Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

"Puaskan aku."

Ketty masih mematung. Ia tidak bisa bergerak. Pikirannya mendadak kosong. Ternyata berhadapan langsung seperti ini sangat jauh berbeda dengan ketika dirinya mengambil keputusan dari rumah tadi. Gadis itu sudah memberanikan diri dan mengambil keputusan bulatnya datang ke tempat ini. Namun, setelah bertemu langsung dengan laki-laki yang dia inginkan, otaknya mendadak kosong.

Apalagi laki-laki itu begitu tampan, cuek, arogan... dan entah apalagi yang harus dia bilang untuk menggambarkan tentang seorang Kyle. Dan tubuhnya...

Ya ampun, pria itu telanjang didepannya. Tanpa ada rasa malu, memperlihatkan pahatan-pahatan tubuh bak dewa yunani yang begitu indah. Benar juga, kenapa pria itu harus merasa malu coba kalau bentuk tubuhnya seindah itu. Namun, Ketty refleks menutup mata saat laki-laki itu melepaskan handuknya tadi. Itu sangat mendadak dan ia terlalu malu. Jantungnya berdebar-debar keras dan seluruh tubuhnya terasa panas. Sungguh, dia tidak tahu harus melakukan apa, harus memulainya darimana. Semua yang ada dibenaknya tadi mendadak hilang.

"Buka matamu, lihat aku dan lakukanlah. Jangan membuang waktu berhargaku. Kau bisa pergi kalau kau takut. Aku masih memberimu satu kesempatan lagi." kata Kyle datar. Benarkan, perempuan ini memang tidak punya pengalaman sama sekali.

Huh! Tidak ada pengalaman tapi masih berani mendatanginya. Memangnya dia tidak tahu apa laki-laki itu selalu menyewa wanita murahan yang punya banyak sekali pengalaman untuk memuaskan dirinya. Harusnya perempuan ini bersyukur diberikan kesempatan untuk dapat menyentuh tubuhnya. Kyle membuang nafas kasar.

"Kalau kau tetap diam begitu, keluar dari sini sekarang juga. Aku tidak perlu wanita yang tidak berpengalaman sepertimu." katanya lagi. Lalu dilihatnya gadis itu mulai membuka matanya perlahan.

Kyle memutuskan untuk memberi Ketty kesempatan terakhir. Ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa menunggu gadis itu memulai permainan pada tubuhnya. Ketty sendiri terus berharap dalam hati semoga dia bisa memuaskan laki-laki itu.

Ia memberanikan diri membuka matanya dan menatap kedepan. Sesuatu yang menurutnya sangat besar itu sudah berdiri tegak dan keras, menunggu dipuaskan. Perlahan tapi pasti, Ketty melangkah ke arah laki-laki itu dan membungkuk didepannya.

"Buka pakaianmu." suruh Kyle sebelum Ketty menyentuhnya. Ia juga ingin melihat seperti apa tubuh gadis itu.

Dengan ragu Ketty membuka dressnya perlahan dihadapan Kyle. Ia malu karena laki-laki itu terus memandanginya. Saat dress itu meluncur turun dari tubuhnya, dan meninggalkan pakaian dalamnya, Ketty tidak meneruskan lagi. Ia terlalu malu.

"Lanjutkan, buka semuanya." perintah Kyle lagi. Ya ampun. Baru membuka baju saja gadis itu membutuhkan hampir lima menit. Sangat membuang-buang waktu.

Ketty menurunkan bra kemudian cel*na dalamnya. Kyle tersenyum puas. Lumayan. Gadis itu memiliki tubuh yang indah. Ketty sendiri sudah merasa sangat malu. Ini pertama kalinya dia telanjang didepan laki-laki. Tangannya menutupi bagian atas dan bawa secara bersamaan sambil menggigit bibir lirih karena Kyle terus memandanginya.

"Sekarang lakukanlah. Aku mengingatkanmu untuk tidak menyentuh bibirku. Aku tidak pernah berciuman dengan wanita yang hanya menjadi partner ranjangku." kata Kyle penuh peringatan. Saat bercinta dengan wanita-wanita penghibur lainnya, dia juga tidak mengijinkan mereka mencium bibirnya. Karena ciuman pertamanya ingin dia berikan khusus buat perempuan paling spesial. Zuin adalah nama pertama yang muncul dalam benaknya.

Ketty mengiyakan perkataan Kyle meski sedikit kecewa dengan ucapan lelaki itu. Tapi, dia akan membuat pria itu jatuh cinta padanya perlahan-lahan. Sekarang lupakan itu sesaat dan fokus pada bagaimana caranya dia memuaskan laki-laki itu. Tanpa ragu lagi Ketty berubah menjadi pemberani dan membungkuk didepan Kyle.

Tangannya mulai menyentuh bagian yang sudah mengeras sejak tadi itu dan bergerak perlahan, maju mundur di ulangi berkali-kali. Ia melihat Kyle menutup matanya, mulai menikmati permainan tangannya. Ketty tersenyum. Kyle tampak sangat menikmati permainannya. Ini adalah awal yang baik.

"Oh... Teruskan... Lebih cepat." ucap Kyle dengan erangan nikmat. Ketty makin mempercepat gerakan tangannya maju mundur.

"Ahh...lagi, lagi..." mulut Kyle terbuka. Sungguh nikmat. Entah bagaimana cara gadis itu menyentuhnya, tapi ia sangat menikmatinya. Harus ia akui, Ketty ternyata lebih baik dari wanita-wanita murahan sebelumnya, namun memang masih tidak bisa dibandingkan dengan Zuin. Zuin bahkan bisa membuat laki-laki itu puas hanya dengan memikirkannya. Zuin adalah perempuan nomor satu dalam hatinya.

"Sekarang pakai mulutmu." perintah Kyle lagi. Ketty menurutinya. Lalu mulutnya mulai bermain di sana. Dengan panas dan basah. Menghis*p kuat milik Kyle. Kyle yang merasa keenakan mengulurkan tangannya kedepan dan merem*s payudara Ketty kuat-kuat hingga gadis itu menggeliat kaget.

"Jangan berhenti!" pria itu sedikit membentak merasakan Ketty menghentikan permainan mulutnya didalam sana. Gadis itu kembali melanjutkan dan gerakan lidahnya makin lama makin menggila. Kyle hampir mencapai pelepasannya. Laki-laki itu mengerang keras.

"Oh astaga...Zuin...ya..ya...Mmphh...." cairan itu keluar dan Kyle merasa sangat puas. Ia sengaja memanggil nama Zuin. Akhir-akhir ini, tiap kali bercinta dengan wanita lain, Kyle selalu menyebut Zuin dan mengkhayal kalau dirinya sedang bercinta dengan gadis itu. Ketty sendiri merasa tidak suka. Ia yang memuaskan laki-laki itu, tapi laki-laki itu malah menyebut nama Zuin seolah menganggap dirinya adalah Zuin. Tapi di sini, ia tidak punya hak untuk marah kan?. Dia tidak punya status apa-apa.

"Sekarang masukan milikku ke dalam punyamu. Ambil pengaman dibelakangmu." kata Kyle lagi. Ia tidak mau kebablasan kalau bercinta tanpa pengaman. Bisa-bisa gadis itu hamil dan meminta tanggung jawabnya lagi. Kalau yang hamil anaknya Zuin, tentu saja ia akan langsung mau menikahinya dengan sepenuh hati. Tapi yang bercinta dengannya sekarang adalah wanita lain, dia tidak ingin benihnya tumbuh pada perempuan lain selain Zuin.

Ketty mengangguk menurut pada Kyle. Dia masih perawan. Dia tahu yang pertama pasti akan terasa sakit, tapi ia akan tetap melakukannya. Gadis itu lalu naik dipaha Kyle seperti yang dia liat di film porno yang baru ditontonnya tadi dan mulai memasukkan milik pria itu ke dalam dirinya.

Ketty berhenti sebentar dan merintih kesakitan. Di film dewasa yang dia tonton tadi seingatnya partner bercinta mereka akan menenangkan mereka yang kesakitan dengan suara lembut, tapi ini tidak sama sekali.

"Aku tidak pernah membujuk wanita perawan yang memberikan keperawanan mereka dengan cuma-cuma padaku. Kau tahu itu akan sakit, tapi kau tetap melakukannya. Jadi lanjutkan saja dan puaskan aku." ujar Kyle dingin. Ketty mau menangis karena begitu sakit rasanya. Apalagi perkataan dingin Kyle sungguh mengecewakan hatinya. Tapi dia berusaha tegar. Memang dia yang mengambil keputusan ini. Kyle tidak memaksanya. Tapi dia bersumpah, dia akan mendapatkan Kyle. Dia harus membuat Kyle bersedia menikahinya setelah ini. Perempuan itu kembali menggerakkan pinggulnya. Kali ini rasa sakit tadi perlahan menghilang dan dia merasakan sesuatu yang aneh, yang terasa begitu nikmat. Tanpa sadar dirinya mendes*h.

Ketika mengerang panjang saat merasakan sesuatu akan keluar dari dalam dirinya. Ia tidak tahu apa itu tapi rasanya sungguh membuatnya melayang tinggi. Enak sekali. Ia juga melihat Kyle tampak puas. Laki-laki itu mendapatkan pelepasan sesudahnya.