The Greatest Female Soul

Semua orang panik dan berteriak meminta Dara agar cepat keluar dari kandang. Namun Dara hanya tersenyum dan justru berjalan lebih dekat ke arah White.

Ia mengelus White dengan lembut dan terlihat White menikmati elusannya. Hal itu membuat rahang semua orang jatuh, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Pesona majikan mereka sungguh luar biasa, bahkan seekor harimau pun tunduk pada pesonanya.

"Kalian jangan takut, White tidak akan menyakiti kalian. Aku bisa menjamin itu! Benarkan White?" ucap Dara

ROOOAAARRR!!!

"Tentu yang mulia" ucap White.

Meskipun begitu, semua orang tetap bergidik takut.

"Kak..." ucap Dimas yang masih khawatir pada kakaknya.

"Tidak apa-apa Dimas, percaya pada kakak. Dia tidak akan menyakiti semua orang yang ada di mansion ini. Kemarilah, berkenalan dengan White" ucap Dara tersenyum.

Meskipun takut, Dimas mengangguk dan masuk ke dalam kandang, ia percaya pada kakaknya. Kakinya gemetar, melihat Dimas gemetar Dara menariknya untuk lebih mendekat.

"White perkenalkan ini adikku Dimas" ucap Dara

ROOAAARRR!!!

"Salam Tuan muda" sahut White, namun hanya Auman yang bisa di dengar oleh orang lain selain Dara tentunya.

"Huuaaaaa..." Dimas terkejut sampai ia terjengkang ke belakang.

"Hei White, kamu membuatnya terkejut!" ucap Dara.

White merasa bersalah ia mengaum lebih pelan dan berjalan ke arah Dimas menduselkan kepalanya di kaki Dimas.

"Eh!" Dimas terkejut saat White bertingkah seperti kucing, mendusel di kakinya.

Dengan pelan Dimas memberanikan diri mengelus kepala White. White mengaum lagi lebih pelan dan menutup matanya menikmati Elusan Dimas.

Melihat White nyaman dengan elusannya, Dimas tersenyum dan lebih berani memegang Harimau putih peliharaan kakaknya itu, bahkan memeluknya gemas.

"Waahh, lembut banget. Ternyata kamu nggak seseram yang aku kira, sepertinya aku juga menyukaimu" ucap Dimas lebih antusias lagi.

Penonton di luar kandang syok dengan apa yang mereka lihat. Mereka tidak menyangka jika kedua majikannya sangat luar biasa berani, padahal di depannya adalah raja hutan, hewan berdarah panas yang sangat buas.

Sedangkan Agam yang melihat pemandangan itu terus menerus memegang dadanya. Ia takut terjadi sesuatu pada kedua majikannya, tapi ia bersyukur ternyata kekhawatirannya tidak terjadi.

"Luar biasa!!!" ucap Ryan takjub melihat temannya asik bermain dengan seekor harimau yang sangat besar.

Dimas memanggil Ryan ke sana untuk bermain bersama, Ryan menggeleng karena ia takut. Namun Dimas dan Dara meyakinkan jika itu aman, karenanya Ryan yang sebenarnya penasaran akhirnya masuk ke kandang.

Agam ingin melarang, namun karena anaknya juga setuju ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berharap semuanya baik-baik saja dan harimau itu benar-benar jinak.

Ryan yang sudah tidak takut lagi setelah berhasil mengelus White. Ia dengan Dimas justru sangat bermain dengan hewan peliharaan yang sangat tak biasa itu.

....

Dara kini sudah sampai di mama Resto, ia langsung berjalan ke ruangan yang sudah di pesan oleh Feli sebelumnya. Ia melihat laki-laki yang cukup tampan, bahkan di atas rata-rata. Dia tak lain adalah Lucas, CEO L.A Entertainment.

"Selamat siang nona Dara" Sapa Feli berdiri dan tersenyum sambil menunduk sopan.

"Selamat siang nona Dara, salam kenal saya Lucas sahabat Feli" ucap Lucas mengulurkan tangannya.

"Selamat siang juga, salam kenal juga Tuan Lucas" ucap Dara membalas uluran tangan Lucas.

Mereka bertiga kemudian duduk, pelayan datang dan mereka memesan makanan sebelum mereka mulai berbicara.

"Saya sudah mendengar dari Feli jika anda ingin membeli saham perusahaan kecil saya. Saya tidak keberatan dengan syarat yang anda ajukan. Tapi boleh saya tahu berapa jumlah yang anda tawarkan?" tanya Lucas.

"Apa 100 Milyar cukup?" tanya Dara

"Se-se-seratus Milyar?" ucap Lucas terkejut dan tidak percaya apa yang ia dengar.

"Ya, apa kurang? Kau bisa mengatakan harga yang kau mau!" ucap Dara

"Cu-cukup, bahkan lebih dari cukup. Nona apa anda serius? Perusahaan saya sudah hampir bangkrut, dan nilainya tidak lebih dari 50 Milyar untuk 100% saham" ucap Lucas mengatakan apa adanya. Ia tidak berani membohongi orang lain demi keuntungannya.

"Tidak masalah" ucap Dara ringan, ia puas dengan kejujuran yang Lucas miliki.

"Baik, aku akan meminta pengacara untuk mengurus dokumen pemindahan saham. Aku akan memberikan seluruh saham pada anda" ucap Dara

"Aku ingin membeli saham 90%, biarkan 10% tetap menjadi milikmu. Aku juga ingin kau tetap menjadi CEO di sana, aku hanya membantu dari belakang saja" ucap Dara

Mendengar itu Lucas terharu atas kebaikan Dara. Feli juga tersenyum senang mendengar keinginan Dara, ia sangat berterima kasih. Karena Dara sudah menjadi penolong dirinya dan juga sahabatnya.

Bukan tanpa alasan Dara memberikan 10% saham pada Lucas, ia ingin Lucas bekerja dengan sepenuh hati di perusahaan. Jika Lucas memiliki 10% saham, tentu ia akan lebih bersemangat menjalankan perusahaan.

Bukankah jika perusahaan untung, Lucas juga akan mendapatkan keuntungan itu? Begitupun sebaliknya.

"Tapi aku ada 3 syarat tambahan" ucap Dara

"Apa itu Ketua?" tanya Lucas sudah mengganti panggilannya untuk Dara.

"Pertama, aku ingin Menganti nama perusahan menjadi AA Entertainment.

Kedua Aku ingin kamu memblacklist Janet dari perusahaan, aku sudah mendengar semuanya dari Feli. Jika sebelumnya kamu bangkrut tidak lain tidak bukan, karena mantan artis perusahaan yang juga mantan pacarmu.

Ketiga Aku ingin kamu menyaring kembali karyawan yang bekerja dan menyeleksi ketat artis yang bergabung dengan perusahan. Aku tidak ingin artis yang memiliki latar belakang kotor atau melakukan jalan pintas di perusahaan. Aku bisa menjadi investor tetap jika kita tidak mendapatkan investor lain untuk mendukung semua artisku, tanpa harus melalui jalan pintas yang tidak terpuji" ucap Dara

Mendengar syarat kedua, Lucas terdiam. Sejujurnya ia masih mencintai mantan pacar yang sudah menipunya itu. Namun ia tidak bodoh untuk masuk ke lubang yang sama, ia sudah memantapkan hati untuk menutup perasaannya untuk Janet.

Untuk syarat pertama dan ketiga, tentu Lucas dengan senang hati menyetujuinya. Ia kemudian mengangguk.

"Baik, saya mengerti ketua" ucap Lucas.

"Oke, aku akan mentransfer uangnya sekarang juga, untuk surat-suratnya kamu bisa mengantarnya ke rumahku" ucap Dara

TING!!!

Lucas menerima SMS dari Bank, jika ia menerima uang 100 Milyar dari nomer rekening 1234xxxxxx.

Ia terkejut lagi dan lagi, ia tidak menyangka jika bosnya ini sangat efisien. Bahkan mentranfer uang 100 Milyar pun tanpa berkedip sama sekali.

"Senang bekerja sama denganmu, saya harap kamu melakukan yang terbaik untuk perusahaan" ucap Dara

"Tentu nona, saya akan melakukan yang terbaik" ucap Lukas yakin.

....

Di sebuah kamar inap VVIP Melia Hospital, Rumah sakit terbesar di Ibukota. Beberapa Dokter dan orang yang berada di sana di liputi rasa khawatir.

Pasalnya kini seorang laki-laki tua berusia sekitar 60 tahunan, mengalami krisis dan sekarat. Dokter sudah berusaha untuk menyelamatkannya, namun mereka angkat tangan.

"Maafkan kami Tuan, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena semua tindakan yang kami lakukan sia-sia untuk menyelamatkan tuan besar" ucap Salah satu Dokter

"Apa maksud kalian? Kalian Dokter bukan? Ayahku masih hidup, selamatkan ayahku sekarang!" ucap pria paruh baya marah dengan mencengkeram jas dokter itu.

"Maaf tuan, meskipun tuan besar masih hidup, tapi saat ini ia berada di ambang kematian. Semua usaha kami tetap sia-sia, maafkan kami. Kami sudah melakukan segala yang kami bisa, kami tidak tahu dengan cara apa lagi untuk menyelamatkan tuan besar" ucap Dokter yang sudah berumur, ia juga merangkap sebagai kepala rumah sakit.

"Apa jika aku menggunakan itu benar-benar bisa menyelamatkan tuan besar Rukmana?" gumam salah seorang wanita pelan, namun masih bisa di dengar tuan Rukmana yang tengah marah pada dokter itu.

"Apa maksudmu Nyonya Rudianto? Apa kau memiliki cara untuk menyelamatkan ayahku?" tanya Emir Rukmana. Putra dari pasien yang berbaring sekarat.

...•••••...