RAJA TENTARA BAYARAN

Bang, bang, bang!

Dalam amarahnya yang besar, Haylan menangkap Liam dan memukulinya tanpa ampun.

Dalam waktu singkat, Liam dipukuli hingga seluruh tubuhnya memar dan mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya, tergeletak di tanah seperti anjing mati.

"Liam, ingat saja. Ini hanya pelajaran yang kuberikan padamu. Kalau kau menyakiti kakak ku sedikit saja lain kali, aku pasti akan membunuhmu!"

"Pergi sana!"

Dengan mata merah, Haylan menggeram sambil meraih Liam dan melemparkannya.

Setiap orang pasti punya nasib buruknya masing-masing.

Dan nasib buruk Haylan berasal dari keluarganya.

Sekalipun orang ini adalah saudara iparnya, Haylan akan tetap membuatnya membayar harganya asalkan dia berani menyakiti saudara perempuannya!

Setelah terlempar beberapa meter, Liam jatuh ke tanah, merasakan perut dan punggungnya terbakar kesakitan.

Dia berjuang berdiri, menggertakkan gigi, dan berkata dengan marah, "Sialan, Haylan. Ingat saja. Hari ini kau mengalahkanku, tapi cepat atau lambat, aku akan membuatmu membayar!"

“Apakah kamu ingin terus dipukuli?” Dengan tatapan dingin, Haylan berjalan mendekat.

Melihat hal itu, Liam langsung pucat pasi karena ketakutan, berbalik cepat, dan berlari sekuat tenaga, serta segera menghilang dari rumah sakit.

"Pengecut sialan!"

Haylan menatap mereka dengan pandangan meremehkan.

Ia menarik napas dalam-dalam dan menyeka darah dari tinjunya untuk menenangkan diri. Setelah itu, ia kembali ke bangsal.

Di bangsal, Floris menggigil di sudut sambil menggendong Tracy.

“Floris, semuanya sudah berakhir sekarang,” kata Haylan.

Melihat Haylan kembali, Floris mengubah raut wajahnya, segera melepaskan Tracy, berjalan menghampiri Haylan, dan berkata dengan ketakutan, "Haylan, tinggalkan kami sendiri. Keluar dari sini sekarang juga."

Fortune Group adalah salah satu perusahaan terbesar di Kota Lightdom, didukung oleh keluarga besar, di mana Liam sekarang menjadi anteknya.

Tetapi mereka pasti tidak akan membiarkannya berakhir seperti ini.

Sekarang setelah Haylan mengalahkan antek keluarga besar itu, mereka pasti tidak akan melepaskannya dan mendatangi Haylan untuk membalas dendam.

“Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja,” kata Haylan dengan percaya diri.

Selama delapan tahun terakhir, ia telah berkelana ke seluruh dunia dan memimpin kelompok tentara bayaran untuk membasmi gembong narkoba, tentara, dan bahkan beberapa negara kecil. Lebih dari itu, ia bahkan berhasil membobol Istana Hitam, markas Kerajaan Whalal, negara adidaya global, dan kembali dari sana dengan selamat.

Sedangkan untuk keluarga biasa-biasa saja di Kota Lightdom, dia tidak menganggapnya serius sama sekali.

“Tapi…” Floris masih gelisah dengan tatapan khawatir.

"Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja. Aku janji tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu kalian berdua lagi," Haylan meyakinkan mereka.

"Tapi, mereka monster besar. Orang biasa seperti kita takkan mampu bersaing dengan mereka." Floris masih memasang ekspresi khawatir.

Haylan memang kuat dan pernah menghajar Liam, tapi itu kan Fortune Group, yang merupakan kekuatan besar. Akan mudah bagi mereka menghadapi orang biasa seperti mereka.

Dia tidak ingin Haylan diburu oleh orang-orang itu tepat setelah dia kembali.

Sambil menatap mata Floris yang khawatir, Haylan tersenyum padanya.

Itu adalah perasaan yang luar biasa, membuatnya merasa hangat.

Ketika ia bepergian ke luar negeri, tak seorang pun mengkhawatirkan keselamatannya. Mereka semua berpikir ia mampu menangani semua bahaya.

Tetapi seluruh keluarga mengkhawatirkannya sejak dia kembali.

Baik Charlie maupun Floris, mereka berdua mencoba mengusir Haylan agar mereka sendiri dapat menahan rasa sakitnya.

Dia bertekad untuk mengurus keluarganya dengan baik.

“Paman, makanlah permen ini.”

Tepat saat itu, Tracy tiba-tiba muncul dari belakang Floris dan memberikan Haylan sepotong permen.

Ia masih malu-malu menatap Haylan, tapi tidak setakut sebelumnya. Kini ia berani menatap mata Haylan langsung.

Matanya yang besar penuh dengan rasa terima kasih.

“Terima kasih, Tracy.”

Mengambil permen itu, Haylan tersenyum dan mengelus kepala Tracy.

Tracy menundukkan kepalanya untuk menghindarinya namun tidak berhasil, Haylan menyentuh rambutnya.

Tiba-tiba Haylan menunduk dan melihat lengannya di lengan baju dengan perubahan ekspresi.

Ada juga bekas luka di lengan Tracy.

Tracy segera menarik tangannya dan bersembunyi di belakang Floris dengan takut-takut lagi.

Haylan meletakkan permen itu dengan tatapan yang lebih dingin, “Floris, apakah bajingan itu benar-benar memukulinya?”

Floris memeluk Tracy dengan sedih dan berkata, "Setiap kali dia mabuk, dia akan melampiaskan amarahnya kepada kami. Dia memukul dan menendang saya. Terkadang, Tracy mencoba menghentikannya tetapi juga dipukuli."

Berbicara tentang hal ini, dia memeluk Tracy erat dan meneteskan air mata kesedihan.

Haylan terkejut.

Mendengar ini, Haylan merasakan amarahnya meledak seperti gunung berapi di dalam dadanya.

Dia mengepalkan tinjunya dan menggertakkan giginya sambil tersipu marah. "Dasar brengsek!"

Tracy merupakan anak kandung Liam yang cantik dan manis, namun ia tidak menyangka kalau Liam sanggup memukul pembohong.

Saat ini, Haylan berpikir dia seharusnya mengalahkan Liam lebih keras sebelumnya.

Sampah seperti dia harus dipukuli sampai mati!

Melihat mereka menangis, Haylan menahan amarahnya dan menghibur mereka dengan lembut, “Floris, Tracy, ini akan baik-baik saja.”

"Baik-baik saja. Mulai sekarang, aku akan melindungi kalian berdua!"

Floris memeluk Tracy dan menangis.

Memanfaatkan kesempatan ini, Haylan mulai mengamati perubahan pada tubuh Haylan dan memeriksanya.

Benar saja, Tracy menderita pneumonia dan hernia perut.

Hernia perut hanya dapat diobati dengan pembedahan dalam pengobatan modern, atau pasien tidak dapat menahan rasa sakit saat hernia terjadi.

Hal ini bisa membahayakan nyawa jika pasien tidak mendapatkan pengobatan dalam jangka waktu lama pasti sudah meninggal.

Saat itu, Tracy meraih tangan Floris dan berkata sambil berlinang air mata, “Bu, baunya aneh sekali di sini. Aku mau pulang.”

“Tracy, kami akan dioperasi besok, jadi kami belum bisa pulang,” kata Floris dengan sedih.

"Floris, aku mau pijat Tracy dulu. Aku bisa menyembuhkan hernia-nya," kata Haylan.

Dengan itu, dia menarik Tracy dan mengangkat pakaiannya.

Ada tumor hampir sebesar kepalan tangan di perutnya.

Haylan menarik napas dalam-dalam dan mulai memijat perut Tracy, di mana aliran energi tak terlihat mengalir.

Gerakannya tampak terampil dan seimbang. Saat ia memijat, gelombang energi lembut memasuki tubuh Tracy dan perlahan-lahan memperbaiki hernia perutnya.

Berkat pijatannya, tumor besar di perut Tracy perlahan menghilang.

“Berhasil!”

Floris menatap Haylan dengan tatapan terkejut. "Haylan, kapan kamu belajar terapi pijat?"

Awalnya, mereka memerlukan pembedahan dan harus membedah perutnya, tetapi Haylan dapat mengecilkan tumor dengan beberapa pijatan sederhana.

Sungguh luar biasa!

"Saya tidak menyia-nyiakan delapan tahun ini, yang selama itu saya mempelajari banyak keterampilan medis. Ini hanyalah salah satunya."

Haylan menjelaskan sambil memijat Tracy.

"Bu, Pamanku hebat sekali! Aku sudah tidak merasakan sakit lagi," kata Tracy.

Dia merasakan sakit perut yang luar biasa, tetapi berkat pijatan Haylan, dia merasa lebih baik dari sebelumnya.

"Tracy, jangan bergerak. Kita butuh sepuluh menit lagi untuk menyelesaikannya," kata Haylan.