjadi mundur, dan kini hanya bisa menahan serangan yang terus gencar mengarah ke satu arah titik vitalnya.
Pertukaran serangan terus berlanjut, hingga Jendral Wu yang tidak bisa berbuat banyak itu telah kehilangan akal fokus pikirannya. Saat ini dia yang berpikir meledakan energi Kultivasi dan bertempur dengan serangan jarak jauh adalah kunci mengalahkan Long Yao segera memilih untuk mengambil jarak yang cukup jauh.
"Aiiih, kenapa mundur? Bukankah kamu mengatakan Kultivasi adalah segalanya? Dimana keberanianmu itu?" Long Yao mulai menunjukan kegilaan bertarungnya, bahkan ungkapannya ini merupakan provokasi yang membuat rasa marah dari Jendral Wu berkobar.
"Aku tidak tahu bagaimana kemampuanmu menjadi semengerikan ini... Tapi Long Yao, aku harus menangkapmu bahkan jika itupun hanya tersisa raga mu!"
Swooooooooosh!
Memejamkan kedua matanya, angin yang kencang tiba tiba berputar mengelilingi tubuh dari Jendral Wu. Namun lagi dan lagi, kilatan tanpa keraguan kembali terlintas pada sepasang mata Long Yao yang tidak berkedip sama sekali.
"Long Yao, mari kita tentukan saja pemenangnya!" Membuka matanya, kini gulungan angin yang mengelilingi tubuhnya mulai membesar. Diikuti oleh gerakan lemparan pedang yang ditendang oleh Jendral Wu keatas Langit.
Sontak pedang itu berputar diatas kendali angin yang kini bersiap melesat kearah Long Yao.
"Long Yao apa kamu berniat meremehkan kemampuanku?" Melihat Long Yao tidak bereaksi apapun, hal ini membuat Jendral Wu bertambah kesal.
"Untuk membunuhmu? Aku tidak perlu menggunakan jurusku, Jendral Wu di kehidupan keduamu kelak, ingatlah untuk tahu diri siapa yang telah membantumu!"
"Diam kamu! Mati!"
Swuuuuuuush!
Pedang yang dikendalikan oleh elemen angin mulai melesat kearah Long Yao setelah Jendral Wu menunjuk arah target serangannya. Namun Long Yao hanya tersenyum tipis melihat hal ini, dia dengan rasa percaya yang tingginya melakukan apa yang telah dia katakan.
"Jurus seperti ini tidak pantas untuk menggunakan jurus milikku! Enyah dari hadapanku!"
Swooooooossh!
Pedang api ditangan Long Yao berkobar lebih hebat, dan setelah itu tubuhnya tiba tiba berputar membentuk pusaran api yang cukup hebat.
Bluuuuuuuuup!
Sangat aneh sesaat pedang angin Jendral Wu menerjang kearah pusaran api yang dibentuk oleh Long Yao. Pasalnya pedang angin itu seakan tertelan, dan sesaatnya hal yang tidak dipikirkan oleh Jendral Wu meledak!
Boooooom!
Pasalnya api hitam kemerahan yang tak lain adalah Dragon Flame itu meledak menyebar, yang menyebabkan seluruh bukit Arwah kebakaran hebat. Panasnya eksistensi api Dragon Flame juga membuat Jendral Wu harus mati terbakar menjadi debu. Tidak hanya Jendral Wu, semua prajurit dan bangunan ditempat itu telah tertelan api Dragon Flame yang sangat panas.
Namun pandangan Long Yao sesaatnya tidak kearah jasad Jendral Wu yang telah menjadi Abu. Melainkan dia menatap kearah satu bangunan yang terlihat begitu mewah, bahkan api sepanas Dragon Flame itu tidak mampu membakarnya dengan baik.
"Dao Yi aku tiba?!"
Swuuuuuuush!
Melompat kearah bangunan yang tidak terbakar, dia mulai mengedarkan kesadaran spiritualnya, akan tetapi dia hanya sayup sayup merasakan dua keberadaan aura didalam bangunan di satu tempat.
"Tidak salah lagi..."
Booooooooms!
Memukul kearah pintu yang tertutup menggunakan api Dragon Flame, apa yang dilakukan oleh Long Yao telah membuahkan hasil. Pintu kuat itu hancur, dan sesaatnya wajahnya berubah memerah karena marah. Apa yang dia lihat sungguh bukan hal yang wajar.
Seseorang pemuda, dengan bringasnya tengah menjilati wajah Dao Yi yang tubuhnya terikat rantai dengan wajah penuh pasrah.
"Siapa yang berani menganggu kesenanganku!" Mengerti pintu dihancurkan secara paksa, Jin Bai itu segera membalikan tubuhnya. Namun saat melihat wajah Long Yao, seuliet keinginan membunuh muncul pada tatapan matanya yang tajam.
"Kamu bukan para cecunguk itu,, datang lalu menganggu pada malam ini sungguh mencari mati?!"
Swooooooooooosh!
Kilatan bayangan tubuh terlihat dimata Long Yao. Nyatanya sosok pemuda cabul itu telah bergerak begitu cepat, lalu tiba dihadapannya dengan memberikan serangan kejutan yang membuat Long Yao tak siap untuk menahan serangan tersebut.
Booooooooooom!
Tubuh Long Yao terpental deras, bahkan dia harus menabrak tiang besar bangunan itu secara telak.
"Ckckckckck! Ternyata tubuhmu begitu kuat ya? Bahkan satu tinjuku tidak mampu meledakan tubuhmu?"
"Kakak Yao?!" Dao Yi yang sudah pasrah akan masa depannya akan direnggut itu terbangun dari mimpi buruknya. Dia berteriak yang membuat Jin Bai itu mengetahui siapa sosok yang ingin menjadi pahlawan.
"Kamu Long Yao? benaran sekali datang dihadapanku saat ini... Jadi ayahku nanti tidak perlu mencarimu keseluruh daratan Han Xue!" Jin Bai menyeringai senang.
Long Yao segera bangkit, dia menyeka darah yang ada pada kedua sudut bibirnya.
"Menangkapku? Apa kamu memiliki kemampuan untuk itu?"
"Hahahahaha! Aku suka tantanganmu bedebah!"
Swuuuuuuush! Traaaaaack!
Jin Bai kembali melesat, dia bahkan tidak menurukan kecepatannya sama sekali. Dan saat tiba dihadapan Long Yao, Jin Bai segera melancarkan serangan tinju yang terbalut elemen petir kearah wajah Long Yao.
Boooooom!
Minta Update langsung DM IG: alendra_danuarta