Setelah menikah, Laura baru tau kalau suaminya yang bernama Brian sangat posesif, bahkan terkadang mengekang, semua harus dalam pengawasannya.
Apakah Laura bahagia dengan Brian yang begitu posesif? akankah rumah tangganya bisa bertahan? sejauh mana Laura tahan dengan sikapnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon israningsa 08., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My posesif husband. 01 foto itu
"Kok foto sepupu kamu ada di galeri kamu? Habis ngapain kalian?" Tanya lelaki bertubuh tegap dengan wajah sangar menatap istrinya yang tengah membersihkan wajahnya didepan meja rias.
"Emang iya mas?" Tanya balik wanita bernama Laura, dia berubah cemas buru-buru meninggalkan meja rias berjalan menuju suaminya.
Ia segera menarik ponsel itu dari tangan suaminya, "lohh... Kok bisa ada sih? Sejak kapan foto ini ada?" Gumam Laura.
"Masa kamu nggak tau! Jelas-jelas itu hape kamu kok!" Katanya dengan wajah datar.
Pria itu, dengan kesal berdiri berjalan meninggalkan Laura yang masih berkutat dengan isi fikirannya.
***
Laura Sriana 28 tahun, wanita yang sukses berkarir dibidang fashion itu akhir-akhir ini membuat banyak wanita iri padanya.
Bagaimana tidak, keluarganya terkenal sangat kaya di kota itu bahkan ayahnya sendiri seorang direktur disebuah perusahaan besar, sedangkan ibunya 2 tahun yang lalu meninggal dunia.
Sementara itu, sebulan yang lalu dia dinikahi oleh anak sahabat ayahnya, lelaki yang banyak diidam-idamkan oleh wanita diluar sana.
Pria itu bernama, Brian Cristiano 35 tahun. Seorang CEO muda di sebuah perusahaan perfilman, banyak artis-artis muda yang sukses dari perusahaannya, bahkan Brian sering kali mendapat penghargaan atas kerja kerasnya di industri tersebut.
Hingga pada bulan lalu, ketika pernikahan Laura dan Brian tengah berlangsung dengan begitu megahnya, Laura sesekali merasa kesal tatkala melihat pria yang baru saja mempersuntingnya didekati oleh banyak wanita meskipun itu hanya sekedar itu berfoto.
Laura sangat kesal, tapi mengingat hari itu adalah hari yang sangat istimewa, Laura jadinya harus memasang wajah bahagia sepanjang hari, tersenyum palsu sampai membuat wajahnya terasa kaku, apalagi dia seorang introvert.
Dan yang lebih mengagetkan lagi, ternyata Brian sudah menyukai Laura sejak istrinya masih duduk di bangku SMA, Laura penasaran tapi Brian tak mau membicarakan hal itu.
Sementara Laura sendiri tak tau apapun selain latar belakang keluarga suaminya itu, bahkan dia tau sosok Brian itu 2 bulan lalu, 3 kali pertemuan dengan Brian yang hanya sekedar makan malam, shopping dan jalan-jalan pakai mobil menyusuri jalanan.
Untuk sekedar ngobrol lewat whatsapp sendiri Laura dan Brian jarang melakukannya karena kesibukan masing-masing.
Tapi tak apa, prinsip Laura itu 'cinta tumbuh karena terbiasa' apalagi dia sudah tau kalau Brian sudah lama menyukainya, di fikiran Laura pastinya Brian mencintai dia secara ugal-ugalan. Yang namanya perempuan pastilah berekspektasi yang tinggi setelah menikah, ya kan?
Namun nyatanya Laura salah besar, setelah menikah sikap Brian tak semanis yang dibayangkan, kadang Brian bersikap dingin padanya seperti orang yang tak berperasaan.
Brian bahkan seringkali mengecek ponsel Laura, awalnya ia merasa wajar mungkin saja Brian penasaran dengan isi ponsel istrinya itu.
Laura tak marah, karena ia fikir itu adalah salah satu bukti kalau Brian memang mencintainya dengan cara posesif padanya.
Tapi kali ini sepertinya berbeda, Brian benar-benar marah sebab ini pertama kalinya ia melihat foto sepupu laki-laki dari istrinya ada di galeri Laura.
Ia dengan kesal pergi keteras samping rumah sembari menghisap sebatang rokok.
Tak lama kemudian Laura datang dengan nafas memburu, tapi sebelum duduk disamping Brian ia menutup hidungnya terlebih dahulu.
"Mas, matiin dong! Kamu kan tau aku nggak tahan sama asap rokok!" Pinta Laura.
Awalnya Brian tak merespon, ia kemudian melirik Laura dari ekor matanya, sambil menghela nafas Brian meletakkan rokok itu sembari mematikannya.
Laura lega, Brian ternyata mendengarkan ucapannya, seraya tersenyum tipis Laura kemudian duduk di samping suaminya yang masih bermuka jutek padanya.