NovelToon NovelToon
Identitas Pengganti Nona Pertama

Identitas Pengganti Nona Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Panglima perang Lei Guiying menyusun rencana menyusup menjadi pengantin wanita agar dapat melumpuhkan musuhnya. Namun siapa sangka aliansi pernikahan yang seharusnya menuju negara Menghua. Justru tertukar dan harus menikah di negara Dingxi sebagai Nona Muda pertama dari kediaman Menteri yang ada di negara Menghua.

Lei Guiying menikah menjadi selir pangeran kesembilan. Begitu banyak intrik dan sekema besar terus terikat. Membuat gadis itu harus terus bertahan menjadi seorang pengantin aliansi dari negara lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis berbahaya penuh rahasia

"Aku meminta Zue er agar tetap berada di dekat Nyonya muda itu. Keadaannya masih cukup lemah ada beberapa hal yang akan sulit di lakukan seorang diri. Tiga jam sekali aku juga harus memeriksa keadaanya," ujar Lei Guiying menatap suaminya. "Aaaa..." Merenggangkan tubuhnya. "Untuk sekarang, aku ingin beristirahat sejenak." Mengelap keringat yang masih menetes di keningnya. Pria di depannya hanya diam memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulutnya. "Long Yin."

"Kamu bisa mengaturnya," saut Shui Long Yin menatap penuh kelembutan. Tapi tatapan itu hanya berlangsung sangat singkat. "Kamu memang hebat dalam hal menyimpan identitas diri."

Gadis itu hanya tersenyum tipis mendengar ucapan suaminya.

"Gadis berbahaya." kata Shui Long Yin penuh sindiran. Dia melangkah pergi menuruni tangga menuju ke lantai bawah.

Kedua alis Lei Guiying menyatu menatap malas kearah suaminya. "Pria yang aneh," gumamnya pelan sembari berjalan kembali menuju kamar miliknya. Gadis itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Memejamkan matanya untuk mengistirahatkan pikirannya. Baru kali ini dia harus menghadapi persalinan yang sesungguhnya. Dia memang pernah belajar medis tapi tidak pernah membantu persalinan saat melahirkan. Hanya saja di saat ibunya melahirkan adik ketiganya dia tetap diam di ruangan kamar. Menjaga ibunya tidak ingin pergi dan hal itu telah berlalu selama belasan tahun lamanya.

Lei Guiying melihat langit-langit kamar penginapan yang sudah memiliki sarang laba-laba. Di saat kedua tangannya di angkat dia melihat getaran kuat yang sulit di tenangkan. "Situasi seperti ini cukup mirip di saat aku pertama kali ikut dalam perang. Melihat setiap nyawa di ambil dengan mudahnya oleh musuh." Saat perang berlangsung gadis itu masih tenang dan dapat mengatasinya dengan mudah. Tapi tangannya akan bergetar hebat setelah dirinya menyendiri di jalur kecil pinggiran sungai. Seperti ada trauma yang di tinggalkan di balik kejadian mengerikan itu.

Kreekkkk...

Pintu kamar di buka,

Shui Long Yin masuk membawa nampan berisi bubur hangat. "Pemilik penginapan meminta ku memberikan ini kepada mu." Duduk di kursi sembari menyandarkan tubuhnya. Salah satu kaki di silangkan pada kaki lainya dengan santai.

Lei Guiying bangkit dari tempat tidur berjalan mendekat duduk di depan suaminya. "Aku akan memakannya nanti," ujar gadis itu membuat kerutan kening terlihat jelas di wajah pria di depannya. "Aku akan memakannya sekarang." Dia mengambil sendok di samping mangkuk yang telah tertata rapi pada penahan kecil di nampan. Baru saja tangan kanannya memegang sendok yang sangat ringan. Getaran kuat terlihat,

Traangg...

Sendok terjatuh dari tangannya membentur mangkuk. Lei Guiying menatap canggung kearah suaminya. Dia mencoba mengambil sendok itu kembali dengan menggenggam pergelangan tangan kanannya menggunakan tangan kiri. Tapi tetap saja usahanya sia-sia. Setidaknya dia masih membutuhkan waktu beberapa saat lagi agar kedua tangannya bisa tenang kembali.

Shui Long Yin mengambil alih sendok dari tangan istrinya. "Jangan bergerak," ujarnya tenang. Dia menyuapi perlahan bubur setelah di tiup beberapa kali. Kali ini dia tidak bertanya terlalu jauh. Karena harus ada pembatasan dirinya dengan gadis di depannya jika semua ingin berjalan normal kembali. Di suapan terkahir ketukan pintu terdengar. "Masuk."

Pengawal Yu Ji masuk. "Pangeran kesembilan, Selir Li. Pria pemain Guqin sudah kami temukan. Tapi dia juga telah meninggal."

Lei Guiying menggerakkan tangannya pelan memijat pergelangan tangan kanannya. "Sepertinya aku mengingat satu hal. Mungkin saja?" Dia diam untuk beberapa saat lalu melanjutkan perkataannya. "Saat aku keluar dari kamar mandi. Aku melihat Tuan muda ketiga datang menuju halaman kediaman tempat Nyonya utama berada. Tapi dia hanya masuk kurang dari lima menit dan pergi lagi menuju halaman depan tempat pesta di langsungkan. Jika dia pelakunya waktu yang di gunakan untuk melakukan pembunuhan terlalu singkat."

"Segera periksa semua tentang Tuan muda ketiga. Aku ingin masalah ini segara di selesaikan. Jangan sampai menganggu rencana yang kita jalankan," ujar Shui Long Yin melihat kearah pengawal setianya.

"Baik." Pengawal Yu Ji pergi dari ruangan kamar mengikuti setiap instruksi yang di berikan pangeran kesembilan.

"Situasi sudah terlalu sulit di prediksi. Kita hanya bisa memeriksa setiap detail yang ada," kata Shui Long Yin menatap istrinya.

Cangkir minum berisi air hangat di arahkan kepada Lei Guiying. Gadis itu mundur dengan keterkejutan, "Aku akan melakukannya sendiri." Baru saja dia ingin mengambil cangkir di tangan suaminya. Gerakannya terhenti melihat kedua mata yang sudah tidak bersedia menerima penolakan. Pada akhirnya Lei Guiying tetap meminum air yang di berikan suaminya.

"Setelah masalah di sini selesai. Kita akan pergi ke kota Huyin." Meletakkan cangkir di atas meja. "Kamu sudah bisa menghubungi mata-mata negara Menghua?" Menatap tanpa ekspresi yang bisa di baca orang lain.

Lei Guiying mulai memijat di bagian pergelangan tangan kirinya. "Sudah. Dua hari lagi aku akan memberikan di titik mana saja mata-mata dari negara Menghua berada."

"Guiying."

"Em?" Melihat kearah suaminya.

"Kamu yakin lahir di negara Menghua?" Shui Long Yin menatap tajam.

"Tentu saja."

"Tapi kenapa aku merasa kamu tidak pernah perduli. Apakah aku akan menghancurkan negara dimana keluarga mu berada. Atau hanya sekedar ancaman semata," ujar Shui Long Yin terus memperhatikan tingkah istrinya. Namun dia tidak pernah bisa melihat keanehan darinya.

Lei Guiying menatap santai, "Apakah seperti itu? Aku rasa semua itu hanya perasaan mu saja. Bagaimana mungkin aku tidak peduli dengan negara ku sendiri." Bangkit dari tempat duduknya. "Aku harus kembali lagi memeriksa keadaan pasien ku."

Shui Long Yin juga bangkit dari tempat duduknya. "Aku juga ingin melihatnya."

Lei Guiying menatap sebentar lalu pergi keluar di ikuti suaminya dari belakang. Mereka masuk ke salah satu ruangan kamar tempat pasien gadis itu berada. "Zue er, bagaimana keadaannya?"

"Nyonya muda, semua baik-baik saja." Pelayan Zue er memberikan bayi di dalam gendongannya kepada Lei Guiying.

Meskipun Lei Guiying seorang gadis yang selalu berada di militer. Tapi dia juga mendirikan tempat asuh untuk anak-anak terlantar karena perang yang terus terjadi. Biasanya setelah kembali perang gadis itu akan tinggal sementara waktu untuk ikut membantu di tempat asuh. Banyak juga bayi-bayi kecil yang harus kehilangan kedua orangtua mereka. "Ahhh... Sayang..." Menimang bayi yang ada di gendongannya. "Dia sangat cantik." Mendekat kepada Shui Long Yin. "Apa kamu ingin mencobanya?"

Shui Long Yin menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk menyentuh tangan halus bayi kecil itu. Apa lagi menggendongnya di dalam dekapannya.

"Aku akan mengajarimu caranya. Jangan takut." Lei Guiying langsung memberikan bayi di pelukannya kedalam dekapan suaminya. "Jangan tegang. Sedikit lemaskan tubuhmu agar bayi kecil bisa lebih nyaman." Gadis itu tertawa kecil melihat suaminya berdiri seperti patung. Di saat bayi kecil sudah berada dalam pelukannya.

Semua orang di dalam ruangan juga tertawa melihat Shui Long Yin berdiri membeku. Tidak memiliki keberanian bergerak berlebihan.

1
Andi Ilma Apriani
nda sabar rasax saat panheran sembilan mengetahui identitas asli istrix
dafa ramadhan
keren
Santy Susanti
Hahahaha pangeran ke9 minum Cuka gegara mayat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
hahahaha kocaaak pegang bayi kaya pegang apaan aja sampe kaku gitu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Suci Muji Asih
okey, gaskeun...sruh ngaku, biar istri ny tdk berkeliarn🤣🤣
Santy Susanti
jatuh Cinta kan kau akhirnya tau rasa🤭🤭🤭🤭 kulkas mulai angeet daaah aah bocoor... bocoor.. bocoor🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
kulkas 9 pintu lg minum cuka 2 galoooooon🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
Hshshsha pangeran ke sembilan Cemburuuuuuuu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
pangeran kutub sdh mulai bucin akut nihh 🤣🤣🤣makin bertambah kebaikan yg dibuat istri nya makin dalam cinta nya sulit untuk dilepaskan 🤣tp istri nya ga sadar euy... mudah2an cinta mu tdk bertepuk sebelah tangan ya pangeran 🤣kasian..
Suci Muji Asih
ke arh detektf ini😍😍
sahabat pena
pangeran kulkas yg posesif 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
Suci Muji Asih
kurang nihhh😍😍
Andi Ilma Apriani
lanjuutt thoorr
Santy Susanti
smoga Adipati Zhu bisa brbaikan lg sm istrinya kasian anaknya dan ibu nya adipati biar di hukun terus di pisah rumah nya atuh 🥺🥺🥺🥺🥺
Santy Susanti
sehat2 Othoooor saranghaeeee❤❤❤❤❤❤
Santy Susanti: ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Sri wulandari: Siap kk.😊❤️
total 2 replies
Arix Zhufa
semangat ya thor...semoga keponakan nya lekas sembuh 🙏
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Raudah Anis
gapapaa thor, kamu selesai kan semua urusan mu dulu. utamakan kesehatan dan dunia nyata mu dulu ya
Sri wulandari: Siap kk. 😊❤️
total 1 replies
Santy Susanti
Hadeuuuh The begining of conflict niiih 🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Santy Susanti
waah.. waah.. bener nih si kulkas dah mulai khawatir ma istrinya walaupun masih ada Curiga😜🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!